Perawatan jalan yang terpenting adalah menjaga bentuk jalan tetap cembung (Camber) atau kemiringan sekitar 5% dan tali air pada tepi badan jalan. Air tidak boleh tergenang di permukaan badan jalan karena akan menyebabkan terbentuk lubang pada titik-titik yang lemah pada akhirnya merusak jalan.
Ada 5 faktor penyebab kerusakan jalan yaitu:
• air
• bahan organik
• kurangnya cahaya matahari
• sifat tanah (tekstur dan struktur)
• bahan angkutan (tonase) yang berlebihan.
Penimbunan dan Pengerasan Jalan
a. Waktu Pelaksanaan
Pengajuan rencana anggaran pekerjaan (RAP) dari kebun ke CEO harus sudah selesai pada bulan Desember tahun sebelum berjalan. Data RAP yang harus dipersiapkan terdiri atas peta jalan yang akan ditimbun/dikeraskan, disertai data panjang, lebar, tebal penimbunan (MR, CR, dll) serta volume material yang akan digunakan
b. Sarana Pekerjaan
Jenis sarana pekerjaan : grader, excavator, buldozer, mining bucket, wheel loader, dump truk, roller/vibrating compactor 6 ton dan lainnya
Bila pakai kontraktor, harus disiapkan oleh kontraktor sesuai spesifikasi pekerjaan
c. Pengadaan Bahan
Quari harus disurvey untuk menentukan kualitas dan kecukupan bahan.
Untuk melakukan perawatan jalan secara efektif kita harus memperhatikan beberapa hal, Adapun teknik rawat jalan yang diterapkan tergantung dari jenis kerusakan dan tujuan perawatan.berdasarkan jenis jalan dan dalam melaksanakan perawatan harus mempertimbangkan sebagai berikut :
Kondisi Cuaca dan Iklim ( Curah hujan dan hari hujan, musim penghujan atau kemarau)
Tenaga Kerja (jumlah tenaga rawat jalan)
Alat berat ( Roada Grader, excavator, truck dll)
Ketersediaan Batu padas, Sirtu dll
Perawatan jalan akses (acces road) harus lebih tinggi proporsinya dari pada jalan lain, karena intensitas di lewati dan tingkat dampak apabila rusak terhadap aspek lain lebih besar. Jalan utama ( Main Road) menjadi prioritas selanjutnya, dilanjutkan dengan jalan collection dan jalan kountur.
yang di maksud dengan jalan akses adalah jalan yang di gunakan sebagai akses menuju kebun dari lingkungan luar (jalan utama untuk keluar-masuk kebun). Jalan akses biasanya mempunyai beban yang cukup berat karena dilewati oleh truk atau kendaraan dengan kapasitas muatan besar (bisa sampai 40 ton) seperti truk pengangkut pupup, truk kernel, mobil tangki CPO dll.
KLASIFIKASI JALAN
1. Jalan Utama (Main Road)
Lebar jalan adalah 8 m, dengan rincian 5 meter badan jalan, serta 1 x 2 m bahu jalan dan 0,5 x 2 adalah parit jalan
Dalam pembuatan jalan Utama, tidak ada barisan tanaman yang hilang
Pembuatan jalan dilaksanakan secara mekanis dengan permukaan jalan cembung serta kiri kana dibuat parit.
2. Jalan Produksi (Production Road)
Setiap batas tertentu, biasanya 100 m dibuatkan TPH (Tempat Pengumpulan Hasil)
Dalam Pembuatannya akan ada baris tanaman yang hilang.
3. Jalan Koleksi (Collection Road)
Dalam pembuatannya adanya tanaman yang hilang
Berfungsi sebagai sarana pengangkutan buah dari blok ke TPH, juga untuk sarana pengangkutan pupuk dan bahan kimia langsung ke dalam blok
Dalam hal pemeliharaan jalan di gabungkan pada saat perawatan blok yang bersangkutan
4. Jalan Panen (Harvesting Road)
Berfungsi mengangkut tandan buah ke TPH, atau fungsi lainnya terutama pemupukan
Lebar jalan 0,75 s/d 1 m dan badan jalan dibiarkan tertutup rumput tipis, dan setiap 3 bulan sekali dilakukan perawatan
5. Jalan Pringgan
Adalah jalan yang dibuat dan terletak di batas luar afdeling dan juga sebagai batas afdeling, dan berfungsi sebagai pengawasan jaringan
PERAWATAN JALAN
1. Jalan Utama
Permukaan tanah di giling dengan menggunakan Roadroller dan diberi lapisan batu yang tipis atau cangkang.
Tempat tempat yang terus menerua rusak harus menjadi prioritas utama dalam perawatan
2. Jalan Produksi dan Pringgan
Pemakaian batu ditaburkan sebanyak 2x dalam setahun atau 3 m³ /km ( 3 meter kubik/km)
Penaburan cangkang 4x dalam setahun atau 3m³ /km
Permukaan jalan harus tetap dipertahankan dalam kondisi cembung
3. Pemeliharaan jalan secara mekanis dengan menggunakan greader 4x dalam 1 tahun Jalan Utama. Main Road
ALAT DAN BAHAN
1. Graeder
2. Parang/egrek
3. Cangkul/sekop
4. Batu-batuan
5. Cangkang
6. Truk
7. Road Roller
8. dan traktor
PROSEDUR KERJA
1. Perawatan jalan mekanis
Bentuk kembali badan jalan dan dibuat chamber serta tali air yang cukup sekitar 25 atau 50 meter satu tali air ke parit/tepi badan jalan.
Road roller melakukan pemadatan di belakang graeder setelah 1 km jalan di grading.
Hanya dilakukan grading ringan pada badan jalan yang sudah keras/padat dan pisau tidak menggali terlalu dalam
Pada musim kering prioritas pada rendahan. Pada musim hujan tidak diperkenankan grading jalan.
Pertahankan bentuk permukaan jalan selalu cembung.
Norma 3 HM/Km atau 8 HM/2.5 Km atau sekitar 2.5 km/hari
2. Perawatan Manual :
Pada kondisi jalan berlobang dirawat manual dengan mengisi batu-batu atau gunakan cangkul untuk menutup lobang dari material sekitar.
Buang air yang tergenang di badan jalan melalui tali air ke blok atau parit.
Bersihkan jembatan dari tanah-tanah diatas jembatan.
Bersihkan kayu-kayu atau rumput yang menghambat aliran air di bawah jembatan/gorong-gorong.
Norma : 0.06 Hk/Ha potong pelepah dan 0.06 Hk/Ha untuk manual jalan dan 0.06 Hk/Ha rawat jembatan
Pengerasan Ulang :
A = DMJ (Daerah Milik Jalan)
B = Pinggir Jalan
C = Parit Jalan
D = Bahu Jalan
E = Badan Jalan
PELAPORAN
Setiap hari mandor/petugas melaporkan hasil kerja kepada asisten mengenai jumlah m3/ton material, jumlah panjang jalan, jenis jalan, lokasi timbun, No BPB. Juga laporan hasil kerja manual seperti: Panjang jalan, Identitas jalan, No blok dan Jumlah Tenaga kerja
Setiap minggu asisten yang bertanggung jawab harus membuat laporan dan analisa hasil kerja dan pengukuran dari pos masuk, lokasi terima matrial dan catatan dari quari kemudian dilaporkan ke manajer unit.