08
Apr
2014
No Comments
Pupuk hayati cair adalah cairan yang mengandung mikroorganisme hidup. Apabila disiramkan pada benih, tanah perakaran dan bagian tubuh tanaman lainnya, mikroorganisme akan memproduksi nutrisi, hormon pertumbuhan, antibodi dan berbagai senyawa bermanfaat lainnya untuk tanaman.
Umumnya mikroorganisme dalam pupuk hayati adalah koloni bakteri dan atau fungi yang hidup di rhizosfer (kira-kira kedalaman 5 cm di dalam tanah). Pada dasarnya di lingkungan pertanian atau perkebunan sudah terdapat mikroorganisme, hanya saja karena kondisi tertentu misalnya kurangnya bahan organik (dibawah 2%) dapat menyebabkan populasi mikroorganisme menjadi sangat sedikit sehingga tidak bisa memberikan nutrisi dan berbagai senyawa bermanfaat bagi tanaman.
Saat ini di pasaran banyak sekali dijual berbagai merek pupuk hayati cair maupun padat. Umumnya pupuk hayati yang berbentuk cair lebih susah didapatkan oleh petani dan pekebun di luar pulau Jawa. Sebenarnya pupuk hayati cair bisa dibuat sendiri, mikroorganisme yang diinokulasi adalah mikroorganisme lokal yang berada di sekitar lahan kita.
Sejak tahun 2010 saya dan teman-teman telah mencoba berbagai merek pupuk hayati cair dan padat yang ada di pasaran, kebanyakan pupuk hayati berbentuk cair memerlukan adaptasi, rata-rata sekitar 3 bulan baru terlihat respon peningkatan pertumbuhan tanaman pada lahan yang diberi pupuk hayati.
Jika menggunakan pupuk hayati padat dan pupuk hayati cair dengan mikroorganisme lokal respon peningkatan pertumbuhan tanaman bisa terlihat dalam waktu 1-2 minggu, saya menduga mikroorganisme di dalam pupuk hayati harus beradaptasi dulu atau mereka harus berkompetisi dulu dengan mikroorganisme yang sudah ada dalam tanah perkebunan, karena keterbatasan peralatan dan pengetahuan saya hanya bisa menduga-duga.
Pupuk Hayati Cair Bisa Dibuat Sendiri
Setahun silam kebetulan saya melihat video tutorial membuat pupuk hayati cair di Youtube, tutorialnya mudah diikuti, bagi yang kesulitan dengan bahasa Inggris saya akan buat terjemahan. Berikut ini Videonya:
Sumber : http://jurnalagrikultur.wordpress.com/2013/10/07/pupuk-hayati-cair-dengan-mikroorganisme-lokal-mol/
Artikel/Berita Pertanian Lainnya :