Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Lowongan Kerja Medan Desember 2012

Lowongan Kerja Medan Desember 2012. Untuk bulan desember 2012 di kota medan ada beberapa lowongan kerja dengan posisi menarik baik itu di bank, kantor, pabrik, kebun, perkebunan kelapa sawit, perusahaan, asuransi. Posisi yang tersedia juga sangat banyak mulai dari teknisi, karyawan, juru masak di hotel, asisten, manager kebun dan masih banyak yang lain. Berikut akan di sampaikan informasi lengkap tentang lowongan kerja medan sumatera utara 2012.

Lowongan Kerja Desember 2012 di kota medan :

1. Lowongan Kerja sebagai Psychological Assessor di Bank Danamon Indonesia, Tbk 

Penempatan : Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara

Responsibilities:

Mengatur jadwal pelaksanaan asesmen untuk kebutuhan seleksi

Menjalankan asesmen hiring sesuai dengan kebutuhan yang ada di region

Memonitor ketersediaan bench strength, melakukan asesmen dalam rangka development karyawan

Penyusunan laporan asesmen

Mensupport pelaksanaan interview dalam proses hiring, terutama untuk remote area

Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan interview yang dilakukan dalam proses hiring dan memberikan feedback

Melakukan konseling karyawan sesuai dengan kebutuhan kondisi di region

Requirements:

Harus background S2 Psikologi/Profesi

Memiliki pengalaman sbg assessor min 2 tahun

Memahami proses asesmen dalam rekrutmen maupun development

Menguasai metode dan alat asesmen

Menguasai konsep kompetensi

Menguasai Behavioral Event Interview

Memiliki kemampuan konseling yang baik

Memiliki kemampuan komunikasi dan presentasi yang baik

Mampu mengatur pekerjaan secara mandiri

Memiliki semangat yang tinggi

Memiliki kemampuan analisis yang baik

Bersedia melakukan perjalanan dinas keluar kota

Sanggup bekerja dengan target waktu

Kirimkan CV dan surat lamaran lengkap Anda ke alamat email : recruitment.dsp@danamon.co.id (Hanya lamaran yang memenuhi kualifikasi yang akan diproses)

2. Lowongan Kerja sebagai Teknisi di PT. STAR COSMOS 

Penempatan : Medan (Sumatera Utara)

Requirements:

Pria/Wanita

Usia min 20 – 23 tahun

Single

Pendidikan SMK

Pengalaman di bidang teknisi audio video dan electronic home appliance lebih diutamakan

Penempatan Di Medan

3. Lowongan kerja sebagai Manager Kebun di PT Anugerah Langkat Makmur

Penempatan : Sumatera Utara

Requirements:

Pria, usia min. D-III/S-1 Pertanian

Memiliki pengalaman diperkebunan kelapa sawit min. 5 tahun

Dapat membuat rencana kerja Mingguan, Bulanan, dan Tahunan serta dapat menganalisa dan mengevaluasi hasil produksi

Menguasai komputer Ms. Office

Bersedia ditempatkan diluar kota / lokasi kebun

Jujur, teliti, disiplin,bertanggung jawab, pekerja keras dan memiliki jiwa kepemimpinan

Kirimkan lamaran lengkap Anda disertai Foto berwarna uk 4×6 = 2 lembar, CV, copy KTP/SIM, copy Ijazah & Transkrip Nilai, dan Nomor telepon yang bisa dihubungi.

Cantumkan kode posisi yang dilamar di sudut kanan atas amplop lamaran, lamaran di kirim paling lambat 2 Minggu setelah iklan ini terbit ke: JL. Sei Deli No. 14 – 16 Medan

Demikian informasi tentang lowongan kerja medan sumatera utara bulan desember 2012, semoga bermanfaat.

Cara Cepat Menghilangkan Bekas Jerawat

Cara Cepat dan Alami Menghilangkan Bekas Jerawat. Noda bekas jerawat merupakan masalah pria maupun wanita berumur remaja. Sebab terkadang masa-masa remaja produksi hormon yang menjadi penyebab terjadinya jerawat pada wajah meningkat secara drastis. Jika hal itu tidak disikapi dengan benar, tentu saja dapat berakibat cukup fatal terhadap penampilan dan kepercayaan diri dari seseorang yang mendapatkan serangan dari jerawat ini. Dalam artikel kali ini konsultasi sawit akan menyajikan beberapa cara alami ntuk menghilangkan noda bekas jerawat.

Cara menghilangkan bekas jerawat secara alami adalah sebagai berikut :

1. Bubuk Kayu Cendana

Bubuk kayu cendana yang dibuat pasta Bubuk kayu cendana dapat bekerja secara ajaib untuk menutupi pori-pori kulit yang besar bekas jerawat. Caranya oleskan pada bekas jerawat sebelum tidur dan gunakan semalaman, lalu bilas dengan air dingin di pagi hari. Pemakaian yang rutin akan mendapatkan hasil yang bagus. 

2. Bubuk kayu cendana yang dicampur dengan air mawar 

Caranya oleskan pada bekas jerawat sebelum tidur dan gunakan semalaman lalu bilas dengan air dingin di pagi hari. Tapi jika kulit menjadi kering, cobalah ditambahkan susu dalam ramuan bubuk cendana itu dan gunakan hanya beberapa jam saja tak perlu semalaman. 

3. Pori-pori kulit sehabis jerawatan biasanya membesar,

Untuk mengencangkannya bisa diusap-usap dengan es batu di wajah selama 15 menit. 

4. Mentimun dan Tomat

Menggosok-gosokkan kulit bagian dalam timun atau tomat ke wajah adalah cara lain menghilangkan bekas jerawat. Biarkan selama 15 menit lalu bilas dengan air bersih. Tomat tidak hanya mengecikan pori-pori tapi juga menghilangkan komedo dan cocok untuk pengobatan kulit berminyak.

Demikian informasi cara jitu menghilangkan bekas jerawat.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Cara Cepat Menghilangkan Bekas Jerawat

dengan url

:///2012/12/cara-cepat-menghilangkan-bekas-jerawat.html

, Jika suka dengan artikel

Cara Cepat Menghilangkan Bekas Jerawat

dengan url

:///2012/12/cara-cepat-menghilangkan-bekas-jerawat.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kesehatan

,

tips

,

umum

Konservasi Tanah Dan Air Perkebunan Kelapa Sawit

Konservasi Tanah Dan Air Perkebunan Kelapa Sawit. Konservasi tanah dalam arti yang luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.

Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.

Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.

Konservasi tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konservasi air. Setiap perlakuan yang diberikan pada  sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu konservasi tanah dan konservasi air merupakan dua hal yang berhuibungan erat sekali; berbagai tindakankonservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air.

Di perkebunan kelapa sawit ada beberapa upaya konservasi tanah dan air yang harus di lakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah :

1. Tidak melakukan semprot total

Untuk menghindari erosi maka tanah sebisa mungkin harus dalam keadaan tertutup oleh karena itu semprot total harus di hindari agar rumput dapat berfungsi untuk menahan erosi.

2. Menyusun Pelepah

Pelepah kelapa sawit harus di susun dengan bentuk melintang pada areal miring dan berbantuk “U” pada areal datar. Gunanya adalah sebagai penahan arosi saat terjadi hujan.

3. Membuat Tapak Kuda

Untuk areal dengan kemiringan tinggi sangat di wajibkan membuat tapak kuda sehingga erosi dapat di kurangi.

4. Membuat Teresan

Fungsi teresan adalah sebagai jalan untuk melaksanakan aktivitas dan sekaligus untuk menahan dan mencegah erosi.

5. Membuat Embung

Embung di buat sebagai tempat untuk menahan erosi yang terbawa oleh air, pada saat embung sudah penuh maka di lakukan pengalian kembali.

6. Membuat benteng

Benteng dapat di kombinasikan dengan embung sebagai penahan erosi di daerah yang curam.

Demikian informasi tentang upaya konservasi tanah dan air di perkebunan kelapa sawit. Semoga bermanfaat.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Konservasi Tanah Dan Air Perkebunan Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/12/konservasi-tanah-dan-air-perkebunan.html

, Jika suka dengan artikel

Konservasi Tanah Dan Air Perkebunan Kelapa Sawit

dengan url

:///2012/12/konservasi-tanah-dan-air-perkebunan.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

,

umum

Harga Buah Kelapa Sawit Hari ini

Harga Buah Kelapa Sawit Hari Ini. Setiap saat harga kelapa sawit tidak stabil tetapi harga ini di pengaruhi oleh pasar. harga kelapa sawit di Indonesia berbeda antara propinsi dan harga kelapa sawit ini di tentukan pada saat rapat harga antara dinas perkebunan, pengusaha dan petani kelapa sawit setiap minggu. Anda memiliki kebun sawit dan ingin mengetahui perkembangan harga setiap hari maka konsultasisawit menyajikan artikel yang tepat karena berisi tentang harga kelapa sawit yang update setiap hari sehingga anda akan mengetahui perkembangan harga kelapa sawit tersebut. Harga kelapa sawit hari ini yang akan di sajikan adalah berdasarkan harga Dina Perkebunan Propinsi Jambi.


Untuk periode 23 Maret 2012 sampai dengan 29 Maret 2012 harga kelapa sawit di Dinas Perkebunan Propinsi Jambi adalah Rp. 1793.94,- ini mengalami penurunan harga dari periode sebelumnya dimana pada periode sebelumnya harga kelapa sawit adalah Rp. 1811.38.
Harga tandan buah segar kelapa sawit untuk periode 17 Februari sampai dengan 23 Februari 2012 mengalami kenaikan dimana harga yang di tetapkan oleh Dinas Perkebunan Propinsi Jambi adalah Rp. 1657,86


Untuk periode 10 sampai dengan 16 februari 2012 harga kelapa sawit mengalami kenaikan dari periode sebelumnya yaitu pada harga Rp.1606,96

Harga tandan buah segar kelapa sawit untuk periode 3 Februari sampai dengan 9 Februari 2012 mengalami penurunan dimana harga yang di tetapkan oleh Dinas Perkebunan Propinsi Jambi adalah Rp. 1597,93

Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mengalami untuk periode awal tahun 2012 ini sangat mengairahkan hal ini terlihat dari harga yang stabil dimana untuk periode terakhir ( 27 Januari s/d 2 Februari 2012 ) adalah Rp. 1.612,13 Harga ini mengalami penurunan dari periode sebelumnya dimana harga sawit adalah Rp. 1.637,65 tetapi jika dilihat dari trend harga tersebut dapat dikatakan relatif stabil karena di awal tahun harga TBS berada pada harga Rp. 1.558,67.

Jika anda ingin melihat perkembangan harga kelapa sawit untuk setiap periodenya maka anda dapat mengklik  harga buah sawit online diatas, atau mengklik link di bawah ini

Anda sedang membaca artikel berjudul

Harga Buah Kelapa Sawit Hari ini

dengan url

:///2012/01/harga-buah-kelapa-sawit-hari-ini.html

, Jika suka dengan artikel

Harga Buah Kelapa Sawit Hari ini

dengan url

:///2012/01/harga-buah-kelapa-sawit-hari-ini.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

,

umum

Cara Pembuatan Teras kontur (contour terrace)

Cara  Pembuatan Teras kontur (contour terrace).
Perkebunan kelapa sawit tidak selamanya ditanam di daerah yang datar terutama
areal baru karena areal yang datar sudah di tanam oleh perkebunan sebelumnya
sedangkan tanah yang tersedia saat ini cenderung tanah yang memiliki topografi
bergelombang dan berbukit oleh karena itu di perlukan usaha untuk melakukan
konservasi tanah agar kegiatan pengelolaan kebun kelapa sawit menjadi lebih
efisien dan efektif.

Teras kontur atau
terasering di buat pada areal yang miring dengan kemiringan > 15°, hal ini
dilakukan untuk mempermudah aktivitas penanaman, perawatan dan pemanenan kelapa
sawit nantinya. Untuk areal yang memiliki kemiringan yang sangat curam maka
disarankan untuk tidak menanam kelapa sawit tetapi menjadikannya sebagai areal
konservasi karena rawan longsor.

Adapu manfaat dari
terasan adalah sebagai berikut :

Tempat
menanam tanaman yang sudah rata

Areal yang sebelumnya miring setelah dilakukan teras maka
akan menjadi rata dengan lebar minimal 3 m.

Menghindari
erosi tanah

Teras yang sudah rata akan menahan air hujan dan
meresapkannya kedalam tanah sehingga laju aliran air hujan dapat berkurang
sehingga erosi juga akan berkurang.

Menghindari
kehilangan unsur hara tanah dan pencucian pupuk

Karena teras berbentuk rata dan erosi rendah maka unsur hara
yang ada dalam tanah akan lebih bertahan lama sehingga areal akan lambat
menjadi tandus.

Mempermudah
kegiatan perawatan tanaman kelapa sawit

Perawatan tanaman akan lebih mudah karena jika miring maka
pekerja harus berjalan mendaki sedangkan dengan terasan maka lokasi kerja
menjadi datar keduali antar terasan. Hal ini akan mempermudah kegiatan
perawatan kelapa sawit  seperti
pengendalian gulma, pemupukan dan tunas.

Mempermudah
kegiatan panen dan pengangkutan buah kelapa sawit

Kegiatan panen akan lebih mudah dilakukan pemanen karena
tempat panen menjadi rata sedangkan jika berbuki maka pekerja beresiko terjatuh
dan harus menjaga posisi saat panen.

Meningkatkan
produktivitas pekerja

Produktivitas pekerja akan meningkat karena pekerja berada
pada teras dengan lebar 3 meter sehingga lebih leluasa jika dibandingkan dengan
tanah yang tidak di teras.

Mengurangi
kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja akan berkurang karena lokasi pekerja untuk
bekerja lebih nyaman sehingga resiko terpeleset dan terjatuh saat bekerja
menjadi lebih rendah.

Cara pembuatan teras
dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut ini :

1.        Memancang teras

•     Tentukan
satu titik di areal paling curam

•     Buat
satu garis lurus ke arah lembah dengan jarak masing-masing titik 7,3

•     Jarak
antar teras minimum 7 m dan maksimum 8 m. Apabila jarak antar teras menyempit
(< 7m) atau melebar (> 8 m), maka pembuatan teras harus diputus dan
dimulai pembuatan teras dengan titik baru dengan jarak 7 m.

•     Untuk
membedakan pancang teras antara satu terasan dengan terasan yang lain, sebaiknya
digunakan warna pancang yang berbeda.

2.       Pembuatan

•     Teras
kontur yang pertama di buat adalah  teras
yang paling atas kemudian dilanjutkan teresan di bawahnya

•     Teras
kontur harus dibuat dengan permukaan yang miring ke dinding teras dengan sudut
miring 10° – 15°   dan tepat pada pancang
tanaman

•     Lebar
teras 3 – 4 m, sedangkan teras penghubung antar tanaman 1 m

•     Permukaan
tanah teras harus bersih dari tunggul-tunggul dan kayu

•     Lakukan
pengerasan (penggeblekan) hingga padat.

Jika terasan sudah
digunakan maka perlu dilakukan perawatan, pemeriksaan dilakukan secara rutin
yaitu setiap tahun dan jika di temukan kerusakan maka dilakukan perbaikan
secepatnya untuk menghinari kerusakan yang lebih besar. Kerusakan yang umum
terjaidi adalah longsor dan berkurangnya kemiringan karena erosi tanah dari
terasan di atasnya.

Perbaikan dilakukan secara
manual dengan menggunakan alat cangkul dan karung untuk menimbun teras yang
longsor sedangkan jika kemiringan berkurang maka tanah dilakuka pembentukan
lemiringan teras lagi hingga membentuk 10° – 15° dan memadatkan pinggiran bila
perlu,dilaksanakan setahun sekali.

Demikian informasi
tentang cara pembuatan terasan semoga dapat membantu dan bermanfaat buat anda.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Cara Pembuatan Teras kontur (contour terrace)

dengan url

:///2013/08/cara-pembuatan-teras-kontur-contour.html

, Jika suka dengan artikel

Cara Pembuatan Teras kontur (contour terrace)

dengan url

:///2013/08/cara-pembuatan-teras-kontur-contour.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

,

pertanian

Cara Pembuatan Kompos Janjangan Kosong dan Solid

Cara Pembuatan Kompos Janjangan Kosong dan Solid. Seiring dengan kemunculan pabrik – pabrik kelapa sawit juga terjadi limbah dalam jumlah yang lumayan besar dimana limbah dari PKS pada garis besarnya berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa janjangan kosong dan solid sedangkan limbah cair berupa cairan yang biasanya di lakukan pengolahan sebelum di aplikasikan ke lapangan. Semua limbah yang di hasilkan kelapa sawit ternyata sangat berguna sebagai pengganti pupuk anorganik karena masih emngandung unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman kelapa sawit dan tanaman lainnya.

Limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit adalah Tandan Kosong (Tankos) atau janjangan kosong dan solid. Janjangan kosong yang dihasilkan sebesar 20 – 23% dari tandan buah segar yang di olah oleh pabrik sedangkan solid sebanyak 5 – 10%. Jadi jika pabrik mengolah 1000 ton tandan buah segar maka akan dihasilkan 200 – 230 ton janjangan kosong dan 50 – 100 ton solid.

Pemanfaatan limbah padat dari PKS selama ini beragam, antara lain :

– Tandan Kosong dibakar di tungku Pembakaran / Incinerator tetapi sekarang tidak populer lagi karena menimbulkan polusi udara.

– Tandan Kosong untuk Mulching (serasah) ke tanaman sawit tetapi dalam pelaksanaanya dilapangan ternyata tidak berjalan dengan baik, dimana janjang kosong hanya pindah tempat dari pabrik ke tepi jalan dan apabila terbakar tidak dapat dipadamkan dan menimbulkan permasalahan baru berupa asap.

– Tandan Kosong dicincang, dipres dan dijadikan bahan bakar ketel tetapi kebutuhan bahan bakar Ketel Uap di pabrik sawit sudah mencukupi menggunakan serabut / fibre dan cangkang sehingga tidak perlu adanya tambahan Tan Kos terkecuali untuk PKS terpadu dengan industri lain misalnya pabrik minyak makan dan lain-lain yang memerlukan tambahan tenaga listrik.

Limbah Cair PKS (berasal dari Kondensat Rebusan dan Limbah Cair dari Stasiun pengutipan Minyak)

Pengendalian limbah cair yang dilakukan di PKS antara lain sebagai berikut :

– Limbah Cair diperam dalam kolam – kolam pemeraman Anaerobic (pemeraman tanpa adanya peranan O2) sampai kadar ambang batas BOD (Biological Oxigen Demand) menurun untuk selanjutnya dilepas ke alam bebas tetapi masih mengundang permasalahan dengan penduduk yang ada disekitar pabrik karena bau yang tidak sedap oleh timbulnya gas Methan (CH4) dan H2S atau ada kalanya kolam bocor.

– Limbah Cair untuk pemupukan tanaman sawit (Land Application), dimana limbah cair diperam sampai ambang batas BOD menurun pada kadar tertentu (5000 – 3000) kemudian dipompa ke tanaman sawit. Berarti diperlukan jaringan pipa tetapi di musim hujan limbahnya melimpah kemana-mana.

Pengendalian limbah padat dan cair yang menarik ialah untuk pembuatan kompos organik dengan bahan baku janjang kosong yang dicincang dan dicampur dengan limbah cair.

Jumlah limbah cair menurut pengamatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan / RISPA) jumlahnya berkisar 0,7 x TBS yang diolah. Limbah padat PKS berupa janjangan kosong dengan jumlah berkisar 23 – 25% dari Tandan Buah Segar.

Akhir-akhir ini telah berkembang peralatan – peralatan baru yang bertujuan untuk mengurangi sebanyak mungkin hasil limbah cair PKS dan mengarahkan sebagian besar limbahnya menjadi kompos dalam skala besar dengan nilai komersil yang menarik, peralatan tersebut sebagai berikut :

– Mesin pencacah Janjangan Kosong (Empty Buch Crushing Machine)

– Mesin pembalik (Turning Machine)

– Mesin / peralatan pemisah minyak yang mampu beroperasi dengan tanpa penambahan air pengencer sehingga limbah cair menjadi sangat berkurang menghasilkan minyak sawit dan bubur limbah (slurry).

Teknologi pembuatan Kompos Organik sebenarnya sudah dikenal sejak dahulu kala tetapi dalam skala kecil. Dalam skala besar dimana Tan Kos ditumpuk dan dibiarkan sampai membusuk tidak akan menjadi kompos organik yang bermutu karena nilai C/N masih tinggi. Pengomposan adalah penurunan rasio atau perbandingan antara karbohidrat dan nitrogen dengan singkatan nilai C/N. Bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan / kotoran hewan yang masih segar mempunyai nilai C/N yang tinggi antara 50 – 400 (kayu yang tua).

Bahan oprganik dapat diserap tanah adalah mempunyai C/N yang sama dengan tanah ialah sekitar 10 – 12 oleh karena itu limbah sawit (cair dan padat) yang mempunyai nilai C/N tinggi harus diturunkan.

Dalam proses pengomposan terjadi perubahan sebagai berikut :

a. Karbohidrat, Selosa, Hemiselulosa, lemak, lilin menjadi CO2 dan air.

b. Zat putih telur menjadi Amonia, CO2 dan air.

Proses pengomposan yang akan diterapkan ialah proses Aerobic dalam keadaan adanya O2 bukan proses Anaerobic dalam keadaan tanpa O2 seperti halnya dikolam limbah yang banyak diterapkan di PKS.

Dalam pembuatan kompos organik proses Aerobic akan menghasilkan CO2, air dan panas, maka yang perlu dijaga ialah kelembaban sekitar 40 – 60% agar micro organisme dapat bekerja secara optimal dengan suhu optimal 30 – 50°C (hangat), oleh karena itu tumpukan kompos perlu dibalik (1 sampai 5 kali seminggu).
Dalam proses pengomposan bekerja bakteri, fungi, actinomycetes dan protozoa dan dapat dipercepat dengan aktivator antara lain EM4, Orga Dec, Stardec, Fix Up Plus, Harmony dan Mikrorganisme. Mikroorganisme akan lebih aktif apabila PH berada antara 6,5 – 7,5 oleh karena itu dalam proses pengomposan sering ditambahkan kapur atau abu maka perlu tumpukan kompos dibalik.

Kompos adalah bahan organik yang mengalami degradasi / penguraian sehingga berubah bentuk secara biologi dalam suhu tinggi dan setelah selesai terjadilah nilai C/N yang sama dengan tanah 10 – 12, sehingga dapat diserap oleh tanaman.

Cara pembuatan kompos dari janjangan kosong dan solid.

Bahan kompos organik berupa cacahan Tan Kos ditambah limbah cair dari PKS.

PKS kapasitas 30 T. TBS/Jam akan menghasilkan tandan kosong sebanyak 23% x 30 T. TBS/Jam x 20 Jam operasi sehari = 23% x 30 x 20 = 138 Ton Janjangan Kosong.
Slurry / bubur Limbah dari minyak mentah Non Deluted Decanter menghasilkan Raw Oil dan bubur limbah / slurry bukan solid sebanyak 6,9 T/Jam x 20 Jam sehari = 6,9 x 20 = 138 Ton slurry / hari dan slurry tersebut yang akan dicampur kecacahan Tandan Kosong untuk diperam menjadi Kompos Organik.

Jumlah bahan kompos = 138 T + 138 T = 276 Ton / Hari.

Proses pencacahan dan pencampuran limbah cair.

Cacahan Janjangan Kosong yang keluar dari Mesin Pencacah disalurkan ke saluran (Conveyor) dimana slurry yang keluar dari Decanter jatuh ke saluran / Conveyor yang sama sehingga teraduk bercampur menjadi satu secara merata. Campuran cacahan Janjangan Kosong dan slurry yang terkumpul di lantai beton selanjutnya disekop dengan Loader dimuat ke Dump Truck diangkut ke lapangan pemeraman kompos.

Proses Pemeraman.

Campuran Cacahan Janjangan Kosong dan Bubur Limbah (Slurry) digelar dilapangan terbuka dalam barisan berukuran 2,5 tinggi 1,5m panjang 50 m. barisan kompos ditutup dengan plastik oleh mesin Pembalik (Turning Machine) yang dilengkapi dengan rol penggulung plastik.

Pengadukan Kompos dan Pematangan Kompos.

Apabila suhu kompos naik sampai lewat 60°C maka diaduk oleh mesin pembalik sambil disemprot dengan limbah Condensat Rebusan. Kegiatan membuka plastik, mengaduk, menyemprot, menutup kembali dengan plastik dilakukan 1 – 2 kali seminggu. Kompos akan matang setelah diproses selama 50 hari tanpa tambahan additive (Aktivator untuk mempercepat pembusukan yang banyak beredar dipasaran yaitu : Stardex, EM4 dan lain – lain).

Penggudangan dan Pengepakan Kompos.

Kompos yang sudah masak di muat ke Dump Truck oleh Loader dan digudangkan dalam bangunan berlantai beton, beratap seng, dinding setengah terbuka berukuran lebar 8 m panjang 80 m.

Di dalam gudang tersebut dilakukan pengayakkan dengan saringan pasir dan digonikan untuk selanjutnya dipasarkan.

Luas Lapangan Pemeraman.

Lapangan pemeraman kompos akan memerlukan luas 3 – 4 Ha. Berisi 115 jalur kompos ukuran lebar 2,5 tinggi 1,5 m panjang 80 m. Apabila disekitar pabrik tidak ada lapangan kosong, maka pemeraman dapat dilakukan dibawah pohon sawit dewasa tanpa penumbangan. Penimbunan kompos tersebut ditempatkan pada gawangan mati. Satu hektar (Ha) tanaman sawit dewasa dapat diisi 9 jalur kompos di gawangan mati. Luas tanaman sawit dewasa untuk ditempati jalur kompos dengan siklus pemeraman 50 Hari = 22 – 25 Ha.

Urutan Kegiatan dilapangan sebagai berikut :

1. Kegiatan Minggu Pertama (Ke – 1)

Hasil bahan kompos dari cincangan janjangan kosong + slurry diletakkan pada areal pengomposan yang terbagi dalam beberapa Blok A s/d S dan setiap blok mempunyai jalur bervariasi dan rata-rata ada 5 Jalur.

Setelah salah satu jalur sudah terisi oleh bahan kompos, maka dilaksanakan penutupan dengan plastik (mulai pemeraman) dan sebelum ditutup plastik bahan kompos terlebih dahulu disiram dengan air limbah kondensat rebusan untuk mempertahankan bahan kompos tetap basah selama masa pemeraman dan suhu bahan kompos lebih terjaga dalam keadaan stabil ialah 40 – 50°C, (pencatatan suhu bahan kompos tetap dilakukan).

2. Kegiatan Miggu Ke 2 s/d Minggu ke 6.

Minggu ke 2 (mulai hari ke 7) bahan kompos yang sudah diperam selama 6 hari dan suhu naik sampai 60°C maka dilaksanakan pembalikan dan penyiraman dengan air limbah kondensat rebusan dan ditutup kembali (pencatatan tetap dilakukan).

Kegiatan yang sama seperti tersebut diatas dilakukan berdasarkan pencatatan suhu bahan kompos setiap harinya dan yang sudah lebih 60°C dilaksanakan pembalikan (setiap pembalikan dilakukan juga penyiraman dengan kondensat rebusan) dan dilaksanakan selama 5 minggu (Minggu ke 2 s/d Minggu ke 6).

Sebelum dilaksanakan pembalikan terlebih dahulu jalur jalur yang akan dibalik dibuka plastiknya dengan menggunakan mesin pembalik (Turning Machine), penyiraman disesuaikan dengan kondisi kelembaban bahan kompos.

3. Minggu Ke 7 s/d Minggu ke 8.

Bahan kompos yang sudah mengalami pemeraman selama 6 minggu, maka pada minggu ke 7 s/d minggu ke 8 ialah masa pengeringan bahan kompos (menjadi seperti tanah), dimana pencatatan suhu terus dilakukan dan apabila suhu lebih 60°C segera dilakukan pembalikan tanpa penyiraman. Untuk mempercepat pengeringan dan penyempurnaan bentuk bahan kompos maka pembalikan dilakukan (4-7) kali seminggu dan semakin sering semakin baik.

Catatan : Pada masa pengeringan dan pembentukan bahan kompos akan terjadi penyesuaian PH dari 8 – 9 menjadi PH 6 – 7,5 pembentukan warna menjadi hitam kecoklat-coklatan.

4. Jumlah Kompos Yang Dihasilkan.

Jumlah kompos yang dihasilkan ± 20% dari bahan = 20% x 278 T = 55,2 T. Kompos / hari. Satu tahun hasil kompos = 55,2 x 25 x 12 = 16560 T. Kompos Organik / tahun.

Demikian informasi tentang cara pembuatan kompos dari janjangan kosong dan solid, semoga bermanfaat.

Harga Kelapa Sawit Propinsi Riau Naik

Harga Kelapa Sawit Propinsi Riau Naik. Setiap minggu tepatnya hari selasa diadakan rapat penetapan harga kelapa sawit di Propinsi Riau. Rapat harga ini di hadiri oleh perwakilan perusahaan, petani dan difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Propinsi. Pada periode hari ini yaitu rapat pada hari Selasa, 10 September 2013 untuk menentukan harga tandan buah segar kelapa sawit untuk periode 11 September 2013 sampai dengan 17 September 2013.

Harga kelapa sawit yang disepakati  dalam rapat kali ini mengalami kenaikan dari periode sebelumnya karena terjadi peningkatan harga rata-rata CPO (Crude Palm Oil) dan Kernel pada penjualan beberapa perusahaan di Riau untuk minggu yang lalu.

Berikut adalah harga kelapa sawit periode 11 September 2013 s/d 17 September 2013 :

1. Umur 03 Tahun = Rp. 1,226.09

2. Umur 04 Tahun = Rp. 1,370.25

3. Umur 05 Tahun = Rp. 1,466.72

4. Umur 06 Tahun = Rp. 1,508.88

5. Umur 07 Tahun =  Rp. 1,566.76

6. Umur 08 Tahun =  Rp. 1,615.54

7. Umur 09 Tahun =  Rp. 1,666.81

8. Umur >10 Tahun =  Rp. 1,713.80

Pada harga kali ini harga CPO adalah 7,945.93/Kg dan Kernel adalah 4,08.62/Kg dengan indeks K sebesar 88.12%

Demikian informasi tentang harga kelapa sawit propinsi Riau untuk periode 11 September 2013 s/d 17 September 2013. Semoga dapat bermanfaat dan periode selanjutnya akan di update pada artikel selanjutnya.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Harga Kelapa Sawit Propinsi Riau Naik

dengan url

:///2013/09/harga-kelapa-sawit-propinsi-riau-naik.html

, Jika suka dengan artikel

Harga Kelapa Sawit Propinsi Riau Naik

dengan url

:///2013/09/harga-kelapa-sawit-propinsi-riau-naik.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

Cara Pengendalian Kentosan Sawit

Cara Pengendalian
Kentosan Sawit
.
Diperkebunan kelapa sawit sering kita jumpai yang namanya kentosan, apakah
kentosan itu? Kentosan adalah anak kelapa sawit yang tumbuh di lokasi kebun
kelapa sawit yang akhirnya menjadi gulma terutama jika dalam jumlah yang sangat
banyak. Dibeberapa kebun hal ini menjadi masalah yang sangat utama karena
banyak terdapat kentosan di kebun sehingga menggangu aktifitas karyawan untuk
bekerja.
Terjadinya
kentosan disebabkan oleh berondolan yang tinggal (losses) baik di piringan,
pasar pikul, gawangan dan tempat pengumpulan hasil (tph) karena tidak di kutip
oleh pekerja panen atau tukang kutip berondolan. Brondolan ini kemudian tumbuh
dan berkembang. Akibat ketidak disiplinan pekerja maka pengusaha kelapa sawit
akan mengalami kerugian karena seharusnya berondolan tersebut adalah produksi
yang memiliki nilai jual bersamaan dengan tandan buah segar.

Kerugian
yang ditimbulkan oleh kentosan :
   1.      Memerlukan biaya yang tinggi
untuk pengendalian karena susah untuk di kendalikan 
   2.      Merusak estetika kebun 
   3.      Gulma yang berbahaya karena akan
tumbuh dengan cepat 
   4.      Mengangu pekerja saat memupuk dan
panen
   5.      Tempat tinggal hama tikus
sehingga dapat menjadi hama yang banyak
Pengendalian
kentosan dapat dilakukan dengan beberapa cara : 
Secara manual pengendalian
kentosan dilakukan dengan cara mendongkel menggunakan cados (cangkul dodos)
kemudian di kumpulkan atau diletakkan di atas pelepah kering karena jika
menyetuh tanah maka ada kemungkinan kentosan akan tumbuh kembali. Pekerjaan ini
biasanya dilakukan jika kentosan yang ada hanya sedikit di lapangan untuk
menekan biaya pengendalian kentosan yang diperlukan.
Secara kimia kentosan dapat
dikendalikan dengan menggunakan bahan kimia yang berbahan aktif glifosat dengan
konsentrasi 0,15%. Perlu di perhatikan agar pada saat penyemprotan agar seluruh
bagian kentosan mulai dari daun dan batang kena secara merata.
Dibeberapa tempat karena jumlah
kentosan yang sedikit pengendalian dapat juga di lakukan dengan menggunakan
sistem penyiraman dengan menggunakan larutan glifosat 0,15% yang di masukkan
kedalam botol kecap. Cara aplikasinya adalah jika ada kentosan maka larutan
tersebut di siramkan ke kentosan tersebut seperti member kecap ke makan.
   3.      Supervisi
Cara ini adalah cara yang paling
efektif karena lebih baik mencegah daripada mengobati jadi lebih baik mencegah
sumber kentosan dari pada mengendalikan 
kentosannya. Cara yang dapat dilakukan adalah melakukan supervisi yang
ketat terhadap pemanen, pengutip brondolan dan kenek truk saat panen dan angkut
tandan buah segar sehingga tidak ada losses brondolan di lapangan. Cara yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan cek ancak saat panen untuk mengetahui
brodolan tinggal dan mengecek tph setelah pengangkutan untuk mengetahui
brondolan yang tinggal di tempat tersebut. Cara ini akan lebih mengutungkan daripada
harus mengendalikan kentosan sendiri.

Demikian
informasi tentang cara pengendalian kentosan di perkebunan kelapa sawit semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Cara Pengendalian Kentosan Sawit

dengan url

:///2013/09/cara-pengendalian-kentosan-sawit.html

, Jika suka dengan artikel

Cara Pengendalian Kentosan Sawit

dengan url

:///2013/09/cara-pengendalian-kentosan-sawit.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

Pengendalian Penyakit Busuk Tandan Buah Sawit

Pengendalian Penyakit Busuk Tandan Buah Sawit. Kelapa sawit memiliki beberapa penyakit mulai dari bibitan hingga berproduksi. Penyakit ini juga disebabkan oleh beberapa hal ada akibat serangan jamur, bakteri dan virus. Penyakit kelapa sawit lebih sering terjadi pada bibitan dan pada tanaman dewasa umunya adalah akibat serangan jamur seperti ganoderma tetapi kali ini akan di bahas satu penyakit kelapa sawit yang menyerang tandan buah segar yaitu sering disebut dengan busuk buah atau Marasmius.

Penyakit busuk tandan (Marasmius-Bunch rot) terjadi disemua negara yang memiliki komoditi kelapa sawit. Penyakit ini disebabkan oleh jamur marasmius sehingga sering disebut dengan marasmius busuk buah. Negara yang pernah melaporkan serangan busuk buah paling besar adalah Indonesia, Malaysia Semenanjung dan Sabah. Serangan penyakit ini mencapai 25 % (4 – 5 tandan/pokok).

Jamur Marasmius sebenarnya hanya menyerang tandan-tandan buah yang busuk karena tidak di panen tetapi dalam kondisi yang lembab, miselium akan berkembang masuk ke dalam mesokarp dan menyebabkan busuk basah. Jika tidak dikendalikan maka patogen dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan ke tandan-tandan buah yang ada di atasnya.

Gejala Serangan Jamur Marasmius

1. Ada benang-benang jamur yang berwarna putih (miselium) mengkilat yang meluas di permukaan tandan buah. 

2. Cendawan mengadakan penetrasi ke dalam daging buah (mesocarp) yang menyebabkan busuk basah. 

3. Buah berubah warna mejadi coklat muda, berbeda jelas dengan warna buah sehat.

Penyakit busuk tandan buah disebabkan oleh cendawan Marasmius palmivorus yaitu jamur saprofit yang umumnya hidup pada bermacam-macam bahan mati. Tetapi jamur tersebut mampu mengadakan infeksi pada jaringan hidup dan dapat berubah menjadi parasit

Cara Pengendalian Busuk Buah Marasmius

A. Secara kultur teknik

1. Menjaga jarak tanam

2. Melakukan tunasan sesuai rotasi

3. Menghindari buah tinggal di pokok saat panen

4. Membuang semua buah busuk di batang

B. Secara kimiawi

Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengna menggunakan fungisida karena penyakit ini disebabkan oleh jamur. Fungisida yang digunakan jenis yang efektif mengendalikan jamur golongan Basidiomycetes.

Demikian informasi tentang cara pengendalian busuk buah marasmius kepala sawit semoga dapat bermanfaat.

Anda sedang membaca artikel berjudul

Pengendalian Penyakit Busuk Tandan Buah Sawit

dengan url

:///2013/09/pengendalian-penyakit-busuk-tandan-buah.html

, Jika suka dengan artikel

Pengendalian Penyakit Busuk Tandan Buah Sawit

dengan url

:///2013/09/pengendalian-penyakit-busuk-tandan-buah.html

silahkan di copy dan jangan lupa menuliskan sumbernya. Anda dapat berlangganan update dari blog ini dengan mengisi email di bawah ini

Jika ingin melihat artikel lainnya anda dapat mengklik link populer dibawah ini atau sitemap diatas.Terima kasih atas kunjungan anda di ://


Baca Juga Yang ini :

kelapa sawit

Cara Pengendalian Bambu Hingga Tuntas

Cara Pengendalian Bambu Hingga Tuntas. Gulma dapat di defenisikan tumbuhan yang merugikan secara ekonomis, merusak estetika dan bukan tanaman utama. Perkebunan kelapa sawit sering dihadapkan pada gulma yang spesifik dengan volume yang sangat besar sehingga membuat kebun kelapa sawit menjadi sangat jelek di lihat secara pandangan mata. Salah satu gulma yang sering dijumpai dalam jumlah besar di perkebunan adalah bamboo dimana pertumbuhannya sering dalam jumlah yang sangat banyak dan cara pengendaliannya membutuhkan keseriusan agar dapat menjadi tuntas.

Klasifikasi Bambu

Di seluruh dunia terdapat 75 genus dan 1.500 spesies bambu. Di Indonesia sendiri dikenal ada 10 genus bambu, antara lain: Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus, Dinochloa, Gigantochloa, Melocanna, Nastus, Phyllostachys, Schizostachyum, dan Thyrsostachys. Bambu tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 3-4 tahun. Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang.

• Kingdom : Plantae

• Divisio : Magnoliophyta

• Classis : Magnoliopsida

• Sub classis : Commelinidae

• Ordo : Cyperales

• Familia : Poaceae

• Genus : Bambusa

• Species : Bambusa sp

Morfologi Bambu

Akar bambu berbentuk serabut yang terdapat dibawah tanah membentuk sistem percabangan, dimana dari ciri percabangan tersebut nantinya akan dapat membedakan asal dari kelopok bambu tersebut. Bagian pangkal akar ripangnya lebih sempit dari pada bagian ujungnya. 

Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang menjalar. Batang yang sudah tua keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m. Diameter batangnya 0,25-25 cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm. 

Daun bambu tergolong daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun. Pada batang yang sudah tua pelepah batangnya mudah gugur. Daun bambu berbentuk pita dengan ruas anak daun yang menjari.

Bambu tertentu menghasilkan bunga tetapi sedikit yang menghasilkan biji.

Jenis – Jenis Bambu

? Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex Stend ditemukan di Jawa.

? Bambusa arundinacea (Retz.) Wild. (Pring Ori) di Jawa dan Sulawesi

? Bambusa atra Lindl. (Loleba) di Maluku.

? Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. (Bambu Duri) di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

? Bambusa glaucescens (Wild) Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani) di Jawa.

? Bambusa vulgaris Schard. (Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku. 

? Dendrocalamus asper (Bambu Petung) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.

? Dendrocalamus giganteus Munro. (Bambu Sembilang) di Jawa

? Gigantochloa achmadii Widjaja. (buluh Apus) di Sumatera.

? Gigantochloa hasskarliana (Bambu Lengka Tali) di Sumatera, Jawa, dan Bali.

? Gigantochloa kuring (Awi Belang) di Jawa.

? Gigantochloa levis (Blanco) Merr. (Bambu Suluk) di Kalimantan

? Gigantochloa nigrocillata Kurz (Bambu Lengka; Bambu Terung; Bambu Bubat) di Jawa.

? Gigantochloa pruriens (Buluh Rengen) di Karo Sumatera Utara.

? Gigantochloa psedoarundinaceae (Bambu Andong; Gambang Surat; Peri) di Jawa.

? Gigantochloa ridleyi Holtum. (Tiyang Kaas) di Bali.

? Gigantochloa verticillata (Bambu Hitam)

? Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera (Bambu Uncea; Bambu Buluh Kecil) di Jawa.

? Schizotachyum blunei Ness. (Bambu Wuluh; Bambu Tamiang) di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku

Manfaat Bambu

Di Indonesia banyak jenis bambu dimanfaatkan sebagai bahan makanan, bangunan (kontruksi), Transportasi, Pembuatan alat musik seperti angklung, kerajinan rumah tangga dan ornamen, serta sebagai bahan pengobatan alami.

Kerugian Akibat Bambu

Banyak kerugian yang disebabkan oleh tanaman bambu diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Pertumbuhan sangat cepat

Bambu memiliki pertumbuhan yang sagat cepat karena pertumbuhannya adalah melalui rimpang sehingga cepat untuk tumbuh di sekitar rumpunnya. Pertumbuhan rumpun bambu sangat tinggi karena dapat melebar hingga 2-3 meter pertahun hal ini di sebabkan karena   pertumbuhan anakan bambu selalu mengarah keluar. Bahkan di beberapa lokasi rumpun bambu yang dahulunya satu dapat terpisah menjadi beberapa rumpun karena pertumbuhan anakan yang selalu mengarah keluar tersebut.

Selain pertumbuhan melalui rimpang bambu dapat juga tumbuh jika ada bagian batang yang tertancap ke dalam tanah karena pada buku ruas akan menumbuhkan akar sehingga potongan batang bambu akan tumbuh membentuk rumpun yang baru.

Karena pertumbuhan yang sangat cepat ini maka akan ditemukan kesulitan untuk mengendalikan bambu secara manual sehingga diperlukan pengendalian secara kimia atau dengan dongkel menggunakan alat mekanis 

2. Populasi Tinggi

Pertumbuhan yang sangat cepat menyebabkan populasi bambu  berkembang dengan cepat sehingga akan mendekati tanaman selain itu bambu memiliki pertumbuhan yang cepat kearah atas sehingga jika tanaman kelapa sawit masih kecil maka akan ternaungi oleh tajuk bambu akibatnya cahaya yang diterima oleh kelapa sawit akan menjadi rendah. Hal ini akan meyebabkan kelapa sawit mengalami etiolasi karena terjadi perebutan cahaya dengan bambu.

3. Kehilangan Unsur Hara Tinggi

Bambu memiliki akar tunggal sehingga unsur hara akan cepat terserap oleh tanaman bambu akibatnya persaingan antara tanaman dengan bambu akan sangat tinggi dan biasanya bambu akan menyerap lebih banyak unsur hara daripada tanaman kelapa sawit. Selain itu bambu juga menghasilkan zat yang beracun pada akarnya yang mengakibatkan akar tanaman kelapa sawit mengalami keracunan  sehingga pertumbuhannya menjadi sangat terbatas. 

Bambu menyerap unsur hara lebih banyak dari pada tanaman kelapa sawit sehingga sawit menjadi kurus dan tanah menjadi cepat tandus.

4. Daya Resistensi Terhadap Pestisida

Bambu memiliki kulit yang sangat tebal pada bagian batang dan daun,  bagian ini juga memiliki lapisan lilin sehingga sangat sulit ditembus oleh bahan kimia (herbisida).  Hal inilah yang membuat sehingga sangat sulit untuk mengendalikan gulma bambu di perkebunan kelapa sawit. 

5. Menggangu Pekerja

Tanaman bambu memiliki bulu yang sangat halus pada bagian daun dan batang sehingga akan menyebabkan rasa gatal dan akhirnya menimbulkan iritasi pada kulit jika terpapar pada pekerja di perkebunan kelapa sawit. 

Cara Pengendalian Bambu

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengendalian bambu :

1. Mekanis

Pengendalian secara mekanis adalah dengan menggunakan alat berat jenis excavator untuk mendongkel setiap rumpun bambu dan membalikkan batangnya arah kebawah sehingga bambu tidak akan tumbuh lagi. Cara ini efektif jika dilakukan bersamaan dengan stacking sehingga dapat mengurangi biaya.

2. Kimia

Pengendalian bambu secara kimia adalah dengan mengunakan herbisida jenis glifosat karena bekerja secara sistemik. Agar dapat menembus bagian kulit bambu maka sebelum melakukan peracunan maka terlebih dahulu semua batang yang ada di tebang dengan menggunakan pisau dan di sisakan sekitar 30 cm dari permukaan tanah.

Sampah dan sisa bambu kemudian di bersihkan di sekitar rumpun sehingga pada saat peracunan semua bagian batang dan anakan bambu dapat di racuni.

Siapkan racun dengan konsentrasi 15 – 20% kemuadian siramkan secara merata pada rumpun bambu yang sudah di bersihkan.

3. Secara Organik

Menurut informasi yang didapat dari beberapa rekan di perkebunan bahwa pengendalian bambu juga dapat dilakukan dengan menggunakan ampas kelapa dimana bambu yang sudah di tebang ditaburi dengan ampas kelapa dan rumpun bambu tersebut akan membusuk.

Demikian informasi tentang cara pengendalian bambu yang dapat di berikan jika anda memiliki pengalaman di luar cara ini dipersilahkan untuk berbagi di kolom komentar.