03
Mar
2014
No Comments
Baru-baru ini kita para petani dipusingkan dengan naiknya harga sarana produksi pertanian utamanya pestisida. Dan dari berbagai jenis pestisida, herbisidalah yang paling ekstream naiknya. Kata orang-orang pintar naiknya saprotan ini disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Karena negeri kita adalah negeri yang gemar impor, makanya melemahnya rupiah sangat berpengaruh pada harga barang-barang di pasaran.
Ironisnya naiknya harga saprotan seringkali tidak berbanding lurus dengan harga hasil produksi pertanian. Ujung-ujungnya menjadi beban bagi pak tani. Maka disini petani dituntut untuk lebih kreatif, selektif dan bijak dalam menggunakan pestisida.
Solut-ion sadalah merek dagang dari adjuvant herbisida yang diproduksi oleh Pandawa Putra Indonesia. Sebagai adjuvant produk ini digunakan sebagai bahan pencampur herbisida yang berfungsi sebagai penguat herbisida, atau bahasa gampangnya boosternya herbisida. Menurut pengalaman kami sebagai pemakai, Solut-ion dapat meningkatkan khasiat herbisida hingga 200%.
Cara pemakaian solut-ion adalah dengan mencampurkan Solut-ion dengan herbisida ( terutama yang berbahan aktif Glifosat atau Paraquat) dengan perbandingan 1 : 1. Kemudian aplikasikan campuran herbisida dan solut-ion tersebut dengan dosis dan konsentrasi seperti biasanya anda gunakan ( silakan baca pada label pada kemasan herbisida yang anda pakai ).
Apa keuntungan kita memakai solut-ion?
Kualitas pengendalian gulma menjadi lebih efektif walaupun dosis herbisida dikurangi. Memang proses matinya gulma memerlukan waktu sedikit lebih lama akan tetapi matinya gulma akan lebih tuntas.
Mengurangi biaya karena harga solut-ion relatif lebih murah dari harga herbisida. Sebagai contoh ketika kita memerlukan 2 liter herbisida, maka kita cukup membeli 1l herbisida+1l solut-ion kemudian kita campurkan maka hasilnya sama seperti kita punya 2l herbisida. Padahal kalau kita beli 2l herbisida katakanlah harganya 50 ribu/l x 2 = 100 ribu. Kalau kita pakai solut-ion yang harganya kurang lebih 30 ribu/l + 1 liter herbisida 50 ribu jumlahnya 80 ribu. Berarti hemat 20 ribu! Itu baru 2 liter, kalau jumlahnya banyak liter tinggal dikalikan saja.
Karena Jumlah herbisida yang dipakai lebih sedikit maka diharapkan dampak dari herbisida bagi kesehatan dan lingkungan juga lebih kecil.
Dapat dicampur dengan segala macam herbisida walaupun lebih dianjurkan kepada herbisida pra tanam. Dan campuran solut-ion+herbisida tidak rusak walaupun disimpan lama sebelum diaplikasikan.
Contoh bukti aplikasi Solut-ion pada lahan yang sempat kami Foto :
Gambar berikut aplikasi solut-ion + Herbisida Ipa glifosat yang termurah dipasaran dengan perbandingan 1 : 1, konsentrasi larutan 10 ml/l. Foto diambil seminggu setelah aplikasi.
–
Berikut ini gambar gulma yang telah kami semprot dengan Solut-ion + herbisida paraquat perbandingan 1 : 1 dengan konsentrasi 7,5ml/l. Gambar diambil 3 hari setelah aplikasi.
Menurut saya Solut-ion adalah produk yang tak bisa dianggap remeh. Kami telah memakai produk ini lebih dari 200 liter selama kurang lebih 1 tahun dan belum pernah mengalami masalah. Bahkan baru-baru ini kami mendengar bahwa Solut-ion membawa Pandawa Putra Indonesia menjadi juara dalam Mandiri Young Technopreneur 2013 di kategori teknologi-non IT yang diadakan Bank Mandiri di Jakarta (berita tentang itu bisa dibaca disini atau disini). Tentu hal ini semakin membuat kami merasa mantab untuk merekomendasikan produk ini kepada kawan-kawan petani yang lain. Namun bagi pengguna pertama kali saya sarankan untuk mengadakan perbandingan, sebagian menggunakan herbisida saja, sebagian menggunakan herbisida + adjuvant, kemudian anda bandingkan hasilnya. Supaya kalau ada hal-hal yang tidak diharapkan anda tidak langsung memvonis jelek pada produk ini. Harapan kami semoga Pandawa Putra Indonesia tetap konsisten memproduksi Solut-ion sendiri, tidak kemudian menjual produk ini ke perusahaan internasional agar manfaatnya lebih dapat dirasakan bagi petani.
Melengkapi tulisan ini saya sampaikan beberapa Tips agar aplikasi herbisida jadi efektif:
Sebelum menyemprot amati dulu macam-macam gulma yang ada di lahan kita untuk memilih herbisida dengan tepat. Contohnya rumput alang-alang herbisida yang paling tepat adalah jenis Glifosat karena akan mati sampai ke akarnya, atau untuk tumbuhan merambat seperti kangkung lebih tepat pakai 2,4 D. Atau untuk rumput yang baru tumbuh cukup pakai Paraquat.
Gunakan dosis dan konsentrasi yang tepat. Dosis adalah kebutuhan pestisida per hektar ditunjukkan dalam liter/hektar, sedangkan konsentrasi adalah kepekatan pestisida dalam larutan semprot ditunjukkan dalam satuan ml/l atau gr/l.
Gunakan air yang jernih tidak mengandung pertikel tanah. Berdasarkan pengalaman kami air yang mengandung partikel tanah selain menyumbat nozel juga dapat mengurangi efektifitas herbisida khususnya herbisida glifosat.
Jangan mencampurkan herbisida kontak dengan sistemik karena herbisida sistemiknya akan terbuang percuma. Gulma keburu mati oleh herbisida kontak sebelum herbisida sistemik masuk dalam jaringan tumbuhan.
Waktu aplikasi herbisida yang paling tepat adalah ketika gulma telah tumbuh subur sebelum berbuah agar ketika gulma mati tidak meninggalkan biji yang siap tumbuh lagi, selain itu tumbuhan muda keseluruhan daunnya adalah daun aktif yang langsung menyerap larutan herbisida yang kita semprotkan. penyemprotan dilakukan pagi atau sore hari, jangan menyemprot ketika matahari sedang terik-teriknya atau ketika angin bertiup kencang, juga ketika hendak turun hujan.
Gunakan alat semprot yang baik, nozel dengan butiran semprot yang halus tapi masih berbentuk butiran air tidak berbentuk kabut. Penyemprotan dilakukan merata ke setiap bagian rumput sampai kelihatan benar-benar basah.
Kalau lahan yang kita semprot adalah lahan yang tergenang air, sebaiknya dikeringkan dahulu sebelum penyemprotan.
Sumber : http://kaboelcabe.wordpress.com
Berita/Artikel Menarik Lainnya :