Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Enzim Papain dan Manfaatnya | Petani Hebat

Di dalam getah pepaya terkandung enzim papain. Kata papain berasal dari bahasa Inggris yang tersusun dari dua kata, yaitu papa (ya) dan in. Artinya kira-kira suatu substansi di dalam buah pepaya (getah) yang memiliki enzimatis berupa daya katalis untuk mengurai atau memecah protein. Enzim pemecah protein disebut protease, proteinase, atau proteolitik, dan papain tergolong enzim protease.

Sebagai enzim proteolitik, papain mempunyai nilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan dalam berbagai industri besar. Papain merupakan enzim yang paling banyak dan paling sering digunakan. Oleh krena itu potensi pasar papain dalam perdagangan masih cukup besar.

A. Manfaat papain

Manfaat getah pepaya sebagai pelunak dahing telah lama diketahui. Hingga kini selain kebutuhan dan permintaan enzim papain semakin meningkat, pemanfaatannya pun kian berkembang dan tidak hanya terbatas sebagai pelunak daguing saja. Berbagai industri makanan dan minuman, industri farmasi, serta industri lainnya mulai menggunakan papain atau enzim sejenis lainnya. Prospek pemasaran papain tampaknya kian cerah.

Di Indonesia pemanfaatan getah pepaya sebagai pelunak daging sudah dikenal sejak dulu. Cara yang umum dilakukan adalah dengan membungkus daging tersebut beberapa saat dengan daun-daun pepaya yang telah dicacah. Setelah itu barulah daging dimasak. Saat ini enzim papain sebagai pelunak daging mudah dibeli di pasar, terutama di pasar swalayan. Cara pemakaian papain sangat mudah. Setelah ditusuk tusuk dengan garpu, daging ditaburi dengan tepung papain dan baru kemudian dimasak. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan merendam daging dalam larutan papain. Penusukan dengan garpu atau perendaman dimaksudkan agar papain dapat meresap ke dalam daging.

Penggunaan papain pada daging akan menambah nikmat rasa daging. Daging akan menjadi empuk sehingga mudah dipotong, digigit, dan dikunyah. Selain itu daging akan mudah dicerna sehingga nilai gizi protein daging yang diserap tentunya akan meningkat.

Industri minuman dan makanan banyak yang menggunakan enzim papain. Diantaranya industri-industri pembuatan keju, pengembang kue, biskuit, dan roti. Industri makanan ternak menggunakan papain untuk menghasilkan konsentrat protein ikan. Industri farmasi menggunakan papain untuk pengobatan penderita gangguan saluran pencernaan, penderita dispepsia, dan gastritis.

B. Jenis Papain

Dalam dunia perdagangan dikenal dua jenis papain, yaitu papain kasar (crude papain) dan papain murni. Papain kasar adalah getah pepaya yang dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi Getah pepaya yang merupakan bahan dari tepung kering ini terdiri dari empat macam enzim proteolitik yang saling berbeda sifat fisik dan katalisnya. Keempat enzim yang dimaksud adalah papain, chimospapain A, chimospapain B, dan ppain peptidase A. Oleh karena sifat chimospapain A dan chimospapain B agak mirip, maka keduanya dapat disebut sebagai chimospapain saja. Keempat jenis enzim proteolitik tersebut biasanya disebut papain kasar. Sifat enzimatis papain kasar ini sangat tinggi karena terdiri dari gabungan keempat enzim tersebut. Papain murni adalah hasil pemisahan pemurnian papain kasar menjadi keempat enzim proteolitik. Papain murni banyak digunakan dalam industri farmasi.

C. Usaha Produksi Enzim Papain Cara Sederhana

Usaha produksi atau pengolahan enzim papain adalah suatu usaha yang dapat dilakukan dengan skala besar dalam arti modal, tenaga, dan peralatan. Namun dapat juga berskala kecil dengan peralatan sederhana. Usaha ini akan semakin besar bila papain yang akan diproduksi adalah papain murni. Selain modal yang besar, juga diperlukan tenaga terampil yang memiliki kualifikasi dan peralatan canggih yang serba modern. Menurut Tropical Product Institute London, usaha agroindustri papain kasar baru menguntungkan bila diusahakan sedikitnya untuk 100 hektar tanaman pepaya. Dengan demikian, petani di sekitar lokasi pabrik papain dapat dilibatkan sebagai penanam pepaya dan penghasil getah pepaya yang dibeli oleh pabrik. Kerjasama usaha yang melibatkan petani ini masuk dalam kategori usaha Perusahaan Inti Rakyat/PIR. Dengan kerjasama ini diharapkan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Di lain pihak usaha produksi papain dapat dilakukan oleh petani atau pengusaha dalam skala kecil. Cara pemrosesan papain kasar yang dilakukan cukup sederhana. Getah pepaya hasil sadapan dikeringkan lalu digiling menjadi tepung papain kasar (crude papain). 

Cara pengeringan getah pepaya dengan panas matahari merupakan cara pengeringan yang mudah, murah, dan praktis, tetapi beresiko getah pepaya tercemar, teroksidasi, dan kondisi cuaca yang tidak tetap. Bila cuaca panas, pengeringan getah papaya hanya memerlukan waktu 8-9 jam. Jika tanpa pencemaran, maka papain yang diperoleh berwarna putih. 

Namun akibat dari adanya tiga resiko tersebut yang sulit dihindari, maka getah kering akan berwarna putih kecokelatan atau cokelat karena teroksidasi selama waktu pengeringan yang mencapai 9 jam. Papain yang berwarna cokelat bermutu rendah karena daya enzimatisnya rendah. Oleh sebab itu cara pengeringan di udara terbuka ini sangat tidak dianjurkan. Untuk memperoleh papain dengan mutu yang baik maka dianjurkan pengeringan sebaiknya dalam alat berpenutup dan digunakan pemanas buatan. Pengering buatan ini dapat dibeli pada toko penjual alat pasca panen produk pertanian.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Panen dan Pasca Panen Tanaman Pepaya

Pemanenan buah pepaya merupakan ntahap akhir dari kegiatan budidayanya. Untuk mendapatkan hasill panen yang berkualitas , tentu diperlukan penanganan panen dan pasca panen yang benar. 

A. Waktu dan Cara Panen 

Pepaya akan mulai berbunga pada umur 3 – 4 bulan setelah tanam, dan buahnya dapat dipanen sekitar 3 – 4 bulan sejak bunga mekar. Pemanenan biasanya dilakukan pada buah yang telah memenuhi tingkat kematangan optimal atau disesuaikan dengan keperluan. Pepaya memiliki tujuh stadia kematangan buah, yaitu matang fisiologis (mature green), semburat kuning (colour break), 25% kuning (quarter ripe), 50% kuning (halp ripe), 75% kuning (ripe), 100% kuning (full ripe), dan terlalu matang (over ripe).

Untuk memenuhi permintaan pasar lokal, kriteria buah pepaya yang dipanen adalah sudah tua dengan kondisi buah 95% berwarna hijau, disertai semburat warna kuning diantara tengah dan ujung pepaya. Penampakan luar buah kelihatan mengkal, tetapi apabila dibelah bagian dalamnya sudah menunjukkan warna merah kekuningan Sebelum buah pepaya dipanen, dada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

Lakukan panen buah pada kondisi cuaca cerah namun tidak terlalu panas, yaitu pagi hari jam 07:00 – 10:00 atau sore hari jam 15:00 – 17:00.
Amati tingkat kematangan buh dengan cara memperhatikan jumlah semburat warna merah pada kulit buah, 20 – 25% semburat merah.
Perkiraan umur buah dari saat bunga mekar adalah 140 – 150 hari.
Untuk jarak angkut jauh, sebaiknya buah yang dipetik masih berwarna hijau kekuningan.
Agar tidak melukai kulit buah, sebaiknya pemetikan menggunakan sarung tangan yang permukaannya tidak kasar.
Cara pemetikan dengan memutar buah menggunakan tangan sampai terlepas dari tangkainya. Cara lain adalah dengan memotong tangkai buah sepanjang satu buku menggunakan pisau tajam.
Jika pohon pepaya tinggi, sebaiknya gunakan tangga untuk memetik.
Setiap buah yang dipanen, idealnya buah dibungkus dengan kertas koran. Tujuannya untuk mencegah gesekan atau benturan antarbuah yang dapat mengakibatkan buah memar. 
Lapisi keranjang /wadah buah menggunakan daun kering atau kertas koran yang berfungsi sebagai bantalan. Buah disusun berdiri atau tidur, yang besar diletakkan di bagian bawah. Rongga antarbuah diisi dengan daun kering atau kertas koran.
Tumpukan buah sebaiknya tidak terlalu tinggi untuk menghindari tekanan yang terlalu berat bagi buah yanhg berada di bagian bawah.
Angkat keranjang dengan hati-hati agar ketika dibawa ke pasar atau ke tempat penyortiran tidak terjadi guncangan dan gesekan yang dapat melukai buah.

B. Pengelolaan Pascapanen 

Setelah dipanen, selanjutnya buah pepaya perlu ditangani agar tetap dalam kondisi baik ketika sampai di tangan konsumen. Secara umum kegiatan pascapanen buah pepaya meliputi beberapa proses sebagai berikut:

1. Sortasi buah, bertujuan untuk menghasilkan buah yang seragam dan sesuai dengan kelas mutu buah yang diinginkan. Kegiatannya memilah dan memisahkan buah berdasarkan ukuran, bentuk, tingkat kemasakan buah, dan keseragaman warna. 

Buah pepaya yang akan dijual untuk kebutuhan pasar swalayan/supermarket dan untuk ekspor perlu dilakukan pengelompokan terhadap buah yang telah disortasi menjadi kelompok kelas tertentu. Untuk kelas yang paling baik, yaitu kelas super perlu memenuhi kriteria antara lain kualitas buah sesuai dengan karakteristik varietas dan bebas dari kerusakan kulit yang mempengaruhi tampilannya. Untuk kelas A, kualitas buah sesuai dengan karakteristik varietas, ada sedikit kerusakan pada permukaan kulit buah yang tidak melebihi 10% dari jumlah totalnya. Untuk kelas B, hampir sama dengan kelas A, namun total kerusakan kulit buah tidak melebihi 15%. Kerusakan pada kulit buah misalnya ada memar akibat benturan, terpapar sinar matahari, dan/atau kena getah. 

2. Pengemasan, dilakukan untuk mempertahankan mutu buah, tertutama pada saat pengangkutan atau penyimpanan. Selain itu pengemasan juga bertujuan agar penampilan buah menjadi lebih menarik ketika dijual. Pepaya yang sudah dikemas dengan tempat buah, bak plastik, atau dicurah langsung, perlu ditata rapi di bak pengangkut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan buah pepaya adalah sbb: 

Gunakan alat kemas seperti kotak karton atau kardus yang memiliki sekat-sekat.
Pastikan pada alat kemas terdapat lubang/celah untuk sirkulasi udara.
Tempatkan buah yang sudah dikemas pada wadah yang kering atau pada tempat penyimpanan yang suhunya bisa diatur.

3. Penyimpanan, dilakukan untuk menjaga buah agar memiliki tingkat kesegaran yang lebih lama. Selama dalam penyimpanan, karton/kardus pepaya sebaiknya disusun secara teratur tidak tumpang tindih. Bila terpaksa harus ditumpuk, usahakan agar karton tidak lebih dari tiga tumpukan. Suhu ruang penyimpanan diatur agar tetap kering dengan sirkulasi udara yang baik. Akan lebih baik lagi jika raung penyimpanan dilengkapi dengan AC.

4. Transportasi, dilakukan dengan menggunakan alat angkut berupa kendaraan roda dua atau roda empat. Jika menggunakan kendaraan roda dua, maka perlu dibuat tempat buah pepaya yang dirancang khusus. Namun jumlah buah yang dapat diangkut terbatas.Untuk jarak jauh dan jumlahnya banyak, maka selama pengangkutan buah pepaya yang dikemas dalam kotak karton/kardus sebaiknya diusahakan agar tinggi tumpukannya tidak menyebabkan buah yang didalam karton/kardus menjadi rusak dan diupayakan goncangan yang terjadi tidak terlalu keras. Penyusunan kotak pepaya dalam kendaraan harus memperhatikan kekuatan kemasan dan juga memperhatikan adanya sirkulasi udara untuk mencegah buah menjadi busuk.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Lokasi dan Syarat Tumbuh Tanaman Pepaya

Tanaman pepaya termasuk jenis tanaman yang pertumbuhannya relatif cepat karena dalam waktu 10 – 12 bulan setelah tanam buahnya sudah dapat dipanen. Tanaman pepaya sangat peka terhadap iklim kritis, khususnya terhadap suhu dan kelembapan. Akibatnya muncul bentuk-bentuk antara pada bunga sempurna, bunga jantan, dan bunga betina. Bahkan, dapat juga muncul bentuk-bentuk drastis, putik yang steril atau benang sari yang karpeloid. Selain faktor iklim, pemilihan lokasi dan lahan tumbuh yang tepat akan menunjang keberhasilan budidaya pepaya. Karena itu faktor tersebut perlu mendapat perhatian.

A. Memilih Lokasi

Lokasi kebun untuk usahatani kebun pepaya perlu ditetapkan sejak awal. Penetapan lokasi didasarkan kepada lahan dan ekologi tumbuh yang serasi, serta beberapa pertimbangan teknis dan non-teknis lainnya yang menguntungkan. Misalnya tersedianya sarana dan prasarana produksi,tenaga, pengangkutan, dan pemasaran hasil. Penetapan lokasi usaha yang tepat ikut menentukan keberhasilan usahatani pepaya.

B. Lahan

Secara umum tanaman pepaya dapat tumbuh pada berbagai jenis lahan. Namun demikian, lahan yang kaya bahan organik, drainase dan aerasinya baik, serta mempunyai pH 6,5 – 7 merupakan lokasi ideal untuk penanaman pepaya

Lahan yang lembap merupakan tempat yang sesuai untuk tanaman pepaya. Namun, tanaman ini tidak tahan terhadap air yang menggenang. Oleh karena itu jangan sampai lahan tergenang air yang menyebabkan akar membusuk

C. Iklim

Tanaman pepaya membutuhkan cahaya dan panas matahari serta kelembapan udara yang tinggi. Bila kebutuhan itu tidak terpenuhi maka tanaman akan menampakkan sifat-sifat jeleknya, diantaranya timbul sifat-sifat sterilitas, karpeloid, atau sifat antara lainnya. Jika ini terjadi produksi buah secara kualitas dan kuantitas akan mengalami kemerosotan, bahkan dapat rusak sama sekali. Oleh sebab itu pemenuhan kebutuhan iklim yang sesuai dan pengendalian sifat-sifat genetis yang kurang menguntungkan merupakan kunci sukses pembudidayaan pepaya. Ada beberapa faktor iklim yang dibutuhkan tanaman pepaya untuk tumbuh dengan baik.

1. Cahaya

Seperti pada tanaman lain, cahaya matahari bagi pepaya merupakan suatu energi kehidupan. Tanaman pepaya memerlukan cahaya matahari penuh yang dinyatakan dalam besaran 100%. Dengan adanya cahaya matahari maka akan berlangsung proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat sebagai energi kehidupan. Tanaman buah-buahan, termasuk pepaya, yang mendapat sinar matahari dalam jumlah banyak akan lebih cepat berbunga dan berbuah. Selain itu, sinar matahari juga mempercepat proses pemasakan buah dan mempengaruhi rasa buah menjadi lebih manis karena kandungan gulanya meningkat.

Buah pepaya yang mendapat cahaya matahari penuh atau dipanen pada musim kering akan lebih menarik penampilannya, karena warnanya kuning cerah dan mulus. Begitu juga buah pepaya yang dihasilkan dari dataran tinggi warnanya tidak akan secerah buah yang ditanam di daerah dataran rendah.

2. Suhu

Suhu optimal untuk pertumbuhan pepaya berkisar antara 22o – 26o C, suhu minimum 15o C, dan suhu maksimum 43o C. Perkecambahan biji pepaya akan berlangsung cepat bila suhu siang hari 35o C dan malam hari 26o C. Pada suhu tersebut, biji akan berkecambah dan tumbuh setelah 12 – 14 hari.

Hasil penelitian di Hawai menemukan pengaruh suhu sangat besar dan berbanding lurus terhadap kualitas buah pepaya. Makin rendah suhu rata-rata di suatu lokasi tanam pepaya, makin rendah pula kualitas buah yang dihasilkan. 

3. Air

Tidak berbeda dengan cahaya matahari, air merupakan unsur utama bagi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman pepaya membutuhkan kelembapan yang tinggi. Tanaman muda membutuhkan kelembapan lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman dewasa. Pertumbuhan vegetatif tanaman yang baik akan menghasilkan pembungaan dan pembuahan yang teratur dan produktif. Selama masa pertumbuhan generatif, yaitu masa berbunga dan berbuah, kelembapan lahan harus tetap terjamin. Apabila kondisi lahan tidak lembap maka bunga-bunga akan berguguran, penyerbukan berlangsug tidak sempurna, dan buah yang dihasilkan akan kecil-kecil dengan bentuk tidak sempurna. Oleh sebab itu, kelembapan lahan harus terjamin sepanjang tahun dengan ketersediaan air yang cukup.

Curah hujan yang sesuai untuk tanaman pepaya berkisar antara 1500 – 2000 mm setahun. Di daerah-daerah yang lembap dan curah hujannya tinggi, produksi buah akan lebih baik. Didaerah-daerah yang memiliki musim kering, khususnya musim kering yang panjang lebih dari dua bulan, tanaman pepaya memerlukan pengairan secara teratur.

4. Angin

Angin berperan dalam penyerbukan tanaman pepaya karena mudah menerbangkan tepung sari. Namun, angin keras juga cukup berbahaya karena dapat merobohkan tanaman pepaya. Untuk itu, di daerah yang berangin keras sebaiknya ditanam pohon pelindung, misalnya bambu.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Pertanian Berkelanjutan | Petani Hebat

A. PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.

CIRI-CIRI PERTANIAN BERKELANJUTAN

Secara ekonomi menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan (economically viable). Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa ditolerir/diterima.

Berwawasan ekologis (ecologically sound). Kualitas agroekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan ekologi serta konservasi keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan (stress dan shock).

Berkeadilan sosial. Sistem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi yang terlibat tanpa membedakan status sosial-ekonomi, gender, agama atau kelompok etnis.

Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis mahluk yang ada. Dalam pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal dan menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lokal

Mampu berdaptasi (adaptable). Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu berubah, seperti pertumbuhan populasi, tantangan kebijaksanaan yang baru dan perubahan konstalasi pasar.

B. INDIKATOR PERTANIAN BERKELANJUTAN

Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai,
Membudidayakan tanaman secara alami,
Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian,
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian,
Memelihara keragaman genetik sistem pertanian

Konsep pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan, yaitu: keberlanjutan usaha ekonomi(profit), keberlanjutan kehidupan sosial manusia (people), dan keberlanjutan ekologi alam (planet).

Dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh pendapatan tersebut. Indicator utama dimensi ekonomi ini ialah tingat efisiensi dan daya saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi. Dimensi ekonomi menekankan aspek pemenuhan nebutuhan ekonomi manusia baik untuk generasi sekarang ataupun mendatang.

Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, berkaitan dengan kebutuhan akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis (termasuk tercegahnya konflik sosial), preservasi keragaman budaya dan modal sosio-kebudayaan, termasuk perlindungan terhadap suku minoritas. Untuk itu, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan berusaha dan pendapatan, partisipasi sosial politik dan stabilitas sosial budaya merupakan indikator-indikator penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembangunan.

Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yang mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Termasuk dalam hal ini ialah terpeliharanya keragaman hayati dan daya tekstur bilogis, sumber daya tanah, air dan agroklimat, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Penekanan dilakukan pada preservasi daya lentur dan dinamika ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan bukan pada konservasi sustu kondisi ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan. 

Ketiga dimensi tersebut saling mempengaruhi sehingga ketiganya harus dipertimbangkan secara berimbang. Sistem sosial yang stabil dan sehat serta sumberdaya alam dan lingkungan merupakan basis untuk kegiatan ekonomi, sementara kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk terpeliharanya stabilitas sosial budaya maupun kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sistem sosial yang tidak stabil atau sakit akan cenderung menimbulkan tindakan yang merusak kelestarian sumber daya alam dan merusak kesehatan lingkungan, sementara ancaman kelestarian sumber daya alam dan lingkungan dapat mendorong terjadinya kekacauan dan penyakit sosial.

C. APLIKASI PERTANIAN BERKELANJUTAN

BEBERAPA PENDEKATAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PERTANIAN BERKELANJUTAN

Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian Hama Terpadu

Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan. Adapun caranya dapat melalui;

Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp., sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai pemikat (atraktan), yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungisida sintetis.
Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap tahun .

2. Sistem Rotasi dan Budidaya Rumput

Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang baru adalah dengan memberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput atau kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk areal pertanian.

3. Konservasi Lahan

Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angin maupun erosi air. Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:

Menciptakan jalur-jalur konservasi.
Menggunakan dam penahan erosi.
Melakukan penterasan.
Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah.

4. Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah

Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida. Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;

Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.

5. Tanaman Pelindung

Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

6. Diversifikasi Lahan dan Tanaman

Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohon-pohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat. Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan;

Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak, burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanam sejenis tanaman saja.

7. Pengelolaan Nutrisi Tanaman

Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain:

Pengomposan
Penggunaan kascing
Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.

8. Agroforestri (wana tani)

Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang permanen, dimana tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk melindungi tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan baik secara ekologi maupun ekonomi.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri ini antara lain:

Dapat diperoleh secara berkesinambungan hasil tanaman-tanaman musiman dan tanaman-tanaman tahunan.
Dapat dicegah terjadinya serangan hama secara total yang sering terjadi pada tanaman satu jenis (monokultur).
Keanekaan jenis tanaman yang terdapat pada sistem agroforestri memungkinkan terbentuknya stratifikasi tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah vertikal.

Adanya struktur stratifikasi tajuk seperti ini dapat melindungi tanah dari hempasan air hujan, karena energi kinetik air hujan setelah melalui lapisan tajuk yang berlapis-lapis menjadi semakin kecil dari pada energi kinetik air hujan yang jatuh bebas.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Produksi Hortikultura dan Aneka Tanaman, 2000. Kebijakan Perlindungan Tanaman Hortikultura Dengan Orientasi Pasar Global. Jakarta

Ecological Agriculture Projects. 1989. Sustainability Agriculture. EAP Publication – 16. Macdonald College of McGill University.

FAO Committee on Agriculture (COAG). 1999. Based on Organic agriculture. Rome on 25-26 January 1999.

Manwan Ibrahim. 1994 Strategi dan Langkah Operasional Penelitian Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan Dalam Kinerja Penelitian Tanaman Pangan. Buku I. Kebijaksanaan dan Hasil Utama Penelitian. Puslitbang Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kasumbogo Untung. 1997 Peranan Pertanian Organik Dalam Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan. Makalah yang Dibawakan Dalam Seminar Nasional Pertanian Organik.

Outerbridge, P. B . 1991 Limbah Padat di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Teruo Higa. 1997. EM Technology Serving The World. Seminar Nasional Pertanian Organik. Jakarta. 3 April 1997.

Trubus No. 363. 2000. Pertanian Organik. Yayasan Tani Membangun. Jakrta

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Alasan Perlunya Sistem Pertanian Terpadu

Sekitar 200 tahun yang lalu, Thomas Malthus mengajukan sebuah teori tentang hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang masih dipercaya hingga saat ini. Dalam teorinya, Thomas Malthus merumuskan sebuah konsep tentang pertambahan hasil yang semakin berkurang. Malthus melukiskan sebuah kecenderungan universal bahwa jumlah populasi di suatu negara akan meningkat sangat cepat menurut deret ukur atau tingkat geometrik setiap 30 – 40 tahun. Sementara itu karena adanya proses pertambahan hasil yang semakin berkurang dari suatu faktor produksi yang jumlahnya tetap, yaitu tanah maka persediaan pangan hanya akan meningkat menurut deret hitung atau tingkat aritmetik (Todaro dan Smith, 2004).

Sebagai gambaran yang bisa mendukung teori Malthus adalah bahwa populasi penduduk dunia pada tahun 1950 hanya 2,5 milyar dan meningkat menjadi 5,3 milyar pada 1990 dan pada 2030 akan menjadi 8,9 milyar. Maka benarlah jika pertumbuhan populasi penduduk mengikuti deret ukur sebagaimana disampaikan oleh teori Malthus. Besarnya pertumbuhan penduduk selanjutnya akan meningkatan permintaan akan pangan. 

The World Food Summit-FAO di Roma pada 1997 memprediksi bahwa produksi pangan dan pakan di negara berkembang harus meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050. Peningkatan tersebut untuk memenuhi tuntutan populasi manusia yang diperkirakan meningkat dua kali lipat dan aspirasi mereka untuk standart hidup yang lebih tinggi. Menurut laporan PBB tahun 2005, permintaan pangan meningkat 70 – 85 % dalam 50 tahun kedepan dan air bersih meningkat antara 30 – 85 %. Peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan penyediaan pangan sehingga terdapat satu disparitas yang tumbuh antara peningkatan populasi dunia dengan kapasitas produksi pangan dunia yang lajunya lebih rendah dari laju pertumbuhan penduduk. Disparitas tersebut ditunjukkan oleh penyediaan pangan perkapita terus menurun di dunia.

Dunia telah berusaha dalam meningkatkan produksi pangan agar sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Revolusi hijau telah berhasil mencukupi pangan pada era 60 – 80 an melalui penggunaan mesin, pupuk, pestisida dan bibit unggul. Banyak negara yang menikmati hasil dari revolusi hijau termasuk Indonesia yang berhasil mencapai swasembada beras pada 1984 melalui program Bimas. Namun saat ini, revolusi hijau telah terbukti menimbulkan beragam masalah. 

Tanah menjadi berkurang kesuburannya akibat penggunaan pupuk yang berlebihan. Indikator rusaknya tanah akibat pengunnaan pupuk kimia yang berlebihan adalah tanah pertanian yang teksturnya semakin keras. Selain itu, kenaikan produksi dapat terjadi jika dibarengi dengan peningkatan penggunaan pupuk. Efek negatif lainnya adalah degradasi lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan. Banyak produk pertanian yang terkontaminasi oleh pestisida dan berakibat buruk pada kesehatan terutama penyebab penyakit degeneratif. Penggunaan pestisida yang berlebihan juga menimbulkan banyak hama yang resisten apalagi didukung oleh penanaman yang sejenis (monokultur).

Yang paling penting untuk ditindaklanjuti adalah berkurangnya nilai yang diterima petani akibat besarnya biaya input dalam pertanian. Revolusi hijau menuntut input dengan biaya yang besar seperti benih, pupuk, pestisida, energi, pakan, obat-obatan dan tenaga kerja. Besarnya biaya input menyebabkan hasil yang diperoleh petani semakin kecil, terutama petani rakyat yang mempunyai lahan kecil dan menggantungkan modalnya kepada rentenir. Apalagi nilai hasil pertanian saat ini secara nominal lebih tinggi namun secara riil semakin berkurang.

Data Bank Dunia dalam “2001 World Development Indicators” memperlihatkan bahwa secara agregat indeks harga pertanian pada 1960 nilainya 208, dan pada 2000 menjadi 87 sehingga nilai riil pertanian berkurang 2,39 kali. Secara lebih rinci, dengan menggunakan nilai dolar pada 1990 maka harga riil pada tahun 2000 dibandingkan dengan tahun 1960, beberapa komoditas pertanian penting semuanya menjadi lebih murah. Harga beras tahun 2000 lebih murah 2,58 dari tahun 1960. Begitu juga dengan komoditas lain seperti karet, kopi arabika, teh, kelapa sawit, beras, jagung, dan gula. Maka wajar jika banyak petani mengeluhkan nilai komoditas pertanian yang semakin murah dan tidak ada harganya dibandingkan dengan komoditas non pertanian. 

Jika pada tahun 1980 petani dengan lahan 1 ha saja sudah bisa menjadi saudagar maka saat ini petani dengan lahan 1 ha hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja dengan catatan tidak ada gagal panen. Ketidakadilan yang dialami petani rakyat dalam skala yang lebih luas juga terjadi karena negara berkembang hanya dijadikan sebagai pemasok bahan baku dan menjadi pasar dari hasil pengolahan bahan baku yang dilakukan oleh negara berkembang. Petani menjual produk dengan harga murah dan terus murah dan membeli hasil olahan yang mahal dan terus mahal.

Peran Peternakan dalam Sub Sektor Pertanian

Peternakan adalah salah satu bagian dari pertanian yang memiliki nilai strategis tersendiri. Dalam kehidupan sehari-hari peternakan dapat digambarkan melalui pemanfaatan produk-produknya. Produk peternakan diasosiasikan dengan standart hidup yang tinggi dimana ketika standart hidup meningkat maka konsumsi produk ternak meningkat. Daging, telur dan susu berikut produk olahannya selalu dijadikan standart kecukupan protein. Dan konsumsi produk peternakan di Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara lain khususnya negara maju atau dengan kata lain standart kehidupan di Indonesia cukup rendah.

Namun permasalahan yang cukup mengkhawatirkan dalam peternakan adalah persaingan antara pakan dan pangan. Sistem pemberian pakan dalam peternakan menggunakan sumberdaya yang sama dengan yang dimakan manusia. Serealia dan tepung kedele adalah komponen terbesar pakan ternak yang juga dikonsumsi oleh manusia. Diperkirakan hampir 50% dari supply biji-bijian dunia dikonsumsi ternak. Jika semua biji-bijian dunia dicadangkan untuk konsumsi manusia saja maka akan cukup untuk memberi makan 9 – 10 milyar penduduk dunia pada titik mana populasi dunia diharapkan akan stabil.

Oleh karena itu, pemecahan terhadap masalah memenuhi kebutuhan pangan di tahun mendatang adalah mengembangkan sistem produksi ternak yang tidak tergantung pada biji-bijian serealia.

Keuntungan lain dari alternatif sistem pakan bukan biji-bijian akan membawa kepada pengurangan kontaminasi lingkungan, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan keragaman hayati dan produk ternak yang lebih baik mutunya. Karenanya tiap intervensi yang melibatkan ternak harus didasarkan pada peran sinergis mereka dalam manfaat sistem pertanian keseluruhan ketimbang sebagai penghasil daging, susu atau telur yang menggunakan pakan bersaing dengan kebutuhan manusia. Sistem peternakan yang menggunakan pakan sama dengan pangan hanya akan mengakumulasi masalah dimasa mendatang, apalagi sekarang pangan tidak hanya digunakan sebagai pakan tetapi juga energi. Tentu diperlukan terobosan dalam bidang peternakan untuk menjaga keberlanjutan sistem pertanian secara keseluruhan.

Pernyataan Ahli tentang Pertanian Terpadu dan Keberlanjutan

Berikut ini adalah pernyataan para ahli mengenai pertanian terpadu dan keberlanjutan yang sangat relevan untuk dikembangkan lebih lanjut. Prof Chan menyatakan bahwa tidak dibenarkan untuk berharap pembangunan berkelanjutan bila tetap menghambur-hamburkan sumber daya alam. Hari dimana orang menyadari bahwa limbah sekali waktu adalah makanan dan ilmu dan teknologi bergandengan dengan akal budi manusia merubah limbah menjadi sumber daya, baru kita bicara mengenai keberlanjutan. Selain itu, Preston dan Murgueitio (1994) juga menyatakan bahwa penggunaan yang berkelanjutan dari sumber daya alam terbarukan akan difasilitasi ketika pakan ditanam, hewan diberi pakan dan kotoran didaur ulang pada lahan yang dapat mengurangi penggunaan input impor termasuk energi.

Definisi Sistem Pertanian Terpadu

Sistem pertanian terpadu adalah satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaur ulang menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra, menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja. Satu praktek budidaya aneka tanaman/aneka kultur yang beragam dimana output dari salah satu budidaya menjadi input kultur lainnya sehingga meningkatkan kesuburan tanah dengan tindakan alami menyeimbangkan semua unsur hara organik yang pada akhirnya membuka jalan untuk pertanian organik ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pertanian pada hakekatnya merupakan pertanian yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi secara seimbang. Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan efisien.

Cakupan pertanian sendiri sangat luas, namun sesunguhnya pertanian merupakan interaksi dalam suatu ekosistem yang membentuk pertanian secara keseluruhan. Contohnya adalah suatu kawasan yang ditanami jagung. Apa yang terjadi bila di kawasan tersebut tidak tersedia ternak ruminansia? Hubungan timbal balik akan terjadi bila ada ternak di kawasan tersebut. Apabila pertanian dikembangkan secara sendiri-sendiri maka sisa tanaman atau kotoran dari ternak merupakan limbah yang dapat menimbulkan masalah dan penanganannya memerlukan biaya tinggi sehingga akan meningkatkan biaya produksi usaha pertanian. Ekspedisi Sungai Citarum yang dilakukan oleh Kompas menunjukkan bagaimana limbah peternakan di daerah Lembang mencemari sungai dari hulu hingga hilir padahal banyak orang yang bergantung pada keberlangsungan sungai Citarum.

Bagaimana Produksi dalam Sistem Pertanian Terpadu

Produksi dalam pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi yang terdapat dalam pertanian sehingga dapat dipanen secara seimbang dan berkesinambungan. Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan yang terdiri atas minimal produksi tanaman dan peternakan. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah karena pasti dimanfaatkan oleh komponen lainnya. Di samping itu akan terjadi peningkatan hasil produksi dan penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai.

Model Sistem Pertanian Terpadu di Pedesaan

Sistem pertanian terpadu konvensional Sistem pertanian terpadu konvensional sudah banyak diterapkan oleh petani kita pada masa lalu,namun sekarang sudah banyak ditinggalkan.
Sistem pertanian terpadu dengan teknologi EM (effective micro-organisme).
Sistem pertanian terpadu sekaligus manajemen limbah terpadu (IF-IWM)
Sistem Pertanian Organik

Sistem Pertanian Terpadu Konvensional.

Sistem pertanian terpadu konvensional sudah banyak diterapkan oleh petani di masa lalu, namun saat ini sudah banyak ditinggalkan. Tumpang sari antara peternakan ayam dan balong ikan dimana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Tumpang sari antara tanaman palawija dan peternakan dimana sisa-sisa tanaman digunakan sebagai pakan ternak kambing atau sapi dan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang bagi pertanaman berikutnya. Praktek-praktek pertanian terpadu konvensional ini belum mencerminkan siklus yang berkelanjutan.

Model pertanian terpadu konvensional

Tumpang sari antara petemakan ayam dan balong ikan (longyam) di mana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagal pakan lkan
Tumpang sari antara tanaman palawija dan petemakan, di mana sisa-sisa tanaman digunakan sebagai pakan temak kambing atau sapi dan kotoran temak digunakan sebagai pupuk kandang bagi pertanaman berikutnya. Praktek-praktek pertanian terpadu konvensional ini belum tentu merupakan siklus yang berkelanjutan.
Cina tradisional, kandang hewan dibangun di atas kolam sehingga limbah hewan jatuh langsung ke dalam air memberi bahan bakar kepada ekosistem kolam. Atau di Jawa Barat MCK dibangun di atas kolam ikan. Diperoleh ikan dan air kolam dengan ekstra unsur hara untuk mengairi tanaman. Sisa-sisa tanaman dibuang balik kedalam kolam untuk menciptakan satu “sistem tertutup”
Sistem kuno yang menggunakan limbah manusia dan hewan (night soil) untuk menyuburkan kolam ikan direintroduksi dengan simpul baru: satu bioreaktor yang memungkinkan bakteri anaerobik memroses limbah lebih cepat dan lebih aman menjadi sumberdaya pertanian yang bermanfaat.
Sistem Terpadu dengan Teknologi EM (effective micro-organisme).

Sistem Pertanian Terpadu Modern.

Sistem pertanian terpadu modern memadukan pertanian dan peternakan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada dalam sistem. Petani bisa menanam padi, jagung, palawija dan hasil pertanian lainnya. Selain itu petani juga beternak sapi, kambing, ayam atau hewan ternak lainnya. Hasil yang bisa diperoleh petani dari pertanian adalah hasil utama seperti beras, jagung, kedele, dll. Dari hasil utama ini maka petani bisa menjualnya atau dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan sehari-hari. Hasil sampingnya adalah limbah pertanian yang berupa jerami padi, dedak, bekatul, jerami jagung. 

Limbah pertanian tersebut bisa digunakan sebagai pakan ternak yang memiliki nutrisi yang tinggi dan tahan lama. Caranya adalah mencampur limbah pertanian dengan mikroorganisme dekomposisi dan ditambah urea plus tetes. Hasilnya adalah pakan ternak yang bergizi dan mampu tahan hingga 1 tahun lamanya. Bayangkan jika seluruh limbah pertanian diolah dan digunakan sebagai pakan ternak. Tentu para petani tidak akan kekurangan pakan ternak yang pada musim kemarau sulit di dapat. Selain itu akan menurunkan biaya produksi karena rendahnya biaya pakan. Bekatul, dedak, limbah kacang, limbah kedele, ampas tahu dan ampas tempe bisa digunakan sebagai pakan konsentrat untuk meningkatkan pertumbuhan ternak.

Hasil utama yang didapat petani dari peternakan adalah daging, susu, telur dan bibit (anakan). Hasil utama tersebut sudah biasa dalam sistem peternakan karena memang hasil tersebutlan yang ingin didapatkan. Hasil samping dari peternakan adalah berupa kotoran dan dari kotoran ternaklah terutama ternak ruminansia banyak manfaat yang bisa diperoleh. 

Manfaat tersebut Pertama adalah kompos. Kompos diperoleh dari kotoran ternak yang difermentasi dan dicampur dengan dedak selama 3-5 hari. Kompos digunakan sebagai pupuk untuk tanaman yang bisa memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation, meningkatkan kemampuan kemampuan menahan air, meningkatkan aktivitas biologi tanah, meningkatkan pH tanah, dll. Bila satu hari saja kotoran yang didapat dari satu ekor sapi sebanyak 25 kg, bisa dibayangkan berapa banyak kompos yang bisa dihasilkan. Banyaknya kompos yang dihasilkan bisa dijadikan substitusi bagi pupuk kimia yang mengurangi biaya input bagi petani. Potensi pengembangannyapun semakin besar karena nilai hasil pertanian organik jauh lebih besar dibandingkan dengan pertanian biasa. Selain itu, pemasok pertanian organik masih sedikit sehingga ada peluang besar bagi yang memanfaatkannya.

Manfaat ketiga adalah bokhasi. Bokashi mirip dengan kompos, namun komponen utamanya adalah jerami padi atau limbah pertanian lainnya yang diolah menjadi pupuk. Penggunaanya pun mirip dengan kompos namun cara membuatnya sedikit lebih lama daripada kompos. Keempat adalah biogas. Biogas adalah sebuah sistem dari bakteri pembentuk gas metan secara anaerob dengan memanfaatkan bahan-bahan organik. Sumber utama bakteri pembentuk gas metan adalah hewan ruminansia. Dengan memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber bakteri gas metan maka akan didapatkan sumber energi yang murah, ramah lingkungan dan terbarukan. 

Dari 1 ekor sapi maka energi biogas yang diperoleh setara dengan memasak 2-3 jam penuh. Bisa dibayangkan jika sapi di Indonesia yang jumlahnya 10 juta bisa digunakan sebagai sumber energi biogas? Akan banyak manfaat yang bisa diperoleh darinya. Selain menghasilkan biogas, reaktor biogas juga menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat organik yang siap digunakan. Pupuk organik yang dihasilkan dari reaktor biogas memiliki nilai yang lebih tinggi karena manfaatnya lebih tinggi dibandingkan dengan kompos. Biogas juga berperan dalam memutus siklus penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. 

Hal ini disebabkan karena kotoran ternak yang mengandung penyakit akan masuk ke dalam reaktor yang anaerob. Hanya bakteri penghasil gas metanlah yang mampu hidup di dalamnya dan hampir semua organisme aerob termasuk mikroorganisme penyakit akan mati. Oleh karena wajar jika biogas dapat dijadikan pemutus rantai penyakit.

Kelima adalah urine ternak dan limbah cair lainnya dari yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair. Limbah cair paling banyak dihasilkan dari peternakan sapi perah, namun peternakan yang lain juga menghasilkan limbah cair yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Kegunaan pupuk cair banyak untuk pupuk tanaman hias yang diberikan secara semprot atau kegunaan lainnya. Manfaat terakhir adalah kotoran ternak sebagai pakan ternak. Kotoran ternak yang bisa digunakan sebagai pakan ternak adalah kotoran ayam karena kandungan protein kotoran ayam yang masih tinggi. Begitu juga kotoran kambing juga layak dijadikan pakan ternak. 

Cara pemanfaatannya adalah kotoran ternak diberikan mikroorganisme dekomposisi dan di simpan selama waktu tertentu yang kemudian ditepungkan untuk siap digunakan. Karena nilai proteinnya masih tinggi maka tepung kotoran ternak bisa dijadikan substitusi jagung, kedele atau sumber protein lainnya yang biasa digunakan sebagai pakan ternak. Namun pemanfaatan kotoran ternak sebagai pakan masih belum banyak dilakukan karena adanya nilai kepantasan bagi yang mengkonsumsi.

Dari penjelasan diatas dapat digambarkan bagaimana sistem pertanian terpadu bekerja. Pertanian menghasilkan hasil utama yang bisa dimanfaatkan langsung oleh petani. Namun hasil samping pertanian menjadi input bagi peternakan. Petani juga bisa mendapatkan hasil utama peternakan dan hasil samping peternakan menjadi input bagi pertanian. Ketersediaan input dari dalam sistem pertanian terpadu sangat memberikan manfaat bagi petani dan lingkungan. Dan alamlah yang memberikan contoh dalam menerapkan keseimbangan sistem pertanian terpadu.

Model sistem pertanian terpadu dengan teknologi EM telah dikembangkan dengan cukup baik oleh Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) di Bali serta beberapa wilayah sentra pertanian di Indonesia.
Memadukan budl.daya tanaman, perkebunan,petemakan, perikanan, dan pengolahan daur limbah secara selaras, serasi, dan berkesinambungan.
Budi daya tanaman yang dipilih adalah tanaman semusim dan tahunan, misalnya padi, palawija, buah-buahan, sayur-sayuran, cengkeh, kopi, kelapa, dan sebagainya.
Kebutuhan input budi daya tanaman menggunakan prinsip penggunaan masukan luar rendah (low external input), misalnya penggunaan pupuk kimia dan pestisida seminimal mungkin atau bahkan tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida sama sekali.
Limbah organik dari kotoran temak dan sisa-sisa tanaman difermentasikan dengan teknologi EM menjadi pupuk organik terfermentasi atau bokhasi dalam waktu yang cepat.
Bokhasi dapat digunakan sebagal pupuk pertanian dan pakan ternak atau ikan.
Kotoran ayam dan kotoran kambing juga dapat difermentasi dengan teknologi EM menjadi pakan temak (bokhasi pakan temak) ayam, babi, dan itik.
Ide dasar pemanfaatan kotoran temak sebagai bokhasi pakan temak adalah karena kotoran ayam masih mengandung protein sebesar 14%, sedangkan kotoran kambing masih mengandung protein sebesar 12% dan serat kasar sebesar 80%, jika dibandingkan dengan hijauan pakan ternak (Wididana, 1999).
Model pertanian terpadu dengan teknologi EM dapat mengurangi masukan energi darl luar sistern pertanian untuk menghasilkan produk pertanian.
Proses fermentasi dapat menaikkan kandungan nutrisi pakan temak yang berasal dari kotoran temak. Sehingga masukan energi dari luar sistem pertanian dapat diperkecil atau ditiadakan sama sekali.
Demikian juga dalam bidang budi daya tanaman, limbah tanaman yang terbuang dapat dimanfaatkan kemball sebagai pupuk melalui proses fermentasi.

Hakekat Pertanian Terpadu

Pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi sehingga dapat dipanen secara seimbang. Pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Dengan pertanian terpadu ada pengikatan bahan organik di dalam tanah dan penyerapan karbon lebih rendah dibanding pertanian konvensional yang pakai pupuk nitrogen dan sebagainya. Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan. 

Pada kawasan tersebut sebaiknya terdapat sektor produksi tanaman, peternakan maupun perikanan. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah karena pasti akan dimanfaatkan oleh komponen lainnya. Disamping akan terjadi peningkatan hasil produksi dan penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai.

Selain hemat energi, keunggulan lain dari pertanian terpadu adalah petani akan memiiki beragam sumber penghasilan. Sistem Pertanian terpadu memperhatikan diversifikasi tanaman dan polikultur. Seorang petani bisa menanam padi dan bisa juga beternak kambing atau ayam dan menanam sayuran. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak dapat digunakan sebagai pupuk sehingga petani tidak perlu membeli pupuk lagi. Jika panen gagal, petani masih bisa mengandalkan daging atau telur ayam, atau bahkan menjual kambing untuk mendapatkan penghasilan.

Pengertian Pertanian Terpadu

Pertanian terpadu merupakan pilar kebangkitan bangsa Indonesia dengan cara menyediakan pangan yang aktual bagi rakyat Indonesia. Dalam segi ekonomi pertanian terpadu sangat menguntungkan bagi masyarakat karena output yang dihasilkan lebih tinggi dan sistem pertanian terpadu ini tidak merusak lingkungan karena sistem ini ramah terhadap lingkungan. Output dari pertanian terpadu juga bisa digunakan Selain itu limbah pertanian juga dapat dimanfaatkan dengan mengolahnya menjadi biomassa. Bekas jerami, batang jagung dan tebu memiliki potensi biomas yang besar.

Pertanian terpadu merupakan konsep pemanfaatan lahan yang tersedia semaksimal mungkin untuk menghasilkan produk pertanian yang beraneka ragam dengan kualitas tinggi. Hasil yang beragam dari tiap komoditas pertanian tersebut diolah kembali untuk sumber masukan energi dalam melakukan aktivitas pertanian lainnya. Pemanfaatan komponen-komponen pertanian yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi yaitu berupa peningkatan hasil produksi yang bersifat ramah lingkungan. Konsep pertanian terpadu ini juga merupakan upaya petani dalam memperbaiki sifat tanah dengan penambahan input bahan organik dari dalam sistem pertanian itu sendiri.

Bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di alam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus. Bahan organik yang dihasilkan dalam sistem pertanian terpadu ini memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun.

Bahan organik secara langsung merupakan sumber hara N, P, S, unsur mikro maupun unsur hara esensial lainnya. Secara tidak langsung bahan organik membantu menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N2 dengan cara menyediakan energi bagi bakteri penambat N2, membebaskan fosfat yang difiksasi secara kimiawi maupun biologi dan menyebabkan pengkhelatan unsur mikro sehingga tidak mudah hilang dari zona perakaran. Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas dan infiltrasi menjadi lebih baik. 

Akibatnya adalah daya tahan tanah terhadap erosi akan meningkat. Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan muatan di dalam tanah. Mengimmobilisasi senyawa antropogenik maupun logam berat yang masuk ke dalam tanah. Meningkatkan kapasitas sangga tanah.

Penerapan Pertanian Terpadu

Usaha yang dipakai dalam menerapkan pertanian terpadu adalah dengan menggabungkan dua subsistem utama yaitu peternakan dan pertanian. Ternak dapat dipelihara sebagai bagaian yang integral dalam system pertanian tersebut. Analisis input pada peternakan ini adalah kebutuhan pakan sapi sebanyak 50 kilogram per hari. Pakan yang diberikan pada sapi peternakan tersebut adalah jerami dan shorgum. 

Terkadang untuk menambah nutrisi pakan jerami biasanya ditambah dengan pakan konsentrat berupa campuran jagung giling dan katul. Jagung giling dapat di ganti dengan ubi kayu. Pemberian konsentrat tersebut sebanyak 1% dari berat bobot pakan. Karena kebutuhan pakan yang cukup banyak, terkadang input dari dalam belum mampu memenuhi sehingga sebagian kebutuhan mendatangkan pakan dari luar. Sedangkan air tidak terlalu diperhitungkan karena sapi biasanya mendapatkan air dari campuran pakan yang telah diberikan.

Analisis output dari peternakan berupa pupuk kandang berupa urin dan feces yang dihasilkan oleh sapi. Dalam satu tahun sapi dapat menghasilkan pupuk kandang sekitar 5,4 ton dengan rincian tiap hari menghasilkan 15 kilogram kotoran. Dikaitkan dengan kebutuhan lahan, informasi yang didapat bahwa sejumlah lima ekor sapi mampu mencukupi kebutuhan pupuk organik selama satu tahun. Agar kotoran dapat menjadi pupuk kandang biasanya diakukan dekomposisi selama 4 bulan agar pupuk kandang dapat langsung digunakan pada lahan pertanian. Selain output dari hasil pupuk kandang, peternakan tersebut juga mendapatkan output dari hasil penjualan ternak. Pemilihan sapi sebagai subsistem utama pertanian terpadu tersebut sangat tepat. 

Sapi dapat digunakan sebagai sumber pemenuh kebutuhan hara bagi pertanian lain. Sebagai pertimbangan bahwa pada tahun pertama pertanian tersebut memiliki 5 ekor sapi, kemudian pada tahun kedua dan ketiga berturut-turut sebanyak 10 dan 15 ekor. Meningkat di tahun ke 4 berjumlah 17 ekor. Dari ke 17 ekor sapi itu terdiri dari jenis Simental, Limousin dan Berangus. Dari jumlah tersebut sapi dapat dijual sebagian untuk membantu pemasukan petani. Sisanya berjumlah 8 ekor sapi tetap dipertahankan untuk pemenuhan kebutuhan hara dan investasi petani ke depan. Keunggulan lainnya adalah sapi dapat berkembang biak dalam waktu yang singkat. Pemeliharaan sapi dengan penggemukan hanya dengan waktu pemeliharaan 8-12 bulan. Hasil pupuk kandang dari peternakan yaitu dalam satu hektar lahan pertanian tersebut dapat dicukupi kebtutuhan haranya oleh lima ekor sapi. Satu ekor sapi dapat memproduksi 15 kilogram kotoran tiap hari sehingga dalam setahun dapat mencapai 5, 4 ton kotoran yang dimanfaatkan sebagai pupuk.

Sistem pertanian dalam sistem pertanian terpadu berupa penanaman secara multiple cropping. Jenis pertanian yang diusahakan adalah penanaman tanaman musiman jagung, ketela pohon, cabai, kacang tanah dan sawi serta tanaman keras berupa jati dan sengon. Sistem tumpangsari tumbuhan dan ternak pada umumnya banyak dipraktekkan dengan tanaman perkebunan. Tujuan sistem ini adalah untuk pemanfaatan lahan secara optimal, namun belum banyak mendapat perhatian. 

Di dalam sistem tumpangsari ini tanaman perkebunan sebagai komponen utama dan tanaman rumput dan ternak yang merumput diatasnya merupakan komponen kedua. Dari berbagai penelitian dilaporkan bahwa integrasi antara tanaman perkebunan dan peternakan dapat meningkatkan kualitas tanah, produksi kelapa, produksi kopra, hasil buah sawit segar dan keuntungan ekonomis serta meningkatkan hasil ternak, menurunkan biaya penyiangan dan mempermudah pengumpulan buah kelapa.

Keuntungan-keuntungan dari sistem ini antara lain : 

tersedianya tanaman peneduh bagi ternak sehingga dapat mengurangi stress karena panas, 
meningkatkan kesuburan tanah melalui proses kembaliya air seni dan feces ke dalam tanah, 
meningkatkan kualitas pakan ternak, membatasi pertumbuhan gulma, 
mengurangi penggunaan herbisida, 
meningkatkan hasil tanaman perkebunan dan 
meningkatkan keuntungan ekonomis termasuk hasil ternaknya. Input yang diberikan pada pertanian ini adalah bahan organik yang berasal dari seresah daun, jerami, atau hasil sampingan peternakan sapi yang telah terdekomposisi. Pengolahan feses dan urin sapi masih dengan bantuan petani, biasanya dilakukan penambahan MARROS Bio-Activa yang berfungsi sebagai akselerator pematangan feses dan urin agar dapat dijadikan pupuk bagi tanaman.

Jerami juga dapat dikomposkan menjadi pupuk kompos bagi tanaman. Meskipun jerami tersebut tidak diberi biodekomposer, tetapi telah ada biodekomposer alami (pelaku/aktor yang merombak bahan organik secara alami). Bedanya dengan biodekomposer yang ditambahkan, kemampuannya sudah lebih terseleksi akan lebih cepat terurai. Pada prinsipnya proses pelapukan adalah suatu proses alamiah dlm rangka mikroba(dekomposer) memanfaatkan jerami sebagai sumber energinya, untuk membangun biomassa. Untuk pertumbuhan dan perkembangan butuh rasio C, N, P. Input lain yaitu berkaitan dengan pengendalian hama dan penyakit digunakan taktik pengendalian hayati. Pengendalian ini dengan menggunakan senyawa atraktan, berupa metyl eugenol. Taktik ini berfungsi untuk menarik serangga lalat buah jantan melalui aromanya. Sehingga lalat akan terkecoh dan masuk dalam perangkap.

Output yang dihasilkan adalah hasil pertanian utama seperti untuk tanaman jagung dapat menghasilkan kira–kira 4-5 ton selama 3 tahun, dengan harga jual Rp 2000/kilogram. Ketela pohon dapat menghasilkan lebih dari 9 kg/ batang. Cabe merah dapat menghasilkan ½ kg satu tanaman dengan harga Rp 2000/kg. Sawi dapat menghasilkan 3 kg / m3 dengan luas lahan 8000 m3 dan harga jual Rp 1000/ kg. Selain itu terdapat hasil sampingan berupa seresah daun, rumput, dan brangkasan yang berguna untuk pakan sapi pada peternakan disana, atau dimanfaatkan untuk cadangan pupuk musim tanam berikutnya.

Pertanian Terpadu…….Kenapa Tidak???

Tidak ada keraguan mengenai manfaat dari Sistem Pertanian Terpadu baik bagi petani, lingkungan maupun negara
Sistem Pertanian Terpadu merupakan strategi terbaik mengatasi kelangkaan sumberdaya pertanian baik modal, pupuk, pestisida untuk meningkatkan produksi agar dapat mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat.
Dengan Pertanian terpadu, hampir semua aktivitas pertanian secara ekonomi dapat menguntungkan dan secara ekologi berkelanjutan
Dengan Sitem Pertanian Terpadu dapat menjawab tuntutan kosnumen yang sadar mengenai pentingnya kelstarian lingkungan, kesehatan dan keamanan pangan, dan kesejahteraan tenaga kerja
Pengabaian konsep sistem pertanian terpadu, baik karena kedunguan atau karena prasangka bodoh akan menyebabkan kebanyaka petani tetap miskin dan kehilangan semua manfaat yang semestinya diperoleh dari sumberdaya alam yang sebenarnya lebih dari cukup untuk memenuhi hak-hak azasi mereka.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Benih | Petani Hebat

Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih siap dipanen apabila telah masak. 

Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu fase pembuahan,fase penimbunan zat makanan dan fase pemasakan. Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang ditandai dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di luar; dan setelah mencapai tingkat masak benih; berat kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan.

Tolok ukur yang umumnya dijadikan patokan untuk menilai tingkat kemasakan benih adalah warna, bau, kekerasan kulit, rontoknya buah (benih), pecahnya buah, kadar air dan lainnya.

Benih dikatakan masak secara fisiologis dan siap untuk dipanen, apabila zat makanan dari benih tersebut tidak lagi tergantung dari pohon induknya, yang umum ditandai dengan perubahan warna kulitnya. Waktu yang paling baik untuk pengumpulan benih adalah segera setelah benih itu masak. Masaknya buah (benih) umumnya terjadi secara musiman, walaupun cukup banyak juga jenis-jenis pohon yang menghasilkan buah masak tetapi tidak mengikuti musim yang jelas.

Pengumpulan buah/benih pohon yang umumnya dilakukan dengan cara; pengumpulan langsung di bawah tegakan yang telah merontokan buah-buah masak. Buah itu langsung diambil dan dikumpulkan dari pohon-pohon yang masih berdiri, atau dengan cara menebang pohonnya. Cara yang pertama adalah cara yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan. Menjelang benih-benih jatuh, tanah di bawah tegakan yang akan dijadikan sebagai sumber benih dibersihkan terlebih dahulu untuk memudahkan pengumpulannya. Cara yang umum dipakai untuk mendapatkan benih dalam jumlah besar dari tegakan benih adalah dengan pengumpulan langsung dari pohon-pohon yang berdiri, yang dapat dipanjat dengan bantuan beberapa peralatan.

Cara pengumpulan benih dengan cara memotong cabang-cabang yang berbuah atau memotong tangkai pohonnya adalah cara yang tidak dianjurkan, karena akan mengganggu kelestarian produksi benih itu sendiri.

Buah atau benih yang telah dikumpulkan/dipanen, dimasukan ke dalam tempat yang telah disediakan, kemudian diberi label, yang antara lain menjelaskan tentang nama jenis, tempat dan tanggal pengumpulan, nama pengumpul dan jumlahnya. Penanganan selanjutnya adalah pengangkutan, ekstraksi, pembersihan dan pengeringan, serta pengepakan dan pemberian label benih.

Anonim, 1997. Ensiklopedi Kehutanan Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Kebutuhan Hara dan Pemupukan Tanaman Pepaya

Kebutuhan nutrisi yang seimbang merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman dan produksi pepaya. Tanaman pepaya membutuhkan hara makro (Nitrogen/N, Fospor/P, dan Kalium/K) dan hara mikro (Calsium, Magnesium, Boron, dan Zincum/seng) secara lengkap dan berimbang. Kekurangan dan kelebihan salah satu dari unsur-unsur tersebut berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman, produksi, dan kualitas buah.

KEBUTUHAN HARA

a. Nitrogen

Nitrogen tergolong unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Unsur ini biasa diaplikasikan dalam bentuk pupuk urea, kalium nitrat, kalsium nitrat, amonium nitrat, atau berupa pupuk majemuk NPK. Kelebihan nitrogen mengakibatkan buah terlalu lunak, dan tumbuhnya anakan yang berlebihan. Tanaman yang kelebihan nitrogen ditandai dengan warna daun yang terlalu hijau saat tanaman muda, banyak mengeluarkan getah, dan luka seperti memar berwarna cerah di tangkai daun. Sebaliknya, kekurangan nitrogem ditandai dengan warna pucat pada tanaman dan daun yang menguning.

b. Fospor

Fospor berperan penting dalam perkembangan sistem perakaran, inisiasi bunga, dan pembentukan buah. Aplikasi fospor pada pemupukan biasanya dalam bentuk superfospat (SP36), dan pupuk ini sebaiknya diberikan sebelum penanaman atau sebelum musim hujan. Ketersediaan fospor dalam tanah relatif sedikit di tanah asam, tanah dengan kandungan besi yang tinggi, serta tanah yang kerap tercuci. Kekurangan fospor akan mengakibatkan tajuk tanaman mengecil, bunga mudah gugur, serta pembentukan buah sedikit.

c. Kalium

Peran penting kalium dalam pertumbuhan tanaman adalah mempengaruhi kualitas buah. Unsur ini biasanya diaplikasikan dalam bentuk kalium nitrat. Kebutuhan tanaman akan unsur kalium semakin meningkat selama pembentukan dan perkembangan buah. Kelebihan kalium dapat mengakibatkan tangkai daun rapuh dan memengaruhi penyerapan kalsium dan magnesium oleh tanaman. Sementara itu, kekurangan kalium dapat mengakibatkan bagian tepi daun seperti terbakar dan tidak terjadi aliran getah akibat kulit buah yang rusak. Hal ini mengakibatkan tanaman lebih rentan terkena penyakit dan kualitas buah menurun.

d. Kalsium

Kalsium diberikan untuk tanaman dalam bentuk kalsium nitrat atau dolomit untuk tanah masam. Sementara itu, di tanah yang PH nya tinggi, kalsium diaplikasikan dalam bentuk kalsium sulfat. Kelebihan kalsium pada tanaman dapat mempengaruhi keseimbangan kalsium, kalium, dan magnesium dalam tanaman. Sebaliknya, kekurangan kalsium pada tanaman ditandai dengan pembentukan buah yang berkurang, kualitas buah yang menurun, serta daging buah yang terlalu lunak saat buah matang.

e. Magnesium

Magnesium diaplikasikan ke tanaman dalam bentuk dolomit untk tanah masam dan berupa magnesium sulfat atau magnesium oksida untuk tanah basa. Kelebihan magnesium pada tanaman akan memengaruhi keseimbangan kandungan kalium dan kalsium dalam tanaman. Sebaliknya, kekurangan magnesium berdampak terhadap daun tua, tulang daun yang menebal dan berwarna hijau, serta daerah antara tulang daun berwarna hijau terang atau kekuningan.

f. Boron

Aplikasi boron untuk pemupukan tanaman berupa borax. Kekurangan atau defisiensi boron tampak di daerah dekat dengan pantai yang ditandai dengan daun muda yang menguning. Jika tanaman dapat bertahan, buah yang dihasilkan akan membesar di beberapa bagian, pengisian buah berkurang dan pertumbuhan tanaman kritis. Sebaliknya, kelebihan aplikasi boron akan menyebabkan nekrosis di tepi daun dengan kondisi berwarna coklat dan lama kelamaan daun akan mati. Bercak nerkrosis juga terdapat di bagian antara tulang daun.

g. Zinc (Seng)

Seng dibutuhkan bagi pertumbuhan daun. Kekurangan unsur seng dalam tanaman dapat disebabkan oleh kelebihan aplikasi fospor.

SISTEM PEMUPUKAN PEPAYA

Pupuk yang diberikan kepada tanaman pepaya berupa pupuk organik dan anorganik. Aplikasikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar di lubang tanam, pemupukan berikutnya dilaksanakan sebulan setelah tanam, lalu dilanjutkan secara teratur tiga bulan sekali selama masa produksi. Dosis pupuk yang diberikan berbeda-beda karena disesuaikan dengan umur tanaman. 

Pupuk yang diberikan adalah pupuk anorganik tunggal berupa urea atau ZA, SP36, dan KCl, atau dapat juga diberi pupuk majemuk NPK. Tujuannya untuk memasok hara yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan mempertahankan kesuburan tanah. Cara pemupukan yang dianjurkan sebagai berikut:

Buat larikan sedalam sekitar 10 cm di sekeliling pohon pepaya dengan jarak 50 cm dari batang.
Taburkan pupuk di larikan dan kemudian ditutup kembali dengan tanah.

Adapun jadwal pemupukan dan dosis pupuk adalah sebagai berikut: 

Pupuk dasar diberikan pada saat bit pepaya ditanam di kebun, berupa 20 kg pupuk kandang dan SP36 100 gram per pohon. Pupuk susulan diberikan sebulan kemudian berupa 70 gr urea, 50 gr SP36, dan KCl 40 gr setiap pohon. Kemudian pupuk diberi lagi setiap 3 bulan. 

Pada bulan ke empat diberi 150 gr urea, 100 gr SP36, dan KCl 100 gr setiap pohon, pada bulan ke tujuh diberi 200 gr urea, 150 gr SP36, dan KCl 160 gr setiap pohon, dan bulan ke 10 diberi 230 gr urea, 150 gr SP36, dan KCl 160 gr setiap pohon. 

Demikian seterusnya pupuk selalu diberi secara reguler sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Dosisnya ditingkatkan karena tanaman sudah semakin membesar dan umurnya bertambah. Dengan pertumbuhan dan perkembangan, maka akar tanaman sudah merambah sangat jauh dari pohon pepaya.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Pemeliharaan Tanaman Pepaya | Petani Hebat

Sejak di persemaian hingga bibit ditanam di lahan kebun, pemeliharaan harus dilakukan secara teratur untuk memaksimalkan potensi keunggulan setiap jenis pepaya yang ditanam. Pekerjannya meliputi pengairan, pemupukan, seleksi tanaman, sanitasi kebun, penjarangan buah, pembungkusan buah, serta pengendalian hama dan penyakit. 

A. Pengairan

Tanaman pepaya memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya. Pada umumnya pengairan dengasn sistem tadah hujan, dan oleh karena akarnya yang sangat lebat maka tanaman pepaya tahan kekeringan. Kekurangan air pada masa pertumbuhan generatif akan menyebabkan bunga dan buah rontok, sehingga produksi dan mutu buah menuruin. Untuk itu pengairan harus dilakukan secara teratur agar keperluan airnya dapat terpenuhi sepanjang siklus hidup tanaman.

Untuk mencegah kekeringan, pada musim kemarau intensitas pengairan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu perlu disediakan bak penampung air agar keperluan air untuk setiap tanaman dapat dipenuhi. Untuk bibit yang baru tanam, perlu diberi air 1 – 2 liter per hari, dan 20 – 25 liter untuk tanaman muda hingga dewasa. Untuk tanaman yang sedang berbuah keperluan airnya 30-35 liter per hari. Pemberian air dilakukan pagi dan sore hari.

B. Pemupukan

Tanaman pepaya perlu dipupuk secara rutin untuk menjamin ketersediaan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dan mempertahankan kesuburan tanah. Ada dua jenis pupuk yang diperlukan, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik atau pupukbuatan. Pupuk organik berasal dari kotoran hewan dan sisa tanaman yang telah lapuk, sedangkan pupuk anorganik berupa pupuk pabrik, misalnya Urea, SP36, dan pupuk kalium. Jumlah kebutuhan hara tanaman pepaya adalah 1 kg Nitrogen; 0,2 kg P2O5; dan 2,5 kg K2O untuk setiap ton buah pepaya.

Pupuk buatan diberikan sebulan setelah tanam dan kembali diulang setiap tiga bulan. Pupuk organik diberikan sebelum tanam sebagai pupuk dasar atau bisa juga pada saat tanam. Jumlahnya sekitar 20 kg per tanaman. Kemudian setiap 4 bulan pupuk organik perlu diberikan kembali dengan dosis yang sama.

C. Seleksi tanaman

Seleksi tanaman perlu dilakukan untuk memilih tanaman yang sehat dan berbunga sempurna/hermaprodit, sehingga diharapkan produktivitasnya tinggi. Jika pada awalnya setiap lubang ditanam 2 bibit, maka setelah tanaman berbunga dipilih hanya satu tanaman saja. Bunga pertama muncul pada saat umur tanaman sekitar 3-4 bulan. Seleksi dilakukan dengan cara memotong tanaman yang berbunga jantan atau betina. Pemotongan batang rapat dengan tanah.

D. Sanitasi kebun

Sanitasi kebun bertujuan untuk menjaga kebersihan kebun dan menjaga kesehatan tanaman pepaya. Pekerjaan yang dilakukan dalam sanitasi adalah pembumbunan, penyiangan, dan mengobati atau membuang bagian tanaman yang terserang penyakit. Pembumbunan dan penyiangan bertujuan agar tanah di sekitar tanaman tetap gembur dan bersih. Dengan demikian unsur hara mudah diserap tanaman dan mengurangi kompetisi unsur hara antara gulma dengan tanaman pepaya.

Beberapa kegiatan yang harus diperhatikan dalam sanitasi kebun adalah: a) Penyiangan dilakukan pada musim penghujan karena pada saat itu banyak gulma tumbuh, b) Gulma atau rerumputan yang tumbuh di bawah tajuk tanaman dan sekitar pertanaman perlu dibersihkan dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman, c) Rumput diluar tajuk tanaman juga perlu dibersihkan untuk menghindari penularan hama dan penyakit melalui gulma, d) Bersamaan dengan penyiangan gulma sebaiknyta tanah di sekitar piringan tanaman digemburkan atau dibumbun, e) Daun dan buah yang sakit atau yang menunjukkan tanda-tanda terserang hama dan penyakit harus dibuang dan dibakar. Namun jika seuruh bagian tanaman terserang maka tanaman perlu dibongkar dan dibuang.

E. Penjarangan buah

Buah pepaya yang terlalu lebat dan/atau bentuknya tidak baik perlu dijarangkan atau dibuang. Beberapa calon buah yang terdapat pada satu buku tanaman dapat dikurangi sehingga tersisa satu buah dalam satu bagian buku tanaman. Dengan demikian buah akan mampu berkembang sempurna.

F. Pembungkusan buah

Pembungkusan buah dapat dilakukan dengan menggunakan kertas koran yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran buah. Kertas koran dibalutkan di sekeliling buah, kemudian diselotip. Dengan demikian antar buah atau antara buah dengan bagian tanaman lainnya tidak terjadi gesekan. Gesekan dapat mengakibatkan luka pada kulit pepaya yang bisa menjadi tempat bersarangnya hama dan penyakit.

Jika pembungkusan atau pelapisan buah tidak bisa dilakukan karena jarak antarbuah terlalu rapat, maka cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi resiko serangan hama dan penyakit melalui penyemprotan desinfektan. Cairan detergen yang dicampur air dapat digunakan untuk menyemprot buah dengan interval waktu sebulan sekali.

G. Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penentu dalam usahatani pepaya. Kerusakan akibat serangan hama dan penyakit tidak hanya akan murunkan kualitas dan kuantitas buah, tetapi juga dapat mematikan tanaman secara keseluruhan.

Beberapa hama penting yang menyerang tanaman pepaya adalah kutu putih (Paracoccus marginatus), kutu daun (Myzuz persicae), dan tungau merah (Tetranychus kanzawai). Sedangkan penyakit yang menyerang adalah penyakit busuk akar dan pangkal batang (Phytophthora palmivora Butl), Antraknosa (Colletotrichum gloeoporioides), Layu bakteri, dan Viris mozaik.

Pengendalian hama dan penyakit sebaiknya dilakukan secara terpadu menggunakan berbagai cara, seperti menggunakan bibit yang sehat, pemupukan berimbang, sanitasi lingkungan, dan pengendalian hama dan penyakit tanaman pepaya menggunakan insektisida dan herbisida yang dianjurkan sesuai dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Persiapan Budidaya Pepaya Unggul | Petani Hebat

Suatu komoditas pepaya unggul tidak akan menampakkan keistimewaannya jika tidak disertai dengan teknik budidaya yang benar. Semua aspek teknik budidaya yang tepat perlu diterapkan untuk memaksimalkan potensi keunggulan setiap jenis pepaya yang ditanam. Dengan memperhatikan dan menerapkan aspek budidaya yang tepat diharapkan pepaya unggul seperti Calina (IPB 9), Carisya (IPB 3), Arum Bogor (IPB 1) dan pepaya unggul lainnya akan menghasilkan buah pepaya yang berkualitas. Teknik budiya yang perlu diterapkan pada tahap persiapan adalah pemilihan lokasi, persiapan lahan, dan persiapan benih dan bibit.

Pemilihan Lokasi

Tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Pertumbuhan yang optimal dicapai pada ketinggian 200 – 500 m dpl, daerahnya beriklim tropis dengan sinar matahari penuh tanpa naungan. Suhu optimal yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya berkisar 22 – 26o C

Kondisi tanah yang sesuai untuk pepaya adalah tanah yang subur, gembur, drainase baik dan pH tanah atau keasaman tanah sekitar 6 – 7. Jika pH tanah dibawah 5, maka perlu ditambahkan kapur pertanian untuk menaikkan pH nya sehingga pertumbuhan dan produksi pepaya maksimum. 

Air di lokasi kebun pepaya perlu dijamin ketersediaannya. Tanaman pepaya sensitif terhadap kekurangan dan kelebihan air. Kekurangan air menyebabkan pepaya tidak bisa tumbuh dengan baik, manakala kelebihan air akibat genangan dapat menyebabkan akar menjadi busuk dan mudah terserang penyakit akar sehingga tanaman menjadi layu dan mati. Oleh sebab itu lokasi yang ideal untuk tanaman pepaya adalah yang curah hujannya 1.000 – 2000 mm/tahun dengan bulan kering (Curah Hujan kurang dari 60 mm) selama 3-4 bulan.

Persiapan Lahan

Setelah lokasi penanaman ditetapkan, pekerjaan selanjutnya adalah persiapan lahan yang meliputi :

1. Pembersihan lahan, dilakukan agar lokasi kebun bersih dari semak, gulma, dan sampah/kotoran. Gunakan peralatan kerja yang sesuai untuk membersihkan, misalnya golok untuk memotong dahan dan ranting tanaman penggangu, cangkul untuk membersihkan gulma, tunggul tanaman dan untuk membuat lubang tanam. 

Lahan yang sudah bersih dicangkul sedalam 30-40 cm, lalu digemburkan dan diratakan. Pemberian kapur pertanian diperlukan jika lahan dalam keadaan masam (pH tanah kurang dari 5). Dosis kapur yang diberikan disesuaikan dengan pH tanah di lapang, dan dengan jumlah kapur yang sesuai maka diharapkan keasaman tanah akan meningkat hingga mencapai 6-7.

2. Pembuatan bedengan, dilakukan menggunakan cangkul sehingga terbentuk bedengan dengan lebar 1,0 – 1,5 meter, jarak antar bedengan 0,5 – 1,0 m, tinggi bedengan 30-40 cm dan panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Di antara dua bedengan dibuat parit untuk saluran drainase, dalamnya sekitar 0,75 cm dan lebarnya 0,5 – 1,0 m. 

3. Pengaturan jarak tanam, perlu dilakukan untuk memperoleh jarak tanam yang ideal disesuaikan dengan kondisi lahan, datar ataukah berlereng. Pada tanah datar, populasi lebih banyak dibandingkan dengan tanah berlereng. Jarak tanam pepaya antar barisan/bedeng 2,5 – 3,0 m dan jarak antar tanaman dalam barisan/bedeng antara 2,0 – 2,5 m. Dengan jarak tanam tersebut diharapkan penyerapan hara dan pertumbuhan tanaman optimal. 

Sebagai contoh, untuk sebidang tanah datar yang luasnya satu hektar (100 m x 100 m), di sekeliling pertanaman diberi jalan selebar 2 meter, pepaya ditanam berjarak 2,5 m x 2 m, pola tanamnya sejajar dan teratur, maka jumlah tanaman yang ideal 1400 pohon.

4. Membuat lubang tanam, dilakukan di tengah bedengan. Ukuran tiap lubang, panjang 50 cm, lebar 50 cm, dan kedalaman 50 cm. Jarak antar lubang 2,5 m. Pada saat pembuatan lubang, antara tanah lapisan atas dan lapisan bawah perlu dipisah. Lubang dibiarkan terbuka dan terpapar sinar matahari selama 2 minggu untuk mematikan cendawan dan bakteri yang merugikan tanaman pepaya. Dua minggu sebelum tanam, masukkan pupuk organik ke dalam lubang tanam dan dicampur dengan tanah lapisan bawah. Tanah lapisan atas digunakan untuk menutup tanah setelah bibit ditanam.

Persiapan Benih dan Bibit

Benih dan bibit perlu dipersiapkan dengan baik. Bibit yang sehat merupakan langkah awal kesuksesan budidaya pepaya unggul.

1. Persiapan benih, dilakukan dengan memilih benih pepaya unggul yang akan ditanam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih varietas pepaya adalah sebagai berikut:

Pilih varietas yang memiliki keunggulan, diminati konsumen dan benihnya bersertifikat.
Lakukan ceking kualitas benih yang akan disemai dengan kriteria tingkat kemurnian lebih dari 95%, Daya kecambah lebih dari 90%, Vigoritas kecambah tinggi, dan benih sehat serta bebas dari organisma pengganggu tanaman. 

2. Pembibitan, bertujuan untuk mendapatkan bibit pepaya yang sehat, tumbuh secara optimal, dan mempunyai daya adaptasi yang baik. Dalam pembibitan ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu:

Penyiapan media tanam, yaitu campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Media tanam ini dimasukkan ke dalam polibag kecil berukuran 8 cmx 10 cm. Sebelum benih disemai, media tanam perlu disiram air secukupnya.
Penyemaian benih, yaitu menanam benih 2 butir setiap polibag pada kedalaman 1 – 2 cm. Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat/suam-suam kuku, suhu sekitar 40o C. Air rendaman dicampur fungisida berbahan aktif Propamokkarb hidroklorida (Previkur N) dengan konsentrasi 2ml/liter air atau Benomyl/Benlate konsentrasi 0,5 g/liter air selama 4 – 6 jam sebelum disemai.
Pemeliharaan bibit, yaitu pemeliharaan persemaian secara intensif meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Lakukan penyiraman pagi dan sore hari, bibit diberi pupuk daun dengan konsentrasi 1,0 – 1,5 gram per liter air. Penyemprotan dengan pestisida perlu juga dilakukan menggunakan jenis pestisida yang sesuai, namun konsentrasinya perlu mengikuti petunjuk penggunaannya.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Genotipe Pepaya Unggul | Petani Hebat

Di Indonesia tanaman pepaya (Carica papaya L.) banyak dijumpai, mulai dari Sabang hingga Merauke. Ada beragam bentuk dan jenis pepaya di tanah air kita. Beberapa diantaranya memiliki keunggulan tertentu sehingga digemari masyarakat produsen dan konsumen. Karena diminati masyarakat dan mempunyai nilai bisnis yang bagus maka keberadaannya dapat terus dilestarikan.

Program pemuliaan tanaman pepaya di Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, (sebelumnya bernama Pusat Kajian Buah Tropika-PKBT) telah menghasilkan berbagai genotipe pepaya unggul. Diantaranya genotipe IPB 1, IPB 2, IPB 3, IPB 4, IPB 5, IPB 6C, IPB 8, IPB 9, dan IPB 10. Dari sembilan genotipe tersebut, yang telah banyak diuji coba untuk tujuan bisnis adalah IPB 1 (Arum Bogor), IPB 2 (Sukma), IPB 3 (Carisya), IPB 6 C, dan IPB 9 (Calina). Pepaya Arum Bogor dan Carisya berukuran kecil dan rasanya sangat manis, pepaya Sukma dan Calina berukuran sedang, sementara IPB 6 C dan IPB 10 berukuran besar. Ciri-ciri pepaya unggul produk dalam negeri yang amat mebanggakan tersebut perlu disosialisasikan agar menjadi pengetahuan masyarakat luas. Berikut adalah deskripsi pepaya unggul hasil pemuliaan PKHT, IPB Bogor.

A. Pepaya IPB 1 (Arum Bogor) 

Pepaya Arum Bogor memiliki keunggulan pada sosoknya yang kecil, bobotnya sekitar 0,50 – 0,63 kg. Dengan bentuk yangmini, Arum Bogor praktis untuk dikonsumsi, caranya dibelah, bijinya dibuang, dan langsung disantap menggunakan sendok, tanpa mengupasnya lebih dahulu. Deskripsi pepaya unggul Arum Bogor sbb: 

Bentuk buah Lonjong, Ukuran buah kecil, Panjang buah 14,1+/- 1,6 cm, Diameter buah 10,1 +/- 0,7 cm, Bobot per buah 605 +/- 167 g, Warna daging buah kemerahan/jingga, Warna kulit buah hijau sedang, Rasa daging buah sangat manis (11-13o Brix), Kadar air 88 +/- 2 %, Kadar vitamin C 82,1 +/- 6,2 (mg/100 g), Jumlah biji 803 +/- 159, Bobot 100 biji 7,6 +/- 0,8 g, Umur petik +/- 140 hari setelah antesis.

B. Pepaya IPB 2 (Prima Bogor)

Berbeda dengan IPB 1, pepaya IPB 2 memiliki karakteristik fisik buah lebih besar. Nama lain dari IPB 2 adalah Prima Bogor yang memiliki keistimewaan daging buahnya berwarna merah jingga, kulitnya hijau, dan tahan disimpan, bobot rata-rata perbuah 2,27 kg. Deskripsi pepaya unggul Prima Bogor sbb: 

Bentuk buah Lonjong, Ukuran buah sedang, Panjang buah 27,8 +/- 2,4 cm, Diameter buah 10,8 +/- 0,4 cm, Bobot per buah 1.333 +/- 280,4 g, Warna daging buah kemerahan/jingga, Warna kulit buah hijau tua, Rasa daging buah manis (10-11o Brix), Kadar air 90 +/- 1 %, Kadar vitamin C 69,2 +/- 3,6 (mg/100 g), Jumlah biji 650,3 +/- 61,2, Bobot 100 biji 12,4 +/- 1,3 g, Umur petik +/- 150 hari setelah bunga mekar (antesis).

C. Pepaya IPB 3 (Carisya)

Pepaya Carisya mempunyai keistimewaan pada kadar gulanya yang bisa mencapai 14o brix, ukuran buah kecil, daging buah tebal, berwarna jingga kemerahan, serta berongga kecil. Deskripsi pepaya unggul Carisya sbb: 

Bentuk buah Lonjong, Ukuran buah kecil, Panjang buah 17,0 +/- 0,8 cm, Diameter buah 8,0 +/- 0,4 cm, Bobot per buah 573,3 +/- 75,1 g, Warna daging buah kemerahan/jingga, Warna kulit buah hijau tua, Rasa daging buah manis (10,7o +/- 2,5o Brix), Kadar air 90 +/- 1 %, Kadar vitamin C 110,8 +/- 17,3 (mg/100 g), Jumlah biji 784,7 +/- 115,9, Bobot 100 biji 7,9 +/- 0,9 g, Umur petik +/- 140 hari setelah antesis (bunga mekar).

D. Pepaya IPB 9 (Calina)

Pepaya Calina memiliki daging buah yang lebih tebal, manis, dan produktivitasnya tinggi. Bobotnya 1,5 kg dengan tingkat kemanisan 11o brix, bentuknya silindris dan kulit buah berwarna hijau nan mulus. Deskripsi pepaya unggul Calina sbb:

Bentuk buah Silindris, Ukuran buah sedang, Panjang buah 23,00 +/- 0,00 cm, Diameter buah 9,36 +/- 0,18 cm, Bobot per buah 1236,67 +/- 63,51 g, Warna daging buah jingga, Warna kulit buah hijau, Rasa daging buah manis (10,67o +/- 0,58 Brix), Kadar vitamin C 78,6 +/- 5,7 (mg/100 g), Jumlah biji 1048,00 +/- 84,87, Bobot 100 biji 7,89 +/- 0,08 g, Umur petik +/- 180 hari setelah antesis (bunga mekar).

E. Pepaya IPB 4 (Carlia)

Keisitimewaan pepaya IPB 4 adalah kulit buahnya yang berwarna kuning. Selain manis, ukuran buah yang kecil sangat pas untuk dikonsumsi sebagai buah meja segar. Deskripsi pepaya unggul Carisya sbb: 

Bentuk buah Lonjong, Ukuran buah kecil, Panjang buah 15,50 +/- 0,0 cm, Diameter buah 8,25 +/- 0,22 cm, Bobot per buah 513,33 +/- 11,55 g, Warna daging buah jingga, Warna kulit buah kuning,Tekstur kulit buah halus,Rasa daging buah manis (10,67o +/- 2,31o Brix), Kadar vitamin C (mg/100 g) 110,8 +/- 17,3, Jumlah biji 784,7 +/- 115,9, Bobot 100 biji 7,9 +/- 0,9 g, Umur petik +/- 150 hari setelah antesis (bunga mekar).

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.