COLOMBO – Ketua Central Environmental Authority (CEA), Lal Mervin Dharmasiri mengatakan, sebuah tim diberangkatkan pada Kamis kemarin untuk menyelidiki keluhan warga atas pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan industri kelapa sawit di Wattala-Hendala Road.
Warga mengeluh kebisingan dan polusi udara, serta masalah pengelolaan sampah sebagai akibat dari perusahaan sawit tersebut.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan itu ditutup sementara sesuai perintah pengadilan yang dikeluarkan oleh hakim pengadilan Wattala menyusul kasus yang diajukan oleh CEA.
Namun, persetujuan telah diberikan kepada perusahaan untuk melakukan pengujian pengendalian pencemaran lingkungan sampai 20 April.
“Keluhan warga mulai mengalir dalam asumsi bahwa perusahaan telah memulai kembali produksinya. Bahkan, perusahaan tersebut hanya diperbolehkan untuk melakukan uji coba untuk mengendalikan polusi. Namun, tim petugas dikirim ke lokasi untuk melihat lebih detail,” ujarnya seperti dilansir Daily News, Jumat (17/4/2015).
Lanjutnya Mervin menuturkan, bahwa pengadilan memerintahkan perusahaan untuk memperbaiki masalah yang ada dan mengambil langkah-langkah untuk mematuhi standar dan peraturan lingkungan untuk membukanya kembali. Sementara perusahaan meminta lebih banyak waktu untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh CEA. (T3)