Siapa yang tak kenal kopi? Salah satu minuman paling populer di dunia. Minuman yang diekstrak dari biji tanaman Coffea sp. ini pertama kali dipopulerkan oleh bangsa Arab. Kemudian disebarkan ke seluruh dunia oleh bangsa Eropa. Saat ini terdapat lebih dari 50 negara penghasil kopi di dunia.
International Coffee Organization mencatat produksi kopi dunia dari tahun ke tahun. Saat ini terdapat empat jenis kopi yang aktif diperdagangkan, yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa. Sekitar 99% diantaranya didominasi kopi arabika dan robusta, sisanya liberika dan excelsa. Kedua jenis yang disebutkan terakhir volumenya sangat sedikit sehingga cenderung diabaikan.
Kopi telah diperdagangkan secara gobal sejak abad ke-17. Di masa lalu, komoditas ini pernah menempati urutan kedua terbesar yang diperdagangkan secara global setelah minyak bumi. Meski sekarang tidak seperti itu, tapi kopi masih menjadi komoditas perkebunan penting. Berikut 10 negara penghasil kopi terbesar pada tahun 2015:
Penghasil kopi terbesar, Brasil #1
Lansekap perkebunan kopi di negara bagian Minas Gerais, Brasil. (Foto: Wikipedia)
Brasil merupakan negara penghasil kopi terbesar di dunia, mendominasi pasar ekspor sejak tahun 1830. Hingga saat ini pangsa pasar ekspor Brasil mencapai 30% dari total peradagangan kopi global, jauh meninggalkan negara lain. Brasil juga sekaligus menjadi produsen arabika terbesar dunia mengingat sekitar 80% produksi kopi Brasil merupakan kopi arabika.
Tahun 2015/2016, Brasil memproduksi 2,9 juta ton. Produksinya turun dibanding tahun sebelumnya sebesar 3 juta ton.
Vietnam #2
Pegawai perkebunan kopi di Vietnam. (Foto: Rainforest Alliance)
Vietnam bisa dianggap sebagai pemain baru dalam perkopian, tetapi menempati urutan kedua penghasil kopi terbesar. Kopi dibawa ke Vietnam oleh bangsa Perancis di abad ke-19. Perkembangan tanaman kopi di Vietnam mulai menggeliat pasca berakhirnya perang tahun 1975. Puncaknya sepanjang tahun 1990-an, produksi kopi di Vietnam tumbuh 20-30% setiap tahun. Jenis kopi yang diproduksi Vietnam adalah robusta. Negara ini mengukuhkan diri sebagai produsen robusta terbesar di Dunia.
Tahun 2015/2016 Vietnam memproduksi 1,65 juta ton biji kopi, naik dari tahun sebelumnya 1,59 juta ton.
Kolombia #3
Petani di Kolombia merawat tanaman kopi. (Foto: McKay Savage/Flickr CC)
Kopi telah dikembangkan di Kolombia sejak tahun 1790 dibawa oleh misionaris Eropa. Namun negara ini baru bisa mengeskpor kopi pada tahun 1835. Sejak saat itu kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan penting di Kolombia.
Tahun 2015 Kolombia memproduksi 840 ribu ton biji kopi, naik tipis dari tahun sebelumnya 799 ribu ton.
Indonesia #4
Petani kopi robusta di Lampung, Indonesia. (Foto: Serikat Petani Indonesia)
Di abad ke-17 Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar di dunia. Terkenal dengan nama kopi jawa (Java Coffee). Kopi masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda pada tahun 1669. Tanaman kopi generasi pertama di Indonesia adalah arabika. Karena serangan penyakit, dikemudian hari diganti dengan liberika dan berganti lagi menjadi robusta. Saat ini sebagian besar produksi kopi Indonesia adalah robusta yang mencapai 83% dari total produksi, sisanya arabika sebanyak 17% dan sebagian kecil liberika dan excelsa (volumenya tidak signifikan).
Tahun 2015/2016 Indonesia memproduksi 691 ribu ton biji kopi, meningkat 16% dari tahun sebelumnya sebesar 660 ribu ton.
Etiopia #5
Petani perempuan Etiopia membawa buah kopi hasil panennya. (Foto: USAID)
Etiopia merupakan negara asal tanaman kopi jenis arabika (Coffea arabica). Kopi menjadi komoditas penting Etiopia selama berabad-abad. Meskipun asal tanaman kopi dari negera ini, namun minuman dari kopi dipopulerkan oleh bangsa Arab. Dari Etiopia kopi dibawa ke Arab oleh para pedagang kemudian disebarkan ke seluruh dunia oleh orang-orang Eropa.
Tahun 2015 Etiopia memproduksi 402 ribu ton biji kopi, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 397,5 ribu ton.
India #6
Penimbangan biji kopi di pelelangan di Kerala, India. (Foto: David Arpi/Flickr CC)
Kopi pertama kali masuk ke India pada tahun 1695 dibawa oleh peziarah yang baru pulang berhaji dari Mekah dan Madinah. Tanaman ini dikembangkan di Chickmaglur, daerah pegunungan di Mysor. Pada tahun 1840 bangsa Inggris juga mulai membuka perkebunan kopi di India. Sekitar 92% produksi kopi India terkonsentrasi di tiga provinsi yakni Karnataka, Kerala, dan Tamilnadu. Sama seperti di Indonesia, pada awalnya jenis kopi yang berkembang di India arabika namun saat ini jenis robusta mendominasi 64% produksi kopi.
Tahun 2015/2016 India memproduksi 350 ribu ton biji kopi, meningkat tipis dari tahun sebelumnya 326,4 ribu ton.
Honduras #7
Penyuluhan koperasi kopi di Santa Barbara, Honduras. (Foto: TechnoServe/USDA)
Kopi mulai dikembangkan di Honduras pada tahun 1804 dari tanaman yang ada di kepulauan Karibia. Bibit awal yang berkembang di kepulauan Karibia diduga berasal dari tanaman kopi di Pulau Martinique yang dibawa Perancis dari Belanda. Sampai abad ke-20 hasil perkebunan terpenting di Honduras adalah pisang, baru pada abad ke-21 kopi mengalahkan pisang sebagai komoditas perkebunan terpenting di Honduras.
Tahun 2015/2016 Honduras memproduksi 324 ribu ton biji kopi, sama dengan tahun sebelumnya.
Uganda #8
Seorang petani sedang pulping buah kopi di Mbale, Uganda. (Foto: Wikipedia)
Uganda merupakan habitat asli tanaman kopi robusta (Coffea canephora). Kopi jenis lain seperti kopi arabika baru dikenalkan ke Uganda pada tahun 1900-an. Kopi menjadi komoditas perkebunan penting di Uganda sejak tahun 1980-an. Saat ini Uganda sedang gencar-gencarnya mengembangkan kopi robusta yang merupakan tanaman asli negara itu.
Tahun 2015/2016 Uganda memproduksi 240 ribu ton biji kopi, meningkat drastis dari tahun sebelumnya sebanyak 226,4 ribu ton.
Guatemala #9 (tahun lalu #10)
Pekerja di Guatemala sedang memilah biji kopi. (Foto: Rohsstreetcafe/Flickr CC)
Kopi mulai dikembangkan di Guatemala pada tahun 1850-an. Komoditas ini dengan cepat menjadi primadona ekspor Guatemala. Lebih dari 60% produksi kopi di Guatemala di ekspor. Tahun 2013 terjadi serangan penyakit tanaman kopi di Guatemala. Sekitar 70-90% tanaman kopi rusak atau dihancurkan saat itu. Saat ini Guatemala tercatat sebagai 10 besar negara penghasil kopi.
Tahun 2015/2016 Guatemala memproduksi 198,6 ribu ton biji kopi, turun dari tahun sebelumnya sebesar 197 ribu ton.
Peru #10 (tahun lalu di luar 10 besar)
Tahun lalu, Peru tidak termasuk 10 besar negara penghasil kopi. Tahun ini posisinya naik, dan menggeser Meksiko dari urutan 10 besar.
Tahun 2015/2016 Peru memproduksi 198 ton biji kopi, naik hingga dari tahun sebelumnya sebanyak 173 ton.
Kacangan Jenis CM Berat 1 kg
kacang kacangan penutup tanah (legume cover crops) dengan berbagai jenis ini merupakan tumbuhan yang berfungsi sebagai pengikat nitrogen sehingga kadar kelembapan tanah akan tetap terjaga. Fungsi dan kestabilan kelembapan ini biasanya dibutuhkan pada masa pertumbuhan pohon karet dan pohon sawit atau sejenisnya dalam
Selengkapnya
Raja Latex Pluss – Solusi Meningkatkan Hasil Sadap Karet, Mati Getah, Kulit Keras Pada Batang Karet
Pengeluaran Getah disadap 2 x lipat atau 40 – 70 % dan meningkatkan kandungan getah kering dan yang mati getah atau kekeringan bisa normal karena ada kandungan vitamin 40 % yang tidak dimiliki obat poles selain Raja Latex Pluss dan enzim 48 %
Selengkapnya
Jual Benih Sawit Lonsum, PPKS, dan Socfindo
Dari segi imbal hasil, secara umum bisnis kebun sawit memberikan return yang jauh lebih besar dibandingkan dengan property rumah, kHUSUS bAGI ANDA YANG MENCARI BENIH SAWIT UNGGUL KAMI MENYEDIAKANNYA. Kami Menyediakan Benih Sawit Lonsum, PPKS, dan Socfindo
Selengkapnya
NPK HUMAGROW HUMID ACID : 6-30-6 PLUS SPesial Khusus Pupuk Karet Dan Sawit, dan Tanaman Lainnya
Kelebihan Pupuk NPK Humagrow yaitu : Memperbaiki Unsur Unsur tanah dan tanaman keras, yang bisa menghasilkan 2 kali lipat dari hasil sebelumnya 1. Memperbaiki dan meningkatkan dan membentuk pertumbuhan Akar yang kuat 2. Tanah lebih Remah dan lebih lama menahan air, sehingga 99 % pemupukan bisa diserap oleh tanaman, dan
Selengkapnya
Pupuk Organik Buah dan Sayuran Alphamien , Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik Hasil Panen Meningkat,
Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik
Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak, Manfaat :
Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
Selengkapnya