Pemerintah kota Batam memilih komoditas jeruk nipis untuk dikembangkan di daerahnya. Hal ini terkait dengan program “Satu desa datu produk” yang digagas Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah.
Banyak potensi pertanian yang bisa dikembangkan di Batam, seperti buah naga dan rumput laut. Namun kali ini, pemerintah kota memilih jeruk nipis untuk dikembangkan. “Dalam waktu dekat kami akan kembangkan jeruk nipis di Tiban Kampung,” ujar Pebrialin, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM kota Batam, seperti dikutip Antara.
Pilihan ini tak terlepas dari keunggulan yang dimiliki daerahnya. Masyarakat Tiban Kampung memang sudah sejak lama membudidayakan jeruk nipis. Pengetahuan para petani dalam budidaya jeruk nipis dianggap cukup mumpuni. Namun hingga saat ini tidak ada pengelolaan yang komprehensif terhadap produk yang dihasilkan.
Jeruk nipis hanya dipanen dan dijual dalam bentuk segar. Sehingga ketika panen raya harga komoditas jenderung jeblok, sementara itu di saat tak ada panen harganya melonjak. Atas dasar itu dipandang perlu membangun industri kecil untuk memberikan nilai tambah pada jeruk nipis. Misalnya dengan membuat minuman kemasan atau produk unggulan lainnya.