Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Pestisida Nabati dan Cara Pembuatanya

Perlindungan tanaman merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya menekan kehilangan hasil yang diakibatkan oleh OPT.

Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya diterapkan secara bijaksana hal ini berkaitan dengan dampak negatif akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana berupa resurgensi, resistensi, matinya populasi musuh alami dan pencemaran lingkungan melalui residu yang ditinggalkan serta terjadinya keracunan pada manusia (Oka, 1995).

Dalam upaya mengantisipasi permasalahan tersebut sudah saatnya perlu kita kembangkan penggunaan pestisida nabati yang merupakan alternatif sebagai sarana pengendalian OPT yang selalu tersedia di alam, dapat dibuat sendiri serta relatif cukup aman bagi lingkungan.

Pestisida nabati merupakan produk alam yang berasal dari tumbuhan yang mengandung bioaktif seperti alkaloid senyawa skunder yang jika diaplikasikan ke ke jasad sasaran (hama) dapat mempengaruhi sistem syaraf, terganggunya reproduksi, keseimbangan hormon,prilaku berupa penarik/pemikat, penolak, mengurangi nafsumakan dan terganggunya sistem pernafasan.

Senyawa bioaktif dalam tumbuhan bahan pestisida nabati dapat dimanfaatkan sama seperti pestisida sintetis. Bagian tumbuhan yang bahan pestisida nabati bisa digunakan dalam bentuk utuh, bubuk/tepung maupun ekstrak.

Kandungan kimia

Daun dan bungaaanya mengandung precocene I, saponin, flafanoid

Cara Kerja Racun

Menyebabkan terjadinya metamorfosis dini, serangga dewasa jadi steril, terganggunya produksi feromon , bekerja sebagai racun kontak

Jasad sasaran

Kutu daun (Aphis sp) , ulat. 

Akar /daun (bagian tanaman yang mengandung racun) ditumbuk atau diparut, selanjutnya direndam dalam air dengan konsentrasi 25 – 50 gram / liter air selama 24 jam kemudian disaring sehingga didapatkan larutan pestisida nabati yang siap diaplikasikan dengan cara disemprotkan.

Atau 350 gram-700 gram bahan baku pestisida nabati ditumbuk atau diparut dan dicampur air sebanyak 1 liter, kemudian diencerkan lagi dengan 12-13 liter air dan selanjutnya disemprotkan

Ekstrak pestisida nabati (Konsentrasi 350-700 gram bahan baku / 1 liter air) menurut pengalaman dapat disimpan 2-3 tahun dengan persyaratan wadah yang dipakai tutupnya selalu rapat, tidak terdapat ruang udara di dalam wadah, serta penyimpanan pada tempat teduh.

Pembuatan Minyak Selasih /Penyulingan selasih

Proses pembuatan minyak selasih yang telah dilakukan oleh salah seorang petani di kelompok tani Jatiasih, Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang – Jawa Barat yaitu diawali dengan mempersiapkan bahan baku berupa daun dan bungan selasih yang dipanen dari tanaman selasih yang umurnya lebih dari 3 bulan. Teknik pengambilan bahan baku dilakukan dengan cara memetik atau memotong bagian ujung tanaman sehingga terbawa daun, ujung batang dan bunga selasih, selanjutnya bahan baku tersebut disimpan di lantai untuk dilayukan selama 1 s.d 2 malam. Kebutuhan bahan baku untuk setiap 1 kali proses penyulingan adalah sebanyak +10 kg daun dan bunga selasih hal ini sesuai dengan kapasitas alat penyulingan.

Proses selanjutnya adalah penyulingan selasih hal ini melalui tahapan kerja sebagai berikut :

Bahan baku (daun dan bunga selasih) dimasukan ke dalam ketel pemasok yang terlebih dahulu ketel tersebut diisi air + 10 liter.
Memasang tutup ketel pemasok dan selang saluran air serta alat-alat lainnya sesuai posisi.
Menyalakan kompor dan menghidupkan pompa sirkulator dengan cara menyambungkan kabel sirkulator ke saklar listrik.
Setelah kurang lebih 30 menit air di dalam ketel akan mendidih dan menghasilkan uap yang terus menerus akan mengalir menembus celah-celah bahan baku sehingga mengakibatkan uap tersebut akan membawa minyak dari daun dan bunga selasih.
Uap air yang mengandung minyak akan terus menerus mengalir melalui pipa penyalur uap menuju ketel pendingin, pada bagian ketel pendingin bagian pipa yang terendam air akan mendinginkan uap air di dalam pipa, sehingga terjadi kondensasi uap air menjadi air sulingan selasih.
Air sulingan secara terus menerus mengalir yang ditampung pada bagian corong pemisah.
Air sulingan yang tertampung, berdasarkan perbedaan berat jenis antar air dan minyak akan terjadi perbedaan posisi /level yaitu untuk bagian atas adalah bagian minyak selasih sedangkan pada bagian bawahnya adalah air sisa penyulingan.
Untuk memperoleh minyak selasih murni, berikutnya adalah membuang air sisa penyulingan dengan cara membuka kran corong pemisah secara perlahan-lahan.
Bagian minyak yang tersisa di dalam corong pemisah dipindahkan pada botol yang dapat ditutup rapat dengan cara memakai pipet atau jarum penyuntik.
Minyak selasih siap digunakan sebagai atraktan lalat buah dengan cara meneteskan pada kapas yang diletakan di dalam botol perangkap sebanyak 0,1 – 0,2 ml.
Air sisa penyulingan yang dibuang dari corong pemisah masih dapat dimanfaatkan sebagai atraktan lalat buah, namun dosis untuk air sulingan tersebut ditambah atau diperbanyak menjadi 2 – 3 ml setiap perangkap dan diulangi seminggu sekali.

Proes pembuatan minyak selasih berlangsung selama 5 jam, dari bahan baku sebanyak 10 kg dapat menghasilkan minyak selasih antara 5 – 30 ml, hal ini tergantung dari jenis selasih yang disuling serta umur tanaman selasih. Sedangkan sisa air penyulingan setiap kali proses didapat sebanyak + 3 liter.

Upaya pembuatan minyak selasih di daerah Tomo tersebut merupakan langkah awal dan masih perlu penyempurnaan terutama pada alat penyulingan yang kapasitasnya masih sangat kecil serta bahan baku yang masih terbatas sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal saja.

Feromon Kelamin Dan Sistem Syaraf

Sex fheromone merupakan sarana penting untuk mendeteksi atau memantau populasi hama selain itu pula dapat digunakan untuk menekan tingkat populasi hama secara langsung (Shorey dan Gaton, 1967). Menurut Metcalf (1975) feromon adalah senyawa yang digunakan untuk komunikasi interspesifik antara individu-individu dari spesies binatang yang sama, kemudian menimbulkan reaksi khusus, misalnya proses pertumbuhan dan tingkah laku tertentu. Selain itu pula menyatakan bahwa Sex fheromone yaitu feromon yang dihasilkan oleh serangga betina atau jantan pada kelenjar yang terletak pada ujung abdomen.

Respon lalat akan terjadi karena ketertarikan serangga terhadap sumber aroma sehingga indra penciumannya mampu mendeteksi suatu senyawa kimia yang berada di udara. Sistem syaraf pencium terdiri dari neuron yaitu penerima rangsang, penyalur dan perantara untuk mendeteksi sumber aroma yang ada di udara dalam bentuk gas.

Alat perangkap lalat buah yang biasa digunakan para petani untuk memerangkap lalat buah adalah alat perangkap yang terbuat dari bekas botol air mineral (Aqua, Vit, Sari Cup, dan lain-lain) yang bagian dinding botol tersebut diberi lubang dan di dalamnya terdapat kapas yang digantung dengan kawat sebagai tempat zat atraktan (minyak selasih atau petrogenol 800 L). Zat atraktan tersebut disuntikan dengan dosis tertentu dengan menggunakan alat penyuntik dan untuk membunuh lalat buah yang tertangkap di dalam botol, hal ini dapat digunakan pestisida Furadan 3G atau dengan kamper yang ditempatkan di dasar botol perangkap. Penempatan botol perangkap dilakukan dengan cara menggantungkannya di dalam tajuk tanaman sehingga lalat buah yang ada di sekitar arel tersebut dapat tertarik dan masuk ke dalam botol akhirnya lalat yang tertangkap akan mati di dalam botol perangkap.

Pemasangan atraktan secara luas dalam jumlah yang cukup yaitu antara 20 – 25 botol perangkap per hektar dan dikombinasikan dengan pemakaian insektisida akan meningkatkan efektifitas dalam upaya pengendalian lalat buah. Cara ini dimaksudkan untuk menangkap sejumlah lalat jantan sehingga kesempatan kawin bagi lalat betina makin terbatas dan akhirnya lalat buah tidak dapat melanjutkan keturunannya.

Penggunaan Minyak Selasih Dan Air Suling Selasih

Hasil penelitian pengaruh berbagai dosis minyak selasih ungu terhadap jumlah hasil tangkapan lalat buah pada areal tanaman mangga telah dilaksanakan di Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka dari bulan Oktober 2002 sampai dengan bulan Januari 2002 oleh Hikmat Sumantri POPT Sumedang Jawa Barat dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 4 ulangan dengan 7 perlakuan dan diuji dengan jarak berganda Duncan pada taraf 5% Rata-rata hasil tangkapan lalat buah yang diamati setiap 3 hari selama 45 hari (15 kali pengamatan) nampak bahwa hasil tangkapan semua perlakuan kecuali kontrol terjadi fluktuasi. Hal ini menggambarkan bahwa dari semua perlakuan dosis minyak selasih dapat menangkap lalat buah jantan (Bactrocera dorsalis Hend.) 

Fluktuasi jumlah populasi hasil tangkapan lalat buah terjadi puncak hasil tangkapan pada hari ke-24. Sedangkan jumlah hasil tangkapan pada pengamatan selanjutnya yaitu sampai hari ke-45 terjadi penurunan.

Pengunaan minyak selasih dan air suling selasih di beberapa kawasan kebun manggga di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang telah dilaksanakan sejak Tahun 2002, hasilnya mampu menangkap jutaan lalat buah dari spesies Bactrocera dorsalis . Upaya pemasangan perangkap dilaksanakan secara terorganisir oleh Regu Pengendali Hama (RPH) yang disebar di areal kebun mangga sejak fase tanaman berbunga sampai panen atau dimulai dari bulan Juni sampai Desember.

Pengendalian lalat buah dengan menggunakan atraktan nabati minyak selasih dan air suling selasih dirasakan para petani cukup efektif dapat menekan populasi lalat buah, tetapi dengan catatan pelaksanaannya harus serempak dalam satu kawasan yang luas dan terkoordinasi serta dipadukan dengan teknik

Pengendalian lainnya diantaranya penerapan sanitasi buah yang terserang, dengan cara mengumpulkan buah yang jatuh dan dimasukan kedalam kantong pelastik selanjutnya diikat untuk mematikan belatung lalatbuah yang ada dalam kantong . Menurut ungkapan para petani di kelompok tani yang telah menerapkan teknik di atas pada waktu sebelumnya produksi mangga yang dihasilkan banyak yang teserang lalat buah , baik pada waktu masih diareal kebun maupun di kios pedagang, namun setelahnya diadakan gerakan pengendalian lalat buah tingkat serangan lalat buah, resiko kerusakan peoduksi dapat ditekan serta mampu menghasilkan produksi yang cukup bersaing di pasaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai tawar yang relatif lebih tinggi disbanding produksi mangga yang tidak dilakukan pengendalian.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Metode Pemupukan Tanaman | Petani Hebat

Pemupukan merupakan salah satu proses penting dalam budidaya suatu tanaman. Karena proses pemupukan juga akan sangat menentukan keberhasilan produksi tanaman tersebut. Oleh karena itu selain kita harus mengetahui beberapa jenis pupuk dan proses penyerapan pupuk kita juga harus tahu bagaimana cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman sehingga proses tersebut bisa lebih efektif dan efisien. Ada dua cara pemupukan yaitu:

I. MEMUPUK MELALUI AKAR TANAMAN

Yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada tanaman lewat akar. Tujuannya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan. Pada umumnya pemberian pupuk melalui akar dapat dilakukan secara:

1. Disebar (broad casting)

Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir, sehari sebelum tanam, kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Beberapa pertimbangan untuk menggunakan cara ini adalah:

Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan maupun tidak teratur dalam barisan
Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada pada dekat dengan permukaan tanah
Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik
Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi
Daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya rendah maka yang diambil tanaman sedikit

Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat. Kerugian cara ini ialah merangsang pertumbuhan rumput pengganggu/gulma dan kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi.

2. Ditempatkan di antara larikan/barisan

Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Untuk tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Pupuk yang digunakan relatif sedikit
Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang
Kesuburan tanah rendah
Tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit
Untuk tanah tegalan atau darat
Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur hara oleh tanah dalam jumlah yang cukup besar

3. Ditempatkan dalam lubang

Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sejauh kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama dengan cara larikan/barisan.

II. MEMUPUK DENGAN CARA DISEMPROTKAN KE DAUN TANAMAN (Spraying)

Pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa (Hand Sprayer). Pada hamparan yang luas dapat digunakan pesawat terbang.

Sebelum memberikan pupuk ke daun ada beberapa hal yang dianggap mutlak diketahui dulu, yaitu:

Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk. Jangan berlebihan, lebih baik kurang daripada berlebihan. Kalau konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka untuk mengimbanginya frekuensi pemupukan bisa dipercepat, misalnya dianjurkan 10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali
Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah. Hal ini disebabkan karena pada kebanyakan daun tanaman, mulut daun (stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun
Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terik-teriknya. Paling ideal dilakukan sore atau pagi hari persis ketika matahari belum begitu menyengat. Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika panas, pupuk daun itu banyak menguap daripada diserap oleh daun
Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan. Resikonya pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan dan lagipula pada saat seperti itu stomata sedang menutup
Biasakanlah untuk membaca keterangan yang ada pada kemasan pupuk, karena disinilah kuncinya.

Pemberian pupuk daun bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pestisida kalau dianggap perlu, atau bersamaan dengan zat perangsang seperti Dekamon atau Atonik berikut zat pebasah. Tetapi jangan sekali-kali memberikan pupuk daun bersamaan dengan pestisida yang mengandung zat perekat. sebab pupuk tersebut akan ikut lengket di permukaan daun tanpa bisa diserap. Akibat lebih lanjut ialah pupuk akan menyerap air daun dan daunpun akan rusak seperti terbakar.

Larangan mnyemprot daun tanaman:

Setelah beberapa kali penyemprotan muncullah tunas baru yang nantinya menjadi ranting dan daun. Bila tunas telah muncul, penyemprotan dihentikan. Sebab tunas muda ini amat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya melebihi dari yang dianjurkan. Tetapi bila nanti tunas baru itu telah berubah menjadi ranting dan daun yang cukup kuat (tak menampakkan gejala menumbuhkan daun muda lagi), barulah tanaman boleh disemprot lagi.
Pada saat bunga mulai mekar penyemprotan harus dihentikan. Kalau tidak bunga bakal buah yang dinanti-nanti akan rontok semua dengan kata lain tanaman tadi akan keguguran. Ketika bunga sudah menjadi pentil, penyemprotan dengan pupuk daun boleh dilakukan lagi terutama hara P-nya tinggi, dengan catatan yang disemprot bukan buahnya tetapi tetap pada daunnya
Satu lagi tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun ialah tanaman yang baru dipindah ke lapangan. Karena tanaman itu masih terhitung masih muda dan lemas. Baru setelah tanaman mulai segar kembali atau pulih dari pengaruh pemindahan, pupuk daun bisa jalan lagi.
Cara pemupukan dengan penyemprotan melalui daun dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:Unsur hara sulit diambil tanaman melalui akar tanah, misalnya tanaman yang tumbuh pada tanah berpasir atau tanah-tanah yang berbatu
Bila unsur hara dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit (unsur hara mikro)
Kondisi dan sifat fisik dari pupuk yang buruk
Bila pemakaian pupuk dengan cara pemberian melalui akar tidak berhasil
Pengaruh maksimum dari pupuk terhadap tanaman dapat diperoleh selama musim kering

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Klasifikasi Tanaman | Petani Hebat

Klasifikasi adalah proses pengaturan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai secara ideal. Menurut Rideng (1989) klasifikasi adalah pembentukan takson-takson dengan tujuan mencari keseragaman dalam keanekaragaman. Dikatakan pula bahwa klasifikasi adalah penempatan organisme secara berurutan pada kelompok tertentu (takson) yang didasarkan oleh persamaan dan perbedaan. Sedangkan (Tjitrosoepomo, 1993) mengatakan bahwa dasar dalam mengadakan klasifikasi adalah keseragaman, kesamaan-kesamaan itulah yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi. Jadi setiap kesatuan taksonomi mempunyai sejumlah kesamaan sifat dan ciri. 

Kesatuan taksonomi yang anggotanya menunjukkan kesamaan sifat dan ciri yang banyak tentulah merupakan unit kesatuan taksonomi yang lebih kecil dibandingkan dengan kesatuan taksonomi yang anggotanya menunjukkan kesamaan yang lebih sedikit. Klasifikasi ini dicapai untuk menyatukan golongan-golongan yang sama dan memisahkan golongan-golongan yang berbeda. Hasilnya merupakan proses pengaturan yaitu suatu sistem klasifikasi.


Dasar-dasar Klasifikasi

Berdasarkan Persamaan : Kita dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaannya. Menurut kalian, berdasarkan ciri-cirinya, pisang dan jagung dapat dikelompokkan sebagai makhluk hidup apa? Dengan mengamati ciri-cirinya, kita dapat memasukkan pisang dan jagung dalam kelompok tumbuhan. Karena memiliki daun, batang, dan akar, keduanya merupakan kelompok tumbuhan. Atau, dapat pula dikelompokkan sebagai tumbuhan terna, karena memiliki batang berair.


Berdasarkan Perbedaan : Meskipun pisang dan jagung merupakan satu kelompok, yaitu tumbuhan berbiji, kita dapat pula memisahkan keduanya sebagai kelompok yang berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya dengan melihat kelengkapan daun. Pisang memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun, sehingga masuk dalam kelompok tumbuhan berdaun lengkap. Sedangkan jagung, hanya memiliki elepah daun dan helaian daun, sehingga masuk dalam kelompok tumbuhan berdaun tidak lengkap.
Berdasarkan Manfaat : Pengelompokan merupakan salah satu upaya dalam mengklasifikasi. Hampir setiap orang melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup. Dalam dunia tumbuhan, kita mengelompokkan kamboja, anggrek, nusa indah, soka, anyelir, dan kembang sepatu ke dalam kelompok tanaman hias. Lengkuas, kunyit, jahe, lada, cengkeh, dan pala dikelompokkan ke dalam tanaman rempah-rempah. Kacang tanah, kacang panjang, dan kacang merah dikelompokkan ke dalam tanaman kacang. Kambing, sapi, kerbau, dan kelinci dikelompokkan ke dalam hewan ternak. Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Misalnya pisang, anggur, stroberi, jambu air, jeruk, jambu biji, dan mangga dimasukkan dalam satu kelompok tanaman buah-buahan. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa tanaman-tanaman tersebut dapat digunakan buahnya untuk dimakan, sedangkan tujuannya adalah untuk memudahkan manusia dalam memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut sebagai buah-buahan.
Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi : Klasifikasi didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri yang digunakan terutama ciri-ciri morfologi dan anatomi. Morfologi adalah ciri-ciri yang tampak di bagian luar tubuh makhluk hidup, sedangkan anatomi adalah ciri-ciri yang ada di bagian dalam tubuh makhluk hidup. Pada tumbuh-tumbuhan, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi dapat berupa ciri-ciri morfologi, misalnya warna bunga, bentuk bunga, bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk batang, bentuk daun, dan lain-lain. Selain itu, dapat pula menggunakan ciriciri anatomi, misalnya ada- tidaknya berkas pengangkut, ada-tidaknya kambium, dan ada-tidaknya sel trakea.
Berdasarkan Ciri Biokimia : Dalam perkembangannya, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam klasifikasi tidak hanya ciri-ciri morfologi dan anatomi, tetapi juga ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim, ada-tidaknya membrane organela sel. DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk menetukan hubungan kekerabatan makhluk hidup. Misalnya untuk menentukan ayah seorang bayi, dapat dibandingkan DNA-nya. Meskipun ciri wajah dan tubuh tidak mirip, jika DNA-nya mirip, dapat dipastikan orang tersebut merupakan ayah si bayi.

Macam-macam Klasifikasi

Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah menyederhanakan objek-objek yang dipelajarinya sehingga dikenali secara mudah dan akhirnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Sejumlah organisme dapat diklasifikasikan menurut sistem tertentu atau sistem yang dianutnya. Dengan membandingkan ciri-cirinya dan sifat-sifatnya yang menunjukkan banyak/sedikitnya persamaan maupun perbedaan yang ada antara organisme satu dengan lainnya, kita dapat menentukan jauh dekatnya kekerabatannya. Untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup dengan klasifikasinya dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: mengidentifikasinya dengan benda/contoh/gambarnya, menanyakan kepada ahlinya, dan menggunakan kunci Determinasi Dikotomi. Dari waktu ke waktu, sistem klasifikasi mengalami perkembangan atau perubahan sesuai dengan kemajuan teknologinya. Ada tiga macam sistem klasifikasi pada makhluk hidup, yaitu berdasarkan Sistem Buatan (Artifisial), Sistem Alami (Natural), dan Sistem Filogeni.
Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)

Sistem klasifikasi ini banyak dihubungkan dengan kepentingan hidup manusia, habitat, atau kebiasaan hidup organisme sehingga lebih mudah dikenali atau dipahaminya. Tujuannya adalah agar lebih mudah mengenal xylem/sifat dan manfaat dari organisme yang dipelajarinya, dan dengan begitu akan mudah diupayakan untuk budidayanya sesuai kebutuhannya. Kelemahan dari klasifikasi buatan ini adalah suatu organisme memiliki manfaat yang bermacam-macam, sehingga tidak dapat digolongkan dalam satu golongan saja. Misalnya, tanaman cabe (Capsicum annuum) dapat digolongkan sebagai tanaman sayuran, tanaman obat, tanaman semusim, tanaman hortikultur, tanaman herba, tanaman industri (saos sambal), tanaman hias, dan lainnya. Demikian pula, ayam dapat digolongkan sebagai unggas petelur atau pedaging, dan juga kelas Aves yang merupakan bagian dari sub-filum Vertebrata. Pada tumbuhan dikenal beberapa dasar penggolongan, seperti:

Berdasarkan umur: Ada tumbuhan semusim atau setahun (contoh: cabe merah dan bunga matahari) dan ada tumbuhan tahunan (contoh: pinus, jati, rasamala, mangga, jati, alpuket, dan sebagainya.
Berdasarkan kegunaannya: Ada tanaman pangan (contoh: padi, jagung, gandum), ada tanaman hortikultura (Contoh: tanaman hias, sayuran, dan buah), ada tanaman perkebunan (contoh: tanaman karet, kelapa sawit, tebu), dan ada tanaman penyegar (contoh: kopi, coklat), serta tanaman obat (contoh: kunyit, jahe, temu-temuan), dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan adaptasi/habitatnya: Ada tumbuhan hidrofit (tumbuhan menyukai lingkungan air, seperti: kangkung, genjer, eceng), ada tumbuhan serofit (tumbuhan tahan daerah kering, seperti: kaktus), dan ada tumbuhan mesofit (tumbuhan yang menyukai tanahnya mengandung air secara cukup saja, atau menyukai daerah yang mengalami pergiliran musim kemarau dan hujan seimbang, seperti: mahoni, jati).
Berdasarkan kebiasaan hidupnya (habitus): Ada tumbuhan herba (basah, rerumputan, seperti: kol, wortel), ada tumbuhan perdu (pohon kecil berkayu, seperti kembang sepatu, kapas), ada tumbuhan pohon (contoh: mangga, jati), dan ada tumbuhan liana (memanjat, seperti: gadung), ada tumbuhan epipit (tumbuhan hidup menempel pada tumbuhan lainnya, seperti: anggrek), dan tumbuhan parasit (tumbuhan hidupnya menumpang dan bersifat merugikan inang contohnya: benalu, tali putri.
Berdasarkan kandungan gizinya atau zat utamanya: Ada tanaman sumber karbohidrat (contohnya: padi, singkong, jagung, sagu), ada tanaman sumber protein (contohnya: kedelai, kacang hijau, tanaman sumber lemak (contohnya: kemiri, kelapa, kelapa sawit), dan tanaman sumber vitamin dan mineral (contohnya: berbagai macam sayuran dan buah).
Sistem Klasifikasi Alami (Natural)

Sistem Klasifikasi Alami adalah didasarkan kepada ciri-ciri alaminya yang mudah dikenalinya seperti ciri-ciri morfologi akar, batang, daun, dan bunganya atau alat reproduksinya. Dalam sistem klasifikasi alami/tradisional antara lain dipelopori oleh Carolus Linnaeus (1707-1778) yang meletakkan dasar-dasar klasifikasi secara teratur dalam pemberian nama ilmiahnya. Dalam sistem klasifikasinya, ia sangat memperhatikan urutan takson sebagaimana telah dikemukakan di atas. Ia membagi dunia makhluk hidup menjadi dua Kingdom, yaitu: Plantae dan Animalia.

Sistem Klasifikasi Filogeni

Sistem klasifikasi filogeni adalah mendasarkan penggolongan organisme menurut garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama hingga menjadi bentuk masa kininya. Sistem klasifikasi ini dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. 

Organisme secara morfologisnya berbeda, ternyata tidak mesti memiliki genetik yang berbeda sebagai akibat interaksi gena-gena dengan lingkungannya seperti yang dijelaskan di awal uraian modul ini, yaitu sebagai akibat keanekaragaman tingkat gen pada individu. Kelebihan sistem klasifikasi filogeni adalah mudah melihat tingkat kekerabatan antar individunya. 

Kelompok individu pada tingkat takson jenis adalah menunjukkan individu ini bisa disilangkan dan menghasilkan keturunan yang fertil. Sebab, individu pada tingkat genus yang sama bisa saja disilangkan, hanya menghasilkan keturunan yang steril seperti persilangan antara singa (Felis leo) dengan macam tutul (Felis tigris) menghasilkan jenis Leopons (berkepala singa, tetapi berbadan harimau) yang mandul, apalagi pada tingkat takson yang lebih tinggi. Aliran klasifikasi filogeni seperti Whitaker (1969) menilai bahwa pembagian Dunia (Kingdom) Makhluk Hidup menjadi dua golongan adalah tidak tepat, karena ada beberapa golongan makhluk hidup masih dikategorikan kepada keduanya. 

Misalnya, Euglena, Volvoc, Chlamydomonas, dll. adalah memiliki klorofil dan bergerak bebas dengan flagelnya sehingga merupakan bentuk antara tumbuhan dan hewan, maka ia memasukkannya menjadi Kingdom tersendiri, yaitu Protista. Demikian pula, golongan jamur memiliki sifat heterotrof (saprofit), tidak memiliki klorofil, dan kandungan cadangan makanannya adalah glikogen, serta jaringan tubuhnya tidak pernah membentuk jaringan kompleks yang menunjukkan hal yang jauh berbeda sifat dengan tumbuhan, sehingga ia dimasukkan Kingdom sendiri, yaitu Mycota. 

Satu hal lagi adalah golongan bakteri, sekalipun selnya memiliki dinding yang terbuat dari selulosa, tetapi organisme ini tidak mampu membentuk jaringan (hanya mampu membentuk koloni), bahkan tidak mampu mengorganisasikan DNA/ADN menjadi kromosom maupun ketidakmampuannya mengemas materi inti sel menjadi satu organel nucleus, sehingga ia merupakan kelompok organisme prokariotik. Golongan organisme prokariotik ini seumur hidupnya hanya mampu membentuk tubuh satu sel atau koloni saja, sehingga ia menamakannya sebagai Kingdom Monera.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Klasifikasi Tanaman Jamur Shiitake | Petani Hebat

Klasifikasi Jamur Shiitake. Jamur Shiitake  (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake. Spesies ini dulunya pernah dikenal sebagai Lentinus edodes. Ahli botani Inggris bernama Miles Joseph Berkeley menamakan spesies ini sebagai Agaricus edodes di tahun 1878.


Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea dan Jepang dan bisa dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan di Asia Tenggara. Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut xiānggū (Hanzi: 香菇, “jamur harum”), sedangkan yang berkualitas tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut dōnggū (Hanzi: 冬菇, “jamur musim dingin”) atau huāgū (花菇, “jamur bunga”) karena pada bagian atas permukaan payung terdapat motif retak-retak seperti seperti mekar. Di Indonesia kadang-kadang dinamakan jamur jengkol, karena bentuk dan aromanya seperti jengkol walaupun bagi sebagian orang rasa jamur ini seperti rasa petai.

Klasifikasi Tanaman Jamur Shiitake 

Kingdom: Fungi
Filum: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Family: Marasmiceae
Genus: Lentinula
Spesies: L. edodes

Jamur shiitake tumbuh di permukaan batang kayu yang melapuk dari pohon Castanopsis cuspidata, Castanea crenata (kastanye), dan sejenis pohon ek Quercus acutissima. Batang dari tubuh buah sering melengkung, karena shiitake tumbuh ke atas dari permukaan batang kayu yang diberdirikan. Payung terbuka lebar, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus di bagian atas permukaan payung, sedangkan bagian bawah payung berwarna putih. Jamur beracun spesies Omphalotus guepiniformis terlihat agak mirip dengan jamur shiitake sehingga banyak orang yang tertipu dan keracunan.

Jamur shiitake segar atau dalam bentuk kering sering digunakan dalam berbagai masakan di banyak negara. Shiitake segar biasanya dimakan sebelum payung bagian bawah berubah warna. Batang shiitake agak keras dan umumnya tidak digunakan dalam masakan. Sebagian orang lebih menyukai shiitake kering dibandingkan shiitake segar karena shiitake kering mempunyai aroma yang lebih harum (keras). Shiitake kering diproses dengan cara menjemur di bawah sinar matahari dan perlu direndam di dalam air sebelum dimasak. Kaldu dasar masakan Jepang yang disebut dashi didapat dari merendam shiitake kering di dalam air. Di Jepang, shiitake merupakan isi sup miso, digoreng sebagai tempura, campuran chawanmushi, udon dan berbagai jenis masakan lain. Shiitake juga digoreng hingga garing dan dijual sebagai keripik shiitake. Rusia juga memproduksi shiitake dalam jumlah banyak dan dijual sebagai acar dalam kemasan botol.

Sumber : klasifikasitanaman.blogspot.com

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Klasifikasi Tanaman Cabe Gendot atau Katokkon

Klasifikasi Tanaman Cabe Gendot Jenis Cabe ini mirip dengan paprika, Cabe ini Juga dikenal dengan nama Cabe Toraja atau Cabe katokkon. Dari berbagai jenis cabe yang diperdagangkan di Tana Toraja, ada satu jenis cabe yang menjadi pilihan utama yang dikenal dengan nama Lada Katokkon/kadokkon, dikatakan pilihan utama karena cabe lain baru akan dipilih kalau cabe ini sudah tidak tersedia lagi. Cabe tersebut tergolong ke dalam cabe besar (Capsium annum L), bentuk buahnya pendek, gemuk dan tumpul, ukuran normalnya sepanjang 3-4 cm dan penampangnya selebar 2 – 3,5 cm mirip cabe paprika hanya ukurannya lebih kecil. Aromanya khas dan rasanya spesifik karena rasa pedasnya sangat terasa.

Buah yang muda berwarna hijau muda keungu-unguan sedangkan buah yang masak berwarna merah terang. kulit buahnya tebal dan bijinya tidak sebanyak biji cabe merah. Berdasarkan data yang ada cabe ini hanya tumbuh baik di dataran tinggi dan banyak di budidayakan di perbatasan Toraja yakni Enrekang. Harga cabe ini relatif stabil dan tidak terpengaruh dengan harga cabe lain sehingga baik diusahakan dalam skala agribisnis karena dapat memberi keuntungan yang relatif baik. Tidak ada yang tahu persis kapan cabe ini mulai dikembangkan di Tana Toraja, ada kabar yang mengatakan bahwa cabe ini mulai dikenal sejak tentara Jepang menginjakkan kakinya di Tana Toraja. Namun yang pasti cabe tersebut sudah digolongkan ke dalam varietas cabe spesifik lokasi.

Klasifikasi Tanaman

Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisio: Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Sub Class: Sympetalae
Ordo: Solanales
Familia: Solanaceae
Genus: Capsicum
Spesies : Capsicum sp

Nama umum cabai katokkon di Indonesia sebenarnya itu apa? Karena nama “katokkon” hanya dikenal untuk wilayah Sulawesi Selatan dan khususnya Toraja saja

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Klasifikasi Tanaman Cabe Jawa | Petani Hebat

Klasifikasi Tanaman Cabe Jawa Tumbuhan ini produknya telah dikenal oleh orang Romawi sejak lama dan sering dikacaukan dengan lada. Di Indonesia sendiri buah keringnya digunakan sebagai rempah pemedas. Sebelum kedatangan cabai (Capsicumspp.), tumbuhan inilah yang disebut “cabe”. Cabai sendiri oleh orang Jawa dinamakan “lombok”. 

Cabai jawa dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Tanah lempung berpasir, dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabe jamu. Tanaman itu memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Keberadaan tanggul batu di pematang tegalan dapat dijadikan media merambatnya cabe jamu secara alami.

Klasifikasi Tanaman cabe Jawa

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: P. retrofractum
Nama binomial: Piper retrofractum Vahl.

Bentuk tanamannya seperti sirih, merambat, memanjat, membelit, dan melata. Daunnya berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal daun berbentuk jantung atau membulat, ujung daun runcing dengan bintik-bintik kelenjar. buahnya majemuk bulir, bentuknya bulat panjang atau silindris, dan ujungnya mengecil. Buah yang belum tua berwarna kelabu, kemudian menjadi hijau, selanjutnya kuning, merah, serta lunak. Rasanya pedas dan tajam aromatis

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Pupuk Urea dan Kegunaanya | Petani Hebat

Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.

Kegunaan pupuk Urea

Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:

1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
3. Menambah kandungan protein tanaman
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.

Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen

1. Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas
4. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Pupuk TSP dan Kegunaanya | Petani Hebat

PHOSPHAT adalah salah satu unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh semua jenis tanaman untuk memacu perkembangan akar tanaman seingga perakaran lebih lebat, sehat & kuat, Menguatkan batang sehingga meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit & mengurangi resiko roboh, Memacu pembentukan bunga dan pemasakan biji sehingga panen lebih cepat. Kekurangan PHOSPHAT dapat menyebabkan tanaman akan tumbuh kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah atau buah.


PUPUK PHOSPHAT SEBAGAI UNSUR HARA PHOSPHAT

PUPUK PHOSPHAT merupakan pilihan terbaik memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara phosphat karena keunggulan yang dimilikinya :

Unsur hara phosphat yang terdapat dalam Pupuk Phosphat hampir seluruhnya larut dalam air.
Bersifat netral sehingga tidak mempengaruhi keasaman tanah.
Tidak mudah menghisap air, sehingga dapat disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik.
Dapat dicampur dengan Pupuk Urea atau Pupuk ZA pada saat penggunaan.

Spesifikasi PUPUK PHOSPHAT

Unsur Hara Utama :
( P2O5) kadar 10, 15, 18 up & 20 up
Warna : Hitam Putih Abu-abu
Bentuk : granular
Kemasan : Karung Plastik 50 Kg

Berikut gambar pupuknya 😀

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Mikro Organisme Lokal (MOL) | Petani Hebat

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dengan kemampuan sangat penting dalam kelangsungan daur hidup biota di dalam biosfer. Mikroorganisme mampu melaksanakan kegiatan atau reaksi biokimia untuk melangsungkan perkembangbiakan sel. Mikroorganisme digolongkan ke dalam golongan protista yang terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, dan algae (Darwis dkk., 1992). Mikroorganisme menguraikan bahan organik dan sisa–sisa jasad hidup menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana (Sumarsih, 2003). Menurut Budiyanto (2002), mikroorganisme mempunyai fungsi sebagai agen proses biokimia dalam pengubahan senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang berasal dari sisa tanaman dan hewan.

Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun gamal. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, dan air kelapa, serta sumber mikroorganisme berasal dari kulit buah yang sudah busuk, terasi, keong, nasi basi, dan urin sapi (Hadinata, 2008).

Menurut Fardiaz (1992), semua mikroorganisme yang tumbuh pada bahan-bahan tertentu membutuhkan bahan organik untuk pertumbuhan dan proses metabolisme. Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang pada suatu bahan dapat menyebabkan berbagai perubahan pada fisik maupun komposisi kimia, seperti adanya perubahan warna, pembentukan endapan, kekeruhan, pembentukan gas, dan bau asam (Hidayat, 2006).

Larutan MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang tumbuhan, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer pupuk hayati dan sebagai pestisida organic terutama sebagai fungisida. Salah satu activator yang cukup murah adalah larutan MOL (Mikro Organisme Lokal). Tiga bahan utama dalam larutan MOL:


Karbohidrat. Bahan ini dibutuhkan bakteri/ mikroorganisme sebagai sumber energi. Untuk menyediakan karbohidrat bagi mikroorganisme bisa diperoleh dari air cucian beras, nasi bekas/ nasi basi, singkong, kentang, gandum, dedak/ bekatul dll


Glukosa. Bahan ini juga sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat spontan (lebih mudah dimakan mereka). Glukosa bisa didapat dari gula pasir, gula merah, molases, air gula, air kelapa, air nira dll


Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal). Bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara lain buah-buahan busuk, sayur-sayuran busuk, keong mas, nasi, rebung bambu, bonggol pisang, urine kelinci, pucuk daun labu, tapai singkong dan buah maja. Biasaya dalam MOL tidak hanya mengandung 1 jenis mikroorganisme tetapi beberapa mikroorganisme diantaranya Rhizobium sp, Azospirillium sp, Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut phospat.

Ada beberapa cara pembiakan MOL yang mudah dibuat, yakni :

Menggunakan air rebusan kedelai (Air rebusan kedelai ± 10 liter ditambahkan Gula merah ¼ kg )
Menggunakan air kelapa (air kelapa ± 10 liter, gula merah ¼ kg, buah-buahan busuk secukupnya) 
Menggunakan batang pisang (air kelapa ± 10 liter, gula merah ¼ kg, batang pisang 0,5 cm ) 
Menggunakan kotoran hewan (kotoran hewan (sapi, kerbau) ± 10 liter, gula merah ½ kg, dedak/bekatul 5 kg, air kelapa secukupnya (untuk mengaduk sampai basah))
MOL dari Sabut Kelapa

Bahan-bahan: 1. Sabut Kelapa dan 2. Air bersih
Cara pembuatan:

1. Masukkan sabut kelapa ke dalam drum. Jangan penuh-penuh.

2. Masukkan air sampai semua sabut kelapa terendam air.

3. Drum ditutup dan dibiarkan selama dua minggu.

4. Air yang sudah berwarna coklat kehitaman digunakan sebagai MOL.
Selain sabut kelapa bisa juga ditambahkan dengan jerami kering. Penambahan jerami bisa bermanfaat sebagai pestisida nabati.
Pemakaian: MOL bisa disiramkan atau disemprotkan ke tanaman. Cara pemakaian sama seperti MOL-MOL yang lain.

MOL Nasi 1

Pembuatan MOL ini aku peroleh dari petani di Brastagi, Medan. Di sana adalah daerah pertanian yang cukup subur. Dan mereka secara turun temurun telah membuat MOL dengan cara mereka sendiri.

Cara pembuatan MOL :


1. Sisa nasi dipendam dalam tanah.

2. Setelah beberapa hari, nasi diambil lagi,

3. Nasi tersebut diencerkan dengan air dan digunakan untuk mengkomposkan bahan-bahan organik.

Bahan organik yang telah dicampur dengan nasi tadi kemudian dipendam selama beberapa hari sampai hancur dan lumat seperti tanah. Kompos yang telah jadi ini dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman.

MOL Buah-buahan

Buah-buahan busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan untuk sebagai MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman. Cara pembuatannya sangat mudah dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.

Bahan-bahan:
1. Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll. Sebanyak 5 kg
2. Air kelapa 10 butir.
3. Gula jawa 1 kg.

Cara Pembuatan:


1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut.
2. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum)
3. Tambahkan air kelapa.
4. Tambahkan gula.
5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata.
6. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain.
7. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan.

Penggunaan:


MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. Untuk pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 xnya. Kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan.


Untuk penyemprotan tanaman: larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Penyemprotan dilakukan berselang 2 minggu.

Keong Mas alias Keong Murbey

Salah satu hama yang berbahaya bagi petani adalah Keong Mas. Keong dinamakan keong mas karena warna cangkangnya yang kuning keemasan. Keong ini juga sering disebut keong murbey karena telurnya bergerombol merah seperti buah arbey/murbey. Keong ini berbahaya karena memakan batang padi, terutama yang masih muda. Padi yang baru ditanam bisa dihabiskan dalam waktu singkat.


Ada beberapa cara untuk membasmi keong mas ini. Cara yang paling mudah adalah dengan menangkapnya dan mengumpukannya. Keong mas bisa digunakan untuk pakan itik atau unggas. Keong mas juga bisa digunakan untuk membuat MOL yang bisa dimanfaatkan oleh petani sendiri. Jadi tidak perlu pakaai moluscusida kimia.

PESTISIDA NABATI UNTU KEONG MAS

Sebenarnya ada juga pestisida nabati untuk keong mas, meskipun tidak bisa digunakan pada saat serangan hebat dan populasinya banyak. Resep pestisida nabati ini untuk mengendalikan populasi keong mas saja. Pestisida nabati untuk keong mas bisa menggunakan buah pinang. Buah pinang ditumbuk kemudian disebarkan di sekitar pematang yang banyak keong emasnya.

KEONG MAS UNTUK MOL

Keong mas juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan MOL (mikroorganisme lokal) yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman padi. Pertama keong mas harus dikumpulkan terlebih dahulu. Agar keong mas mudah dikumpulkan, keong mas perlu dipancing dulu dengan umpan. Umpan keong mas bisa menggunakan batang pisang atau batang pepaya yang dipotong-potong. Sebarkan batang pepaya ini di pinggir-pinggir sawah, tujuannya adalah agar mudah untuk mengambil keong mas-nya. Tak perlu waktu yang lama, sore hari atau pagi harinya keong mas sudah berkumpul di batang pepaya ini. Kita tinggal mengambilnya saja.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Teknik Produksi Bibit Anggrek | Petani Hebat

Anggrek adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena bentuk dan warna bunga yang menarik serta sebagai bunga potong yang tahan lama.

Dalam taksonomi, anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat bervariasi dan merupakan salah satu grup yang terbesar di antara tanaman berbunga di dunia. Famili ini terdiri dari 800 genus dan lebih dari 50.000 spesies anggrek alam yang ditemukan di seluruh dunia. Anggrek alam ini disebut juga sebagai anggrek spesies yang berasal dari daerah tropis dan sub tropis. Kurang lebih 5.000 spesies diantaranya terdapat di bumi Indonesia.

Beberapa genera yang dikenal secara komersial adalah Dendrobium, Phalaenopsis, Arachnis, Cymbidium, Cattleya, Vanda serta kerabatnya. Kecuali Catttleya, seluruh genera tersebut mempunyai daerah penyebaran di Asia Tenggara (Koay, 1980 dalam Widiastoety dan Farid, 1995).

Beberapa anggrek komersial tersebut terdapat di bumi Indonesia dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai contoh Phalaenopsis dan Paphiopedilum yang ada di Indonesia masing-masing mencakup 55% dari seluruh jumlah spesies anggrek yang terdapat di dunia. Semua jenis anggrek Dendrobium yang bunga potongnya memiliki nilai amat komersial, apabila ditelusuri dengan seksama ternyata induknya berasal dari Indonesia, kecuali D. taurianum yang berasal dari Filipina. Jenis Dendrobium ini kebanyakan terdapat di Kepulauan Maluku dan Papua (Anonim, 1993).

Mengingat potensi pasar dan sumber daya alam yang sangat besar itulah maka seyogyanya tanaman anggrek ini memperoleh lebih banyak perhatian dari para penganggrek dan pecintanya. Perhatian itu salah satunya dapat diberikan dalam bentuk pengembangan teknik budidaya tanaman anggrek. Dan salah satu aspek budidaya yang merupakan kunci dalam pengembangan teknik tersebut adalah produksi bibit tanaman anggrek.

Jenis-jenis Anggrek

Menurut tempat tumbuhnya, anggrek dibagi menjadi :

Epifit

Anggrek tipe ini memiliki akar fungsional yang berjurai di udara sedangkan akar-akar yang menempel pada substrat atau media hanya berlaku sebagai jangkar untuk menahan tanaman agar tetap pada posisinya. Karena itu anggrek epifit tidak hanya menempel pada pohon lain tetapi dapat juga pada tebing-tebing tinggi. Termasuk kategori ini adalah Phalaenopsis.

Semi Epifit

Seperti halnya epifit, maka semi epifit juga tumbuh menempel di tempatnya. Hanya saja pada semi epifit sebagian sistem akarnya yang aktif juga berfungsi di bawah permukaan media sedangkan akar-akar yang aktif lainnya adalah akar udara. Termasuk kategori ini antara lain : Brassavola, Epidendrum, dan Laelia.

Terrestria

Anggrek ini adalah anggrek tipe tanah, hidup dan tumbuh di tanah, dengan tanah atau humus sebagai media. Ada dua jenis anggrek terrestria, yaitu :

Terrestria sejati, akar atau batang di dalam tanah yang bersama-sama seluruh sistem akarnya berada di dalam tanah. Termasuk kategori ini antara lain : Cryptostylis dan Habenaria.

Terrestria dengan umbi semu yang sebagian atau seluruhnya berada di atas tanah. Akar-akarnya pun tak begitu dalam memasuki tanah, melainkan berada dekat di bawah lapisan permukaan tanah. Termasuk kategori ini antara lain : Cymbidium dan Coelogyne.

Semi Terrestria

Anggrek ini juga masuk dalam tipe anggrek tanah. Meskipun demikian dibedakan dari terrestria karena tidak mempunyai bonggol atau umbi semu. Anggrek ini lebih tepat dikatakan tumbuh di atas permukaan tanah, dekat di bawah lapisan permukaan tanah. Termasuk kategori ini antara lain: Arachnis dan Vanilla (Satoto, 1991).

Menurut cara pertumbuhannya, anggrek dibagi menjadi:

Monopodial

Anggrek tipe ini hanya mempunyai satu sumbu utama. Artinya pertumbuhan ujung batangnya boleh dikatakan tidak terbatas. Anggrek-anggrek monopodial antara lain terdapat pada Arachnis spp., Ascocenda spp., Aeridachnis spp., Renanthera spp., dan Vanda spp.

Sympodial

Anggrek tipe ini memiliki pertumbuhan ujung-ujung batang yang terbatas. Pada awalnya sumbunya tumbuh dahulu, kemudian pertumbuhannya terhenti disusul munculnya tunas baru sebagai cabang di pangkal batang pertama, tumbuh, berhenti lagi pada tinggi tertentu, begitu terus berulang-ulang. Anggrek-anggrek sympodial terdapat pada Cattleya spp., Coelogyne spp. Dendrobium spp., dan Oncidium spp.

Perbedaan cara pertumbuhan ini sangat mempengaruhi cara perbanyakannya, baik secara generatif maupun vegetatif. Tanaman anggrek tipe monopodial tidak dapat disilangkan dengan anggrek tipe sympodial.

Berdasarkan kebutuhan suhu, tanaman anggrek dibedakan menjadi :

Tipe Dingin

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 13?- 18?C, sedang suhu siang berkisar antara 18?- 21?C. Contohnya : Cymbidium dan Miltonia.

Tipe Sedang

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 18?- 21?C, sedang suhu siang berkisar antara 21?- 24?C. Contohnya : Dendrobium, Cattleya, dan Oncidium.

Tipe Hangat

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 21?- 24?C, sedang suhu siang berkisar antara 24?- 29?C. Contohnya : Arachnis, Aranthera, Renanthera, dan Vanda (Widiastoety dan Farid, 1995).

Syarat Tumbuh

Cahaya

Cahaya digunakan untuk mengkonversi CO2 dan zat-zat yang diberikan pada tanaman menjadi bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut Gunawan (1999), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan terdiri atas intensitas cahaya, lama penyinaran serta kualitas sinarnya.

Pada umumnya anggrek pot seperti Cattleya, Vanda daun, Cymbidium, Phalaenopsis, dan Dendrobium membutuhkan cahaya lebih sedikit daripada anggrek tanah. Dapat dikatakan pula bahwa anggrek tanah dapat ditanam tanpa menggunakan peneduh, sebaliknya apabila anggrek pot ditanam tanpa peneduh maka akan menghanguskan daun dan pseudobulb-nya. Untuk praktisnya Cattleya, Vanda daun, dan Cymbidium membutuhkan 20-30% cahaya matahari penuh Phalaenopsis 10-15%, Oncidium 55-56% dan Dendrobium 50-60% cahaya matahari penuh.

Panjang hari, yaitu lamanya tanaman menerima cahaya dapat mempengaruhi pembungaan tanaman dewasa. Beberapa jenis Cattleya dan Phalaenopsis akan berbunga apabila ditumbuhkan pada keadaan hari pendek, yaitu penyinaran kira-kira 8 jam per hari. Ada beberapa jenis anggrek yang tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran misalnya D. Jacquelyn Thomas atau D. Lady Hay. Vanda Joaquin paling baik mendapat penyinaran 10 jam per hari, apabila kurang dari 10 jam per hari, produksi bunga berkurang.

Kualitas sinar juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek. Pada umumnya di daerah tropis seperti Indonesia, cahaya putih dari matahari adalah terbaik.

Suhu

Beberapa spesies anggrek alam tumbuh di daerah pegunungan, hidup dan berkembang pada temperatur rendah yaitu antara 5? – 10?C. Anggrek-anggrek budidaya memerlukan temperatur 28? – 30?C dengan temperatur minimal 15?C. Apabila temperatur sama atau lebih tinggi dari 30?C maka kenaikan temperatur harus diimbangi dengan kelembaban udara yang tinggi serta aliran udara yang lancar. Pada suhu antara 10? – 15?C pertumbuhan anggrek sangat lambat, bahkan ada yang berhenti tumbuh dan berada dalam keadaan dorman (Gunawan, 1999).

Kelembaban

Menurut Widiastoety dan Farid (1995), kelembaban nisbi (RH) untuk anggrek berkisar antara 60? – 85?C. Fungsi dari kelembaban yang tinggi ini adalah untuk menghindari penguapan yang terlalu besar. Pada malam hari kelembaban tidak boleh terlalu tinggi, oleh sebab itu diusahakan agar media dalam pot tidak terlampau basah, sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.

Teknik Perbanyakan Anggrek

Pada dasarnya perbanyakan anggrek dapat dilakukan dengan biji yang disebut perbanyakan generatif atau menggunakan bagian tubuh dari tanaman yang biasa disebut sebagai perbanyakan vegetatif (Karjono, 1995).

Perbanyakan Generatif

Perbanyakan tanaman anggrek dengan cara generatif dapat dimulai dengan cara penyerbukan bunga, kemudian dilanjutkan dengan penumbuhan biji anggrek pada media tanam yang sesuai. Cara penyerbukan ini membutuhkan waktu yang lama karena setelah mengawinkan induk-induknya melalui penyerbukan, biji yang dihasilkan membutuhkan waktu yang relatif lama pula untuk tumbuh menjadi bibit. Cara penyerbukan bunga anggrek sangat sederhana apabila telah diketahui letak polinia dan kepala putiknya. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini :

Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi yang bersih.
Buka cap polinia yang terdapat pada ujung column; akan terlihat polinia yang berwarna kuning.
Basahi ujung lidi/ujung tusuk gigi dengan cairan yang ada di dalam lubang kepala putik atau dengan sedikit ludah.
Ambil dengan hati-hati polinia. Pegang kertas putih di bawah untuk wadah polinia yang mungkin jatuh waktu diambil.
Polinia kemudian dimasukkan ke dalam lubang kepala putik.
Beri label yang diikatkan pada tangkai bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan mana bunga yang diambil polinianya (Gunawan,1999).

Menurut Karjono (1995), kelangsungan hidup biji anggrek di alam sangat tergantung pada cendawan mikoriza. Biji kecambah tidak akan berkecambah atau tumbuh dengan baik tanpa dukungan mikoriza. Hal itu karena biji anggrek berukuran kecil dan tidak mempunyai kotiledon yang merupakan cadangan makanan pada awal pertumbuhan biji. Dengan adanya cendawan mikoriza, biji anggrek mendapat makanan berupa hasil penguraian sisa-sisa pakan oleh mikoriza.

Untuk menumbuhkan biji anggrek yang kurang sempurna itu perlu disediakan media khusus agar biji tersebut tetap tumbuh dengan kondisi tanpa kehadiran mikoriza. Media yang baik untuk perkecambahan biji anggrek biasanya dipakai media versi Knudson C. Biji yang disebarkan dalam media steril dengan pH 5.0-5.2 ini akan berkecambah setelah tiga minggu. ?Bayi-bayi? anggrek ini akan tumbuh besar, setelah berumur 9-12 bulan baru siap dikompotkan. Proses penanaman ini dilakukan pada suatu lemari steril yang disebut entkas.

Perbanyakan Vegetatif

Menurut Soeryowinoto (2000), memperbanyak tanaman anggrek secara vegetatif bertujuan :

Untuk tujuan komersial.
Untuk menyeleksi tanaman unggul yang terdapat di antara populasi.
Untuk mendapatkan uniformitas (keseragaman) karena persyaratan pemasaran.
Karena sifat biologinya yang menonjol.

Perbanyakan vegetatif ini akan menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan tanaman induk. Tidak terjadi perubahan kromosom atau gen, sehingga genotipanya tetap sama. Kalaupun ada penyimpangan, hal itu disebabkan faktor luar, seperti pemupukan yang menyebabkan ukuran tanaman atau bunga menjadi lebih besar (Karjono, 1995).

Stek

Biasanya digunakan untuk anggrek monopodial, berbatang satu, yang cara hidupnya terrestria seperti genus Arachnis, Vanda terrestris dan Aeridachnis. Caranya, tanaman anggrek (misalnya Vanda Douglas) yang tingginya sudah mencapai 2 meter atau lebih sehingga menyulitkan untuk memetik bunganya, digunting sepanjang 80 cm dari pucuk . Stek tersebut kemudian ditanam dan bagian pangkalnya dirawat terus. Dalam waktu enam bulan, beberapa tunas yang muncul mencapai tinggi sekitar 60 cm dan berakar beberapa helai. Tunas-tunas ini pun dapat dijadikan stek untuk ditanam dan dijual.

Pemisahan Rumpun (Splitting)

Cara ini biasanya dilakukan pada tanaman anggrek sympodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium dan Cattleya. Tanaman anggrek yang paling sedikit mempunyai paling sedikit enam bulb (umbi), batangnya digergaji sampai putus menjadi dua, masing-masing mempunyai tiga buah bulb. Sebaiknya penggergajian juga diteruskan pada isian pot. Cara memisah ini dapat pula dilakukan dengan mengiris batang tadi dengan menggunakan scalpel. Tunggulah sampai bulb belakang atau achter bulb bertunas lagi. Tunas ini ditunggu sampai akar-akarnya tumbuh sudah agak panjang, kira-kira 3-4 cm dan daunnya sudah agak keras, jadi tidak lunak, kemudian pelan-pelan tanaman dipindahkan ke pot baru.

Menggunakan Hormon atau Zat Tumbuh

Cara ini digunakan untuk menambah suksesnya pemisahan. Caranya: ambil hormon Rhizopon yang berbentuk serbuk, dapat berisi IAA, IBA atau NAA. Rhizopon yang berbentuk serbuk ini dicampur dengan levertraan zalf. Oleskan zalf dan saleb yang telah dicampur dengan Rhizopon tadi pada bulb bagian bawah, dekat di bawah mata. Olesan selebar 3-4 mm dan sepanjang 10 mm. Hormon ini kalau berhasil akan memacu pertumbuhan akar (Soeryowinoto, 2000).

Menggunakan Keiki

Keiki adalah anakan yang tumbuh liar pada ujung umbi di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki biasanya terbentuk bila media tanam tidak pernah diganti, sehingga akar-akarnya banyak yang rusak dan pada akhirnya pertumbuhan tunas pindah ke bagian ruas-ruas tersebut, tidak pernah pada umbi.

Keiki bisa dibuat dari umbi yang tidak berdaun (gundul) yang diletakkan dalam posisi terbalik dan diletakkan pada tempat yang lembap dan agak teduh atau terhindar dari terik matahari.

Untuk mempercepat bertunas dan berakar, umbi semu perlu disemprot dengan pupuk daun yang telah dicampur Triberline (1 cc Triberline untuk 4 liter pupuk) setiap minggu, atau dengan Atonik tiga kali sehari. Biasanya keiki akan mencul 2-3 bulan kemudian.

Menggunakan Akar

Umumnya akar anggrek sulit sekali diperbanyak secara vegetatif menjadi tanaman baru. Namun demikian pada anggrek jenis Doritis atau Paraphalaenopsis atau silangannya, pada akarnya secara spontan bertunas tanaman-tanaman anggrek baru, yang setelah cukup besar dapat dipisahkan dengan memotong akar aslinya.

Kultur Jaringan

Teknik kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif seperti akar, daun, batang, dan mata tunas (shoot tip) pada medium buatan (cair atau padat) secara aseptik. Dengan teknik ini dapat diharapkan perbanyakan tanaman secara cepat dan berjumlah banyak. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam kultur jaringan :

Cahaya

Peranan cahaya terhadap pertumbuhan eksplan ditentukan oleh intensitas dan kualitas cahaya serta lamanya penyinaran. Menurut Murashige (1977) dalam Widiastoety (1995), untuk pembentukan tunas dan akar diperlukan lama penyinaran optimum 16 jam per hari.

Suhu

Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan berkisar antara 20?- 25?C. Penggunaan suhu yang rendah dapat mengurangi aktivitas enzim peroksidase dan oksidase yang bertindak sebagai katalisator dalam proses oksidasi senyawa fenol. Akibatnya, keracunan oleh eksudat toksik ini dapat ditekan. Namun bila luka jaringan telah sembuh maka pemakaian suhu tinggi akan lebih menguntungkan karena pada suhu tersebut aktivitas metabolisme sel lebih tinggi.

pH Media

Pada umumnya digunakan pH sekitar 4.8-5.2 untuk media cair. Kecepatan putar alat pengocok (shaker) bervariasi yaitu 90-100 rpm.

Oksigen

Oksigen berfungsi di dalam proses respirasi jaringan. Adanya enzim-enzim peroksidase dan oksidase dapat mengkatalis terjadinya proses oksidasi pada bagian jaringan anggrek yang terluka akibat pemotongan. Hal ini menyebabkan terganggunya pengambilan zat hara, terjadinya pembengkakan sel, dan terlepasnya plasma sel dari dinding sel (Widiastoety, 1995).

Secara singkat proses kultur jaringan diawali dengan mengerat tunas anggrek (misal Dendrobium) yang berukuran tinggi 5 cm dari umbi induknya. Tunas yang telah diambil disterilkan dengan merendamnya dalam larutan Chlorox 10% selama 10 menit. Kemudian tunas dibuka dengan pisau dalam keadaan steril di entkas. Setelah dibuka titik tumbuh (meristem) yang ada di bagian pucuk atau sisi pangkal tunas diambil. Selanjutnya meristem dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisikan larutan hara dengan ramuan tertentu yang telah disterilkan.

Erlenmeyer ditempatkan pada suatu alat pengocok (shaker) yang dijalankan terus menerus siang malam. Dalam waktu dua bulan eksplan telah membentuk kalus yang makin lama makin besar. Pertumbuhan yang membesar itu menyebabkan jaringan terpecah-pecah. Tiap pecahan bisa dipindahkan lagi ke dalam botol erlenmeyer lain yang juga mendapat perlakuan sama (dikocok). Demikian seterusnya, setelah setiap jaringan tersebut terpecah, segera dipindahkan ke erlenmeyer lain. Pada akhirnya jaringan tersebut ditumbuhi plb (protocorm like bodies) yang apabila dipindahkan ke media padat akan menjadi planlet atau anak semai.

Anak semai selanjutnya ditanam berjajar pada media padat dalam botol. Di tempat inilah terjadi diversifikasi bentuk, karena sekarang telah mulai terbentuk pucuk dan akar. Bila di dalam botol tersebut anak semai telah ?menyundul? langit-langit botol serta telah cukup besar (ditandai akarnya sudah banyak), berarti sudah siap dijual atau dipindahtanamkan menjadi kompot (community pot). Setiap kompot berisi kira-kira 20 anak semai.

Bibit yang dihasilkan dengan kultur jaringan ini selain jumlahnya beribu-ribu dan seragam ukurannya, juga sifat-sifatnya dijamin sama dengan induknya (Karjono, 1995).

Pemeliharaan

Pemupukan

Para peneliti menganjurkan pemberian pupuk majemuk pada tanaman anggrek. Pupuk majemuk untuk anggrek dianjurkan mengandung 10% N, 4% P, 6% K, 15% S, dan 7% Ca. Atau dapat juga menggunakan pupuk ZA, Urea atau Amonium Nitrat sebagai sumber N,P, dan Ca dari pupuk SP-36, K dari KCl atau ZK. Untuk Mg dan sekaligus Ca dapat menggunakan dolomit. Pupuk umumnya diberikan dalam bentuk larutan 1 g/10 l air dan digunakan untuk penyiraman seminggu sekali (Gunawan, 1999).

Penyiraman

Cara pemberian air yang baik adalah melalui nozzle dari suatu semprotan. Melalui nozzle dapat diatur butiran air yang halus yang tidak menghanyutkan media tumbuh atau merusak bunga dan batang. Cara ini lebih efisien daripada penyiraman dengan penuangan air langsung. Air dapat disemprotkan ke media, batang, dan daun tanaman hingga basah. Pada keadaan udara kering, penyemprotan butiran air halus di sekeliling tanaman dan ke udara dapat mengurangi tekanan panas yang berlebihan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama pada anggrek antara lain semut, belalang, keong, trips, Red Spider, kutu babi, kumbang, kutu, ulat, dan kepik.

Penyakit anggrek ada beberapa macam. Penyakit yang umum dijumpai adalah penyakit busuk hitam (Phytophtora omnivora), bercak daun (Cercospora sp.), bercak Gloesporium, busuk pergelangan akar (Phytium atau Rhizoctonia). Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain busuk basah (Erwinia) dan bercak daun oleh Bacterium sp. Penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain Cymbidium Mosaic Virus (CyMV) dan Tobacco Mosaic Virus (TMV).

Fungisida untuk membasmi cendawan yang dapat digunakan antara lain Baycor, Dhitane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban dan Banrot dengan dosis 2 g/l untuk yang berbentuk bubuk. Frekuensi penggunaan sama dengan pestisida.

Untuk mengendalikan bakteri, bisa digunakan pemakaian Cuprocide 54 J dan bubur Bordeaux.

Bagi tanaman yang terserang virus, sampai saat ini belum ada pengobatannya.

Kesimpulan

Produksi bibit tanaman anggrek sangat tergantung dari jenis anggrek yang bersangkutan.

Perbanyakan tanaman secara generatif lebih banyak dilakukan oleh para penganggrek di Indonesia karena membutuhkan waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan perbanyakan secara generatif, dengan hasil yang lebih seragam dan lebih banyak.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.