A. SARANA TRANSPORT
Dalam
membangun suatu perkebunan Kelapa Sawit , syarat / faktor
pertama yang harus diperhitungkan ialah masalah transport karena :
Keterlambatan
pengangkutan / transportasi akan mempengaruhi proses pengolahan dan
kapasitas pabrik, bila proses pengolahannya terlambat karena buah
yang akan diolah tidak up-to date pemasukannya maka mutu hasil minyak
yang dihasilkan di pabrik akan menurun ( FFA naik ).
Keterlambatan
pengangkutan akan menyulitkan kontrol terhadap ekstraksi minyak,
karena kadar air didalam buah tersebut akan turun, yang
mengakibatkan BJR dan ekstrasinya turun, disamping peluang untuk
hilangnya brondolan dan buah dari TPH akan lebih besar
Untuk mempertinggi produksi Kelapa Sawit, dibutuhkan pupuk dalam jumlah yang besar.
Contoh :
Pada
saat ini dalam program pemupukan telah menggunakan pupuk 5 – 6 kg
/ pkk, untuk mengangkut pupuk yang ribuan ton jumlahnya transport
harus dikoordinir dengan rapi agar program pemupukan tersebut cepat
selesai sesuai dengan schedule yang dibuat tanpa mengganggu
transport buah ke pabrik.
Berdasarkan
pengalaman dan setelah memperhatikan pengelolaan operasi transport
di kebun – kebun kelapa sawit lainnya, kami dapat mengambil satu
rumus seperti tersebut dibawah ini :
Untuk
setiap 400 Ha kebun kelapa sawit , dibutuhkan satu truck untuk
angkat TBS dan untuk setiap 1.000 Ha diperlukan 1 truck untuk
angkutan lain – lain , dengan alasan – alasan tersebut diatas kami
menganggap bahwa transport di perkebunan kelapa sawit sudah seharusnya
dikelola dengan administrasi dan pengoperasian yang baik .
Melihat
pentingnya transportasi di perkebunan kelapa sawit maka perawatan dan
cara perbaikan kendaraan atau alat berat yang merupakan sarana
transportasi harus diperhatikan sehingga kendaraan tersebut dapat
berfungsi dengan baik pada saat dibutuhkan. Kegiatan traksi dapat
diringkas sebagai berikut.
memperbaiki seluruh mesin – mesin/ alat berat/ kendaraan milik
perkebunan agar selalu siap pakai untuk program – program pekerjaan
penting di kebun.
Mengatur
distribusi/ penempatan alat transport dan mesin – mesin lainnya ( mesin
listrik, mesin air, dsb. ) ke afdeling – sesuai dengan kebutuhan (
permintaan ) kebun atau afdeling, serta membantu memonitor kegiatan
operasionalnya.
Membantu tindakan perawatan/ perbaikan prasarana kebun ( jembatan, rumah karyawan dan bangunan lainnya )
Mengadakan prasarana kebun dan peralatan sesuai standart kualitas kebun.
Merencanakan
persiapan suku cadang alat dan mesin – mesin dengan berpedoman pada
monitoring operasional dan administrasi ( carlog, dan sebagainya ), up
to date, terkendali dan tepat guna.
B. TRAKSI
1. Struktur wewenang dan KewajibanI
Bagan
organisasi traksi di perkebunan biasanya terdiri dari satu orang staf
traksi, yang posisinya sejajar dengan asisten afdeling dan sama – sama
berada di bawah pengurus kebun ( manajer ). Staf traksi membawahi kepala
tukang, kepala bengkel, mandor transport, dan krani traksi.
Fungsi
manajer adalah menetapkan kebijakan sitem kerja unit traksi. Fungsi
staf traksi adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi
unit traksi secara tehnis, operasional dan administrasi dapat mencapai
sasaran efisien dan efektif. Fungsi asisten afdeling adalah melakukan
koordinasi dengan staf traksi dalam hal kebutuhan kendaraan, alat kerja
atau mesin – mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional
dilapangan guna sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang
up to date.
Wewenang
dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan
traksi dan transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Deskripsi wewenang dan kewajiban utama mereka sebagai berikut.
a. Staf Traksi
pengawasan/ pemeriksaan kehadiran seluruh petugas traksi ( mandor
transport dan seluruh operator, kepala bengkel dan seluuruh mekanik,
kepala tukang dan seluruh tukang, krani ) pada pukul 06.00 WIB.
Memeriksa
kesesuaian perawatan alat transport ( pemeriksaan rutin : oil engine,
air radiator, accu battery, minyak rem, dan lain – lain ) sebelum alat
kendaraan start atau dioperasikan bersama sopir dan mandor transport.
Memeriksa
kelengkapan data inventaris alat perlengkapan sesuai kartu perkakas
setiap alat transport ( kunci roda, ban serep, dongkrak, sekop, cangkul
dan sebagainya ).
Memeriksa
kelengkapan pengisian buku tugas harian masing – masing transport (
sudah terisi dengan baik dan dapat dipahami sopir/ operator ) serta
memeriksa carlog ( sudah terisi dengan baik dan up to date )
Menilai/
memonitor kelancaran angkutan, terutama produksi, sesuai dengan jarak
dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap afdeling, termasuk memantau
keadaan pasar dan titi jalan motor.
Sore
hari, pukul 17.00 – 20.00 WIB, membantu mandor transport mengatur
penugasan msing – masing transport, berdasarkan keperluan permintaan
dari setiap afdeling agar lebih efisien.
Membaut
catatan situasi penyimpangan – penyimpangan dalam buku rekapitulasi
perjalanan alat transport, disertai pembuatan petunjuk mengatasinya
setelah berkonsultasi dengan manajer pada kesempatan pertama.
Membantu/
memeriksa krani transport dalam kewajiban harian sebagai petugas
administrasi, baik administrasi transoprt, suku cadang, perawatan, biaya
dan lain – lain untuk menghindari penyimpangan data, keterlambatan
laporan dan sebagainya.
Menetapkan
tugas harian atau rencana kerja harian kepala bengkel dan kepala tukang
beserta pekerjanya dalam papan kerja harian, memeriksa hasil pekerjaan,
serta memberikan petunjuk dan mengatur tata letak bengkel untuk
kemudahan dan keleluasaan dalam bekerja.
Mengawasi kebersihan lingkungan dan keamanan unit transport, perbengkelan dan pertukangan.
Memeriksa
kelancaran kendaraan penumpang dan operasional alat berat yang secara
khusus operasionalnya di lapangan diawasi oleh asisten atau askep.
b. Kepala Bengkel
Mengatur
tukang bengkel, sesuai dengan profesi atau tingkat ketrampilan masing –
masing. Hal tersebut perlu ditetapkan melalui daftar khusus penanggung
jawab setiap servis mesin ringan ( sepeda motor dan mesin – mesin lain),
kendaraan penumpang ( jip solar/ diesel, pool, bus, ambulance ), alat
angkutan truk dan alat berat, serta pembuatan alat pertanian ( tukang
besi ). Selain itu, kepala bengkel secara khusus memonitor dan mengawasi
prestasi dan kualitas kerja.
Menetapkan petugas khusus ( anggota bengkel ) yang bertanggung jawab sebagai pelaksana doorsmeer alat transport, jangan sekali – kali dilimpahkan kepada kenek motor saja.
Mengadakan pemeriksaan akhir servis kendaraan bersama – sama staf traksi dan mengisi daftar isian pemeriksaan.
Bersama staf traksi mengatur tata ruang bengkel agar setiap ruang dapat memberikan jaminan keamanan pengawasan, keamanan spare part/ suku
cadang yang dipersiapkan untuk disempurnakan kembali, membantu
memeriksa/ memesan kebutuhan suku cadang, serta melarang adanya
kanibalisme di bengkel,
Mengatur
kebersihan dan keamanan bengkel, terutama menjaga ketertiban lalu –
lintas pekerja/ orang lain yang tidak berkepentingan dalam lokasi
bengkel.
c. Mandor Transport
Memeriksa
keadaan alat transport bersama sopir/ operator yang bersangkutan tanpa
menghambat keseluruhan operasional pekerjaan menugaskan perbaikan alat
transport dengan segera bila diketahui tidak layak dioperasikan. Selain
itu, mandor transport memberikan laporan langsung kepada staf traksi
pada kesempatan pertama,
Mengatur pelaksanaan harian doorsmeer, reparasi dan penugasan harian setiap alat transport melalui buku tugas harian,
Memeriksa pengisian carlog
secara up to date dan benar, menyelesaikan hambatan secara tuntas
setiap kejadian di lapangan, serta tetap memberikan laporan kepada staf
traksi pada kesempatan pertama,
Setiap
hari membuat catatan permasalahan transport, antara lain kebutuhan dan
pesanan suku cadang, sebab keterlambatan, atau penyimpangan dan
sebagainya. Semua permasalahan tersebut tercatat dalam buku rekapitulasi
perjalanan alat transport,
Mengawasi
kelancaran angkutan produksi harian dan lain – lain, termasuk brondolan
di TPH, buah jatuh di jalan, serta selalu memantau buah tinggal melaui
peta potong buah harian,
Bertanggung jawab terhadap keamanan dan penggunaan kendaraan, peralatan, dan perlengkapan transport.
d. Kepala Tukang
Mengatur
tenaga kerja tukang batu dan tukang kayu sesuai dengan profesi atau
tingkat ketrampilan masing – masing pekerja. Hal tersebut perlu
ditetapkan melalui daftar khusus penanggung jawab setiap perbaikan
prasarana ( jembatan dan lain – lain ) maupun bangunan ( rumah karyawan,
bangunan kerja dan lain – lain ),
Memeriksa
ketersediaan bahan bangunan ( semen, pasir, paku dan sebagainya ) agar
tidak terjadi kekurangan/ kehabisan bahan pada saat pelaksanaan
pekerjaan,
Mengadakan pemeriksaan akhir perbaikan prasarana dan bangunan bersama – sama staf traksi dan mengisi daftar isian pemeriksaan.
e. Krani Traksi
Memeriksa, membuat file/ copy SIM setiap sopir/ operator, dan memberikan perhatian khusus terhadap masa berlaku,
Mengisi
buku riwayat kendaraan secara up to date, mengisi buku rekapitulasi
pemakaian bahan bakar, oli, dan oli bekas. Mencatat semua suku cadang
yang dipakai pada masing – masing file kendaraan dan sebagainya,
Meneliti
dan membuat bon suku cadang serta mengajukan pesanan suku cadang dengan
terlebih dahulu memeriksa stok suku cadang di gudang sentral,
Mengisi buku rekapitulasi carlog serta memeriksa kewajaran pengisian tonase angkutan dalam hal jumlah trip dan volume diangkut,
Mengisi buku rekapitulasi mobil penumpang,
Mempersiapkan buku premi angkutan, yang disahkan staf traksi dan dikirim ke afdeling pada setiap awal bulan setelah tutup buku,
Mengisi laporan statistik transport, kapasitas angkutan dna pemakaian biaya rata – rata setiap bulan,
Membuat
laporan bulanan transport alat berat dan mesin – mesin lain dilengkapi
dengan ulasan singkat dan jelas menyangkut keadaan nyata selama
operasional,
Membuat rekapitulasi perjalanan harian alat transport sesuai dengan tenaga operasional di lapangan,
Mendata,
membuat inventaris, menyusun dalam rak/ lemari atas suku cadang bekas
pengganti yang masih mungkin digunakan kembali atau untuk contoh pesanan
suku cadang.
f. Sopir/ Operator
Kendaraan ( air pendingin mesin/ radiator, oli mesin, air batery, minyak rem, tali kipas dan lain – lain ),
Alat inventaris ( kunci roda, ban serep, dongkrak, sekop, cangkul dan lain – lain ), serta
Administrasi ( buku tugas harian, carlog dan lain – lain )
Memastikan
kendaraan harus sudah mulai bergerak menuju lokasi yang telah
ditentukan sesuai buku tugas pada pukul 06.00 WIB. Catatan : memahami, mengerti dan hanya melaksanakan setiap perintah penugasan di buku tugas.
Memastikan
bahwa seluruh angkutan lain – lain di divisi harus sudah selesai pukul
08.00 WIB dan segera menuju ke tempat pemotongan buah,
Melaksanakan pengangkutan buah dengan memperhatikan beberapa hal berikut,
Brondolan harus bersih di TPH,
Muatan tidak melebihi kapasitas angkut yang telah ditentukan,
Wajib memuat buah yang jatuh di jalan kebun,
Tidak ada buah restan di lapangan,
Tidak menjalankan kendaraan dengan kecepatan tinggi ( ngebut ).
Melaksanakan pengangkutan lain – lain dengan memperhatikan hal berikut,
barang dilokasi tujuan hendaknya telah dilakukan dengan benar ( pupuk
di tempat – tempat yang sudah di beri tanda, bibit diatur rapi dan tidak
rebah, janjang kosong tidak menutupi dan sebagainya ),
Volume
barang yang dikirim/ dimuat harus sama dengan yang diletakkan di
tujuan, sesuai dengan SPB ( Surat Pengantar Barang )/ tanda terima,
Mengisi carlog secara benar dan tepat waktu, sesuai pekerjaan yang dilakukan,
Melakukan
pencucian kendaraan pada sore hari bila waktu masih memungkinkan (
antara pukul 18.00 – 19.00 WIB ), tanpa harus menunggu perintah dari
mandor transport / asisten,
Menjaga dan merawat kendaraan, termasuk kelengkapan peralatan/ accessories sesuai aslinya dan dilarang memasang accessories tambahan tanpa seijin pihak manajemen,
Bertanggung jawab penuh terhadap kemungkinan kendaraan rusak/ kepater, terlebih bila disebabkan oleh faktor kelalaian pengemudi/ sopir, sampai kendaraan tiba kembali ke garasi/ traksi.
2. Sistem Kerja
a. Mekanisme Kerja Servis Maintenance ( Perawatan Mmingguan )
Perawatan
mingguan adalah perawatan dasar yang mutlak bagi setiap unit kendaraan.
Tujuannya untuk memonitor secara terus – menerus kondisi alat sehingga
kerusakan dapat diantisipasi sejak dini. Tanggap terhadap kerusakan
kecil akan terhindar dari kerusakan yang lebih besar. Dalam servis ini,
yang harus diperhatikan secara khusus yaitu kendaraan harus bersih bila
masuk bengkel.
Servsi
kerusakan dilakukan apabila terjadi kerusakan kendaraan/ alat berat/
mesin – mesin secara insidental ( tidak terduga ), misalnya seal water
pump bocor, disc clutch rusak, pecah bearing dan kerusakan bagian
lainnya.
Perhatikan
jadwal top overhaul atau general overhaul. PP suku cadang harus sudah
diajukan pada saat alat/ kendaraan/ mesin – mesin menjelang usia
overhaul ( antisipasi proses realisasi PP ). Ketelitian dan kebersihan
dalam pelaksanaan overhaul mutlak harus dijaga, disamping kemampuan
teknik mekanik yang cukup memadai.
b. Tehnis Pelaksanaan Kerja
Tehnis
pelaksanaan kerja menuntut detial dan pelaksanaan yang berbeda antara
perawatan rutin, penggantian suku cadang yang sesuai jadwal dan
overhaul.
Perawatan/ maintenance (doorsmeer )
Perawatan
kendaraan, alat berat, dan mesin – mesin penunjang perlu diperhatikan
sedini mungkin agar tidak terjadi kerusakan mendadak atau cepatnya
keausan komponen yang bergesekan. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam
mengantisipasi kerusakan antara lain pemeriksaan/ perawatan setiap hari
yang dilakukan oleh operator/ sopir. Perawatan/ pemeriksaan kendaraan,
alat berat, dan mesin – mesin sebelum dijalankan rikhendaknya dilakukan
setiap hari. Perawatan/ pemeriksaan tersebut antara lain sebagai
berikut.
Periksa seluruh permukaan oli sebelum mesin dinyalakan/ dihidupkan,
Periksa air battery beserta kabel – kabelnya,
Periksa air radiator,
Periksa ketinggian/ sistem rem,
Periksa jarak/ sistem kopling/ klos,
Periksa sistem kelistrikan/ instrumen panel/ lampu – lampu,
Periksa ketegangan tali kipas,
Periksa tekanan angin ban,
Periksa seluruh baut – baut untuk menghindari adanya baut yang hilang atau longgar,
Periksa kelayakan fungsi dump/ sistem hidrolik,
Nyalakan mesin dengan putaran rendah dan perhatikan kelainan suara pada mesin,
Periksa kebocoran – kebocoran oli,
Lakukan pemeriksaan keliling sebanyak 2 kali sebelum alat dijalankan.
c. Jadwal penggantian
Jadwal
penggantian suku cadang perlu diperhatikan waktunya. Kelalaian
penggantian suku cadang yang berhubungan langsung dengan mesin dapat
berakibat fatal dan merusak komponen – komponen lain ( mempercepat
keausannya ).
Dalam
perawatan/ penggantian suku cadang, ada beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian dari sopir/ operator antara lain sebagai berikut.
Pemberian gemuk atau pispot dilakukan 1 kali seminggu atau setiap 50 – 60 jam operasi,
Pemeriksaan bearing roda dan bearing king pin dilakukan 1 kali seminggu,
Pengisian
BBM sebaiknya diisi penuh setelah selesai beroperasi ( sore hari
sebelum parkir ). Hal ini bertujuan untuk menghindari ruang kosong dalam
tangki bahan bakar agar tidak terjadi penguapan atau pengembunan,
Pembersihan alat sebaiknya dilakukan setiap hari setelah dioperasikan,
Pemeriksaan tie rod, profeller shaft, dan lain – lain dilakukan saat melakukan jadwal servis.
d. Top overhaul
Top overhaul
dilakukan pada saat mesin mulai berasap, oli mesin berkurang mencapai 2
liter hingga saat akan dilakukan penggantian oli berikutnya, dan
terdapat beberapa kebocoran pada bagian gasket/ packing.
Sementara yang dimaksud engine overhaul adalah perbaikan pada bagian bagian tertentu saja seperti pada engine, transmisi, gardan, hydrolic, under carriege ( alat berat ) dan sebagainya.
e. General overhaul
General
overhaul adalah perbaikan alat/ unit secara total ( untuk alat berat
yang berumur antara 10 – 12 tahun ). Biaya yang diperlukan juga cukup
mahal dan biasanya dilakukan bila alat berat/ kendaraan tersebut sudah
tidak efektif lagi bila dioperasikan.
Pada kondisi ideal, jadwal overhaul beberapa jenis kendaraan/ alat berat/ mesin adalah sebagai berikut.
3. Administrasi Transport
Bagan
organisasi traksi di perkebunan biasanya terdiri dari satu orang staff
traksi, yang posisinya sejajar dengan Asisten Afdeling dan sama-sama
berada di bawah pengurus kebun ( manajer ). Staf traksi membawahi kepala
tukang, kepala bengkel, mandor transport dan krani traksi.
Fungsi
manajer adalah menetapkan kebijakan sistem kerja unit traksi. Fungsi
staf traksi adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi
unit traksi secara tehnis, operasional dan aministrasi dapat mencapai
sasaran efektif. Fungsi asisten afdeling adalah melakukan koordinasi
dengan staf traksi dalam kebutuhan kendaraan, alat kerja atau mesin –
mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional di lapangan guna
sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang up to date.
Wewenang
dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan
traksi dan transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Suatu
organisasi atau usaha akan berjalan baik bila dikelola dengan
administrasi yang baik dan teratur. Oleh karena itu organisasi transport
yang sudah mempunyai anggaran / budget tahunan harus dikelola dengan
administrasi yang baik agar rencana pemakaian anggaran tahunan tersebut
dapat diketahui setiap akhir bulan pelaksanaan penggunaannya .
transportasi ini langsung dikelola oleh Afdeling Traksi, meliputi jenis
pengelolaan pengeluaran BBM, perawatan loco, mobil gerobak, traktor
roda, mobil bus sekolah, excavator dan graeder .
Pembukuan biaya untuk transport ini ialah pada nomor perkiraan 41106 dan 41107 seperti :
Spare – part
Bahan – bahan minyak / pelumas
Ban
Gaji, premi dan lembur tukang
Gaji, dan premi supir, kenek dan mekanik
Gaji dan premi transport pekerja ( bongkar muat )
Semua
biaya yang tersebut diatas akan dicatat dalam satu buku folio yang
diberi nama ”Buku Uraian Biaya Perjalanan Kendaraan”, tiap
kendaraan masing – masing mempunyai buku tersebut .
Uraian
perjalanan alat pengangkutan atau lebih lazim dinamakan car-log,
tercatat dalam buku uraian biaya perjalanan kendaraan .
Selanjutnya
Op-tr-01 ( Oil palm transport 01 ) dimasukan dalam formulir
Op-tr-02, Op-tr-04 dan terakhir dalam Op-tr-05. Dalam
Op-tr-05 telah dapat diketahui biaya pengangkutan: Rp/Ton FFB, Rp/Jam
dan Rp/Km.
Semua Op-tr ini disimpan dalam map, dimana masing – masing kendaraan mempunyai map sendiri.
Sebagai
alat kontrol terhadap biaya dan kapasitas dari masing –masing
jenis angkutan, dicatat pada papan tulis / yang tergantung di
kantor traksi .
Selain
dari op-tr diatas, ada beberapa Op-tr lagi yang dianggap perlu
untuk mengkontrol pelaksanaan transpot ini seperti :
A- Opr-204 – Pemakaian BBM / Pelumas
B– Op-tr-06 – Alat – alat pengangkutan / pengolahan tanah
C– Op-tr-07 – Formulir taksasi buah dari Afdeling
D- Op-tr-08 – Laporan produksi kepada pengurus
E- Op-tr-09 – Daftar pemasukan buah / jam
F- Op-tr-10 – Laporan situasi pengangkutan buah
mengetahui penggunaan pemakaian BBM setiap kendaraan angkutan TBS
dibuat satu daftar harian untuk satu bulan yang mencatat kapasitas
dan penggunaan BBM .
4. Hubungan Transport Dengan Pengolahan di Pabrik
Transport
buah / TBS merupakan mata rantai dari tiga proses kegiatan di
perkebunan Kelapa Sawit yaitu perawatan, panen dan pengangkutan. Ada
empat hal yang menjadi sasaran kelancaran transport buah, yaitu :
menjaga agar ALB ( asam lemak bebas ) produksi harian 2 – 3 %,
kapasitas atau kelancaran pengolahan di pabrik,
keamanan TBS di lapangan,
biaya (Rp/Kg TBS) transport yang minimum
Faktor yang mempengaruhi kelancaran transport buah meliputi :
Organisasi Potong Buah
Pusingan
potong buah dijaga antara 6 – 8 hari sehingga persentase brondolan
terhadap janjang maksimum 7 – 9%. Hal ini perlu agar tidak terlalu
banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat brondolan dari TPH ke
kendaraan. Diusahakan agar satu seksi selesai dipotong dalam satu hari,
artinya sedapat mungkin dihindari pengulangan panen yang.
Jalan
– jalan buntu ( tidak tembus ) diminimumkan dan sebaiknya tidak ada.
Pada areal yang berbukit maka diusahakan jalan dibangun di kaki bukit,
bukan di atas bukit.
Faktor
utama kelancaran transport yaitu kondisi perawatan jalan itu sendiri,
bukan kurangnya unit transportasi. Merupakan gejala umum di perkebunan
selama ini, waktu yang disediakan perusahaan untuk road grader banyak digunakan untuk menarik kendaraan yang kepater karena kerusakan jalan. Sebaiknya pemanfaatan road grader seperti ini harus dihindari atau ditiadakan, road grader hanya untuk membentuk dan merawat jalan.
Pemilihan
jenis atau tipe alat transport yang akan dipakai disuatu perkebunan
didasari oleh faktor jarak afdeling/ blok dengan pabrik. Berikut adalah
tabel pemilihan transport.
Kondisi / Perawatan Alat Transport.
Perawatan
alat – alat transport seringkali merupakan titik lemah yang disebabkan
oleh banyak faktor, terutama akibat kurangnya pengetahuan tehnis. Selain
itu, kepedulian para staf, terutama Asisten Afdeling sangat
berpengaruh. Aspek – aspek yang kurang mendapatkan perhatian yaitu :
lemahnya pengetahuan tehnis karyawan di bengkel,
kurang disiplinnya jadwal maintenance,
muatan ( tonase ) kendaraan yang berlebihan,
pengetahuan tehnis sopir yang minim,
kondisi jalan yang tidak memadai,
Transport TBS sampai larut malam,
sistem premi transport yang kurang menarik, dan beberapa hal lainnya.
5. Organisasi Pengoperasian Alat
Perlunya
dihayati bahwa penyediaan kendaraan ( truk dan wheel traktor )oleh
perusahaan di perkebunan kelapa sawit terutama untuk transport TBS dan
untuk angkutan lainnya.
Apabila
semua pekerjaan dikelola dengan baik dan kebun sudah mapan maka
persentase pemakaian kendaraan untuk angkutan buah ( TBS ) 75 – 80 % dan
untuk angkutan lain – lain ( pupuk, karyawan, bibit dan lain – lain )
20 – 25 %. Oleh karena itu, penentuan kebutuhan jumlah kendaraan per
afdeling, terutama ditentukan oleh jumlah produksi TBS per hari.
Efisiensi pengoperasian alat – alat transport akan maksimum apabila memperhatikan hal berikut.
hari asisten merencanakan tonase produksi dan angkutan lain – lain
untuk besok setiap sore hari. Realisasi produksi tidak boleh terlampau
jauh menyimpang dari taksasi, maksimum 2 %. Hal ini perlu diperhatikan
dalam rangka penentuan jumlah kendaraan oleh mandor transport atau staf
traksi,
Angkutan pupuk per trip minimal 5 ton.
Angkutan
pupuk dan angkutan lain – lain sudah harus selesai paling lambat pukul
08.30 WIB agar saat itu juga buah sudah diangkat.
Sopir dan kenek harus membawa ”bontot” dan tidak dibenarkan pulang untuk makan dan minum.
Jadwal ”doormeer”
harus benar – benar dilaksanakan. Untuk hal ini perlu tetap tersedia 1 –
2 unit kendaraan untuk menggantikan kendaraan yang sedang doormeer atau direparasi tersebut. Sebelumnya sopir harus mencatat dan melaporkan kerusakan saja yang perlu diperbaiki.
Jangan dibiasakan mentolerir adanya buah restan ( tinggal ) di lapangan (TPH)
Kapasitas
setiap kendaraan harus semaksimal mungkin. Oleh karena itu, apabila TBS
suatu afdeling sudah habis dari lapangan lebih cepat dari biasanya maka
harus pindah ke afdeling lain yang transportasinya mengalami kendala,
Jangan ada gerak kendaraan yang tidak efesien,
Pengisian BBM setiap hari sudah harus selesai pukul 06.00 WIB.
6. Sistem Premi Transport
Tujuan
premi transport adalah meningkatkan mobilisasi angkutan kebun agar
lebih murah. Disamping itu, premi transport memudahkan pengawasan
operasional. Sistem premi transport juga meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab sopir/ operator/ kenek tentang pentingnya fungsi alat
transport dalam mendukung operasi pendukung perusahaan serta pentingnya
pemeliharaan alat transport. Dengan begitu, usia pakai ( life time ) alat akan meningkat dan losses TBS/ brondolan di jalan kebun/ TPH dapat ditekan atau dihindari.
Ketentuan Premi
Dasar perhitungan premi transport adalah kapasitas harian yang dicapai oleh kendaraan angkutan sebagai berikut ;
Tabel Dasar Perhitungan Premi Transport
*ketentuan
ini mutlak harus berdasarkan uji coba di lapangan serta melihat kondisi
dan situasi jalan ( topografi, jenis tanah mineral/ gambut, lebar
jalan, arah lurus atau berbelok, dan lain – lain ), jenis alat angkut,
serta kapasitas trailer.
Seluruh angkutan dikonversi ke dalam sataun ton,
Basis borong dinas ditentukan dalam angkutan ton TBS,
Untuk hari libur, seluruh angkutan tanpa basis borong dinas,
Tonase TBS dibawah basis diperkirakan sebagai angkutan lain – lain,
Untuk hari Jum’at, basis borong dinas sebesar 5/7 x borong dinas hari biasa dan premi dibayar seperti hari biasa,
Operator/ sopir dibantu oleh 3 orang kenek atau kurang, tergantung kebutuhan pekerjaan yang dilakukan.
b.Sanksi/ Denda
Sanksi/ denda diberlakukan apabila :
Brondolan tidak bersih di TPH,
Kelebihan muatan,
Tidak memuat atau mengambil TBS yang jatuh di jalan,
Buah tinggal bukan karena faktor alam,
Tidak mengisi carlog tepat pada waktunya dan tidak memelihara kendaraan serta inventaris alat perlengkapan, dan
kendaraan rusak/ kepater dalam blok yang disebabkan oleh kesengajaan/ kelalaian sopir/ operator.
7. ADMINISTRASI TRANSPORT
Sistem
transport yang telah diatur dengan baik memerlukan sarana administrasi
yang baik pula untuk memonitor efektivitas dan efisiensinya. Agar tujuan
yang dimaksud dapat dicapai, diperlukan pengetahuan dan ketelitian
personil dalam membaca angka – angka/ data indikator penyimpangan dan
kemajuan kerja. Secara garis besar, administrasi transport dikelompokkan
menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Administrasi Alat Kerja dan Mesin
Administrasi
ini harus ada di setiap kendaraan/ alat berat/ mesin dan disimpan rapi
di map khusus. Staf traksi, asisten afdeling, dan manajer harus sering
melakukan pemeriksaan terhadap fisik kendaraan/ alat berat/ mesin –
mesin. Administrasi ini terdiri dari :
Buku instruksi kerja,
Daftar perjalanan/ carlog,
Kartu perkakas kendaraan, dan
Jadwal servis.
b. Administrasi Bengkel Kantor Traksi ( papan kerja )
Administrasi
ini berbentuk papan kerja yang dipasang di bengkel/ kantor traksi
dengan tulisan yang cukup besar dan mudah dibaca, terdiri dari :
Rencana kerja harian traksi,
Peringatan keselamatan kerja ( pamflet – pamflet tehnis ),
Jadwal doormeer dan servsi kendaraan, alat berat serta mesin – mesin,
Daftar hasil kegiatan harian ( bangunan, alat panen, titi panen dan sebagainya ),
Daftar reparasi/ periksa per jenis alat,
Daftar/ peta situasi kondisi infrastruktur prasarana, jalan, jembatan, seksi panen dan buah restan.
c. Administrasi Kantor
Administrasi yang terdapat di kantor traksi mengikuti bagan alir, Administrasi tersebut terdiri dari :
Riwayat kendaraan ( tahun kendaraan, tahun pakai, maintenance, overhaul dan sebagainya ),
Kartu perkakas,
Buku permintaan kendaraan afdeling,
Uraian perjalanan angkutan/ carlog ( premi ),
Kartu kerja kendaraan ( lembur ),
Perincian pengangkutan,
Rekapitulasi angkutan setiap kendaraan,
Absensi harian operator/ pengemudi dan kenek per jenis alat,
Rekapitulasi perkiraan biaya per jenis angkutan ( upah dan bahan per bulan ),
Laporan bulanan pemakaian BBM ( bensin, solar, pelumas, hidrolik dan sebagainya ),
Running account,
Perincian biaya operasi alat berat dan mesin pompa.
Kapasitas
pengolahan buah, sangat tergantung kepada kapasitas pemasukan buah
ke pabrik. Tetapi juga ada sebaliknya , kecepatan pemasukan buah yang
continue ke pabrik ditentukan oleh lancarnya pengolahan itu sendiri,
atau dengan kata lain, in-put buah ke pabrik, harus selaras dengan
out-put lori kosong dari pabrik kelapangan.
Jadi
untuk memperoleh kapasitas yang 45 – 50 ton / jam, kebun harus
memasukan 20 – 22 lori / jam . Untuk menjaga kontiunitas pemasukan
selanjutnya, pabrik sendiri juga harus mengeluarkan 20 – 22 lori / jam .
Hal – hal yang harus dijaga / dipelihara untuk tercapainya kapasitas yang dimaksud ialah :
baik
seksi / lori panen harus dalam keadaan sempurna .
Mengisi buah kedalam lori harus teratur, mulai dari memasukannya dituangan berat ± 2.300 kg / lori .
Jangan
diisi terlalu penuh ( meninggi / melewati bibir samping lori) agar
jangan sangkut masuk dipintu dan mencegah pergesekan ( frietion ) dengan
dinding rebusan sendiri.
Jalan rail, weselan – weselan menuju rebusan dan rail didalam rebusan sendiri harus dalam kondisi baik .
Petugas
dibawah Hoist crane harus teratur agar pengangkutan / transport buah ke
dalam dan keluar rebusan dapat lancar. Untuk kelancaran ini juga
perawatan seksi lori rebusan sangat penting .
Buah dari kebun harus masuk ke pabrik sebelum jam 12.00 Wib
Loko yang melangsir lori kosong harus tetap siap pakai, agar lori buah yang menuju Hoist crane jangan terhalang masuknya.
Dalam
situasi produksi panen diatas 600 ton / hari, buah harus sudah masuk ke
pabrik sebelum jam 12.00 Wib agar pengolahan dapat dimulai pada jam
12.00 Wib. Bila hal – hal tersebut diatas dapat dijaga secara konsisten,
pengolahan buah dapat diselesaikan pada jam 03 – 04 pagi. Dampak
positip bila pengolahan selesai jam 03 subuh ialah :
Pekerja tidak sempat mengantuk
Mesin – mesin pengolahan berkurang jam kerjanya
Penghematan BBM waktu cukup untuk reperasi besok harinya
8. Perawatan Truct dan Tractor Roda
Perawatan
/ pemeliharaan terhadap semua unit kendaraan yang beroda sangat penting
sekali. Mengingat bahwa kendaraan – kendaraan tersebut harus operasi
untuk pengangkutan produksi, sebelum mengalami kerusakan harus tetap
mendapat perhatian. Dengan memperbaiki kerusakan – kerusakan kecil
sedini mungkin maka kerusakan – kerusakan fatal akan dapat dihindarkan.
Perawatan / pemeliharaan unit transport ini kami bagi dalam tiga bagian.
Doorsmer
Reparasi
Pemeliharaan oleh pengemudi
a. Doorsmer
Jadwal
/ waktu untuk doorsmer setiap minggu telah ditentukan pada awal bulan
untuk setiap unit kendaraan. Masing – masing kendaraan tersebut telah
diberi nama seperti Sn I/ III, Rb II / IV, St II/III yang maksudnya
bahwa kendaraan tersebut harus doorsmer pada hari senen minggu I dan
senen minggu ke III, yang lainnya pada hari rabu minggu ke II dan rabu
minggu ke IV dan demikian selanjutnya. Jarak doorsmer satu I dengan ke
II diperhitungkan ± 15 hari setelah menempuh 2.500 – 3.000 Km. Jarak
tempuh untuk 15 hari diperkirakan 15 x 200 = 3.000 Km. Untuk traktor
roda diperhitung ka operasi 10 jam / hari, jam yang tempuh untuk jalan
doorsmer ± 150 jam bila :
Jarak
tempuhnya dekat atau sering berhenti. Jam yang ditempuh untuk jadwal
doorsmer ± 150 jam. Bila waktu mengijinkan, setiap hari kendaraan –
kendaraan tersebut harus dicuci. Tetapi kemungkinan waktu untuk
pekerjaan tersebut tidak ada, karena tersita untuk transport buah.
Tetapi sewaktu doorsmer, setiap kendaraan harus dicuci bersih baru
dilayani untuk doorsmer ( ganti olie, filter, dan lain – lain ).
Petugas untuk doorsmer ini telah ditentukan. Olie mana yang dipercayakan
untuk tugas tersebut membuat bon olie dan filter yang diperlukan.
Pekerjaan ini diawasi oleh kepala maintenance yang telah benar – bener
dapat dipercayai untuk pelaksanaannya.
Pada saat doorsmer yang pertama, hal – hal yang harus dikerjakan adalah :
Mesin
Periksa air pendinginan.
Periksa banyaknya elektrolit battery.
Periksa kekencangan tali kipas.
Ganti olie mesin.
Ganti olie pada saringan udara atau bersihkan elemennya.
Lumasi diapragma governor.
Stel putaran idling dan saat injeksi.
Bersihkan elemen saringan bahan bakar.
Chassis dan body
Periksa gerak bebas pedal kopling, rem dan gerakan rem tangan.
Periksa minyak kopling dan minyak rem.
Periksa slang – slang, pipa – pipa dan sambungan – sambungan yang kemungkinan bocor.
Lumasi chassis.
Rotasikan roda – roda.
Periksa tekanan angin ban.
d.Dan pada doorsmer yang selanjutnya hal – hal yang harus dikerjakan ialah :
Mesin
Periksa battery.
Periksa tali kipas.
Ganti olie.
Lumasi pompa air.
Periksa slang – slang dan pipa – pipa berikut sambungan – sambungannya.
Ganti saringan olie.
Periksa pembatas pengambilan udara ( air intake shutter ).
Ganti olie saringan udara atau elemen saringan udara.
Ganti elemen saringan bahan bakar.
Periksa saringan pompa penyalur ( feed pump ).
Periksa tutup tanki bahan bakar, slang – slang, pipa – pipa bahan bakar dan sambungan – sambungan.
Kencangkan baut – baut / mur – mur.
Periksa sistem pemanas awal ( glow – plug ).
Stel celah katup.
Periksa saat injeksi.
Periksa nozzle dan lumasi.
Periksa putaran idling.
Ganti diapragma governor.
Periksa sistem kopling ( pedal, master, pipa –pipa dan minyak kopling).
Periksa sistem rem ( pedal, slang, pipa, sepatu dan minyak rem kerja booster dan saringan udaranya ).
Periksa suspensi depan dan belakang.
Periksa olie bak gigi kemudi.
Lumasi chasis.
Periksa oli transmisi, transfer ( bj ) dan differential.
Ganti gemuk bantalan roda.
Lumasi poros propeller.
Kencangkan baut – baut / mur – mur pada chasis dan body.
periksa
gerakan roda kemudi dan lengan lengan
penghubungnya.
Periksa bekerjanya semua alat – alat kelistrikan.
Periksa tekanan angin ban.
Rotasikan roda – roda
Dibawah
ini kami gambarkan secara sistematis pekerjaan – pekerjaan doorsmer
servis awal bulan ( minggu I ) dan tengah bulan (minggu ke III).
Minggu I pada jarak ± 2.500 KM atau ± 150 jam
Minggu III pada jarak ± 5.000 km atau ± 300 jam
Operasi perawatan :
P = periksa,
S = Stel,
G = Ganti,
K = Kencangkan,
L = Lumasi
Khusus untuk truck jenis tipper, ada pelumasan an
2 x 1 minggu terhadap semua nipple pada system hydraulicknya. Truck
tipper yang baru operasi 3 bulan, diadakan penggantian minyak hydraulick
dari dalam hoist cylinder 1 x setahun. Pekerjaan doorsmer ini akan
memakan waktu 4 – 5 jam, diusahakan pada waktu tersebut, segala
persoalan – persoalan / kekurangan – kekurangan kecil dapat dikerjakan
secara tuntas.
b. Reparasi
Ruang
atau bengkel untuk reparasi sudah tersedia dengan baik. dalam rungan
tersebut, pekerjaan resparasi sudah dapat dikerjakan pada waktu siang
hari, malam dan pada hari hujan. Fasilitas alat – alat atau sarana –
sarana untuk pekerjaan reparasi di bengkel motor diusahakan semaximal
mungkin seperti kunci – kunci, bais, grenda, bor listrik dan lain –
lain. Semenjak Agustus 1983, pekerjaan general overhaul engine
dikerjakan ditempat. Beberapa alat seperti Crankshaft, blok mesin,
injecktie pom yang menghendaki reparasi / bubut dan lain – lain,
dikirim ke bagian teknik / tenol untuk pelaksanaan perbaikannya di
medan. Sepeda motor yang digunakan asisten lapangan, perawatan /
reparasinya dikerjakan dibengkel ini juga.
c, Pemeliharaan Oleh Pengemudi
Untuk
menjaga daya tahan atau ” life time ” dari seluruh unit kendaraan
ini, faktor pengemudi memegang peranan penting. Setiap pagi sebelum
kendaraan dihidupkan, para pengemudi harus memeriksa : air pendingin
mesin / radiator, olie mesin, air batery, minyak rem dan tali kipas.
Secara insidentil, para asisten harus mengontrol hal – hal tersebut.
Tanpa perintah dari kepala perawatan / maintenance, pencucian kendaraan
sudah dilaksanakan pada sore hari bila waktu masih tersedia ( antara jam
18 – 19 ). Para pengemudi harus dibina / diarahkan untuk mengoperasikan
kendaraannya dengan baik dan tetap memperhatikan rambu – rambu jalan.
Kepada mereka diberikan petunjuk – petunjuk mengemudikan kendaraan
tersebut dijalan umum, dijalan kebun, dan tetap diingatkan juga situasi /
kondisi jalan yang dilaluinya. Untuk membawa muatan / beban, jangan
sampai terjadi unsur pemaksaan kapasitas yang diizinkan maksimal 5 ton /
kendaraan kepada para pengemudi ditekankan, harus mengisi daftar
perjalanan car-log op-Tr 01 setiap hari dan menyerahkannya setiap pagi
kepada Asisten untuk kontrol kebenaran dan pengesahannya.
7. MAINTENANCE UMUM
Kendaraan
– kendaraan yang di poolkan di pabrik ataupun yang berpangkalan di
Divisi, perawatan / pemeliharaannya adalah tanggung jawab kepala urusan
Traksi / Teniker I.
Pelaksanaan
dari jadwal doorsmer / service yang telah ditetapkan sesuai dengan nama
/ kode dari masing – masing kendaraan harus dilaksanakan dengan
konsisten.
Semboyan
dari maintenance / perawatan terhadap semua kendaraan yang bergerak : ”
Kerusakan yang kecil jangan diabaikan, karena sudah pasti mengakibatkan
kerusakan / kerugian yang besar ”.
Tukang,
pembantu tukang, olie man yang bekerja untuk perawatan / pemeliharaan
kendaraan – kendaraan tersebut, haruslah mempunyai pengalaman,
ketrampilan dan dedikasi yang baik terhadap perusahaan. Kepada mereka
harus diberikan bimbingan, pengarahan yang positif agar ” Life time ”
dari apa yang dikerjakan mereka dapat dipertanggung jawabkan.