Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Sejarah Kelapa sawit Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia. Pada tahun 1948, untuk pertama kalinya tanaman kelapa sawit ditanam di Kebun Raya Bogor sebanyak 4 pohon. Tanaman ini dibawa dari  Afrika kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor. Dari jumlah tersebut diperkiran tiga tanaman sudah mati, dan hanya menyisakan satu tanaman.   Sampai sekarang sisa tanaman  kelapa sawit masih hidup di Kebun Raya diperkirakan hanya tinggal satu pohon dan sudah berumur sangat tua sekali.  Selanjutnya pada tahun 1864, tanaman ini mulai di coba di berbagai tempat di seluruh Indonesia, diantaranya di Banyumas, Palembang, dan kemudian di coba secara luas di Jawa Barat.Barulah pada tahun 1910 tanaman kelapa sawit mulai ditanam secara komersial di Sumatra Utara. Pada tahun 1957 Pemerintah RI melakukan program nasionalisasi perkebunan kelapa sawit.  Setelah itu perkebunan kelapa sawit mulai berkembang pesat di seluruh daerah di Indonesia.  Pada tahun 1981 pemerintah melakukan program kredit perkebunan kelapa sawit. Dan selanjutnya dengan pola Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi atau dikenal dengan sebutan PIR Trans (Nes Program).

Gambar sejarah kelapa sawit di Indonesia

Pada tahun 1919 mengekspor minyak sawit sebesar 576 ton dan pada tahun 1923 mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton. Pada masa pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit maju pesat sampai bisa menggeser dominasi ekspor Negara Afrika waktu itu. Memasuki masa pendudukan Jepang, perkembangan kelapa sawit mengalami kemunduran. Lahan perkebunan mengalami penyusutan sebesar 16% dari total luas lahan yang ada sehingga produksi minyak sawitpun di Indonesia hanya mencapai 56.000 ton pada tahun 1948 / 1949, pada hal pada tahun 1940 Indonesia mengekspor 250.000 ton minyak sawit.

Pada tahun 1957, setelah Belanda dan Jepang meninggalkan Indonesia, pemerintah mengambil alih perkebunan (dengan alasan politik dan keamanan). Untuk mengamankan jalannya produksi, pemerintah meletakkan perwira militer di setiap jenjang manajemen perkebunan. Pemerintah juga membentuk BUMIL (Buruh Militer) yang merupakan kerja sama antara buruh perkebunan dan militer. Perubahan manajemen dalam perkebunan dan kondisi sosial politik serta keamanan dalam negeri yang tidak kondusif, menyebabkan produksi kelapa sawit menurun dan posisi Indonesia sebagai pemasok minyak sawit dunia terbesar tergeser oleh Malaysia.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan perkebunan diarahkan dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara. Pemerintah terus mendorong pembukaan lahan baru untuk perkebunan. Sampai pada tahun 1980, luas lahan mencapai 294.560 Ha dengan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 721.172 ton. Sejak itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang melaksanakan program Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-BUN).

Barulah pada tahun 2007 terjadi revitalisasi perkebunan. Hingga sekarang perkebunan kelapa sawit Indonesia sudah semakin berkembang. Sekarang perkebunan kelapa sawit Indonesia sudah menjadi perkebunan nomor satu di dunia mengalahkan negara Malaysia.

Diperkirakan produksi minyak sawit Indonesia sudah mencapai 280 juta ton pertahun, atau 30 % dari produksi minyak nabati dunia. Minyak sawit Indonesia juga sudah menguasai 32 % pasar minyak nabati lainnya, seperti  minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang sebelumnya menjadi penguasa pasar minyak nabati dunia.

Demikian dulu informasi tentang sejarah perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang dapat konsultasisawit sampaikan semoga membantu.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Sejarah Kelapa sawit Di Indonesia

dengan url

:///2012/01/sejarah-kelapa-sawit-di-indonesia.html

, Jika suka dengan artikel

Sejarah Kelapa sawit Di Indonesia

dengan url

:///2012/01/sejarah-kelapa-sawit-di-indonesia.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

,

umum

USA Boikot CPO Indonesia Mulai 28 Januari 2012

Amerika atau USA Memboikot CPO (Crude Palm Oil) Indonesia.  Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meminta pemerintah dan pelaku industri sawit serius menanggapi penolakan Amerika Serikat atas produk minyak sawit mentah dari Indonesia. Seperti diketahui, Negeri Paman Sam itu resmi menolak produk sawit Indonesia per 28 Januari 2012.

“Ini menyangkut persepsi yang tidak dapat kita biarkan. Jadi harus kita tanggapi dengan serius,” kata Ketua Gapki, Fadhil Hasan menanggapi keputusan AS melalui notifikasinya yang menolak crude palm oil (CPO), atau minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia diperdagangkan di negaranya, di Jakarta, Senin (30/1/2012).Meskipun, nilai ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia ke AS sangat kecil sekali, hanya mencapai 62 ribu ton CPO. “Kecil sekali tahun 2011 ini ekspornya hanya 62 ribu ton CPO dan produknya. Dengan nilai ekspornya sekitar 68,2 juta dolar AS.”

Angka ini, menurutnya jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan negara tujuan utama ekspor CPO Indonesia, yakni India, Uni Eropa dan Cina.

Sebelumnya, Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Susanto dalam acara Refleksi Industri Kelapa Sawit 2011 dan Prospek 2012, di Jakarta, Rabu (4/1/2012), bahwa produksi minyak kelapa sawit (CPO) tercatat sebesar 23,5 juta ton dengan nilai ekspor mencapai 16,5 juta ton sepanjang 2011.

Meskipun demikian, Ketua Umum Gapki menegaskan, bahwa notifikasi dari EPA, yakni otoritas setempat yang concern pada persoalan lingkungan hidup, yang menolak CPO Indonesia di Amerika Serikat harus ditanggapi semua stakeholder industri sawit Nasional.

Lebih lanjut ia mengatakan Gapki sendiri kini tengah dalam proses memberikan tanggapan terhadap data, asumsi dan model yang EPA ungkapkan sebagai pertimbangan penolakan. (sumber : tribunnews.com)

Anda sedang membaca artikel berjudul

USA Boikot CPO Indonesia Mulai 28 Januari 2012

dengan url

:///2012/01/usa-boikot-cpo-indonesia-mulai-28.html

, Jika suka dengan artikel

USA Boikot CPO Indonesia Mulai 28 Januari 2012

dengan url

:///2012/01/usa-boikot-cpo-indonesia-mulai-28.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

,

umum

Klasifikasi Kelapa Sawit

Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit. Dalam tulisan kali ini akan dibahas pengklasifikasian tanaman kelapa sawit secara lengkap tentang kelasifikasi kelapa sawit tersebut buat anda.

Adapun klasifikasi kelapa sawit adalah sebagai berikut :

Divisi : Embryophyta Siphonagama

Kelas : Angiospermae

Ordo : Monocotyledonae

Famili : Arecaceae (dahulu disebut Palmae)

Sub famili : Cocoideae

Genus : Elaeis

Spesies : E.guineensis. Jacq

E.oleifera (HBK) Cortes

E.odora

Pohon Kelapa Sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili Palma yang digunakan  untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. 

Pohon kelapa sawit afrika,  Elaeis guineensis Jacq, berasal dari Afrika Barat di antara Angola dan Gambia, manakala pohon kelapa sawit amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. 

Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak,  khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang (Anonim a, 2007).

Demikianlah penjelasan tentang klasifikasi kelapa sawit, semoga membantu.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Klasifikasi Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/02/klasifikasi-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Klasifikasi Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/02/klasifikasi-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

,

umum

Keuntungan Berkebun Kelapa Sawit

Keutungan Berkebun Kelapa Sawit. Saat ini berkebun kelapa sawit sangat digemari oleh masyarakat Indonesia seiring dengan bertahannya harga komoditas tersebut, dalam artikel kali ini akan di bahas keuntungan memiliki kebun kelapa sawit.  Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh kelapa sawit (dalam hal ini minyaknya) karena kelapa sawit mempunyai peran yang cukup strategis, sebab : (1) Minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng, sehingga pasokan yang kontinyu ikut menjaga kestabilan harga dari minyak goreng tersebut. Ini penting sebab minyak goreng merupakan salah satu dari 9 bahan pokok kebutuhan masyarakat sehinga harganya harus terjangkau oleh seluruh lapisan masarakat. (2) Sebagai salah satu komoditas pertanian andalan ekspor non migas, komoditi ini mempunyai prospek yang baik sebagai sumber dalam perolehan devisa maupun pajak. (3) Dalam proses produksi maupun pengolahan juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sampai pertengahan tahun 1970 an minyak kelapa merupakan pemasok utama dalam kebutuhan minyak nabati dalam negeri. Baik minyak goreng maupun industri pangan lainnya lebih banyak menggunakan minyak kelapa dari pada minyak sawit. Produksi kelapa yang cenderung menurun selam 20 tahun terakhir ini menyebabkan pasokannya tidak terjamin, sehingga timbul krisis minyak kelapa pada awal tahun 1970. Di sisi lain, produksi minyak kelapa sawit cenderung meningkat sehingga kedudukan minyak kelapa digantikan oleh kelapa sawit, terutama dalam industri minyak goreng. Dari segi perolehan devisa, selama beberapa tahun terkhir ini kondisinya kurang baik. Volume ekspor selama dekade terakhir ini memang selalu meningkat, akan tetapi peningkatannya tidak selalu diikuti oleh peningkatan dalam nilainya. Hal ini terjdi karena adanya fluktuasi harga di pasaran Internasional.

Berikut ini beberapa keuntungan realistis yang akan diperoleh seseorang apabila menginvestasikan kekayaan mereka untuk bisnis dan membeli perkebunan kelapa sawit;

1. Keuntungan mencapai 300%

Jika dibandingkan dengan ongkos produksi yang dikeluarkan dimana rata – rata hanya Rp. 500/kg dan nilai jual tandan buah segar saat artikel ini ditulis adalah Rp.1597 maka keutungan yang diperoleh adalah Rp. 1500 atau sekitar 300%. Bagaimana apakah anda belum tertarik untuk berkebun sawit

2. Investasi Cepat Kembali

Untuk membangun kebun saat ini dibutuhkan biaya hingga Rp 30 jt/Ha, tetapi biaya tanam dan perawatan ini biasaynya sudah kembali dalam jangka waktu 4 tahun setelah panen.

3. Harga stabil

Jika kita lihat trend harga sawit maka kita akan melihat pergerakan angka yang stabil contoh di tahun 2011 harga sawit berkisar antara Rp 1300/ kg hingga Rp 1600/kg, info lengkap lihat harga sawit buah sawit online di atas atau klik disini

4. Menghasilkan uang tanpa lelah bekerja.

90 %  pemilik kebun kelapa sawit berpenghasilan lumayan, oleh sebab itu untuk perawatan dan pemanenan kelapa sawit, mereka cukup mengupahkan pada tenaga buruh. Si pemilik kebun tak perlu repot untuk merawat kebunnya, karena dari gaji yang ia peroleh tiap bulannya lebih dari cukup untuk menggaji karyawan kebun

5. Harga kebun sawit selalu naik

Harga satu kavlingan kebun sawit yang usianya telah mencapai belasan tahun bisa berharga ratusan juta rupiah seluas rata-rata empat hektar. Harga ini akan terus naik jika harga sawit di pasaran internasional ikut naik. Jikalau pun harga sawit turun, harga penjualan tidak akan jatuh secara drastis.

6.Kaya raya

Banyak para pegawai negeri yang sukses dengan tetap memiliki kebun kelapa sawit ditambah dengan pekerjaan tetapnya. Atau mereka yang menginvestasikan penghasilan dari kebun sawitnya untuk membuka bisnis yang lain. Kombinasi ini memang penting untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu harga sawit di pasaran internasional anjlok. Banyak para pegawai negeri yang sudah sukses di kota membeli kebun kelapa sawit dengan salah satu alasan di atas.

7. Investasi jangka Panjang

Sekali anda berkebun sawit maka anda akan menikmati penghasilan selama 25 tahun karena umur produksi kelapa sawit adalah 25 tahun.

Demikian dulu info mengenai keuntungan berkebun sawit dan jika ada yang ingin di diskusikan tentang kelapa sawit silahkan kirim email ke guramalem@gmail.com, kami akan membantu menyelesaikan permasalahan kebun kelapa sawit anda

Anda sedang membaca artikel berjudul

Keuntungan Berkebun Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/02/keuntungan-berkebun-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Keuntungan Berkebun Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/02/keuntungan-berkebun-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

Daftar Nama Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

Daftar Nama Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Anda sedang mencari daftar nama perusahaan di indonesia berikut adalah daftar yang anda butuhkan tersebut. Mungkin daftar ini akan membantu anda untuk menemukan informasi jika anda ingin bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Biasanya setiap tahun perusahaan – perusahaan ini membuka lowongan kerja baik untuk tenaga staf dan juga karyawan biasa. 

Foto Udara perkebunan kelapa sawit

Nama PerusahaanPasukan CPO (ton)Total Luas Lahan di IndonesiaLuas Lahan yang ditanami di IndonesiaSinar Mas group/PT Golden Agri Resources15.000320.463113.562Wilmar International group7.500210.00064.700PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IV6.675Astra Agro Lestari group/PT Astra Agro Lestari Tbk6.000192.375125.461Minamas Plantation group6.000Musim Mas group6.000PT Perkebunan Nusa ntara (PTPN) III5.650Asian Agri group/Raja Garuda Mas5.000259.07596.330Duta Palma groupp5.00065.80025.450Salim group/PT Salim Plantations/Indofood group/PT IndoAgri5.0001.155.74595.310PT. Perkebunan Nusantara(PTPN) V4.380LONSUM group(PT PP London Sumatera Indonesia)/Napan Group4.000245.62978.944PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII3.295Permata Hijau Sawit group3.000Best Agro group2.000PT Socfindo/Socfin Group2.000PT. ToIan Tiga/SIPEF Group1.600Bakrie Plantation group/PT Bakrie Sumatra Plantations1.20049.28323.392Sungai Budi group1.000Hindoli – Cargill1.000Rea Kaltim1.000PT. Tasik Raja1.000Lyhian Agro Group750PT. Gema Reksa Mekarsari500Makin group500Sawindo Kencana group500Unggul Widya group500Asam Jawa group300Triputra Agro Persada group300PT. First Mujur Plantation250PT. Musirawas200PT. Majuma Agro100PT. Mopoli Raya100Korindo group100PT. Paya Pinang75PT. Fajar Bajuri50Incasi Raya group1.200PT. Kencana Sawit Indonesia1.000Sampoerna Agro group800PT. Agro Indomas500PT. Gunung Maras Lestari450PT. Gunungsawit Binalestari400PT. Sime Indo Agro350Golden Hope group350Kuala Lumpur Kepong Berhad160PT. Fetty Mina Jaya50
Nama PerusahaanPasukan CPO (ton)Total Luas Lahan di Indonesia tahun 1997Luas Lahan yang ditanami di Indonesia tahun 1997Texmaco Group168.00035.500Hashim Group105.28244.235Surya Dumai Grup154.13323.975

Demikian dulu informasi tentang daftar nama perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, semoga membantu.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Daftar Nama Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

dengan url

:///2012/02/daftar-nama-perkebunan-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Daftar Nama Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

dengan url

:///2012/02/daftar-nama-perkebunan-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

Cara Menanam Kelapa Sawit Paling Efektif

Cara Menanam atau Budidaya Kelapa Sawit. dalam artikel kali ini akan dibahas tetanng cara menanam kelapa sawit secara efisien sehingga biaya yang diperlukan akan semakin rendah. Saat ini agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. 

Untuk dapat tumbuh dengan baik maka sawit membutuhkan Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.

Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

Berikut akan diuraikan cara menanam kelapa sawit yang efektif.

Pertama yang harus kita ketahui adalah jenis – jenis bibit kelapa sawit yang unggul dimana sudah di ulas dalam artikel sebelumnya karena kita akan bergantung pada produksi kelapa sawit tersebut selama 25 tahun sehingga jika bibit tidak baik maka kita akan merugi selama 25 tahun tersebut
Kedua adalah sistem pembersihan lahan kelapa sawit atau sering disebut dengan istilah land clearing anda juga dapat membacanya dalam artikel sebelumnya
Ketiga adalah bagaimana cara membibibitkan kelapa sawit yang benar sebab jika di pembibitan tidak baik maka bibit yang di tanam akan kurang bagus sebab akan lama stagnan.

Nah jika hal didatas telah baik maka selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara menanam kelapa sawit yang paling efisien.

1. Buatkan perencanaan penanaman dalam hal ini kebutuhan bibit, tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan

2. Gali lobang tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Tanah top soil (humus) biasa berwarna hitan letakkan di sebelah kanan sedangkan tanah sub soil biasa berwarna merah atau putih letakkan di sebelah kiri.

3. Berikan pupuk RP (rock posphat) dengan dosis 75 gr sebarkan di dasar lobang dan di dinding lobang.

4. Tanaman bibit kelapa sawit dengan terlebih dahulu membuka polibag sebab jika ikut tertanam maka kelapa sawit tersebut akan kerdil.

5. Timbun dengan tanah di mulai dengan memasukkan tanah top soil (humus) selanjutnya adalah tanah sub soil, tujuannya adalah agar tanah di dekat akar lebih subur sehingga tanaman akan lebih cepat tumbuh.

6. Masukkan tanah top soil kemudian injak hingga padat, setelah itu tambah lagi tanah dan injak – injak hingga padat.  

7. Sebarkan pupuk RP dengan dosis 75 gr di piringan.

8. Pasang seng di pangkal batang inilah tips agar menanam kelapa sawit efisien karena dari hasil percobaan jika di pasang seng maka serangan lancak dan babi hutan tidak terjadi. seng tersebut pakukan ke kayu yang di pasang tegak.

Hasil akhir dari cara menanam kelapa sawit yang efektif

Demikian dulu info tentang cara menanam kelapa sawit, tunggu tips penanaman berikutnya.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Cara Menanam Kelapa Sawit Paling Efektif

dengan url

:///2012/02/cara-menanam-kelapa-sawit-paling.html

, Jika suka dengan artikel

Cara Menanam Kelapa Sawit Paling Efektif

dengan url

:///2012/02/cara-menanam-kelapa-sawit-paling.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

Pengendalian Hama Kelapa Sawit Terpadu

Pengendalian Hama Utama Kelapa Sawit. dalam tulisan kali ini akan di bahas mengenai jenis – jenis hama tanaman kelapa sawit. Pengendalian hama dan penyakit tanaman pada hakikatnya adalah “mengendalikan suatu kehidupan”.    Oleh karena itu konsep pengendaliannya dimulai dari pengenalan dan pemahaman terhadap siklus hidup (hama/penyakit) itu sendiri.  Pengetahuan terhadap bagian “paling lemah” dari seluruh mata rantai siklus hidupnya sangat berguna di dalam pengendalian hama dan penyakit yang efektif.

Bagian yang dinilai paling lemah dari siklus hidup hama dan penyakit merupakan titik kritis (crucial point)  karena akan menjadi dasar acuan untuk pengambilan keputusan pengenda-liannya. 

     

Pemilihan jenis, metode (biologi, mekanik, kimia, terpadu) dan waktu pengendalian yang dianggap paling cocok akan dilatarbelakangi oleh pemahaman atas siklus hidup dimaksud. 

Pengelola kebun dituntut untuk dapat meramalkan berbagai kemungkinan ledakan hama dan penyakit yang potensial. Per- kiraan tersebut dapat bertitik tolak dari kondisi alam, iklim dan jenis hama dan penyakit yang ada di areal, dinilai dari situasi dan kondisi yang paling memungkinkan.  

Upaya mendeteksi hama dan penyakit pada waktu yang lebih dini mutlak untuk dilaksanakan. Keuntungan deteksi dini adalah selain akan memudahkan tindakan pencegahan dan pe-ngendaliannya juga agar tidak terjadi ledakan serangan yang tidak terkendali/terduga. Secara ekonomis biaya pengendalian melalui deteksi dini dipastikan jauh lebih rendah daripada pengendalian serangan hama/penyakit yang sudah menyebar luas. 

JENIS-JENIS HAMA KELAPA SAWIT

Secara umum, jenis-jenis hama yang banyak menyerang tanaman kelapa sawit dikelompokkan  ke dalam 6 golongan, yaitu :

       –  Ulat Api dan Ulat Kantong

       –  Tikus

       –  Oryctes (Oryctes rhinoceros)

       –  Tirathaba

       –  Rayap

       –  Adoretus dan Apogonia 

HAMA ULAT API DAN ULAT KANTONG

Serangan hama ulat api dan ulat kantong (atau disebut ulat pemakan  daun  kelapa  sawit), telah  banyak  menimbulkan  masalah  yang  berkepanjangan dengan terjadinya  eksplosi dari  waktu  ke  waktu.  Hal ini menyebabkan kehilangan daun (defoliasi)  tanaman  yang  berdampak  langsung  terhadap penurunan produksi (Tabel 9.1).

Jenis – jenis hama ulat api :

1. Setothosea asigna  

2. Setora nitens 

3. Darna trima 

4. Thosea bisura

5. Ploneta diducta 

6. Thosea vetusta

7. Mahasena corbetti  

8. Metisa plana     

9. Cremastopsyche pendula

Siklus hidup hama ulat pemakan daun kelapa sawit melalui empat stadia sebagai berikut :

1. Telur

2. Larva (ulat)

3. Pupa (kepompong)

4. Dewasa

Kemudian kawin dan bertelur kembali.

Laju perkembangan populasi terutama didukung oleh kemampuan berbiak dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan siklus hidup.  Makin tinggi daya berbiak serta makin pendek siklus hidup maka makin cepat pula laju pertambahan populasi.  Hal ini berarti  bahwa  toleransi  terhadap  tingkat  batas  kritis  populasi menjadi lebih rendah. 

 Untuk mengetahui info lengkap tentang hama kelapa sawit klik disini.

Demikian dulu info tentang hama kelapa sawit

Anda sedang membaca artikel berjudul

Pengendalian Hama Kelapa Sawit Terpadu

dengan url

:///2012/02/pengendalian-hama-kelapa-sawit-terpadu.html

, Jika suka dengan artikel

Pengendalian Hama Kelapa Sawit Terpadu

dengan url

:///2012/02/pengendalian-hama-kelapa-sawit-terpadu.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

Lowongan Kerja Perkebunan Kelapa Sawit Terbaru

Lowongan Kerja Perkebunan Kelapa Sawit. saat ini banyak lowongan pekerjaan untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit baik itu di Pulau Sumatera seperti si Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat (padang), Jambi, Palembang dan Lampung. Selain di Pulau Sumatera lowongan pekerjaan si perusahaan perkebunan kelapa sawit yang paling banyak sebenarnya ada di Pulau Kalimantan karena di daerah tersebut saat ini sedang gencar – gencarnya pembukaan pekebunan kelapa sawit yang baru. Lowongan yang tersedia juga sangat beragam mulai dari pekerja harian lepas untuk perawatan seperti merumut, menerbas, menyemprot, menunas kelapa sawit dan memanen. Untuk kategori ini biasanya tidak memerlukan ijazah karena bekerja hanya memerlukan tenaga dan keseriusan. Sedangkan untuk posisi mandor atau pengawas lapangan biasanya di butuhkan minimal tamatan SMA atau sederajat.

Lowongan pekerjaan untuk gologan staf seperti asisten lapangan, asisiten divisi, asisten pembibitan, asisten traksi, asisten pabrik, asisten kepala (askep), manager dan group manager atau administratur (adm) biasanya memiliki persyaratan tamatan sarjana atau dipromosikan dari kebun lain karena sudah memiliki pengalaman kerja di perkebunan kelapa sawit yang cukup lama.

Selain lapangan perkebunan kelapa sawit biasanya juga membuka lowongan pekerjaan untuk pabrik kelapa sawit (pks).

Untuk dapat diterima bekerja di perkebunan kelapa sawit sebenarnya mudah anda tinggal mencari alamat perusahaan tersebut, menunggu pembukaan lowongan atau langsung datang kelokasi dan bekerja dulu sebagai pekerja harian dan pada saat ada lowongan anda dapat melamar sebagai pegawai tetap atau melamar menjadi mandor.

demikian dulu informasi tentang lowongan kerja di perkebunan kelapa sawit 2012.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Lowongan Kerja Perkebunan Kelapa Sawit Terbaru

dengan url

:///2012/02/lowongan-kerja-perkebunan-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Lowongan Kerja Perkebunan Kelapa Sawit Terbaru

dengan url

:///2012/02/lowongan-kerja-perkebunan-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

,

umum

Prospek Minyak Kelapa Sawit Dunia

Prospek Minyak Kelapa Sawit Dunia. Peningkatan imbal hasil akibat permintaan minyak nabati yang tinggi secara global diperkirakan akan meningkatkan penanaman modal di industri minyak sawit, yang menyebabkan pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka menengah, karena konsumsi dunia diperkirakan meningkat lebih dari 30 persen pada dasawarsa mendatang.

Menjelang 2020, konsumsi dunia dan produksi minyak sawit diperkirakan sudah meningkat menjadi hampir 60 juta ton. Sifat-sifat menyehatkan dan daya saing harga minyak sawit, dibarengi potensi perannya dalam energi terbarukan, diperkirakan ikut menyebabkan pertumbuhan lebih dari 30 persen pada dasawarsa mendatang. Selama ini pertumbuhan industri minyak sawit disebabkan oleh keunggulan biaya produksi dalam budidaya kelapa sawit. Kelapa sawit adalah tanaman pohon yang sangat produktif jika dibandingkan dengan biji minyak nabati – hasil minyaknya 5 hingga 9 kali lebih tinggi daripada hasil yang dicapai oleh kedelai, canola, dan bunga matahari. Biaya minyak sawit lebih unggul karena harga lahan yang rendah serta masukan energi yang rendah.

Di saat negara maju beralih dari lemak-trans ke alternatif yang lebih sehat, permintaan minyak sawit juga akan cenderung meningkat, relatif terhadap para pesaingnya. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara maju mengurangi dan melarang lemak-trans

sehingga banyak pabrik makanan mengganti lemaktrans dengan minyak sawit. Selain daya saing dari segi biaya, minyak sawit kaya akan lemak-mono-tak-jenuh yang dipandang bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung.

Selain peningkatan total dalam keseluruhan konsumsi, konsumsi minyak sawit per kapita pun terus meningkat di beberapa negara maju besar akibat pertumbuhan pendapatan yang mantap. 

Minyak sawit memetik keuntungan dari perkembangan ini karena energinya yang relatif tinggi per gram makanan. Pada 2009-10, Cina dan India membukukan lebih dari 40 persen impor neto dalam perdagangan dunia. Pertumbuhan ekonomi di kedua negara ini di masa mendatang akan meningkatkan permintaan minyak nabati impor.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Prospek Minyak Kelapa Sawit Dunia

dengan url

:///2012/02/prospek-minyak-kelapa-sawit-dunia.html

, Jika suka dengan artikel

Prospek Minyak Kelapa Sawit Dunia

dengan url

:///2012/02/prospek-minyak-kelapa-sawit-dunia.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

pertanian

,

umum

Prospek Bisnis Kelapa Sawit Dunia

Prospek Bisnis Kelapa Sawit Indonesia. Pengembangan agribisnis kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang sangat diperlukan sebagai kegiatan  pembangunan subsektor perkebunan dalam rangka revitalisasi sektor pertanian.  Perkembangan pada berbagai subsistem yang sangat pesat pada agribisnis kelapa sawit sejak menjelang akhir tahun 1970-an menjadi bukti pesatnya perkembangan agribisnis kelapa sawit.  Dalam dokumen praktis ini digambarkan prospek pengembangan agribisnis saat ini hingga tahun 2010, dan arah pengembangan hingga tahun 2025.  Masyarakat luas, khususnya petani, pengusaha, dan pemerintah dapat menggunakan dokumen praktis ini sebagai acuan.  

Dokumen praktis ini didahului dengan penyajian peranan sektor pertanian, subsektor perkebunan, dan agribisnis kelapa sawit. Pada bab II diuraikan tentang kondisi agribisnis kelapa sawit saat ini.   Perkebunan kelapa sawit saat ini telah berkembang tidak hanya yang diusahakan  oleh perusahaan negara, tetapi juga perkebunan rakyat dan swasta.   Pada tahun 2003, luas areal  perkebunan rakyat mencapai 1.827 ribu ha (34,9%), perkebunan negara seluas 645 ribu ha (12,3%), dan perkebunan besar swasta seluas 2.765 ribu ha (52,8%). Ditinjau dari bentuk pengusahaannya, perkebunan rakyat (PR) memberi andil produksi CPO sebesar 3.645 ribu ton (37,12%), perkebunan besar negara (PBN) sebesar 1.543 ribu ton (15,7 %), dan perkebunan besar swasta (PBS) sebesar 4.627 ribu ton (47,13%). Produksi CPO juga menyebar dengan  perbandingan 85,55% Sumatera, 11,45% Kalimantan, 2%, Sulawesi, dan 1% wilayah  lainnya.  Produksi tersebut dicapai pada tingkat produktivitas perkebunan rakyat sekitar 2,73 ton CPO/ha, perkebunan  negara 3,14 ton CPO/ha, dan perkebunan swasta 2,58 ton CPO/ha. 

Pengembangan agribisnis kelapa sawit ke depan juga didukung secara handal oleh 6 produsen benih dengan  kapasitas 124 juta per tahun.  Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), PT. Socfin, PT. Lonsum, PT. Dami Mas, PT. Tunggal Yunus, dan PT. Bina Sawit Makmur masing-masing mempunyai kapasitas 35 juta, 25 juta, 15 juta, 12 juta, 12 juta, dan 25 juta.  Permasalahan benih palsu diyakini dapat teratasi melalui langkah-langkah sistematis dan strategis yang telah disepakati secara nasional. Impor benih kelapa sawit harus dilakukan secara hatihati terutama dengan pertimbangan penyebaran penyakit. Dalam hal industri pengolahan, industri pengolahan CPO telah berkembang dengan pesat. Saat ini jumlah unit pengolahan di seluruh Indonesia mencapai 320 unit dengan kapasitas olah 13,520 ton  TBS per jam.  Sedangkan industri pengolahan produk turunannya, kecuali minyak goreng,  masih belum berkembang, dan kapasitas terpasang baru sekitar 11 juta ton.  Industri oleokimia Indonesia sampai tahun 2000 baru memproduksi olekimia 10,8% dari produksi 

dunia.

Dalam perdagangan CPO, Indonesia merupakan negara net exporter dimana impor dari Malaysia dilakukan hanya pada saat-saat tertentu.  Ekspor Indonesia masih di bawah Malaysia dimana pada tahun 2002 hanya mencapai 6,3 juta ton atau sekitar 32,64% lebih rendah dibandingkan Malaysia yang mencapai 11,2 juta ton atau sekitar 57,28% dari total ekspor dunia.  Sementara itu, impor CPO mulai menyebar ke berbagai negara dan Indonesia mengandalkan pasar di Belanda dan Pakistan.  Neraca perdagangan CPO, baik dunia maupun Indonesia, saat ini cenderung berada pada posisi  seimbang.  Harga pada beberapa tahun terakhir cenderung meningkat baik di pasar internasional dan domestik. Guna mendukung pengembangan agribisnis kelapa sawit, peranan lembaga penelitian dan pengembangan perkebunan, kelembagaan dan kebijakan pemerintah cukup strategis.  Lembaga penelitian dan pengembangan perkebunan hingga saat ini telah berperan nyata melalui berbagai inovasi teknologi.  Inovasi tersebut  mulai dari subsistem hulu, usahatani, hingga pengolahan produk hilir.  Pada aspek kelembagaan, berbagai organisasi, aturan dan pelaku usaha mulai berkembang.  Sedangkan pada aspek kebijakan, beberapa kebijakan perlu diperhatikan, khususnya kebijakan fiskal (perpajakan dan retribusi), dan perijinan investasi. 

prospek, potensi, dan arah pengembangan agribisnis  kelapa  sawit.    Secara  umum dapat diindikasikan bahwa pengembangan agribisnis kelapa sawit masih mempunyai  prospek, ditinjau dari prospek harga, ekspor dan pengembangan produk.  Secara internal, pengembangan agribisnis kelapa sawit didukung potensi kesesuaian dan ketersediaan lahan, produktivitas yang masih dapat meningkat dan semakin berkembangnya industri hilir.  Dengan prospek dan potensi ini, arah pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah pemberdayaan di hulu dan penguatan di hilir

tujuan dan sasaran pengembangan agribisnis tahun 2005-2010.  Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian, tujuan utama pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah 

1) menumbuhkembangkan usaha kelapa sawit di pedesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan 

2) menumbuhkan industri pengolahan CPO  dan produk turunannya serta industri penunjang (pupuk, obata-obatan dan alsin) dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah CPO dan produk turunannya.  Sedangkan sasaran utamanya adalah 1) peningkatan produktivitas menjadi 15 ton  TBS/ha/tahun, 2) pendapatan petani antara US$ 1,500 – 2,000/KK/tahun, dan 3) produksi mencapai 15,3 juta ton CPO dengan alokasi domestik 6 juta ton.    

Kebijakan, strategi dan program pengembangan agribisnis perkebunan.  Arah kebijakan jangka panjang adalah pengembangan sistem dan usaha agribisnis kelapa sawit yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.  Dalam jangka menengah kebijakan pengembangan agribisnis kelapa sawit meliputi peningkatan produktivitas dan mutu, pengembangan industri hilir dan peningkatan nilai tambah, serta penyediaan dukungan dana pengembangan.   

Strategi pengembangan agribisnis kelapa sawit diantaranya adalah integrasi vertikal dan horisontal perkebunan kelapa sawit dalam rangka peningkatan ketahanan pangan masyarakat, pengembangan usaha pengolahan kelapa sawit di pedesaan, menerapkan inovasi teknologi dan kelembagaan dalam rangka pemanfaatan sumber daya perkebunan,  dan pengembangan pasar.  Strategi tersebut didukung dengan penyediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) dan kebijakan pemerintah yang kondusif untuk peningkatan kapasitas agribisnis kelapa sawit.  Dalam implementasinya, strategi pengembangan agribisnis kelapa sawit didukung dengan program-program yang komprehensif dari berbagai aspek manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan (perbenihan, budidaya dan pemeliharaan, pengolahan hasil, pengembangan usaha, dan pemberdayaan masyarakat) hingga evaluasi. 

Kebutuhan investasi pengembangan agribisnis kelapa sawit untuk pembagunan 350.000 ha kebun plasma dan inti dan 58 unit pengolahan CPO di Indonesia Barat dan Timur, peremajaan 100.000 ha kebun di kedua wilayah (tanpa pembangunan unit pengolahan)  dan kebutuhan investasi industri biosiesel kapasitas.  Pembangunan dilaksanakan setiap tahun dari tahun 2006 hingga 2010 dengan investor petani plasma, perusahaan inti dan pemerintah.     

Kebutuhan investasi untuk perluasan kebun kelapa sawit 350.000 ha per tahun untuk lima tahun ke depan adalah Rp.  73.462.679.150.000 (Rp. 73,46 trilyun).  Kebutuhan investasi di Indonesia Barat (150.000 ha) adalah Rp. 29.030.510.250.000  (investasi petani plasma sebesar Rp. 16.831.607.940.000, perusahaan inti sebesar  Rp. 9.393.827.310.000 dan pemerintah sebesar Rp.    2.805.075.000.000).  Kebutuhan investasi di Indonesia Timur (200.000 ha) adalah Rp. 44.432.168.900.000 (investasi petani plasma sebesar Rp. 25.433.332.660.000, perusahaan inti sebesar Rp. 15.882.086.240.000 dan pemerintah sebesar Rp. 3.116.750.000.000). 

Kebutuhan investasi untuk peremajaan kebun kelapa sawit 100.000 ha per tahun untuk lima tahun ke depan adalah Rp.  14.611.495.686.000 (Rp. 14,6 trilyun).  Kebutuhan investasi untuk  peremajaan 80.000 ha di Indonesia Barat adalah Rp. 10.751.856.210.000  (investasi petani plasma sebesar Rp. 7.963.955.769.000, perusahaan inti sebesar Rp. 2.437.987.941.000 dan pemerintah sebesar Rp. 349.912.500.000).  Kebutuhan investasi untuk peremajaan 20.000 ha di Indonesia Timur adalah  Rp.3.859.639.476.000 (investasi petani plasma sebesar Rp. 3.005.753.730.000, perusahaan inti sebesar Rp. 741.010.746 dan pemerintah sebesar Rp. 112.875.000.000).   

Dalam implementasinya, pengembangan agribisnis kelapa sawit baik melalui perluasan maupun peremajaan menerapkan pola pengembangan inti-plasma dengan penguatan kelembagaan melalui  pemberian kesempatan kepada petani plasma sebagai pemilik saham perusahaan.  Pemilikan saham ini dilakukan melalui cicilan pembelian saham dari hasil potongan penjualan hasil atau dari hasil outsourcing dana oleh organisasi petani. 

Kebutuhan investasi untuk pengembangan pabrik biodiesel kapasitas 6.000 ton per tahun (6.600 kl per tahun) dan kapasitas 100.000 ton per tahun (110.000  kl per tahun) masing-masing adalah Rp.  12 milyar dan Rp. 180 milyar.  Apabila setiap tahun dibangun 1 pabrik skala kecil dan besar, maka total biaya investasi yang diperlukan dalam 5 tahun ke depan Rp. 860 milyar. Nilai investasi tersebut diperlukan untuk membeli peralatan dan mendirikan bangunan pabrik.  

Dukungan kebijakan sarana dan prasarana serta regulasi.  Dukungan kebijakan diharapkan diperoleh dari Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Deparetemen Keuangan, Bank Indonesia, Kantor Menteri Negara BUMN, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kantor Menteri Negara Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi, Pemerintah  Daerah, dan Kejaksaan Agung serta Kepolisian.