JAKARTA – Pemerintah Norwegia memastikan program pengurangan gas emisi tetap berjalan di Indonesia. Program ini menjadi perhatian serius mereka setelah Indnesia menyepakati kerja sama pengurangan emisi di Oslo, Norwegia, lima tahun silam.
Isu pelaksanaan program pengurangan gas emisi menjadi salah satu bahasan utama dalam pertemuan bilateral antara delegasi Norwegia yang dipmpin Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dan delegasi RI yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/4).
Solberg meyakini pemerintah RI di bawah kepemimpinan Jokowi mampu mengurangi gas emisi. “Selama berkunjung ke Indonesia, saya akan bertemu warga Jambi terkait dengan kegiatan masyarakat di sana,” katanya seusai menghadiri pertemuan bilateral.
Seperti tulis Kompas, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, REDD+ dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu penyiapan infrastruktur, transportasi, dan implementasi. Saat ini, realisasi program memasuki fase transformasi. Ia yakin, Indonesia dapat mencapai target pengurangan emisi sampai 26% pada 2020.
Menurut Retno, program pertanian yang sedang digalakkan tidak menghalangi upaya menjaga kelestarian hutan. Pemerintah selalu menekankan keseimbangan antara konservasi lingkungan dan pembangunan. Pandangan itu sudah dipahami Pemerintah Norwegia. (T2)