17
Feb
2014
No Comments
10 Juni 2008
Tarsim (60), warga Kampung Sumber Bangun, Kecamatan Sekolaq Darat, Kubar, hanya satu dari ratusan petani di Kubar yang sudah bisa merasakan manfaat berkebun karet.
Hanya bermodalkan lahan seluas kurang lebih 4 hektar, Tarmin, bisa meraih penghasilan Rp16 juta sebulan atau Rp 4 juta per minggu. Padahal, usaha kebun karet tersebut bagi Tarsim hanyalah usaha sampingan. Usaha utamanya jasa perbengkelan dan toko bahan bangunan yang telah ia limpahkan ke putranya, Fajar. “Penghasilan sebesar itu termasuk standar untuk ukuran petani karet di Kubar. Kalau perawatannya lebih bagus, hasilnya juga jauh lebih besar,” jelas Fajar.
Ketika bertandang ke salah satu kabun karet milik Tarsim. Di lahan seluas kurang 1 hektare dan ditumbuhi sekitar 600 pohon karet, beberapa pekerja tampak sibuk mengambil getah dengan cara menoreh kulit batang. Sementara Fajar dan istrinya, juga ikut membantu kerja anak buahnya.
Menjelang pukul 09.00 Wita, tengkulak datang lengkap dengan alat timbangan. Si tengkulak hanya menyebutkan harga belinya yakni Rp 8000 per kilogramnya dan tanpa tawar menawar, panen getah karet milik Tarsim langsung ditimbang. Proses transaksi dilakukan di bawah pohon karet.
Pagi itu, panen getah karet Tarsim mencapai 2,4 kwintal atau sekitar 200,4 kilogram. Artinya, pagi itu Tarsim diwakili putranya Fajar dan menantunya bisa membawa pulang uang hasil penjualan getah karet Rp 2,6 juta. “Tapi, sebagian hasilnya disisihkan buat upah pekerja. Kebetulan pekerjanya karyawan bengkel dan toko bangunan saya sendiri. Hitung-hitung tambahan uang rokok,” beber Fajar.
Tarsim tertarik berkebun karet, selain perawatannya mudah hasilnya juga menggiurkan. “Kunci sukses berkebun karet, selain ketepatan memilih bibit, perawatan telaten (terutama menjaga kebersihan kebun dan rutin melakukan pemupukan,Red.), paling terpenting pekerja harus tahu teknik menoreh pohon karet yang benar,” jelasnya. Dijelaskan, agar pohon karet bisa berproduksi lama ketika menoreh kulit pohon karetnya harus diusahakan tidak sampai mengenai bagian batang. Kalau hal ini diabaikan, masa produksi pohon karetnya tidak bakal bertahan lama. (*/ks/Isk)
Sumber : http://disbun.kaltimprov.go.id/berita2-208-.html
Berita Seputar Pertanian & Perkebunan Bisa Dibaca di Bawah ini :