21
Oct
2013
No Comments
Tabel Informasi harga bahan olahan karet (Bokar) di wilayah Riau
Untuk harga lengkap dapat di klik di bawah ini :
21
Oct
2013
No Comments
Tabel Informasi harga bahan olahan karet (Bokar) di wilayah Riau
Untuk harga lengkap dapat di klik di bawah ini :
02
Nov
2013
No Comments
Tabel Informasi harga bahan olahan karet (Bokar) di wilayah Riau
Untuk harga lengkap dapat di klik di bawah ini :
15
Nov
2013
No Comments
Tabel Informasi harga bahan olahan karet (Bokar) di wilayah Riau
Untuk harga lengkap dapat di klik di bawah ini :
17
Feb
2014
No Comments
10 Juni 2008
Tarsim (60), warga Kampung Sumber Bangun, Kecamatan Sekolaq Darat, Kubar, hanya satu dari ratusan petani di Kubar yang sudah bisa merasakan manfaat berkebun karet.
Hanya bermodalkan lahan seluas kurang lebih 4 hektar, Tarmin, bisa meraih penghasilan Rp16 juta sebulan atau Rp 4 juta per minggu. Padahal, usaha kebun karet tersebut bagi Tarsim hanyalah usaha sampingan. Usaha utamanya jasa perbengkelan dan toko bahan bangunan yang telah ia limpahkan ke putranya, Fajar. “Penghasilan sebesar itu termasuk standar untuk ukuran petani karet di Kubar. Kalau perawatannya lebih bagus, hasilnya juga jauh lebih besar,” jelas Fajar.
Ketika bertandang ke salah satu kabun karet milik Tarsim. Di lahan seluas kurang 1 hektare dan ditumbuhi sekitar 600 pohon karet, beberapa pekerja tampak sibuk mengambil getah dengan cara menoreh kulit batang. Sementara Fajar dan istrinya, juga ikut membantu kerja anak buahnya.
Menjelang pukul 09.00 Wita, tengkulak datang lengkap dengan alat timbangan. Si tengkulak hanya menyebutkan harga belinya yakni Rp 8000 per kilogramnya dan tanpa tawar menawar, panen getah karet milik Tarsim langsung ditimbang. Proses transaksi dilakukan di bawah pohon karet.
Pagi itu, panen getah karet Tarsim mencapai 2,4 kwintal atau sekitar 200,4 kilogram. Artinya, pagi itu Tarsim diwakili putranya Fajar dan menantunya bisa membawa pulang uang hasil penjualan getah karet Rp 2,6 juta. “Tapi, sebagian hasilnya disisihkan buat upah pekerja. Kebetulan pekerjanya karyawan bengkel dan toko bangunan saya sendiri. Hitung-hitung tambahan uang rokok,” beber Fajar.
Tarsim tertarik berkebun karet, selain perawatannya mudah hasilnya juga menggiurkan. “Kunci sukses berkebun karet, selain ketepatan memilih bibit, perawatan telaten (terutama menjaga kebersihan kebun dan rutin melakukan pemupukan,Red.), paling terpenting pekerja harus tahu teknik menoreh pohon karet yang benar,” jelasnya. Dijelaskan, agar pohon karet bisa berproduksi lama ketika menoreh kulit pohon karetnya harus diusahakan tidak sampai mengenai bagian batang. Kalau hal ini diabaikan, masa produksi pohon karetnya tidak bakal bertahan lama. (*/ks/Isk)
Sumber : http://disbun.kaltimprov.go.id/berita2-208-.html
Berita Seputar Pertanian & Perkebunan Bisa Dibaca di Bawah ini :
14
May
2014
No Comments
Tabel Informasi harga bahan olahan karet (Bokar) di wilayah Riau
–
Untuk harga lengkap dapat di klik di bawah ini :
Ban
vulkanisir adalah ban bekas yang semula sudah aus kemudian digunakan
kembali dengan cara memperbaharui bagian telapak-nya. Pembaharuan
tersebut bisa dilakukan berkali-kali, biasanya 2-3 kali jika ban bekas
yang akan divulkanisir masih dinilai baik. seperti tidak retak,
kawat/nylon penguat termasuk kawat lingkar induknya (bead) masih utuh,
tidak berlobang besar dan geometrinya masih simetris.
Proses produksi
Vulkanisir panas, pada
proses panas (hot/mold cure process), setelah dilakukan pemarutan
sisa-sisa ban bekas, bagian telapak dari casing disemprot dengan lem
khusus, kemudian digulung dengan beberapa lapis kompon camel back.
Selanjutnya dibentuk kembang-kembang atau profil permukaan dengan
menggunakan cetakan. Tahap vulkanisasi ini dilaksanakan pada suhu
relatip tinggi, 135-150 oC, sehingga disebut proses panas.
Vulkanisir dingin
Pada
proses dingin bagian telapak ban gundul/casing hasil pemarutan terlebih
dulu dilapisi kompon perekat (cushion gum), selanjutnya ke permukaan
cushion gum ditempelkan potongan-potongan karet matang (vulkani-sat)
yang sudah berkembang, disusun melingkar memenuhi seluruh permukaan ban.
Tahap berikutnya adalah vulkanisasi yang dilakukan didalam otoklap pada
suhu relatip rendah, sekitar 95-99 oC, sehingga prosesnya disebut proses dingin.
Bahan
utama untuk pembuatan ban vulkanisir adalah kompon karet, yang
merupakan paduan karet alam, karet sintetik dan bahan-bahan aditif. Pada
Tabel 1 disajikan rincian bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan
ban vulkanisir. Tampak bahwa beberapa bahan masih perlu diimpor, antara
lain bahan pemvulkanisasi, antioksidan, akselerator, dan bahan pereaksi
lainnya. Namun jumlahnya tidak banyak dan cukup mudah diperoleh di
pasaran, seperti produk buatan Bayer, Monsanto dan Vanderbilt. Bahkan
kini banyak bahan kimia asal China yang dijual dengan harga relatif
murah.
bahan yang mudah didaptkan diantaranya karet sosotan yang bisa didapatkan lewat saya dengan harga 8000/kg.Butuh karet sosotan bisa order ke kami…kami siap melayani
Jogja fresh Laundry
Jalan Rambutan No.6 Cilacap Selatan
Call 085643329095 / 081804855548
Pin BB 324426A8
Saat ini, sampah
merupakan masalah serius di kota cilacap karena volume sampah yang dihasilkan
tidak tertangani seluruhnya oleh vulkanisir yang berada diwilayah banyumas
Salah satu penyebabnya adalah biaya yang dibayarkan masyarakat tidak memenuhi
semua biaya yang dikeluarkan untuk menangani sampah yang dihasilkan (atau yang
dikenal dengan full cost recovery).
Di sinilah
bisnis ini dimulai. Dengan manajemen yang baik, permasalahan sampah karet dapat
terselesaikan serta memberi nilai ekonomis bagi pengelolanya. Target pasar yang
tepat untuk usaha pengolahan sampah adalah masyarakat yang memiliki kemampuan
dan kemauan untuk membayar full cost recovery sampah yang dihasilkan.
Pendapatan dapat diperoleh sampah serta dari hasil olahan sampah yang bernilai
ekonomis seperti minyak, dan plastik,.
Manfaat produk
Menanggulangi masalah persampahan di
kawasan seperti yang tersebut di atas di tengah-tengah keterbatasan
Meningkatkan kenyamanan lingkungan.
Limbah
ban bekas bisa diolah menjadi serbuk ban dan menjadi berbagai bahan baku aneka
produk berbahan karet
Mengolah limbah ban karet
bekas/karet Sosotan
Para pengusaha
ban selama ini mengandalkan pasokan bahan karet alam. Seiring kenaikan harga
karet, mereka makin banyak melirik bahan baku karet hasil daur ulang ban bekas.
Bagi pebisnis daur ulang ban bekas, ini adalah peluang besar. Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Rambutan Recycle dicilacap, Jawa Tengah, misalnya, sudah
merasakan kenyalnya laba bisnis daur ulang ban. Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Rambutan Recycle dicilacap telah menekuni bisnis daur ulang ban bekas ini sejak
dua tahun lalu.
Selama ini, usaha pengolahan
limbah ban di sebatas memisahkan benang yang menempel pada karet ban
yang dijual lagi secara terpisah. Harganya Rp15 ribu per kilogram karet. Harga
benang yang digunakan sebagai bahan pembuat tambang kapal di daerah Jawa ini
dulunya bisa mencapai Rp 6.000 per kilogram. Namun saat ini harga benang hanya
sekitar Rp1.000/perkilogram..
Hal itu membuat pengusaha menimbun benang-benang tersebut sambil menunggu harga
naik.
Pengusaha berharap pemerintah dapat bekerja sama memberikan penyuluhan dan
pembinaan agar usaha pengolahan limbah ban dapat berkembang dari hanya
memisahkan benang dan karet, menjadi produksi berbagai barang yang bernilai
ekonomis lebih tinggi.
Mesin pemisah karet dengan benang
mesin ini dibuat untuk mempermudah dalam proses pemisahan benang dengan karet, dari ide yang tidak mudah untuk membuat mesin pemisah benang, butuh waktu serta inovasi untuk membuat mesin tersebut. Berkat ketekunan dan kerjakeras mesin pemisah benang telah berhasil dibuatnya,
limbah karet yg sdh terpisah dari benang nylon
nantinya bisa di daur ulang lagi menjadi karet
industri seperti,bahan baku ban vulkanisir ,
sparepart motor/mobil , karpet mobil , alas sepatu
dinas , karpet rumahan, karpet lapangan futsal, dll
Untuk Keterangan lebih lanjut dapat hubungi 085643329095
Mengolah limbah ban karet bekas/karet
Sesetan
Selain membeli
ban bekas dari perorangan, juga membelinya dari berbagai perusahaan di Sumatera
dan Kalimantan. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle lantas menggiling
ban bekas itu di mesin pencacah. Hasilnya berupa butiran atau serbuk ban.
“Mesinnya hasil desain saya sendiri,” Setelah menjadi produk serbuk ban, Kelompok
Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle dicilacap menjual produknya itu ke
sejumlah perusahaan yang membutuhkan, di antaranya, perusahaan sepatu dan
sandal. “Serbuk ban tersebut untuk diolah lagi menjadi alas produk,”. Selain
produsen alas kaki, produsen karpet yang menggunakan serbuk ban sebagai salah
satu bagian dasar produknya agar tidak licin. “Serbuk ban juga banyak dipakai pengelola
lapangan futsal. Efeknya agar karpet futsal tidak licin dan tidak sakit,” Kelompok
Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle, dalam sebulan bisa menjual minimal hingga
100 ton serbuk ban. “Saya bisa menyediakan berapa pun jumlahnya,” Harga jualnya
bervariasi, tergantung tingkat kehalusan serbuk. Semakin halus serbuk ban maka harganya
makin mahal.
Namun,
banyaknya permintaan serbuk ban bekas membuatnya bisa menjual hingga 60 ton
serbuk ban setiap bulan. Selama ini, memasarkan sebagian besar serbuk ban
produksinya di wilayahnya.
Harga jual serbuk ban di sekitar
lokasi usahanya tidak jauh berbeda dengan di daerah lain. “Hanya, harga jual di
daerah Solo lebih berfluktuasi,”.
Optimistis,
dengan semakin mahalnya harga karet di pasaran, berbagai perusahaan yang
menggunakan karet sebagai bahan baku utama akan beralih ke serbuk ban bekas. Selain
harganya lebih miring dari karet alam, serbuk ban bisa digunakan sebagai
pendukung bahan baku utama produk berbahan karet. “Memang bukan bahan baku
utama, tapi sebagai pendukung bahan baku utama,”
mesin pencacah karet untuk dijadikan serbuk
kami juga menyediaakan pembelian dalam partai besar 085643329095
26
Jan
2013
No Comments
JAKARTA, KOMPAS.com – Harga karet berjangka di bursa Tokyo pada perdagangan Selasa (22/1/2013), meningkat tajam. Bank sentral Jepang memutuskan untuk melipatgandakan target inflasi di Jepang menjadi 2 persen, sesuai dengan permintaan dari PM Shinzo Abe.
Harga karet berjangka untuk kontrak Juni mengalami kenaikan sebesar 0,9 persen dan berada di posisi 314, 5 yen per kilogram (3. 507 dolar AS per ton).
Stimulus Jepang telah berdampak bagi pelemahan Yen, sehingga meningkatkan antusiasme publik dalam membeli komoditas, yang diperdagangkan dalam yen.
Penasihat Gabungan Pengusaha Karet Indonesia, Asril Sutan Amir, mengatakan, kenaikan harga di pasar internasional seharusnya bisa dimanfaatkan para peta ni karet untuk memacu produksi.
Indonesia menjadi salah satu produsen karet terbesar di dunia, bersama Malaysia dan Thailand.
Berdasarkan data ITRC, total produksi karet dari tiga negara ini mencakup 67 persen dari total produksi dunia, dan ekspornya sebesar 86 persen dari total ekspor dunia.
Pada tahun 2011, Indonesia menghasilkan karet alam sekitar 3 juta ton atau 27 persen dari total produksi ITRC. Sebanyak 85 persen dari total produksi karet alam nasional Indonesia diekspor, dengan nilai mencapai lebih dari 11,7 miliar dollar AS pada tahun 2011.
Editor :
Agus Mulyadi
Sumber : www.kompas.com
26
Jan
2013
No Comments
JAKARTA, KOMPAS.com — Peningkatan pembelian oleh China membuat harga karet berjangka naik signifikan. Harga karet berjangka untuk kontrak pengiriman Juni mengalami kenaikan sebesar 1 persen pada Rabu (9/1/2013) dan berada di posisi 3.528 dollar AS per metrik ton.
Kenaikan harga karet tersebut terjadi karena dorongan spekulasi bahwa China akan meningkatkan pembelian sebelum libur Imlek bulan depan. Harga karet naik setelah China meningkatkan impor karet alam sebesar 15 persen menjadi 3,28 juta ton tahun 2012 lalu.
Impor karet diproyeksikan mengalami kenaikan terus karena permintaan kendaraan bermotor juga mengalami kenaikan sehingga permintaan terhadap ban kendaraan juga mengalami kenaikan.
Pasokan karet alam di Shanghai juga mengalami kenaikan minggu lalu menjadi 97.697 ton. Pasokan ini merupakan yang tertinggi sejak Maret 2010 lalu.
Editor :
Robert Adhi Ksp
Sumber : Kompas.com