Selain harus tahu cara menamam dan memilih benih yang baik, pemilik kebun karet juga perlu mengetahui cara merawat kebun karet agar tidak terkena serangan penyakit. Karena penyakit ini dapat membuat proses pertumbuhan tanaman tersebut jadi terganggu serta menimbulkan efek jumlah panen sadapan karet jadi berkurang.
Penyakit yang Menyerang Tanaman Karet dan Penanganannya
Salah satu jenis penyakit yang paling sering menyerang tanaman karet adalah jamur akar putih. Sesuai dengan namanya, bagian yang diserang adalah akar. Sedangkan gejala yang timbul yaitu daun menjadi pucat dan warnanya berubah kuning. Selain itu bagian tepi dan ujungnya melipat ke bagian dalam. Kejadian selanjutnya adalah akar makin membusuk dan tanaman menjadi mati.
UntukĀ menangani masalah ini, salah satu jalan terbaiknya yaitu menghilangkan jamur tersebut. Caranya bisa dilakukan dengan mengolesi cairan khusus yang bisa dibeli di toko-toko pertanian. Atau dapat juga dengan sistem penyiraman dengan obat-obatan tertentu seperti bayleton, anvil, alto dan sebagian.
Sedangkan cara alami yang bisa dipilih untuk melakukan perawatan misalnya tanah yang berada di sekitar tumbuhnya akar disiram dengan larutan belerang atau biotri, anjap maupun triko. Bila dilakukan secara terus menerus makan jamur yang menempel pada akar akan mati dan tidak bisa berkembang biak lagi.
Penyakit lainnya yaitu kekeringan pada alur sadap. Jika kena serangan penyakit ini, pohon karet tidak akan bisa lagi mengalirkan getah atau lateks. Salah satu penyebabnya yaitu pemilik kebun atau petani karet tidak sabar dan terlalu sering melakukan penyadapan. Apalagi jika penyadapan ini menggunakan bahan rangsangan seperti ethepons. Akibatnya alur sadap menjadi kering dan getah latek tidak mampu mengalir lagi.
Tanda dari munculnya gangguan ini adalah bagian kulit yang sering mengalirkan getah menjadi kering dan warnanya terlihat coklat. Gangguan kekeringan tersebut dapat menyebar pada bagian kulit lain yang umurnya sama.
Teknik dan cara merawat kebun karet yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyakit ini yaitu mengurangi frekuensi penyadapan dan penggunaan ethepon. Kemudian lakukan pengerokan di bagian kulit kering, lalu dioles dengan obat yang mampu memunculkan rangsangan hingga kulit baru bisa tumbuh lagi. Hal ini dilakukan hingga tiga kali dalam satu bulan. Setelah itu disemprot dengan pestisida.