Sayuran indigenous merupakan sayuran asli daerah yang telah banyak diusahakan dan dikonsumsi sejak zaman dahulu atau sayuran introduksi yang telah berkembang lama dan dikenal masyarakat di suatu daerah tertentu. Sayuran ini biasanya ditanam di pekarangan rumah atau di kebun secara ko mersial dan dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga sendiri seperti dimasak menjadi sayur atau dimakan mentah, atau dijual.
Sebenarnya semua jenis sayuran dapat ditanam dalam skala kecil di halaman. Namun untuk memilih jenis sayuran yang paling sesuai tentunya tergantung pada selera, kebiasaan setempat, variasi musim, luas halaman, dan ketinggian tempat.
Sayuran yang dapat ditanam di pekarangan berbeda-beda tergantung dari kondisi lahannya, misalnya:
v Lahan pekarangan di dataran rendah – hingga 800 m dpl
Lahan pekarangan di bawah 800 m dpi, dapat ditanami sayuran semusim dengan pilihan yang sangat banyak seperti kacang panjang, bayam, kangkung, terung, paria, labu, bawang merah, gambas, beluntas, kecipir, kemangi, mentimun, tomat, cabe dan Iain-Iain. Benih-benih sayuran ini dapat dengan mudah diperoleh dari kios pertanian dan perusahaan benih swasta.
v Lahan pekarangan di dataran tinggi
Pada lahan di dataran tinggi (di atas 800 m dpl) dapat ditanami sayuran dataran tinggi seperti kubis, sawi, seledri, buncis, wortel, mentimun, petsai, selada, bawang daun, kapri, tomat, kentang, kailan, dan Iain-Iain.
Secara garis besar, beberapa sayuran yang memiliki nilai ekonomis dapat dikelompokkan menjadi:
Sayuran buah. Beberapa contoh sayuran buah adalah paria (Momordica charantia), oyong (Luffa acutangula), labu (Cucurbita L.), tomat (Lycopersicon esculentum), dan cabe merah (Capsicum annuum L.)
Sayuran polong. Contoh sayuran polong adalah kecipir (Psophocarpus tetragonolobus), kacang panjang (Vigna unguiculata), buncis, dan kapri.
Sayuran bunga, misalnya bunga pepaya, bunga kol, brokoli, jantung pisang, dan kuncup bunga lili.
Sayuran umbi, seperti wortel, lobak, dan kentang.
Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan harus disesuaikan dengan kondisi halaman rumah dan iklim di sekitar lingkungan keluarga berada. Apabila lahan pekarangan yang tersedia cukup luas, maka sayuran dapat langsung ditanam di tanah, sedangkan pada lahan yang terbatas sayuran yang dapat ditanam di pot, memanfaatkan kaleng bekas, bambu, paralon, polybag, dan Iain-Iain.
A. Menanam Sayuran Langsung di Pekarangan
sebeIum menanam sayuran diteliti bagian pekarangan yang subur, gembur, cukup disinari matahari, maupun yang tidak subur dan kurang mendapat sinar matahari. Hal ini perlu dilakukan karena adanya perbedaan perlakuan masing-masing sayuran. Misalnya sawi memerlukan tanah yang subur dan sinar matahari yang cukup, katuk memerlukan tempat yang teduh, sedangkan kangkung dapat tumbuh di tanah berair.
Selain memperhatikan kondisi tanah pekarangan, tipe tanaman juga perlu diperhatikan dalam menentukan tata letak penanamannya. Untuk tanaman merambat seperti mentimun, kecipir, labu siam, dapat ditanam dengan cara dirambatkan pada pagar, pinggiran dinding, ataupun pada awning sebagai peneduh. Sedangkan untuk herba tegak bercabang banyak atau yang berpohon tinggi dan bertajuk lebar, cocok ditanam di sudut halaman atau di dekat pagar.
B. Menanam Sayuran Pada Wadah
Pada lahan pekarangan yang sempit, untuk mengefisienkan pemakaian halaman, sayuran dapat ditanam di wadah yang bentuk, jenis, dan bahannya sangat bervariasi, tergantung dari kebutuhan dan kreativitas. Wadah yang dimaksud dapat berupa pot, pot gantung, kaleng bekas, ember, pipa, botol air minum, balok berongga, dan bambu. Namun tidak semua jenis sayuran dapat ditanami di dalam pot. Selain memperhatikan unsur estetikanya, kondisi iklim setempat juga harus dipertimbangkan. Sayuran buah dan polong yang dapat ditanam dalam pot adalah cabai merah, cabai rawit, terung, tomat, kacang panjang, buncis, kapri, paprika, dan kecipir.
Sayuran daun yang dapat ditanam dalam pot antara lain bayam, sawi, kemangi, kubis, bawang daun, caisim, dan seledri. Sedangkan sayuran umbi jarang ditanam dalam pot karena umbi yang dihasilkan kurang besar.
C. Menanam Sayuran dengan Sistem Vertikultur
Cara lain penanaman di pekarangan yang sempit adalah sistem vertikultur, yaitu penanaman yang bertingkat atau disusun secara vertikal. Penanaman dengan sistem vertikultur dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan, yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman. Dengan sistem vertikultur, pemanfaatan lahan sempit bisa efisien dan memperoleh hasil panen yang optimal.
Sumber : cybex.deptan.go.id
Solusi Meningkatkan Hasil Panen
Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik
Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter
Minimum Order 2 Botol
Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356
Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008
Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami
Manfaat :
- Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
- meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
- menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
- meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
- melindungi tanaman dari hama dan penyakit
- meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
- memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah
Karakteristik
Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.
Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya
cara pemakaian
pada tanaman buah
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
pada tanaman sayur
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
pada tanaman hias
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL
Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)
Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620
Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.
Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.