PT Satya Agrindo Perkasa bersama PT Kujang Agri Mulia termasuk jajaran produsen pupuk NPK terkemuka di Indonesia. Produk yang dihasilkan berbasis riset mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Memiliki beragam produk pupuk mulai dari pupuk organik dan pupuk hayati, anorganik dan bahan hara mikro.
Sepuluh tahun lamanya, PT Satya Agrindo Perkasa – formulator dan distributor pupuk – bersama PT Kujang Agri Mulia, produsen pupuk, memasarkan pupuk NPK Hi-Grade. Di awal pemasaran produknya, banyak orang kurang yakin dengan kombinasi kandungan kimia, fisik, dan biologi (mikrobia). Namun, perusahaan tetap optimis bahwa konsumen akan membutuhkan formula pupuk tersebut.
Juswar Halim, Presiden Direktur PT Satya Agrindo Perkasa, menjelaskan optimismenya berdasarkan kepada visi perusahaan untuk menghasilkan pupuk berkualitas dan ramah lingkungan. Dalam beberapa tahun belakangan, terjadi kejenuhan lahan terhadap pupuk kimia tunggal yang beralih kepada pupuk majemuk atau NPK. Pupuk majemuk yang dihasilkan perusahaan sangat istimewa karena ditambah unsur organik dan hayati untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan perbaikan struktur tanah.
Juswar mengibaratkan tanaman seperti manusia yang butuh makanan dan suplemen. Sebab, tanaman berproduktivitas tinggi memerlukan pupuk tepat dan cukup dengan nutrisi baik.
Menurutnya, aplikasi pupuk yang dihasilkan perusahaan tidak mengubah budaya kerja dan memperhitungkan efisiensi tenaga kerja. Sekarang dimana era tenaga kerja semakin mahal, lanjutnya, mau tidak mau akan mengarah kepada penggunaan pupuk majemuk. Masalahnya, pekebun tinggal memilih pupuk majemuk mana yang ingin dipakai apakah berbasis ramah lingkungan atau sekadar kimia.
“Kalau kita berpikir untuk generasi selanjutnya, maka pupuk ramah lingkungan sebagai jawabannya. Ini menjadi bagian dari visi perusahaan dan tetap konsisten dijalankan. Dengan tetap mempertimbangkan aplikasi yang optimal,” jelasnya.
Kegiatan pemasaran efektif berjalan dari tahun 2006. Wilayah pemasaran pertama yang dijajaki adalah Riau. Juswar menceritakan provinsi Riau sudah dikenal sebagai sentra perkebunan sawit nasional yang banyak dikelola perusahaan swasta dan BUMN perkebunan serta petani PIR-Trans. Pelaku usaha kebun di Riau terbuka dalam menerima informasi dan teknologi terbaru di industri sawit. Sebagian besar mereka sudah paham dalam menerima informasi mengenai pupuk majemuk atau NPK. “Pelaku kebun disana sangat cerdas, punya rasa ingin tahu serta cepat belajar,” paparnya.
(Lebih lengkap silakan baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Februari-15 Maret 2015)