Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Penyakit Daun Di Pembibitan Kelapa Sawit

Penyakit Daun Di Pembibitan Kelapa Sawit. Setiap mahluk hidup pasti akan mengalami sakit demikian juga halnya dengan kelapa sawit dimana akan mengalami penyakit, penyakit disebabkan oleh serangan bakteri, jamur dan virus. Pengendalian hama dan penyakit tanaman pada hakikatnya adalah “mengendalikan suatu kehidupan”.    Oleh karena itu konsep pengendaliannya dimulai dari pengenalan dan pemahaman terhadap siklus hidup (hama/penyakit) itu sendiri.  Pengetahuan terhadap bagian “paling lemah” dari seluruh mata rantai siklus hidupnya sangat berguna di dalam pengendalian hama dan penyakit yang efektif.

Bagian terlemah dari siklus hidup hama dan penyakit disebut dengan istilah titik kritis (crucial point)  karena akan menjadi dasar acuan untuk pengambilan keputusan pengenda-liannya. 

     

Pemilihan jenis, metode (biologi, mekanik, kimia, terpadu) dan waktu pengendalian yang dianggap paling cocok akan dilatar belakangi oleh pemahaman atas siklus hidup dimaksud. 

Pengelola kebun dituntut untuk dapat meramalkan berbagai kemungkinan ledakan hama dan penyakit yang potensial. Perkiraan tersebut dapat bertitik tolak dari kondisi alam, iklim dan jenis hama dan penyakit yang ada di areal, dinilai dari situasi dan kondisi yang paling memungkinkan.  

Upaya mendeteksi hama dan penyakit pada waktu yang lebih dini sudah menjadi kewajiban untuk menghindari serangan dalam jumlah yang besar. Keuntungan deteksi dini adalah selain akan memudahkan tindakan pencegahan dan pengendaliannya juga agar tidak terjadi ledakan serangan yang tidak terkendali/terduga. Secara ekonomis biaya pengendalian melalui deteksi dini dipastikan jauh lebih rendah daripada pengendalian serangan hama/penyakit yang sudah menyebar luas. 

Pada pembibitan kelapa sawit dapat dijumpai berbagai penyakit daun.  Serangan penyakit daun pada pembibitan kelapa sawit dapat menyebabkan pertumbuhan bibit menjadi terhambat.  Serangan  ini  jarang  sekali  sampai  mematikan.  Bila di pembibitan  terjadi  serangan  berat  yang  kurang  mendapat perhatian, bibit mungkin tidak dapat digunakan lagi.  Agar tidak terjadi kesalahan dalam usaha penanggulangannya, maka diperlukan pengetahuan pengenalan (diagnosa) gejala dan penyebab penyakit dan usaha-usaha pengendaliannya.

Adapun penyakit daun pada pembibitan kelapa sawit adalah :

1. Penyakit Antracnose (Early leaf disease)

Serangan penyakit ini umumnya terjadi pada bibit yang masih berada di pre-nursery, dimana daunnya masih bersatu.  Gejala awal mula-mula tampak bercak kecil hialin.  Bercak dengan cepat berubah warna menjadi coklat tua dan membesar.  Pada bagian luar bercak dikelilingi dengan halo berwarna kuning sehingga tampak jelas batas antara jaringan yang terinfeksi dengan yang sehat.

Serangan penyakit ini jarang terjadi pada bagian tengah daun.  Biasanya serangan mulai pada bagian ujung atau tepi daun.

Jamur  penyebabnya  adalah Botryodiplodia  theobromae, Colletotrichum gloeosporoides (Gloeosporium sp. atau Glomerella sp.), dan Melanconium sp.

2. Penyakit Curvularia (Leaf spot disease)

Serangan penyakit ini umumnya terjadi pada bibit yang sudah dipindahkan ke large polybag.   Gejala serangan ditunjukkan oleh adanya bercak yang berbentuk oval dan agak cekung bila dilihat dari permukaan daun sebelah atas.

Warna  bercak  adalah  agak  coklat  tua dengan batas tegas dikelilingi  oleh  halo  berwarna  kuning.  Panjang bercak biasanya tidak lebih dari 7-8 mm.

3. Penyakit Pestalotiopsis palmarum

Serangan penyakit ini umumnya terjadi pada bibit yang telah dipindahkan ke large polybag.  Penyakit ini seringkali juga dijumpai pada helaian anak daun pada tanaman di lapangan.

Gejala serangan ditandai oleh bercak yang tidak beraturan bentuknya.  Bercak  biasanya  memanjang  berwarna  merah kecoklatan. Kadang-kadang hampir separuh bagian anak daun mengering berwarna putih kelabu.

Pengendalian Penyakit Daun pada pembibitan kelapa sawit

Jamur-jamur penyebab penyakit daun di pembibitan kelapa sawit adalah termasuk parasit lemah.  Penyakit yang ditimbulkan biasanya bersifat sekunder.

Intensitas serangan penyakit daun sangat tergantung pada kondisi bibit.  Oleh sebab itu pengelolaan pembibitan perlu mendapat perhatian utama.  Sehingga bibit senantiasa tidak menjadi “langganan” serangan penyakit daun.  Pembibitan yang dikelola dengan baik umumnya tidak mendapat gangguan serangan penyakit daun yang berarti.

Penyemprotan  fungisida  sifatnya  hanya  kuratif  yaitu menyehatkan kembali bibit yang sakit. Pengendalian penyakit daun bibit kelapa sawit adalah dengan disemprot mengunakan fungisida sistemik berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, atau yang berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP. semprot dengan larutan Kocide 77WP konsentrasi 5 – 10 gr per liter pada lubang tanam sebanyak 200 ml per tanaman interval 10 – 14 hari.

Cara lain adalah Antracnose, dengan gejala umum bagian ujung daun mulai berwarna kecoklatan dan terdapat batas yang jelas antara jaringan daun yang terserang dan yang sehat. Pengendalian dengan cara menyemprotkan pestisida Daconil atau Nustar 400 EC konsentrasi 0.2 % , rotasi penyemprotan 5 – 7 hari sampai serangan terkendali 

Curvularia, dengan spot atau luka coklat dengan batas kuning atau orange. Gunakan pestisida Captan 50WP 0.4%; Dithane M45 0.2% dan Actidione 4.2 EC 0.025%, rotasi penyemprotan 7 – 10 hari, jika serangan parah, lakukan segera pengafkiran dan bakar agar tidak menular

Tindakan Pengendalian

Bila pada pembibitan dijumpai serangan penyakit daun dengan kategori  agak  berat  sampai  berat, maka  perlu  dilakukan penyemprotan  fungisida  Dithane  M-45/80 WP (konsentrasi  0.15%-0.2%) dengan interval penyemprotan 7-10 hari.

Selain itu, perlu juga dilakukan pengontrolan dan perbaikan terhadap beberapa hal, antara lain  :

• Media tumbuh (komposisi dan volume, aerasi)

• Pemupukan (keseimbangan hara)

• Penyiraman

• Bahan tanaman (genetis)

Demikian dulu informasi tentang pengendalian penyakit daun pada pembibitan kelapa sawit.

Ganoderma Penyakit Mematikan Kelapa Sawit

Ganoderma Penyakit Mematikan Kelapa Sawit. Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit disebabkan oleh jamur patogen Ganoderma boninense. amur ganoderma sp merupakan penyakit nomor satu yang menimpa tanaman kelapa sawit. Kematian tanaman akibat penyakit ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi industri kelapa sawit.Pada areal yang terserang, setiap tahun 1-2 persen tanaman kelapa akan mati. Di areal pertanaman kelapa sawit generasi pertama atau kedua tingkat serangan akan lebih tinggi dan lebih cepat. Serangan berat dapat mengakibatkan populasi tanaman yang berumur kurang dari 15 tahun hingga 20-30 persen.Hingga saat ini belum ada penangulangan yang pasti untuk menuntaskan serangan jamur ganoderma sehingga pencegahan melalui deteksi dini sangat diperlukan untuk menghindari serangan dalam jumlah skala yang besar.

Gambar Kelapa Sawit yang terserang jamur ganoderma

Adapun gejala serangan ganoderma adalah sebagai berikut :

1. Gejala awal beberapa pelepah daun yang berada di pucuk berwarna pucat seperti kekurangan unsur hara.

2. Daun mengalami nekrosis dimulai dari daun tua kemudian ke daun yang lebih muda 

3. Pelepah daun akan patah dan menggantung. 

4. Pupus (pelepah daun muda) tidak bisa membuka dan terkumpul lebih banyak dari biasanya (lebih dari 3 pelepah) 3. 6-12 bulan kemudian tanaman akan mati 

5. Penampang batang yang terserang berwarna coklat muda dengan garis seperti pita yang disebut daerah/zona reaksi yaitu tempat berkumpulnya gum Bahan buah /Fruting bodies/ terbentuk pada bagian bawah batang atau pada akar yang sakit biasanya badan buah ini muncul ketika tanaman sudah mati atau rubuh.

Tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit busuk pangkal batang tampak daunnya menguning dan layu kemudian pelepahnya terkulai ke tanah yang dimulai pada pelepah daun yang tua.

Penyebaran Penyakit Ganoderma.

Infeksi terjadi karena kontak akar sehat dengan akar yang sakit. Peran spora dalam penyebaran penyakit sangat kecil – Agar dapat menginfeksi akar sehat, jamur harus memiliki food base (bahan makanan) yang cukup – Jaringan batang yang sakit merupakan sumber infeksi yang lebih berbahaya daripada jaringan akar yang sakit

Penanggulangan Penyakit Ganoderma dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

1. Membersihkan sumber infeksi sebelum penanaman di bekas areal kelapa dan kelapa sawit, lahan harus benar-benar bersih dari tunggul kelapa dan kelapa sawit

2. Mencegah penularan penyakit dalam kebun a. Pohon yang sudah menunjukkan gejala sakit pada daun umumnya tidak dapat ditolong lagi, maka dianjurkan agar pohon tersebut diracun, kemudian ditebang. Tunggul dan akar-akarnya digali dalam radius 60 cm b. Bila ditemukan pohon dengan gejala serangan awal, dapat dilakukan pembelahan surgery. Bagian yang membusuk diambil kemudian luka tersebut ditutup dengan penutup luka (protectant) misalnya ter, arang.

3. Melakukan pengamatan rutin 1-3 kali setahun oleh orang yang telah berpengalaman. Adanya pembusukan di dalam batang dapat dideteksi dengan memukul-mukul pangkal batang

4. Pengendalian secara Kultur Teknis. Untuk menghindari infeksi (Ganoderma) sp dilakukan pembuatan lubang tanam besar (big hole) berukuran 3 x 3 x 0,8 m.

5. Pengendalian secara Hayati. Dapat dilakukan dengan melakukan aplikasi Trichoderma spp atau Gliocladium sp.

6. Pengendalian secara Kimiawi. Pengendalian kimiawi dengan aplikasi fungisida berbahan aktif triadimenol dan Triademorph 10-20 cc untuk menahan perkembangan penyakit.

Demikian dulu informasi tentang penyakit ganoderma di perkebunan kelapa sawit, semoga bermanfaat.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Ganoderma Penyakit Mematikan Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/06/ganoderma-penyakit-mematikan-kelapa.html

, Jika suka dengan artikel

Ganoderma Penyakit Mematikan Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/06/ganoderma-penyakit-mematikan-kelapa.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

Syarat Tumbuh Kelapa Sawit. Tanaman kelapa sawit merupakan jenis
tanaman yang membutuhkan penyinaran yang normal dimana lama penyinaran matahari
yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7 jam/hari. Oleh karena kebutuhan cahaya
ini maka jarak tanam kelapa sawit harus dibuat dengan ukuran 9m x 9m  x 9m sehingga semua tanaman akan mendapatkan
cahaya yang cukup untuk menghindari etiolasi.

Kelapa sawit memerlukan curah hujan yang
sangat tinggi yaitu 1.500 – 4.000 mm pertahun, sehingga kelapa sawit akan
berbuah lebih banyak di daerah dengan curah hujan yang tinggi. Dari hasil
beberapa penelitian hal ini terbukti dimana jumlah pelepah yang dihasilkan
tanaman kelapa sawit yang di tanam di Papua lebih banyak dibandingkan dengan
yang di tanam di daerah Sumatera. Di Papua Kelapa sawit dapat menghasilkan 28 –
30 pelepah pertahun sedangkan di sumatera hanya menghasilkan 26  – 28 Pelepah setiap tahunnya.
Temperatur optimal untuk pertumbuhan
kelapa sawit 24 – 28oC. Jadi 
ketinggian tempat yang ideal untuk kelapa sawit antara 1-500 m dpl (di
atas permukaan laut). Kelembaban optimum yang ideal untuk tanaman kelapa sawit
sekitar 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses
penyerbukan.
Kelapa sawit dapat tumbuh  pada jenis tanah Podzolik, Latosol,
Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai
dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih tinggi jika di tanam di daerah
bertanah Podzolik jika dibandingkan dengan tanah berpasir dan gambut.
Tingkat keasaman (pH) yang optimum untuk
sawit adalah 5,0- 5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar,
berdrainase (beririgasi) baik dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm)
tanpa lapisan padas. Untuk mencapai tingkat keasamaan ini maka di daerah gambut
diperlukan perlakuan pemberian pupuk Dolomit atau Kieserite dalam jumlah yang
lebih besar bila dibandingkan dengan kelapa sawit yang di tanam di tanah darat.
Kemiringan lahan kebun kelapa sawit
sebaiknya tidak lebih dari 15°. Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15° maka
diperlukan tindakan konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda,
rorak dan parit kaki bukit.

Demikian dulu informasi tentang syarat tumbuh tanaman kelapa sawit, semoga bermanfaat.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/06/syarat-tumbuh-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/06/syarat-tumbuh-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

Proses Pembuatan Kecambah Unggul Kelapa Sawit

Cara Atau Proses Pembuatan Kecambah Kelapa Sawit. Benih kecambah unggul kelapa sawit diperoleh dengan cara kawin silang di perkebunan induk duradeli dengan psifera yang telah terseleksi keunggulannya dan memiliki umur > 9 tahun.

Tahapan pekerjaan dalam pembuatan dan pengecambahan benih sebagai berikut:

1. Bunga betina dari pohon induk duradeli dibersihkan dan dan disemprot dengan insektisida kemudian                             dibungkus dengan kantong khusus yang tahan air kemudian di ikat pada bagian pangkalnya. Hal ini bertujuan agar serangga penyerbuk tidak dapat masuk kedalam sehingga buah yang dihasilkan nantinya adalah murni hasil persilangan.

2. Bunga jantan pada tanaman induk psifera dibungkus dengan kantong khusus dan setelah mekar dipotong untuk diambil serbuk sarinya. Serbuk sari tersebut kemudian di simpan. Jika ingin digunakan maka diuji di labaoratorium untuk mengetes apakah masih hidup.

3. Bunga betina yang sudah mekar kemudian diserbuki dengan alat khusus.

4. Buah hasil persilangan yang dihasilkan kemudian diolah untuk proses pengecambahan.

5. Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari sabutnya. Pengupasan buah kelapa sawit dapat menggunakan mesin pengupas.

6. Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5 hari dan setiap hari air harus diganti dengan air yang baru. 

7. Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat teduh selama 24 jam dengan menghamparkannya setebal satu lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar 17%.

8. Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastic berukuran panjang 65 cm yang dapat memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan merekatnya. Simpanlah kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 cm x 20 cm x 10 cm, kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39 0C.

9. Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan membuka kantong plastiknya dan semprotlah dengan air  (gunakan hand mist sprayer) agar kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara 21- 22% untuk benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih dapat diambil untuk diperiksa kelembabannya.

10. Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan pada pesemaian perkecambahan.

11. Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang pengecambahan dan letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air harus diusahakan tetap sepert isemula. Dalam beberapa hari benih akan mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian sebagian besar benih telah berkecambah dan siapdipindahkan ke persemaian perkecambahan (prenursery ataupun nursery). Benih yang tidak berkecambah dalam  waktu tersebut di atas sebaiknya tidak digunakan untuk bibit.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Proses Pembuatan Kecambah Unggul Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/06/proses-pembuatan-kecambah-unggul-kelapa.html

, Jika suka dengan artikel

Proses Pembuatan Kecambah Unggul Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/06/proses-pembuatan-kecambah-unggul-kelapa.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

umum

Sensus Pokok Kelapa Sawit

Sensus Pokok Kelapa Sawit. Sensus pokok kelapa sawit adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan sawit yang sebenarnya dalam areal atau dalam perkebunan sering di sebut dengan istilah blok.  

Adapun tujuan hasil sensus adalah kemudahan mengelola kebun, antara lain :

1. Mengetahui jumlah pokok, termasuk keperluan pokok sisipan yang masih diperlukan

2. Mengetahui jumlah pokok sakit / abnormal

3. Mengetahui jumlah pokok mati / kosong

4. Mengetahui data parit baik ukuran panjang dan lebarnya

5. Mengetahui jumlah kebutuhan sarana fisik (jalan, jembatan, titi panen, dll.)

6. Mengetahui jumlah pupuk yang akan di butuhkan

Cara melakukan sensus pokok kelapa sawit adalah :

1. Petugas sensus berjalan di pasar rintis dan arah berjalan menurut arah barisan kelapa sawit.

2. Pada saat berjalan petugas melakukan pengamatan sensus terhadap :

*   4 (empat) barisan pokok untuk TBM tahun I dan TM.

*   2 (dua) barisan pokok untuk TBM tahun II dan III.

3. Satu tim sensus terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu 1 (satu) petugas pencatat dan 1 (satu) petugas pengecat/penghitung.

4. Cara  kerja  petugas  pencatat (A)  dan  petugas  pengecat (B) :

1         ————————————

2   B –>   ————————————    <– A

3         ————————————

4           ————————————

5. Petugas A mensensus 4 barisan pokok I (baris 1,2,3,4) dan langsung menuliskan hasil perhitungan pokok di pelepah dengan pensil.  Penomoran hasil perhitungan seperti contoh di bawah ini :

2   —> nomor barisan   

32 —>  n jumlah pokok hidup 

1   —>    n jumlah pokok mati/kosong 

6. Petugas B langsung mengecat hasil sensus pada 4 pokok terluar pada 4 baris I tadi sesuai dengan tulisan yang dibuat oleh petugas A.

Demikian seterusnya sampai semua baris dalam blok yang akan di sensus selesai di sensus pokok kelapa sawit yang ada. biasanya satu tim dapat mengerjakan 20-30 ha/Hari.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Sensus Pokok Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/08/sensus-pokok-kelapa-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Sensus Pokok Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/08/sensus-pokok-kelapa-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

Pupuk Dolomit Dosis dan Manfaat

Pupuk Dolomit Dosis dan Manfaat. Meskipun telah diberikan pupuk yang sesuai dengan dosis yang ada seringkali pupuk tidak dapat terserap dengan baik oleh tanaman karena pH di dalam tanah yang tidak netral sehingga pupuk tersebut dalam bentuk yang tidak dapat di serap oleh akar tanaman kelapa sawit. Secara umum semua tanaman membutuhkan pH  normal, jadi untuk menormalkan pH tersebut di perlukan pemberian pupuk sehingga menjadi normal yaitu dengan angka ph adalah 7. Sebelum melakukan pengapuran sebaiknya kita lakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap keasaman tanah yang kita budidayakan, pengukuran ini bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester, ataupun pH tester, namun alat yang terahir ini adalah alat yang paling sering digunakan, karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya, hanya beberapa puluh ribu saja.

Pengertian Asam dan Basa

Keasaman tanah adalah kepekatan ion hidrogen yan berada dalam tanah. Bila kepekatan ion hidrogen dalam tanah tinggi, maka tanah tersebut disebut asam, bila kepekatan ion hidrogen terlalu rendah maka tanah tersebut dalam kondisi basa. Dalam kondisi ini ion OH- lebih tinggi daripada H+.  SEbenarnya kau di bahas lebih dalam rasanya tak cukup tempat untuk menjelaskannya, namun secara sederhana angka pH berkisar antara 1 sampai 14.untuk angka 1 tanah pada, tanah pada kepekatan ini sangat asam, sementara untuk angka 14 menandakan kalau tanah dalam keadaan sangt basa. Diantara kisaran1 samapi 14 tersebut ada reaksi yang bersifat netral atau normal, nilai pH tersebut adalah 7. Oleh karena angka 7  ini disebut netral, maka semakin kurang dari 7 semakin asam, dan semakin lebih dari 7 dikategorikan semakin basa.

Jenis – Jenis  Kapur pertanian

Kapur pertanian adalah kapur yang berasal dari batuan kapur, yang banyak dijumpai di Indonesia . Batuan kapur ini banyak mengandung kalsium dan magnesium yang sifatnya mampu menetralkan aluminium.

Dipasaran dapat dijumpai 3 macam jenis kapur yaitu :

1. Kapur Tohor 

yaitu jenis kapur yang pembuatannya melui proses pembakaran. Kapur ini sering disebut dengan kapur prtanian. Secara ilmiah kapur ini disebut calsium oksida(CaO)

2. Kapur tembok. 

Merupakan jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor, yang kemudian ditambahkan dengan air yang dalam bahasa kimianya disebut calsium hidroksida.

3. Kapur karbonat.  

Merupakan kapur yang bukan melaui proses pembakaran tetapi digiling langsung, kapur karbonat ini ada dua macam, yaitu kalsit dan dolomit. Untuk kapur kalsit mengandung kalsium oksida 47%, dan kalsium karbonatnya 85%. Sementara untuk dolomit mengandung kalsium oksida dan magnesium oksida 47% serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya 85%. 

Dosis dolomit untuk menetralkan ke asaman tanah :

pH Tanah

Dosis Dolomit (ton/ha)

4.0

10.25

4.1

9.76

4.2

9.28

4.3

8.82

4.4

8.34

4.5

7.87

4.6

7.39

4.7

6.91

4.8

6.45

4.9

5.98

5.0

5.49

5.1

5.02

5.2

4.54

5.3

4.08

5.4

3.60

5.5

3.12

5.6

2.65

5.7

2.17

5.8

1.69

5.9

1.23

6.0

0.75

Untuk tanaman kelapa sawit dosis pupuk dolomit adalah 3-5 kg/ pokok atau setara dengan 408 -680 kg/ha.

Untuk beberapa komoditi tanaman yang lain di sajikan dalam tabel di bawah ini :

Tanaman

pH Optimum

Padi5-6.5Jagung5.5-7Kedelai6-7Kacang Tanah5.5-6.5Tebu6-8Tomat5.5-7.5Cabai5.5-6.5Tenbakau5-6Kubis5.5-7.5Seledri6-7Nanas6-8Pisang6-7.5

Demikian dulu tentang informasi dosis pupuk dolomit dan fungsinya bagi tanaman semoga membantu.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Pupuk Dolomit Dosis dan Manfaat

dengan url

:///2012/08/pupuk-dolomit-dosis-dan-manfaat.html

, Jika suka dengan artikel

Pupuk Dolomit Dosis dan Manfaat

dengan url

:///2012/08/pupuk-dolomit-dosis-dan-manfaat.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

Dosis Pupuk MOP / KCL Untuk Tanaman

Dosis dan Manfaat Pupuk MOP / KCL bagi Tananaman Kelapa Sawit. Pupuk MOP atau KCL merupakan sumber unsur hara Kalium (K) bagi tanaman kelapa sawit. Dimana unsur kalium memiliki fungsi utama membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium juga berperan memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur. Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit. Untuk tanah yang liat kalium yang ditaburkan terikat oleh komponen tanah sehingga hanya 1/4 hingga 1/3 dosis yang dapat terserap tanaman. Untuk tanah berpasir dimana pori-pori tanah cukup besar maka pupuk kalium mudah tercuci dan terbawa aliran air.

Dalam pemupukan kelapa sawit pupuk ini di butuhkan dalam jumlah besar dan wajib di berikan kepada tanaman kelapa sawit. Dosis pupuk mop untuk tanaman kelapa sawit adalah 2 – 3 kg/pokok.

Gejala kekurangan pupuk mop dapat dilihat dar daun yang berbintik – bintik kemerahan dan akhirnya melebar.

Untuk kasus kalium, kadarnya yang rendah dimungkinkan oleh tingginya kebutuhan kelapa sawit akan kalium sehingga terjadi penyerapan yang melebihi unsur hara lainnya. Hal ini dilaporkan oleh Moody et al. (2002) bahwa untuk menghasilkan sebanyak 27 ton TBS, kelapa sawit memerlukan kalium tertinggi sebanyak 257 kg, diikuti oleh nitrogen, sulfur, magnesium, kalsium, dan fosfor, masing-masing sebanyak 190, 60, 54, 43, dan 26 kg.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Dosis Pupuk MOP / KCL Untuk Tanaman

dengan url

:///2012/08/dosis-pupuk-mop-kcl-untuk-tanaman.html

, Jika suka dengan artikel

Dosis Pupuk MOP / KCL Untuk Tanaman

dengan url

:///2012/08/dosis-pupuk-mop-kcl-untuk-tanaman.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

Resep Daun Sirih Agar Ms. V Harum dan Kesat

Manfaat Daun Sirih Bagi Wanita Agar Ms. V Harum dan Kesat. Tahukah anda kalau sejak jaman dahulu kala nenek moyang Indonesia sudah menggunakan daun sirih sebagai salah satu obat herbal dimana daun sirih ini dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Salah satu manfaat daun sirih yang tidak kalah pentingnya adalah untuk membersihkan dan mengencangkan organ intim kewanitaan atau vagina. Dan sejak dahulu kala para permaisuri kerajaan dan putri – putri di zaman dahulu juga sudah memanfaatkan daun sirih ini. Hal ini dapat di lihat dari beberapa resep kecantikan tradisional yang banyak menggunakan daun sirih.

Hingga saat ini daun sirih juga banyak digunakan sebagai salah satu bahan obat moderen untuk membersihkan organ kewanitaan dan sangat mudah di temukan di apotek, supermarket, toko bahkan pasar tradisional.

Kali ini konsultasi sawit ingin berbagi tentang cara membuat ramuan tradisional dari daun sirih bagi wanita yang berguna untuk membuat vagina menjadi harum dan kesat.

Adapun cara membuatnya sangat mudah yaitu :

Ambil 8 buah daun sirih yang sudah tua, lalu cuci bersih.

Potong daun sirih selebar 1 cm.

Rebus dengan air 4 gelas hingga mendidih dengan api sedang.

Biarkan dingin dan gunakan untuk membersihkan organ kewanitaan 2x sehari.

Cara pemakaian adalah sebagai berikut :

Gunakan ramuan yang sudah dibuat untuk membersihkan organ kewanitaan setiap pagi dan sore hari setelah mandi.

Khasiatnya akan terlihat setelah tiga hari berturut memakai ramuan daun sirih dimana akan nampak yang dulunya kita keputihan jadi tidak lagi, yang dulunya baunya kurang sedap sekarang jadi harum dan keset lagi. 

Selamat mencoba tips agar daerah vagina  jadi harum dan keset. Semoga resep daun sirih ini bermanfaat.

kata kunci:

manfaat daun sirih bagi wanita, manfaat daun sirih hijau, manfaat daun sirih untuk miss v, manfaat daun sirih merah bagi wanita, manfaat sirih hijau, daun sirih untuk wanita, miss v harum, miss v keset, manfaat daun sirih, manfaat daun sirih untuk wanita, klasifikasi sirih, manfaat sirih, manfaat sirih merah, daun sirih, sirih hitam, manfaat sirih hitam, khasiat sirih, cara menanam sirih, manfaat daun sirih hijau, manfaat daun sirsak, manfaat daun sirih merah, manfaat daun sirih bagi kesehatan

Anda sedang membaca artikel berjudul

Resep Daun Sirih Agar Ms. V Harum dan Kesat

dengan url

:///2012/08/resep-daun-sirih-agar-ms-v-harum-dan.html

, Jika suka dengan artikel

Resep Daun Sirih Agar Ms. V Harum dan Kesat

dengan url

:///2012/08/resep-daun-sirih-agar-ms-v-harum-dan.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kesehatan

,

tips

,

umum

Cara Perawatan Kelapa Sawit Agar Berbuah Banyak

Cara Pemeliharaan atau Perawatan Kelapa Sawit. Kelapa sawit yang sudah di tanam memerlukan perawatan sehingga akan menghasilkan produksi yang maksimal. Perawatan kelapa sawit memerlukan perhatian yang serius karena biasanya sawit jika tidak terawat maka produksi yang di hasilkan juga sedikit sehingga keuntungan akan berkurang ( tidak maksimal). Tetapi biasanya meskipun biaya yang di keluarkan besar tetapi hasil yang di dapat juga akan lebih besar.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kebun kelapa sawit adalah :

a. Biaya

Dalam perawatan sebaiknya di cari cara agar biaya yang dihasilkan kecil tetapi hasil perawatan maksimal.

b. Cara perawatan

Pada daerah tertentu harus dilakukan perawatan yang berbeda seperti di daerah gambut dibutuhkan unsur hara mikro seperti cu dan fe dan juga harus dibuat drainase yang baik sedangkan di daerah mineral dan rata hal ini mungkin tidak di perlukan.

c. Adopsi tehnologi

Peralatan pertanian selalau mengalami kemajuan dari manual ke mekanis dan biasanya mekanis akan meningkatkan produktifitas sehingga biaya akan lebih murah. Jadi selalu harus di cari jenis tehnologi terbaru yang sesuai karena beberapa tehnologi pertanian yang terbaru tidak cocok di pakai dalam perkebunan kelapa sawit.

Adapun kegiatan pemeliharaan atau perawatan tanaman kelapa sawit adalah :

1. Pengendalian gulma

2. Pemupukan

3. Tunas

Dalam penunasan hal yang harus di perhatikan adalah jumlah pelepah. 

a. Tanaman kelapa sawit berumur < 9 tahun tunasan harus songgo 3

b. Tanaman kelapa sawit berumur  9 – 15 tahun tunasan songgo 2

c. Tanaman kelapa sawit berumur  > 15 tahun tunasan songgo 1

4. Hama dan Penyakit

5. Cara Panen

Anda sedang membaca artikel berjudul

Cara Perawatan Kelapa Sawit Agar Berbuah Banyak

dengan url

:///2012/08/cara-perawatan-kelapa-sawit-agar.html

, Jika suka dengan artikel

Cara Perawatan Kelapa Sawit Agar Berbuah Banyak

dengan url

:///2012/08/cara-perawatan-kelapa-sawit-agar.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

,

umum

Pembibitan Kelapa Sawit Terlangkap

Pembibitan Kelapa Sawit Terlangkap. Dalam artikel kali ini akan disampaikan bagaimana cara untuk membibitkan kelapa sawit secara lengkap sehingga anda dapat mudah untuk melakukan pembibitan kelapa sawit sendiri.

Setelah
kecambah diperoleh maka tahap selanjutnya adalah membuat pembibitan kelapa
sawit. Pembibitan kelapa sawit terdiri dari 2 tahap pengerjaan yaitu :
2.     
Main
nursery

Benih yang sudah berkecambah
disemai dalam polybag kecil, kemudian diletakkan pada bedengan-bedengan
yang lebarnya 120 cm dan panjang bedengan secukupnya.
Ukuran polybag yang digunakan
adalah 12 cm x 23 cm atau 15 cm x 23 cm (lay flat).
Polybag diisi dengan 1,5-2,0 kg
tanah atas yang telah diayak. Tiap polybag diberi lubang untuk drainase.
Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm
dari permukaan tanah dan berjarak 2 cm.
Setelah bibit dederan yang berada
di prenursery telah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai, bibit dederan
sudah dapat dipindahkan ke pesemaian bibit (nursery).
Keadaan tanah di polybag harus
selalu dijaga agar tetap lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada lapisan
atas tanah polybag dapat menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit.
Penyiraman dengan sistem springkel
irrigation
sangat membantu dalam usaha menghasilkan kelembaban yang diinginkan
dan dapat melindungi bibit terhadap kerusakan karena siraman.
Untuk penanaman bibit pindahan dari
dederan dibutuhkan polybag yang lebih besar, berukuran 40 cm x 50 cm atau 45
cm x 60 cm (lay flat), tebal 0,11 mm dan diberi lubang pada bagian
bawahnya untuk drainase.
Polybag diisi dengan tanah atas
yang telah diayak sebanyak 15-30 kg/polybag, disesuaikan dengan lamanya bibit
yang akan dipelihara (sebelum dipindahkan) di pesemaian bibit.
Bibit dederan ditanam sedemikian
rupa sehingga leher akar berada pada permukaan tanah polybag besar dan tanah
sekitar bibit dipadatkan agar bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag
besar kemudian disusun di atas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan
diatur dengan hubungan sistem segitiga sama sisi dengan jarak misalnya 100
cm x 100 cm x100 cm. Gambar 1. Pesemaian kelapa sawit dalam polybag

Bibit yang telah ditanam di polibag
dipelihara dengan baik agar pertumbuhannya sehat dan subur, sehingga bibit akan
dapat dipindahkan ke lapang sesuai dengan umur dan saat tanam yang tepat.
Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, penyiangan, pengawasan dan seleksi,
serta pemupukan
Penyiraman bibit dilakukan dua kali
sehari, kecuali apabila jatuh hujan lebih dari 7-8 mm pada hari yang bersangkutan.
Air untuk menyiram bibit harus bersih dan cara menyiramnya harus dengan
semprotan halus agar bibit dalam polybag tidak rusak dan tanah tempat tumbuhnya
tidak padat. Kebutuhan air siraman ± 2 lt/polybag/hari, disesuaikan dengan umur
bibit.
Gulma yang tumbuh dalam polybag dan di
tanah antara polybag harus dibersihkan, dikored atau disemprot dengan herbisida.
Penyiangan gulma harus dilakukan 2-3 kali dalam sebulan, atau disesuaikan
dengan pertumbuhan gulma.
Pengawasan bibit dilakukan untuk mengamati pertumbuhan bibit dan
perkembangan gangguan hama dan penyakit. Bibit yang tumbuh kerdil, abnormal,
berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Pembuangan bibit (thinning
out
) dilakukan pada saat pemindahan ke main nursery, yaitu pada saat
bibit berumur 4 bulan dan 9 bulan, serta pada saat pemindahan bibit ke
lapangan. Tanaman yang bentuknya abnormal dibuang, yakni dengan ciri-ciri ;
1. Bibit tumbuh meninggi dan kaku
3. Anak daun tidak membelah sempurna
5. Anak daun tidak sempurna
Pemupukan bibit sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat,
tumbuh cepat dan subur. Pupuk yang diberikan adalah Urea dalam bentuk larutan
dan pupuk majemuk. Dosis dan jenis pupuk yang diberikan dapat dilihat pada
Tabel 1. Tabel 1. Dosis dan jenis pupuk untuk pemupukan bibit Umur bibit (minggu
ke )
4-5 Larutan Urea 0,2 % 3-4 lt larutan/100 bibit 1 minggu
6-7 s.d.a 4-5 lt larutan/100 bibit 1 minggu
8-16 Rustica 15. 15. 6. 4 1 gr/bibit 1 minggu
17-20 Rustica 12.12.17.2 5 gr/bibit 2 minggu
21-28 s.d.a 8 gr/bibit s.d.a
29-40 s.d.a 15gr/bibit s.d.a
41-48 s.d.a 17gr/bibit s.d.a
Pemindahan Bibit ke Lapangan
Bibit yang telah berumur 8 bulan dapat dipindahkan ke areal
pertanaman, tetapi umumnya bibit dipindah ke lapang pada umur 10-14 bulan.
Pemindahan bibit ke lapangan harus diusahakan agar bibit tidak rusak dan
polybagnya tidak pecah. Gambar 2. Bibit kelapa sawit siap dipindahkan ke
lapangan 

Anda sedang membaca artikel berjudul

Pembibitan Kelapa Sawit Terlangkap

dengan url

:///2012/09/pembibitan-kelapa-sawit-terlangkap_7638.html

, Jika suka dengan artikel

Pembibitan Kelapa Sawit Terlangkap

dengan url

:///2012/09/pembibitan-kelapa-sawit-terlangkap_7638.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

,

umum