LUMAJANG – Ramainya peminat batu akik membuat pengrajin melakukan sesuatu yang baru. Di Lumajang misalnya, Wandy, seorang warga berusia 29 tahun memanfaatkan limbah buah kelapa sawit menjadi cincin emban batu akik.
Warga Lereng Gunung Lamongan, Kecamatan Klakah Lumajng itu telah membuat usaha semenjak cincin akik populer di masyarakat. Usahanya ini menambah penghasilannya selain aktivitas berkebun.
Sebagiaman diberitakan Pojokpitu, Senin (20/4/2015), bahan didapatkan dari biji kelapa sawit tua yang jatuh. Proses pembuatannya cukup menggunakan alat sederhana yakni selembar amplas, pisau cutter, lem G dan serbuk kayu.
Setelah cincin setengah jadi terbentuk, proses selanjutnya dihaluskan lalu proses finishingnya dicat sedemikian rupa sampai mengkilat.
Wandy mengatakan, harga jual cincin akik dari limbah sawit ini sebesar Rp 35ribu. “Usaha saya tidak sia-sia. Emban cincin akik biji kelapa sawit ini disukai penghobi akik dari Lumajang dan Probolinggo. Selain tampil beda, harganya juga terjangkau. Dengan hanya merogoh kocek Rp35 ribu, penyuka emban ini sudah memperolehnya,” katanya. (T3)