INFO SAWIT, BENGKULU – Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, ia menyayangkan anjloknya nilai mata uang rupiah terhadap dollar Amerika turut menggerus harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tidak.
Padahal dengan anjloknya harga rupiah terhadap dolar seharusnya petani bahagia, namun kenyataanya saat ini justru petani sawit dan karet malah menjerit. “Saya kira kondisi ini tidak hanya terjadi di Bengkulu saja, namun juga dialami oleh para petani sawit dan karet di seluruh Indonesia,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk mencari solusinya, Disbun tengah mengkaji Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tetang Kelapa Sawit dan karet agar nant
Advertisements
Advertisements
Category: Karet alam