Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Produksi Kelapa Sawit

Silahkan Pilih Link menarik diatas dulu karena berisi berita unik.
Produksi Kelapa Sawit . banyak petani yang mengeluh karena Produksi Kelapa sawit yang dimiliki mengalami penurunan dan petani tersebut tidak mengetahui mengapa hal tersebut terjadi. Produksi kelapa sawit yang sangat rendah sebenarnya sangat dapat dijelaskan secara agronomi mengapa hal tersebut dialami oleh petani kelapa sawit. Petani sebenarnya ddapat menjelaskan kenapa penurunan produksi kelapa sawit yang dimilikinya jika peka dengan sawit yang dimilikinya.

Adapun penyebab produksi kelapa sawit rendah adalah dapat dijelaskan sebagai berikut ini :
1. Bibit yang digunakan palsu

Bibit adalah salah satu faktor utama penentu produksi kelapa sawit. Pihak produsen benih sudah menentukan tren produksi dari benih tersebut. seringkali petani menanam benih kelapa sawit palsu akibatnya petani mengalami produksi kelapa sawit yang rendah sepanjang tanaman itu ditanam. Hal inilah salah satu faktor penyebab rendahya produksi kelapa sawit. Sebagai contoh jika kita menggunakan bibit asli Topaz akan memperoleh hasil 35,6 Ton per hektar tiga tahun setelah tanam.

2. Pemupukan

Faktor kedua yang sangat menentukan produksi kelapa sawit adalah pemupukan. Pemupukan ini sangat menentukan produksi kelapa sawit yang akan diperoleh. Jika pemupukan tidak dilakukan dengan benar maka produuksi yang dihasilkan akan sangat rendah. Jika ingin melihat konsep pemupukan kelapa sawit yang benar silahkan klik link dibawah ini : :///2011/08/konsep-pemupukan-kelapa-sawit-terbaik.html

3. Kondisi Gulma

Faktor ketiga yang menentukan produksi kelapa sawit adalah kondisi gulma. Kondisi gulma yang terkontrol tidak akan mempengaruhi produksi kelapa sawit karena tingkat persaingan unsur hara dengan tanaman tidak berpengaruh, tetapi jika kondisi gulma kelas A dan B sangat banyak atau dominan diperkebunan kelapa sawit maka produksi yang dihasilkan akan menurun.
Untuk mengendalikan gulma klik link dibawah ini :
:///2011/08/pengendalian-gulma-pada-kelapa-sawit.html

4. Cara Panen

Cara panen juga mempengaruhi produksi kelapa sawit, dimana jika petani sering memanen buah mentah maka tanaman kelapa sawit akan mengalami stress akibantya produksi yang dihasilkan akan mengalami penurunan di tahun berikutnya.

5. Tunasan

Tunasan yang teralambat akan menyebabkan loses buah yang banyak sehingga produksi kelapa sawit akan menurun, oleh karena itu untuk mendapatkan produksi kelapa sawit yang maksimal diperlukan penunasan yang sesuai aturan.

6. Kondisi cuaca

Kelapa sawit adalah tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah yang banyak oleh karena itu kondisi cuaca sangat menentukan tren produksi kelapa sawit. Jika curah air rendah maka produksi akan menurun sedangkan jika curah hhujan tinggi maka produksi kelapa sawit akan meningkat.

Semoga info ini bermanfaat untuk mengetahui kenapa produksi kelapa sawit anda menurun dan strategi untuk meningkatkan produksi kelapa sawit anda tersebut.  

Anda sedang membaca artikel berjudul

Produksi Kelapa Sawit

dengan url

:///2011/08/produksi-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Produksi Kelapa Sawit

dengan url

:///2011/08/produksi-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

Cara budidaya sawi di polibag

Cara budidaya sawi di polibag –  Sawi adalah tanaman yang pasti sangat sering kita jumpai di dapur karena sayur yang satu ini disenangi oleh banyak orang dan dapat diolah serta dikombinasikan dengan makanan yang lainnya. Kali ini saya akan mencoba memebrikan informasi bagaimana cara agar anda dapat mencukupi kebutuhan sawi rumah tangga anda tanpa harus beli di pasar.

Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan di dataran rendah, yaitu di pekarangan, di ladang, di polibek atau di sawah, jarang diusahakan di daerah pegunungan. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan hujan. Sehingga ia dapat ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung humus.

Adapun cara budidaya sawit dalam polibag adalah :

Persemaian sawi

1. Siapkan polibag dengan ukuran diameter 15 cm atau kurang
2. isi polibag dengan tanah humus atau sub soil. akan lebih baik jika menggunakan kompos
3. Semaikan biji sawi di dalam satu polibag
Benih sawi yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Biji sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapangan
4. lalukan penyiraman setiap hari yaitu pagi dan sore hari.
Bibit sawi dapat ditanam setelah berumur 3 – 4 minggu setelah penyemaian biji sawi

Penanaman sawi
1. Siapkan polibag dengan ukuran diameter 15 cm atau kurang
2. isi polibag dengan tanah humus atau sub soil. Akan lebih baik jika menggunakan kompos
3. Cabut bibit sawi dari persemaian, hari – hati karena akar tidak boleh putus.
4. Gali Lobang dengan Jari kemudian tanam bibit sawi. Dalam satu polibag dapat ditanam 3-5 bibit sawit
5. lalukan penyiraman setiap hari yaitu pagi dan sore hari
6. Setiap minggu berikan kompos sebagai pupuk organik

Panen Sawi
Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama.

Untuk menjaga ketersediaan sawi anda dapat melakukan penanaman sawi dengan selang waktu seminggu sekali sebanyak 5 – 10 polibag.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Cara budidaya sawi di polibag

dengan url

:///2011/08/cara-budidaya-sawi-di-polibag.html

, Jika suka dengan artikel

Cara budidaya sawi di polibag

dengan url

:///2011/08/cara-budidaya-sawi-di-polibag.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

Land Clearing Kebun Kelapa Sawit

Land Clearing Kebun Kelapa Sawit. Untuk membuat kebun sawit maka harus dilakukan yang namanya land clearing atau sering disebut dengan istilah LC yang dalam bahasa Indoensia  berarti pembukaan lahan. Pembukaan lahan merupakan faktor ketiga yang menentukan kuantitas perolehan produksi sesudah jenis tanah dan kualitas bibit. 

Persiapan lahan / lapangan (LC) akan mempengaruhi beberapa hal, antara lain:

a) Biaya pembukaan/persiapan lahan itu sendiri

b) Biaya kemudahan dan mutu penanaman kelapa sawit

c) Masa tanaman belum menghasilkan

d) Produksi  yang akan diperoleh pada tahun pertama panen dan tahun-tahun berikutnya

e) Biaya pemeliharaan dan panen pada waktu TBM dan TM

Areal tanaman baru biasanya berasal dari hutan primer atau hutan sekunder, dengan kondisi fisik yang tidak selalu sama dari satu tempat dengan tempat yang lain, seperti kondisi tanah, topografi, kerapatan hutan, infrastruktur dan lain-lain. Oleh sebab itu, pengelolaan yang baik adalah syarat terpenting untuk dapat menjamin suksesnya pembukaan lahan baru.

Pemerintah mengeluarkan peraturan No. 28 Tahun 1995 yang menyangkut pengembangan perkebunan nasional. Salah satu dari 5 (lima) kebijakan pengembangan perkebunan nasional adalah pelestarian lingkungan “environmental sustainability”.

Pembukaan lahan dengan bakar memiliki beberapa kerugian antara lain:

a) Punahnya keanekaragaman hayati (flora dan fauna)

b) Pencemaran udara karena asap

c) Menggangu kegiatan ekonomi dan bisnis masyarakat

d) Hilangnya hara tanah yang berasal dari pelapukan limbah hutan 

Oleh karena hal tersebut maka sekarang sangat dilarang yang namanya pembukaan lahan dengan pembakaran baik itu untuk perusahaan dan petani.

Persiapan pembukaan lahan sebaiknya dimulai minimal 4 (empat) bulan sebelum tahun program, sehingga tersedia waktu 16 bulan untuk menyelesaikan program. Semua tahapan pekerjaan (time schedule) agar disusun secara sistematis dan satu sama lain tidak saling menghambat. Di dalam penyusunan “time schedule” tersebut faktor yang paling perlu diperhitungkan ialah: Iklim, Tenaga Kerja, Alat dan Bahan.

Peralatan Land Clearing

Peralatan yang dipakai dalam pembukaan lahan, yaitu :

Luas suatu blok tanaman kelapa sawit yang ideal adalah  30 ha. mpat persegi panjang dengan ukuran 1.000 m x 300 m (30 ha).

Adapun ukuran blok tersebut adalah Panjang 1.000 m dengan arah Timur-Barat dan lebar 300 m dengan arah Utara-Selatan, sehingga collection road (CR) selalu mendapat sinar matahari sepanjang hari. Kalau untuk petani ya ngak perlu blok – blok seperti diatas kecuali memang lahannya luas.

Tahapan Land Clearing

Imas

Selesai pembuatan batas blok (blocking) dilakukan pekerjaan imas. Imas adalah memotong rapat semak dan pohon/tumbuhan yang berdiameter < 10 cm hingga ke permukaan tanah.

Tumbang dan Cincang 

Pekerjaan menumbang yaitu membebaskan areal dari tegakan kayu. Tumbang dilaksanakan setelah pekerjaan mengimas, untuk pokok/kayu dengan diameter > 10 cm. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penumbangan, yaitu: kanopi, arah angin dan topografi/kemiringan lereng

Penumbangan dapat dilakukan dengan gergaji rantai (chain-saw) dan atau kapak. Menumbang dengan gergaji rantai akan lebih cepat dari pada dengan kapak, dimana 1 (satu) gergaji rantai sama dengan produktivitas 6 (enam) orang yang memakai kapak. Pekerjaan tumbang sangat dipengaruhi oleh kerapatan tegakan pohon per ha. 

Rumpuk/ Stacking

Pemancangan rumpuk dilakukan apabila seluruh kayu sudah dicincang. Lokasi pancang rumpukan nantinya dijadikan dasar gawangan mati pada saat pancang tanam.  Kayu hasil cincangan dirumpuk memanjang (dalam pancang rumpukan) dengan arah Utara-Selatan. 

Pemancangan Lobang Tanam

Setelah seluruh kayu dirumpuk/stacking, dilaksanakan pemancangan titik tanam. 

Penanaman LCC (legum Cover Crop)

Penanaman kacangan penutup tanah merupakan keharusan karena akan memberikan keuntungan dalam mempercepat pembusukan sisa tumbuhan dan kayu-kayu. Selain itu, kacangan dapat menghambat pertumbuhan gulma terutama lalang. 

Lobang Tanam

Lubang tanam harus segera dibuat pada saat setelah dilakukan pembuatan tapak kuda dan teresan. Lubang tanam harus sesuai dengan standar yang berlaku, agar pertumbuhan tanaman optimal.

Mengecer Bibit dan Menanam

Cara pengeceran dan penanaman yang tepat sangat diperlukan untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi kelapa sawit yang optimal. Pengeceran bibit sebaiknya diselesaikan pada akhir musim kemarau, sehingga waktu penanaman berlangsung pada awal musim hujan.

Itulah kegiatan dalam pembukaan lahan kebun kelapa sawit hingga sampai pada penanaman, selanjutnya adalah kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit hingga berbuah.

Tanaman Kelapa Sawit

Tanaman Kelapa Sawit. Sebelumnya sudah banyak di blog konsultasisaeit ini di tulis mengenai kelapa sawit tetapi kali ini saya ingin meriview kembali tantang kelapa sawit kepada anda. Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. 
Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.

African Oil Palm (Elaeis guineensis)
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. 

Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan. 

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. 

Buah atau berondolan kelapa sawit terdiri dari tiga lapisan: 

– Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin. 

– Mesoskarp, serabut buah 

– Endoskarp

Cangkang pelindung inti

Inti sawit (kernel, yang sebetul]]nya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. 

Gambar disamping kiri adalah bagian buah kelapa sawit

Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).

Syarat hidup
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. 

Berikut adalah gambar berbagai warna buah kelapa sawit :

Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit. 

Tipe atau jenis – jenis kelapa sawit
Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: 

– E. guineensis

– E. oleifera. 

Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik. 

Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri dari 

– Dura

– Pisifera

– Tenera. 

Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. 

Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. 

Dibawah ini adalah gambar bibit di pembibitan kelapa sawit 

Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan.

Hasil tanaman
Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik. 

Gambar Pabrik Kelapa Sawit di Perkebunan kelapa sawit untuk mengolah tandan buah segar sawit

Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. 

Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. 

Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. 

Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. 

Dibawah ini adalah perkebunan kelapa sawit Indonesia

Sejarah perkebunan kelapa sawit
Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. 

Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit “Deli Dura”.
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. 

Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910. 

Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.[2]
Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia). 

Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika.

Kata Kunci Terkait :

kelapa sawit, sawit, jenis sawit, mprfologi kelapa sawit, tanaman kelapa sawit, kelapa sawit terbaru, foto kelapa sawit, video kelapa sawit, budidaya kelapa sawit, pengolahan kelapa sawit, pembibitan kelapa sawit, bibit kelapa sawit, limbah kelapa sawit, pemupukan kelapa sawit, perusahaan kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit, sejarah kelapa sawit, jenis bibit kelapa sawit, pembibitan kelapa sawit, pembukaan lahan kelapa sawit, jenis kelapa sawit, taksonomi kelapa sawit, dunia kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit, penanaman kelapa sawit, pembibitan kelapa sawit, buku sawit, budidaya download, cara menanam kelapa sawit, bibit kelapa sawit, pupuk kelapa sawit, proses pengolahan kelapa sawit, proses pengolahan cpo, mesin pengolah kelapa sawit, gambar kelapa sawit, pengolahan limbah kelapa sawit, proses pengolahan kelapa sawit menjadi cpo, pupuk kelapa sawit, cara budidaya kelapa sawit, budidaya tanaman kelapa sawit, jual bibit kelapa sawit, penanaman kelapa sawit, bibit unggul kelapa sawit, pupuk kelapa sawit, pembibitan tanaman kelapa sawit, jual bibit kelapa sawit, pembibitan kelapa sawit, budidaya tanaman kelapa sawit, penanaman kelapa sawit, pengolahan limbah kelapa sawit, limbah pabrik kelapa sawit, pengolahan limbah cair kelapa sawit, literatur limbah, limbah cair pabrik kelapa sawit, cpo kelapa sawit, pupuk untuk kelapa sawit,teknik pemupukan, cara pemupukan kelapa sawit, budidaya kelapa sawit, lowongan kerja kelapa sawit, lowongan kerja perusahaan, gambar pabrik kelapa sawit, pabrik kelapa sawit mini, pengolahan kelapa sawit, limbah cair kelapa sawit, limbah kelapa sawit

Harga Tandan Buah Segar Sawit Turun

Harga Sawit Turun Petani Resah. Harga Tandan Buah Segar Sawit Turun. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mengalami penurunan untuk periode ini yaitu 06 Oktober sampai dengan 20 Oktober 2011, dimana untuk tanaman dengan umur diatas 10 tahun memiliki harga Rp. 1,464.72 harga ini adalah harga dinas perkebunan propinsi Jambi.

Gambar mobil yang sedang mengangkut tandan buah segar kelapa sawit

Penurunan harga pada periode ini adalah sebesar Rp. 69.19.- karena pada periode 21 September sampai dengan 05 oktober harga tandan buah segar kelapa sawit dinas perkebunan propinsi jambi adalah sebesar    Rp. 1,533.91.-

Semoga saja harga ini cepat kembali naik karena penurunan harga ini membuat masyarakat petani sawit banyak yang resah karena harga – harga untuk produksi seperti pupuk dan herbisida serta upah tenaga kerja malahan semakin mahal.

Untuk melihat daftar harga tandan buah segar kelapa sawit dinas perkebunan propinsi jambi anda dapat mengklik halaman harga sawit update atau mengklik link berikut ini ==> Harga Sawit Update  

Semoga informasi ini dapat membantu anda mengetahui harga sawit dan jika anda punya harga sawit di daerah anda anda dapat menyampaikannya di kolom komentar.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Harga Tandan Buah Segar Sawit Turun

dengan url

:///2011/10/harga-tandan-buah-segar-sawit-turun.html

, Jika suka dengan artikel

Harga Tandan Buah Segar Sawit Turun

dengan url

:///2011/10/harga-tandan-buah-segar-sawit-turun.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

,

umum

Cara Menanam Tanaman Penutup Tanah

Cara menanam tanaman kacangan penutup tanah/legume cover crops (LCC). Menanam tanaman penutup tanah/legume cover crops (LCC) di perkebunan kelapa sawit adalah salah satu tahapan pekerjaan yang penting dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi oleh karena itu diperlukan perhatian yang sangat khusu demi keberhasilannya.

Adapun manfaat tanaman penutup tanah/legume cover crops (LCC) adalah sebagai berikut: 

a) Menekan pertumbuhan gulma, sehingga dapat menghemat biaya pengendalian gulma saat masih tanaman belum menghasilkan

b) Meningkatkan kandungan bahan organik tanah

c) Memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah

d) Mencegah dan mengurangi erosi permukaan tanah

e) Mengikat (fiksasi) unsur hara Nitrogen dari udara, dengan demikian memperkaya tanah dengan senyawa Nitrogen

f) Menekan  pertumbuhan hama dan penyakit tertentu

Adapaun Jenis – jenis  kacangan yang biasa digunakan sebagai penutup tanah pada perkebunan kelapa sawit, karet, cacao dan teh adalah:

a) Calopogonium caeruleum (CC)

Berikut gambar Calopogonium caeruleum (CC)

b) Calopogonium mucunoides (CM)

Berikut gambar Calopogonium mucunoides (CM)

c) Pueraria javanica (PJ)

Berikut gambar Pueraria javanica (PJ)

d) Mucuna cochinchinensis (MC)

Berikut gambar Mucuna cochinchinensis (MC)

e) Mucuna bracteata (MB)

Berikut gambar Mucuna bracteata (MB)

Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman penutup tanah/legume cover crops (LCC)  yang baik dan disertai pertimbangan biaya, biasanya dilakukan campuran kacangan dengan komposisi per ha sebagai berikut :

a) 6 kg PJ +  3 kg CM +  0,5 kg CC 

b) 2 kg MC

Sedangkan penanaman MB dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencadangkan sumber bibit kacangan dalam kebutuhan mendatang (sebagai tanaman induk).

   

Selain dari biji tanaman penutup tanah juga dapat diperbanyak  dengan cara stek. Jenis kacangan yang dapat ditanam dengan stek yaitu Mucuna bracteata (MB) dengan ketentuan:

a) Penyetekan berasal dari tanaman induk MB yang tumbuh subur

b) Cari ruas kacangan MB yang berakar (tidak terlam¬pau muda atau tua) 

c) Ruas MB tersebut langsung ditanam di kantong plastik yang berlubang bagian tepinya (ukuran  10 cm x 8 cm x 0,1 mm) hingga hasil stek tumbuh dengan baik ( ± 2 bulan)

d) Sebagai media dipakai top soil yang bebas dari kotoran

e) Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari (bila tidak turun hujan)

f) Setelah itu, potong hasil stek dan siap ditanam di lapangan

Persiapan menanam tanaman kacangan  penutup tanah/legume cover crops (LCC)

Persiapan yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan penutup tanah, dengan tahapan sebagai berikut:

a) Areal bersih dari gulma dan penanaman  dapat  dilakukan setelah pekerjaan memancang

b) Di daerah  yang  baru  dibuka, perlu  dilakukan inokula¬si bakteri Rhizobium (10 gram Rhizobium dalam 0,25 liter air untuk setiap 10 kg campuran kacangan) untuk meningkat¬kan daya ikat (fiksasi) Nitrogen oleh bakteri bintil akar.  Pemberian Rhizobium tidak mutlak dilakukan dan dapat ditiadakan

c) Untuk memudahkan penaburan di lapangan, campuran kacangan + Rhizobium yang cukup kering dicampur dengan pupuk TSP/RP (9 kg campuran LCC + 9 kg TSP/RP untuk 1 Ha)

Sebelum ditanam, kacangan sebaiknya direndam terlebih dahulu dengan air hangat  500 C, dengan tujuan:

a) Mempercepat pertumbuhan kecambah

b) Kacangan akan terapung dan mudah diketahui kosong (tidak baik pertumbuhannya)

Cara Menanam tanaman kacangan  penutup tanah/legume cover crops (LCC)

Cara menanam kacangan penutup tanah/ LCC tergantung dari topografi lahan yang akan ditanam, berikut adalah cara menanam tanaman kacangan  penutup tanah/legume cover crops (LCC) tersebut :

a. Areal datar sampai dengan bergelombang

– Kacangan ditanam sejajar barisan tanaman

– “Larikan” campuran PJ, CM dan CC sebanyak 2 (dua) baris setiap gawangan hidup dan satu baris antar pokok dalam barisan tanaman

– MC ditanam 3 (tiga) lubang di antara pokok dekat rumpukan kayu/batang. Setiap lubang ditanam 3 (tiga) benih MC

– Penanaman kacangan pada areal datar-bergelombang disajikan pada  

b. Areal Bukit Bergunung

– Pada areal berbukit-bergunung dengan pola kontur/teras maka kacangan ditanam searah dengan terasan/ barisan tanaman 

– campuran PJ, CM dan CC sebanyak 4 (empat) titik  antara 2 (dua) pokok di dekat bibir terasan

– MB ditanam di antara titik campuran PJ, CM dan CC

Perawatan kacangan penutup tanah/legume cover crops (LCC)

Pemupukan 

Kacangan perlu dipupuk agar tumbuh subur dan cepat menutup tanah.  Jenis, dosis dan waktu pemupukan disajikan pada Tabel  dibawah ini.

Penyiangan

Agar tanaman kacangan dapat berhasil tumbuh dengan baik maka harus dilakukan penyiangan pada awal masa tanam. Adapun kegiatan penyiangan tanaman kacangan adalah sebagai berikut :

a. Di dalam larikan kacangan 

Penyiangan dilakukan dengan cara mencabuti dengan tangan atau cangkul kecil. Sedangkan di luar/bagian tepi di kanan kiri larikan  digaruk dengan  menggunakan  cangkul  selebar  ± 45 cm. Rotasi penyiangan ini dilakukan  setiap  2 minggu sekali sampai kacangan menutup sempurna.

b. Untuk penyiangan diantara larikan

Dilakukan dengan penyem¬protan herbisida  Paracol (paraquat + diuron) dosis 1,5 – 2,0 liter/ha blanket. Rotasi penyemprotan ini dilakukan 1,5 – 2 bulan sekali sampai pertumbuhan kacangan bergabung (menutup).

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan tentang cara menanam tanaman kacangan penutup tanah/legume cover crops (LCC) di perkebunan semoga dapat mebantu.

Kastrasi Tanaman Kelapa Sawit

Kastrasi Tanaman Kelapa Sawit . Kastrasi merupakan pekerjaan penting sebelum tanaman beralih dari TBM ke TM.  Tanaman kelapa sawit mulai mengeluarkan bunga setelah berumur 14 bulan, tergantung pertumbuhannya. Pada saat tersebut, bunga-bunga itu masih belum sempurna membentuk buah sampai tanaman berumur sekitar 23 bulan, sehingga tidak ekonomis untuk diolah. Oleh karena itu, semua bunga maupun buah yang keluar sampai dengan umur 23 bulan ini perlu dibuang atau dikastrasi.

Kastrasi adalah membuang semua produk generatif yaitu bunga jantan, betina dan seluruh buah yang berguna untuk mendukung pertumbuhan vegetatif kelapa sawit.  Pelaksanaan kastrasi terakhir dilakukan 6 (enam) bulan sebelum pokok dipanen.

Tujuan kastrasi diperkubunan kelapa sawit adalah:

a) Mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang tidak ekonomis ke pertumbuhan vegetatif

b) Pokok sawit yang telah dikastrasi cenderung lebih kuat dan seragam dalam pertumbuhannya

c) Pertumbuhan buah yang lebih besar dan seragam beratnya

d) Menghambat perkembangan hama dan penyakit (Tirathaba, Marasmius, tikus dan sebagainya)

Kastrasi harus dilaksanakan jika lebih dari 50% pokok  kelapa sawit telah mengeluarkan bunga (jantan dan atau betina).  Pada umumnya tanaman kelapa sawit akan berbunga saat tanaman berumur 14-17 bulan di lapangan jadi saat inilah waktu tepat untuk melakukan yang namanya kastrasi.

Kastrasi dilakukan setiap 2 (dua) bulan sekali sampai tanaman berumur 23 bulan karena jika terlambat maka ada bunga betina yang akan menjadi bauh sehingga pupuk yang diberikan digunakan tanaman untuk buah padahal buah yang dihasilkan masih belum layak dijual.

Adapun alat yang digunakan untuk kastrasi adalah dodos dengan lebar mata 8 cm dan arit kecil.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Kastrasi Tanaman Kelapa Sawit

dengan url

:///2011/10/kastrasi-tanaman-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Kastrasi Tanaman Kelapa Sawit

dengan url

:///2011/10/kastrasi-tanaman-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

Cara Budidaya Kacang Tanah

Cara atau teknis budidaya kacang tanah terlengkap. Kali ini konsultasisawit ingin menyampaikan cara bertanam kacang tanah karena kalau anda menanam sawit maka pada saat masih belum menghasilkan maka anda dapat melakukan tumpang sari dengan tanaman kacang tanah karena selain sawit tetap terawat anda juga masih punya penghasilan dari lahan sawit yang diusahakan tersebut. Berikut adalah makalah yang menguraikan secara lengkap tentang cara budidaya tanaman kacang tanah tersebut buat anda.

Gambar kacang tanah yang di panen

PENDAHULUAN

Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.

SYARAT PERTUMBUHAN

2.1. Iklim

a. Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.

b. Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.

c. Kelembaban udara berkisar 65-75 %.

d.Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

2.2. Media Tanam

a. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.

b. pH antara 6,0-6,5.

c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.

d. Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

2.3. Ketinggian Tempat

Ketinggian penanaman optimum 50 – 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl.

Cara  budidaya atau tehnis bertanam kacang tanah adalah sebagai berikut ini :

Pembibitan

Persyaratan Benih

Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:

a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.

b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.

c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.

d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.

e. Kadar air benih berkisar 9-12 %.

Penyiapan Benih

Benih sebaiknya disimpan di tempat kering yang konstan dan tertutup rapat. Untuk menjamin kualitas benih, lebih baik membeli dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.

Varietas unggul yang dianjurkan antara lain : Gajah, Macan, Banteng, Kidang, Tapir. Varietas-varietas ini tahan terhadap penyakit layu, karat dan bercak daun.

Pengolahan Media Tanam

Persiapan dan Pembukaan lahan

Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.

Pembentukan Bedengan 

Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30 cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.

Pengapuran

Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis + 1 – 2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

Pemberian Pupuk Makro

Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah:

a. Pupuk kandang 2 – 4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.

b. Pupuk anorganik : SP-36 (100 kg/ha), ZA (100 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) atau sesuai rekomendasi setempat.

Semua dosis pupuk makro diberikan saat tanam. Pupuk diberikan di kanan dan kiri lubang tugal sedalam 3 cm.

Teknik Penanaman

Penentuan Pola Tanam

Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, atau 20 x 20 cm.

Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.

Cara Penanaman kacang tanah

Masukan benih 1 atau 2 butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II).

Pemeliharaan Tanaman kacang tanah

Penyulaman

Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati, untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).

Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dilakukan 2 kali umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong.

Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan untuk menutup bagian perakaran.

Pengairan dan Penyiraman

Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau dapat diberikan mulsa (jerami dan lain-lain). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat mengganggu penyerbukan.

Pemeliharaan Lain

Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).

Hama dan Penyakit Kacang Tanah

Hama

a. Uret 

Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Penggunaan Pestona dengan cara disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.

b. Ulat Penggulung Daun

Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.

c. Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.

d. Ulat Jengkal (Plusia sp)

Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.

e. Kumbang Daun

Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan menggunakan Pestona.

Penyakit

a. Penyakit layu atau “Omo Wedang”

Penyebab: bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian: Pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan. Penting melakukan pencegahan menggunakan Natural GLIO.

b. Penyakit sapu setan

Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.

c. Penyakit Bercak Daun

Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang. Pengendalian: dengan menggunakan Natural GLIO di awal tanam sebagai tindakan pencegahan.

d. Penyakit Gapong

Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong kosong, juga bisa busuk. Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya.

e. Penyakit Sclerotium

Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam

f. Penyakit Karat

Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg. Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

Panen

Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:

a) Batang mulai mengeras.

b) Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.

c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.

Gambar kacang tanah baru panen

Analisa Ekonomi Kacang Tanah (Hasil Studi Kasus) 

Produksi yang dicapai dari hasil penerapan teknologi anjuran budidaya kacang tanah tanpa oleh tanah setelah padi sawah yang dilaksanakan pada MK II tahun 1995 di lahan Kelompok Tani Pancor Tunas Urip, Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah mencapai rata-rata 3,2 ton polong kering per hektar dengan analisa biaya dan keuntungan sebagai berikut :

Biaya produksi per hektar :

Benih 200 kg @ Rp. 1.200,-                                                                   = Rp. 240.000,-

Pupuk :

Urea 50 kg @ Rp. 260,-                                                               = Rp.   13.000,-

SP-36, 112,3 kg @ Rp. 420,-                                                       = Rp.   47.250,-

KCl 50 kg @ Rp. 420,-                                                                = Rp.   21.000,-

Pembuatan saluran drainase 20 HKSP @ Rp. 2000                                 = Rp.   40.000,-

Penanaman 23 HKSP @ Rp. 2000                                                         = Rp.   40.000,-

Pemupukan 4 HKSP @ Rp. 2000,-                                                         = Rp.     8.000,-

Penyiangan I + II, 40 HKSP @ Rp. 2000,-                                               = Rp.    80.000,-

Panen dan prosesing 75 HKSP @ Rp. 2000,-                                          = Rp.  150.000,-

Jumlah (1)                                                                                                      = Rp. 645.250,-

Biaya tetap

Sewa tanah                                                                                          = Rp. 450.000,-

Iuran, pajak, penyusutan, bunga dan lain-lain                                          = Rp. 143.295,-

Jumlah (2)                                                                                                     = Rp. 593.295,-

Total biaya (1 + 2)                                                                                         = Rp. 1.238.545

Nilai produksi (3.200 kg x Rp. 1.100)                                                              = Rp. 3.520.000,-

Pendapatan bersih usahatani (nilai produksi dikurangi biaya produksi)               = Rp. 2.281.455,-

B/C ratio  = 2,84

Demikian dulu informasi yang bisa di sampaikan, sampai bertemu dalam budidaya tanaman yang lain untuk tumpang sari dengan sawit yang belum menghasilkan.

Jenis Kelapa Sawit Unggul

Jenis – Jenis Kelapa Sawit. Bagi anda yang ingin menanam kelapa sawit sebaiknya anda mengenal dulu jenis – jenis kelapa sawit, Dalam artikel ini akan dibahas mengenai hal tersebut secara sederhana sehingga mudah untuk dipahami.

Jenis Kelapa Sawit

Guna menjamin keberhasilan pengembangan kelapa sawit diperlukan penyediaan bahan tanaman yang baik dan bermutu dalam jumlah yang memadai. Ada 3 (tiga) jenis kelapa sawit yang dibudidayakan yaitu Pisifera, Dura dan Tenera. Jenis yang terakhir ini banyak diusahakan oleh perusahaan maupun petani.

Adapun “jenis kelapa sawit” berdasarkan ketebalan daging buahnya adalah :

1. Dura

Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%.

2. Psifera

Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah.

3. Tenera

Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Dan jenis inilah yang dijual sebagai bibit unggul jadi sebaiknya anda memperhatikan gambar di bawah ini untuk membedakan jenis kelapa sawit tersebut.

Gambar Jenis Kelapa sawit Berdasarkan daging buah

Untuk mendapatkan benih kelapa sawit yang direkomendasikan oleh Direktorat Jenederal Perkebunan penangkar bibit di Kabupaten Sambas harus memesan benih/kecambah kelapa sawit dengan salah satu lembaga yang ditunjuk seperti : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Medan), Balai Penelitian Kelapa Sawit Marihat (Pematang Siantar), PT.Socfindo (Medan) dan PT.PP London Sumatera (Medan) atau Sub Station Pusat Penelitian Marihat Parindu (Sanggau).

Sedangkan berdasarkan warna kulit buah maka kelapa sawit di bedakan atas :

1. Nigresens

Nigresesens memiliki ciri buah dengan warna kulit hitam saat muda dan berwarna merah saat tua

Gambar sawit nigresens

2. Verescens 

Verescens adalah jenis kelapa sawit dengan warna kulit buah  hijau saat muda dan berwarna kuning kemerahan saat tua.

gambar sawit verescens

3. Albesens

Albesens sesuai dengan namanya adalah kelapa sawit dengan buah yang kulitnya berwarna putih saat muda dan berwarna kuning pucat saat tua. Kalau jenis yang ini konsultasisawit juga belum pernah menemukan walaupun sudah lama melanglang buana di perkebunan kelapa sawit.

Demikian dulu info mengenai jenis – jenis kelapa sawit buat anda semoga membantu untuk melakukan identifikasi kelapa sawit anda.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Jenis Kelapa Sawit Unggul

dengan url

:///2012/01/jenis-kelapa-sawit-unggul.html

, Jika suka dengan artikel

Jenis Kelapa Sawit Unggul

dengan url

:///2012/01/jenis-kelapa-sawit-unggul.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

Cerita Seru Dewasa Terbaru

Kumpulan Cerita Seru Dewasa.  Jika mencari tentang cerita seru maka anda akan menemukan banyak di hasil pencarian mesin pencari tetapi kali ini konsultasisawit akan menceritakan sebuah cerita seru yang terjadi di bawah kelapa sawit. “Cerita seru” yang ini berhubungan dengan cerita orang dewasa jadi yang belum dewasa sebaiknya tidak di baca karena kami tidak mau anda mengalami resiko yang tidak di inginkan.

Kumpulan Cerita dewasa untuk anda dan memang kami yakin anda akan tertarik untuk membacanya hingga selesai.

Dalam pembuatan “cerita dewasa”, diperlukan khayalan tingkat tinggi untuk dapat merangkai kata2 yang sangat menggugah selera kita dan kita juga dapat bersemangat karena kita terbawa dalam jalan cerita yang sedang kita rangkai, tetapi cerita seru berikut ini tentu bukan karangan melainkan sebuah kisah nyata sebuah cerita seru.

Cerita seru khusus orang dewasa yang ingin kami ceritakan ini terjadi di bawah kelapa sawit tepatnya beberapa bulan yang lalu, saat itu karena sering terjadi kasus pencurian buah kelapa sawit maka kami melakukan patroli atau dalam bahasa awam sering di sebut dengan ronda. Hal ini untuk mengintip apakah ada pencuri yang akan mencuri kelapa sawit.

Pada malam hari tepat pukul 7.00 saya dan beberapa rekan yang kebetulan mendapat jatah untuk ronda melakukan kegiatan ronda tentu dengan berjalan kaki karena kalau naik kenderaan maka maling akan mendengar dan cepat kabur.

Cuaca malam ini begitu terang karena cuaca cerah dan sedang malam bulan purnama untuk bukan malam jumat kliwon kalau enggak mungkin  kami tidak berani ronda karena biasanya banyak hantunya…….. ih seram.

Kami melakukan ronda keliling dan Inilah cerita seru yang kami temukan di bawah kelapa sawit….!

Tepatnya pada pukul 8.00 kami berjalan dengan pelan karena sudah capek sehingga kami tidak ada lagi yang berbicara tiba – tiba dari kejauhan kami melihat bayangan seperti orang kurang lebih 8 batang sawit dari tempat kami.

Kami langsung ambil posisi untuk mengintai dan berusaha mendekat karena sepertinya ronda malam ini akan berhasil menangkap maling.

Bersambung…………………………!

Kita sambung besok lagi di cerita seru dewasa bagian 2.

Jangan Kecewa dulu karena sambungan akan cepat di rilis.

Tag : ceritaseru, “ceritaseru”, cerita seru, cerita terseru, cerita seru dewasa, cerita dewasa seru, “cerita dewasa seru”, cerita seru dewasa terbaru, ceita seru, kumpulan cerita seru, lumpulan cerita seru dewasa, kumpulan dewasa cerita seru, cerita seru terbaru, cerita seru hot.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Cerita Seru Dewasa Terbaru

dengan url

:///2012/01/cerita-seru-dewasa-terbaru.html

, Jika suka dengan artikel

Cerita Seru Dewasa Terbaru

dengan url

:///2012/01/cerita-seru-dewasa-terbaru.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

umum