Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

INFO KARET ALAM INDONESIA: KOPERASI BERBISNIS BOKAR

[ad_1]



TANGGAPAN UNTUK PERTANYAA SAUDARA IR. SARJONO

Advertisements

Ada pertanyaan dari saudara Ir. Sarjono dari Kabupaten Tebo, tentang Koperasi dan pasar lelang karet yang disampaikan kepada saya melalui SMS, yang pertanyaannya sebagai berikut:

Pasar lelang karet umumnya dikelola oleh koperasi, sementara pembelinya adalah perpanjangan pabrik juga. Kalau koperasi yang bersangkutan juga sebagai pembeli (tinggal bagaimana koperasi yang bersangkutan bermitra dengan pabrik). Adakah meningkatkan posisi tawar petani, tolong tanggapannya Pak Venchses. Tq.

Pertanyaan yang menarik, bisa jadi wacana kita semua, maka saya tidak menjawab melalui e-mail dan tidak mungkin dijawab memelalui SMS, karena uraiannya panjang, dan saya meminta izin kepada saudara Sarjono untuk menjawab melalui blog ini, dan saudara Sarjono menyetujuinya.

Perdagangan karet / bahan olah karet (bokar) adalah perdagangan bebas, jadi siapa saja boleh berdagang karet. Pemasaran karet dari petani bisa melalui pedagang pengumpul, koperasi atau kelompok tani yang bermitra dengan industri pengolahan, bisa langsung dan bisa juga melalui pasar lelang. Pilihannya adalah yang terbaik bagi petani yang bersangkutan.

Pemerintah membangun dan mengembangkan pasar lelang adalah untuk menciptakan pasar yang kompetitif, transparan sehingga terjadi pencitaan harga yang wajar, peningkatan mutu, merasionalkan panjang rantai tata niaga. Dan hal ini telah terjadi diberbagai pasar lelang karet di pedesaan. Kalau kita mau menjelajah di internet dengan pertolongan “Mbah Google” kita dapat mengetahui pasar lelang karet di pedesaan telah memberi manfaat kepada petani dengan perbaikan harga dan diikuti dengan perbaikan mutu. Dalam membandingnya tentu dengan harga karet yang terjadi diluar jangkauan pengaruh pasar lelang pada hari yang sama atau berdeketan dan pada tingkat mutu yang hampr sama pula.

Koperasi bisa saja membeli karet petani, baik langsung kepada petani atau melalui pasar lelang, tidak jadi masalah dan baik-baik saja, dan kemudian bermitra dengan industri pengolahan atau menjual di pasar bokar, kalau di kota Jambi, adalah pasar karet Payoselincah.

Masalahnya adalah, harga karet ditentukan oleh keadaan harga hari itu, mutu dalam hal ini kadar air dan kotoran, disini menjadi perdagangan karet menjadi lebih rumit dari berdagang komoditi pertaniaan lainnya. Kotoran ada didalam barang, sedang komoditi lain tidak. Kadar air bisa sangat cepat berubah terutama kalau kadar air bokarnya tinggi. Kemudian kalau zat pembeku karet (koagulan) yang digunakan petani bahan tertentu, pedagang yang tidak berpengalaman bisa tertipu, disangkan karet itu kering, ternyata kadar airnya tinggi dan tertahan pada gelembung-gelembung pada slab tersebut.

Jadi untuk menjadi pedagang bokar, harus banyak pengalaman, teliti dan jeli melihat perkembangan pasar. Pada pedagang pengumpul tradisonal karier pedagang tersebut bergerak dari tukang timbang, lama-lama menjadi pedagang, di industri pengolahan juga begitu, dari tukang timbang dan magang bertahun-tahun baru menjadi penaksir mutu dan penetap harga. Mencari orang seterampil itu tidak mudah. Pada industri pengolahan karet bagian pemebeli umumnya tidak ditunjuk oleh menejer atau direktur, kebanyak ditunjuk oleh pemegang saham utama, sedangkan direktur tidak bisa apa terhadap penujukan bagian pemebelian.

Umunya diperusahaan yang menjadi jantung perusahaan adalah bidang pemasaran, di industri karet yang menjadi jantung adalah bagian pembeli bahan baku, oleh sebab itu di tunjuk oleh pemilik (owner), bukan oleh direksi, ini keunikan karet satu lagi.

Resiko pergerakan harga yang sering diluar dugaan, bisa terjadi waktu membeli harga mahal, waktu menjual harga anjlok, terjadi kerugian. Koperasi adalah usaha modal bersama, kalau terjadi kerugian, sang menejer perniaagaan karetnya akan dimaki bersama-sama oleh anggota. Atau kejadian salah taksir, sehingga menimbulkan kerugiaan juga akan mendapat umpatan yang sama, dan akan dicurigai sebagai tidak jujur, kendati mencari orang jujur sekarang sulit. Jadi sangat riskan kalau koperasi berdagang bokar, sebaiknya memfasilitasi saja, dengan mengadakan pasar lelang, anggota terbantu, ada sedikit SHU dan tanpa resiko bisnis.

Banyak koperasi yang bangkrut karena berdagang dan mengolah karet di Provinsi Jambi, tidak etis saya menyebutnya di media public ini, tetapi banyak koperasi hamper bangkrut menjadi berkembang karena mengelola pasar lelang karet, yang sampai sekarang sudah dua puluh tahun mengelola pasar lelang.

Kemungkinan kemitraan antara industry adalah kelompok tani dengan industri pengolahan, dengan persayaratan tertentu, yakni disiplin dalam pengolahan dengan metoda yang sama, karet bersih tanpa kotoran dan taat kepada kesepakatan. Kemitraan ini bisa lestari bertahun-tahun, tidak banyak tetapi ada, contoh nyata adalah kelompok tani yang diketuai oleh Pak Kliwon, Kabupaten Muaro Jambi, kelompok tani yang akan bermitra dengan industri saya sarankan magang dengan Pak Kliwon, dan dibimbing oleh beliau dan beliau bisa sebagai penjamin bagi industry, karena taat kesepakatan, disiplin, konsisten dan sangat dipecaya oleh anggotanya dan industri. Sekarang sudah ada kelompok tani yang dibina dan dijamin oleh Pak Kliwon. Pak Kliwon membina dengan bahasa petani adan bahasa bisnis yang sangat dimengerti oleh petani, Pak Kliwon membina dengan contoh nyata yang bisa diadopsi oleh petani, Pak kliwon membina tidak pakai bahasa birokrasi yang tidak dimengeti oleh petani dan dunia usaha. Kalau untuk kemitraan Guru Besarnya adalah Pak Kliwon, tidak ada yang lain di Provinsi Jambi, setahu saya.

Kesimpulannya adalah, saya menyarankan tidak usah koperasi ikut dalam berdagang karet, resikonya sangat tinggi, sebaiknya yang bermitra adalah kelompok tani yang bisa menciptakan mutu baik, homogen, konsisten, taat akan kesepakatan kemitraan. Koperasi cukup memfasilitasi pasar lelang saja, sudah member kontribusi pada peningkatan pendapatan anggota dan petani sekitarnya.

Saudara Sarjono, inilah jawaban dari pertanyaan Anda, semoga tercapai yang saudara inginkan, dan bermanfaat bagi kita semua, masyarakat perkaretan di Indonesia. Banyak maaf, Terima kasih (Dasril Daniel, Jambi, 5 Maret 2009)

Incoming search terms:

[ad_2]

Source link

Advertisements
Category: Karet alam