04
Mar
2014
No Comments
Produk pestisida mengandung bahan aktif sebagai bahan inti yang mempunyai efek “pestisida”. Bahan tersebut ada yang berasal dari tumbuhan, makhluk hidup (mikro-organisme), hasil fermentasi atau dari senyawa kimia sintetis. Bahan aktif tersebut kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain agar mudah dalam penggunaannya. Berdasarkan asal bahan aktif yang digunakan, produk pestisida digolongkan ke dalam beberapa kelompok.
Pestisida yang berasal dari tumbuhan sering disebut pestisida botani atau pestisida nabati (Lihat artikel:Bahan-bahan untuk Membuat Pestisida). Pestisida jenis ini mempunyai sifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, relatif aman bagi manusia-hewan piaraan-musuh alami hama tanaman, tanaman/buah bebas residu kimia dan aman dikonsumsi. Salah satu contoh produk tersebut yang ada di pasaran adalah PESTONA.
PESTONA dibuat dari bahan alami. PESTONA tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik. PESTONA memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.
PESTONA merupakan formula organik pengendali bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, hortikultura dan tahunan. Produk ini dibuat dari hasil ekstraksi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif : Azadirachtin, Alkaloid, Ricin (asam ricin), Polifenol, Eugenol, Sitral, Nikotin, Annonain dll. Kandungan lainnya adalah Atsiri Oil, Eucalyptus Oil, Solvent Extraction.
HAMA SASARAN :
wereng, walang sangit, penggerek batang, belalang, kepik, thrips, tungau, ulat, Uret dll.
ATURAN PAKAI :
Larutkan 5 cc – 10 cc / 1 liter air (7-10 tutup/tangki). Aduk sampai merata. Semprotkan/gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya tanaman disemprot/digembor sesering mungkin, minimal 3 (tiga) kali penyemprotan/penggemborkan per musim. Sebaiknya waktu penyemprotan/penggemborkan pada sore hari.
Berita/Artikel Menarik Lainnya :