Pada tahun 2006 konsumsi sayuran di Indonesia adalah 34,15 kg/kapita/tahun (Data Susenas). Angka ini masih berada di bawah standar yang dianjuran FAO untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, yaitu minimal 65 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi sayuran di Indonesia masih berada di bawah standar negara-negara beriklim sedang, padahal kondisi alam Indonesia sangat mendukung bagi produksi beragam jenis sayuran, baik yang komersial seperti kubis, sawi, petsai, dan kangkung, maupun jenis sayuran tradisional seperti daun labu, beluntas, daun mangkokan, dan daun katuk.
Telah diketahui bahwa kekurangan energi yang serius dapat menyebabkan kematian anak, dan kekurangan bahan gizi diasosiasikan dengan kenaikan resiko kematian ibu dan anak. Diperkirakan bahwa di seluruh dunia, 53 persen dari sekitar 10 juta anak meninggal setiap tahunnya dikarenakan kekurangan gizi (Black et al, 2003). Kekurangan vitamin A merupakan penyebab utama kebutaan yang tidak dapat dicegah untuk kasus anak-anak, dan dikaitkan dengan meningkatnya resiko kematian dan penyakit-penyakit menular yang parah.
Pekarangan merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kekurangan gizi dan bahan makanan bergizi. Selain produk-produk hewani, sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber bahan makanan bergizi. Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa adanya pekarangan berarti nutrisi rumah tangga tersebut akan lebih baik. Salah satu proyek dalam skala besar yang dijalankan oleh Hellen Keller Internasional di Bangladesh menyatakan bahwa keluarga yang menanam lebih banyak buah-buahan dan sayuran dan keluarga yang menanam banyak varietas buah-buahan dan sayuran, memiliki asupan vitamin A lebih tinggi (Mitchell, 2004).
Bila dilihat dari segi pemanfaatan lahan, pekarangan merupakan usaha optimalisasi pemanfaatan lahan karena berbagai kegiatan dapat dilakukan di pekarangan ini. Pada kegiatan yang bersifat pertanian, lahan pekarangan tersebut ditanami berbagai tanaman baik tanaman buah, sayur, obat, dan hias. Untuk pekarangan yang luas, dapat dimanfaatkan juga untuk peternakan dan budidaya ikan di kolam.
Pemanfaatan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya. Penghasilan sampingan ini akan lebih besar apabila lahan pekarangan luas dan komoditas yang dibudidayakan adalah jenis tanaman yang komersial.
Dari besarnya kontribusi yang diberikan oleh sayur-sayuran itu dapat dipastikan bahwa usaha bertanam sayuran di lahan sempit memang masih diperlukan. Bagi masyarakat pedesaan, penanaman sayuran di halaman rumah bukan saja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, melainkan juga dapat menambah penghasilan keluarga. Namun, kegiatan bertanam sayuran di pekarangan bagi masyarakat perkotaan telah menjadi alternatif penyaluran hobi yang banyak diminati kalangan ibu rumah tangga di kota-koita besar. Walaupun hanya hobi, kegiatan bertanam sayur dihalaman rumah bagi keluarga di perkotaan juga cukup bermanfaat untuk pemenuhan konsumsi dalam keadaan mendesak, apabila jenis sayuran atau rempah tersebut lupa dibeli di pasar.
MANFAAT BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN
Manfaat penanaman tanaman sayuran di lahan pekarangan dapat menghasilkan efek ganda, antara lain:
Memenuhi Gizi Keluarga
Dalam keadaan sulit, pekarangan sebenarnya dapat diberdayakan sebagai upaya mendukung kecukupan gizi keluarga. Berbagai tanaman sayuran, lalapan dan buah-buahan bisa jadi sumber protein, vitamin dan mineral yang baik bagi keluarga. Bahkan jika tersedia pekarangan yang cukup luas, sumber protein hewani juga bisa diperoleh dari ikan dan hewan ternak.
Untuk memenuhi kecukupan gizi tidak harus dengan biaya tinggi. Cara mudah dan murah bisa dilakukan untuk menghasilkan bahan pangan bergizi. Apabila pekarangan yang kosong ditanami dengan tanaman bermanfaat sekarang maka gerakan pemanfaatan pekarangan untuk memperkuat sumber gizi keluarga akan berhasil.
Demi membangun generasi yang lebih sehat, Menteri Pertanian Anton Apriyantono pada peringatan Hari Pangan Sedunia tahun 2005, mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai ladang sumber gizi keluarga.
Memelihara Kesehatan
Obat tradisional telah dikenal secara turun temurun dan aigunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan (preventif) meskipun ada pula upaya sebagai pengobatan suatu penyakit (kuratif). Tanaman sayuran dan tanaman berkhasiat obat dapat ditanam di pekarangan untuk digunakan sebagai apotik hidup dan digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Sumber Penghasilan Sampingan
Umumnya pemanfaatan lahan pekarangan hingga saat ini belum optimal. Namun bila dimanfaatkan secara intensif, hasil panen tanaman sayuran dari lahan sekitar tempat tinggal dapat menghasilkan sumber pendapatan sampingan bagi keluarga.
Memperindah Lingkungan
Dengan penataan tanaman yang asri akan menghasilkan lingkungan yang serasi dan indah sehingga sedap dipandang mata, mendatangkan kenyamanan bagi penghuninya, dan akan mendapatkan kondisi lingkungan yang estetis.
Solusi Meningkatkan Hasil Panen
Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik
Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter
Minimum Order 2 Botol
Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356
Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008
Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami
Manfaat :
- Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
- meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
- menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
- meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
- melindungi tanaman dari hama dan penyakit
- meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
- memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah
Karakteristik
Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.
Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya
cara pemakaian
pada tanaman buah
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
pada tanaman sayur
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
pada tanaman hias
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL
Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)
Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620
Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.
Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.