Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Pupuk Daun Untuk Tanaman Cabai Merah

Pupuk daun diberikan ke tanaman cabai terutama untuk menyuplai unsure hara mikro yang tidak bisa diserap tanaman. Pemberian pupuk lewat daun mempunyai keuntungan lebih cepat diserap tanaman dan lebih mudah diberikan. Jenis unsur hara yang diberikan lewat daun tergantung pada kebutuhan tanaman.

Tanaman yang masih muda sampai fase pembentukan bunga membutuhkan pupuk yang memiliki kandungan N tinggi serta kandungan unsur hara mikro B, Mo, Cu, Zn, dan Mn. Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif sedikit namun mutlak diperlukan. Jika penggunaannya berlebihan justru dapat menjadi racun sedangkan unsur hara makro yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak. Pada pemberiannya, untuk tanaman cabai yang sehat, pupuk diberikan dengan interval 14 hari sekali, sedangkan untuk tanaman cabai yang sakit atau kurang insur hara, pupuk diberikan dengan interval 7 hari sekali. Pupuk yang bisa dipakai pada fase ini adalah Complesal, Multimicro, Growmore, dan Gandasil yang mempunyai kadar N tinggi atau pupuk untuk masa awal pertumbuhan. Waktu pemeberiannya adalah saat tanaman cabai berumur 2 dan 3 minggu. Namun, patut diingat, pemberian pupuk daun berkandungan N tinggi mempunyai efek samping tanaman terlalu subur tetapi sukulen dan hanya pertumbuhan vegetatifnya yang berkembang. Akibatnya, tanaman mudah terserang hama dan penyakit serta dapat mengalami kerontokan bunga dan atau buah muda.

Tanaman yang sudah mulai berproduksi membutuhkan unsur hara makro P dan K serta unsur hara mikro B, Mo, Cu, Zn, Fe, dan Mn untuk membantu pemasakan buah dan penguatan batang tanaman serta untuk menunjang pertumbuhan generatifnya. Pupuk yang bisa dipakai antara lain Complesal, Vitabloom, dan Gandasil. Waktu pemberiannya bisa dengan menggunakan interval 7 atau 14 hari sekali.

Selain dengan pupuk daun tersebut, kebutuhan tanaman cabai akan unsur hara mikro yang mungkin masih kurang dapat dipenuhi dengan menggunakan pupuk daun yang mempunyai kandungan unsur hara mikro tinggi dan lengkap, seperti Multimicro, Growmore, Vitabloom, dan Gandasil. Waktu pemberiannya bisa dengan menggunakan interval 7 atau 14 hari sekali.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Hama dan Penyakit Tanaman Melon

Hama dan Penyakit Tanaman Melon

Ulat Tanah

Hama jenis ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang harinya bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman yang masih muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan juga ulat pemotong. Cara pengendaliannya adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

Ulat Grayak

Ulat grayak menyerang daun tanaman bersama-sama dalam jumlah yang sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Ulat Buah

Ulat menyerang melon dengan cara mengebor buah sambil memakannya. Buah yang terserang akhirnya berlubang. Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Kutu Daun

Kutu daun mengisap cairan tanaman terutama pada daun yang masih muda, kotoran dari kutu ini berasa manis sehingga menggundang semut. Daun yang terserang mengalami klorosis(kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman menjadi kerdil. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, tiametoksam, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Kutu Kebul

Hama ini berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian hama ini dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Kumbang Kuning

Tanaman melon menjadi inang dari kumbang ini, kumbang berwarna kuning dengan seluruh tubuh diselimuti seperti duri. Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Lalat Buah

Lalat buah menyerang buah melon dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur inilah yang akhirnya menggerogoti buah terong sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian lalat buah dapat menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan pada botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat pula menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil. Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotanmenggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

PENYAKIT TANAMAN MELON

Rebah Semai

Rebah semai biasa menyerang tanaman melon pada fase pembibitan. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dengan dosis ½ dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.

Layu Bakteri

Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, Serangannya disebabkan oleh bakteri. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin dengan dosis sesuai pada kemasan.

Layu Fusarium

Gejala yang ditimbulkan oleh layu fusarium hampir sama dengan layu bakteri, yang membedakan hanyalah penyebabnya. Layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida dengan dosis sesuai pada kemasan.

Busuk Phytopthora

Busuk phytopthora menyerang semua bagian tanaman. Batang yang terserang ditandai dengan bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Serangan serius menyebabkan tanaman layu. Daun terong yang terserang seperti tersiram air panas. Sedangan serangan pada buah ditandai dengan bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidroklorida, simoksanil, atau dimetomorf dan fungisida kontak berbahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram.

Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri, berkembang pesat terutama pada musim hujan. Serangan ditandai dengan adanya bercak putih dan bersudut karena dibatasi tulang daun. Kemudian bercak berubah menjadi cokelat kelabu serta bagian bawah daun mengeluarkan cairan, akhirnya daun mengering. Pengendaliannya menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis sesuai pada kemasan.

Antraknosa

Antraknosa sering juga diistilahkan dengan nama patek. Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman yang ditandai dengan adanya bercak agak bulat berwarna cokelat muda, lalu berubah menjadi cokelat tua sampai kehitaman. Semakin lama bercak melebar dan menyatu akhirnya daun mengering. Gejala lain adalah bercak bulat memanjang berwarna kuning atau cokelat. Buah yang terserang akan nampak bercak agak bulat dan berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan akan membentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.

Virus

Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi menimbulkan kegagalan terutama pada musim kemarau. Gejala serangan umumnya ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang mengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya adalah kutu kebul, kutu daun, thrips dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama pada saat perempelan. Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan gulma (karena gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman yang sudah terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman.

STRATEGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN MELON

Penyemprotan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan, jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut. Tanaman melon merupakan tanaman yang tahan terhadap serangan hama penyakit, sehingga penyemprotan dapat dilakukan 1 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. Jadi penggunaan pestisida dapat dihemat.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Macam-macam Hama Penyakit Tanaman dan Pengendalianya

Macam-macam Hama Penyakit Tanaman dan Pengendalianya

1. Tikus

Gejala serangan :

Tikus menyerang berbagai tumbuhan.
Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, tempat penyimpanan.
Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.
Tikus membuat lubang – lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak – semak.

Pengendaliannya :

Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya.
Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.
Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.

2. Wereng

Gejala serangan :

Menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang – lubang.
Daun dan batang kemudian kering, dan pada akhirnya mati.

Pengendaliannya :

Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan.

3. Walang Sangit

Gejala serangan :

Menghisap butir – butir padi yang masih cair.
Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
Kulit biji iu akan berwarna kehitam – hitaman.
Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
Faktor – faktor yang mendukung yang mendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.
Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
Penanaman tidak serentak

Pengendaliannya :

Menanam tanaman secara serentak.
Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.
Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.

4. Ulat

Gejala serangan :

Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari.
Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.

Pengendaliannya :

Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.
Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.

5. Tungau

Gejala serangan :

Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun tersebut.
Pada daun yang terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning lalu gugur.

Pengendaliannya :

Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.

6. Lalat bibit (Atherigona exigua, A. Oryzae)

Gejala serangan :

Lalat bibit meletakkan telur pada pelepah daun padi pada senja hari.
Telur menetas setelah dua hari dan larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1 minggu menjadi imago yang siap kawin.
Hama ini menyerang terutama pada kondisi kelembaban udara tinggi.

Pengendaliannya :

Pengendaliannya diutamakan pada penanaman varitas yang tahan.

7. Anjing tanah atau orong-orong (Gryllotalpa hirsuta atau Gryllotalpa African

Gejala serangan :

Hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan.
Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih besar dari pada manfaatnya sebagai predator.
Nimfa muda memakan humus dan akar tanaman, imago betina sayapnya berkembang setengah, yang jantan dapat mengerik di senja hari.

Pengendaliannya :

Pengendaliannya diarahkan pada pengolahan tanah yang baik agar terowongan rusak.

8. Uret (Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)

Gejala serangan :

Uret yang merusak tanaman padi terdiri dari spesies Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri
Perkembangan hidup ketiga uret tersebut sama yaitu dari telur – larva (uret) – pupa – imago (kumbang).
Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan dan tidak begitu merusak dibanding uretnya.

Pengendaliannya :

Pengendalian diarahkan pada sistem bercocok tanam yang baik agar vigor tanaman baik.

9. Ganjur (Orseolia oryzae)

Gejala serangan :

Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat kemerahan dan menetas setelah 3 hari.
Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun padi jadi tidak normal.
Pucuk tanaman menjadi kering dan mudah dicabut. Masa larva selama 6 – 12 hari. Siklus hidup keseluruhan 19 – 26 hari.

Pengendaliannya :

Pengendalian diarahkan pada penanaman varietas yang resisten, penggenangan areal pertanaman sesudah panen agar pupanya mati.

10. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) dan hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis)

Gejala serangan :

Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) menyerang daun padi sejak dipesemaian hingga dilapang.
Daun padi yang telah dikorok menjadi putih, tinggal kerangka daunnya saja.
Larva bersifat semi aquatik, memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
Larva membuat gulungan/kantung dari daun padi kemudian menjatuhkan diri ke air. Larva berwarna hijau, perkembangan sampai menjadi pupa 14 – 20 hari. Stadia pupa 4 – 7 hari.

Pengendaliannya :

Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.

11. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)

Gejala serangan :

Menyebabkan batang jagung retak dan patah.
Kupu sebagai induk dari hama Ostrinia furnacalis muncul di pertanaman pada malam hari, antara pk. 20.00 sampai pk. 22.00 dan meletakkan telurnya pada jam-jam tersebut. Kupu betina meletakkan telur sebanyak 300-500 butir pada daun ketiga. Telut berwarna putih kekuningan diletakkan di bawah permukaan daun secara berkelompok. Biasanya ditutupi oleh bulu-bulu.
Setelah 4-5 hari telur menetas, ulat akan masuk ke dalam batang setelah berumur 7-10 hari melalui pucuknya dan sering merusak malai yang belum keluar. Selanjutnya ulat menggerek ke dalam batang dan kebanyakan pada ruas batangnya, dan setelah habis digereknya pula ruas yang disebelah bawah. Umur ulat 18-41 hari
Gejala serangan ulat yang masih muda, tanda daun kelihatan garis-garis putih bekas gigitan.
Serangan berikutnya tampak adanya lubang gerekan pada batang yang disertai adanya tepung gerek berwarna coklat. Apabila batang jagung patah, tanaman akan mati.
Tanaman inang selain jagung adalah cantel, Panicum viride, bayam dan gulma Blumea lacera.

Pengendaliannya :

Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.
Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah atau diberikan pada hewan ternak.
Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.
Membersihkan rumput-rumputan
Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis insektisida yang dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC

12. Kutu daun persik (Myzus persicae)

Gejala serangan :

Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk dan daun muda tanaman cabai.
Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya brlang kekuningan, layu dan akhirnya mati.
Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil.
Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.

Pengendaliannya :

Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti jagung.
Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.

13. Thrips/kemreki (Thrips parvispinus)

Gejala serangan :

Daun yang cairannya diisap menjadi keriput dan melengkung ke atas.
Thrips sering bersarang di bunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.

Pengendaliannya :

Dengan pergiliran tanaman adalah langkah awal memutus perkembangan Thrips.
Memasang perangkap kertas kuning IATP (Insect Adhesive Trap Paper), dengan cara digulung dan digantung setinggi 15 Cm dari pucuk tanaman.
Pengendalian dengan insektisida secara bijaksana. Yang dapat dilih antara lain Agrimec 18 EC, Dicarzol 25 SP, Mesurol 50 WP, Confidor 200 SL, Pegasus 500 SC, Regent 50 SC, Curacron 500 EC, Decis 2,5 EC, Hostathion 40EC, Mesurol 50 WP. Dosis penyemprotan disesuaikan dengan label kemasan.

14. Ulat grayak (Spodoptera litura)

Gejala serangan :

Daun bolong-bolong pertanda serangan ulat grayak. Kalau dibiarkan tanaman bisa gundul atau tinggal tulang daun saja.
Ia juga memakan buah hingga berlubang akibatnya cabe tidak laku dijual.

Pengendaliannya :

Dengan cara mengumpulkan telur dan ulat-ulat langsung membunuhnya.
Menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama dan pergiliran tanaman.
Pasang perangkap ngengat UGRATAS, dengan cara dimasukkan kedalam botol bekas air mineral ½ liter yang diberi lubang kecil sebagai sarana masuknya kupu jantan. Karena UGRATAS adalah zat perangsang sexual pada serangga jantan dewasa dan sangat efektif untuk dijadikan perangkap.
Jika terpaksa atasi serangan ulat grayak dengan Decis 2,5 EC, Curacron 500 EC, Orthene 75 Sp, Match 50 EC, Hostathion 40 EC, Penyemprotan kimia dengan cara bergantian agar tidak terjadi kekebalan pada hama.

15. Lalat buah (Dacus ferrugineus Coquillet atau Dacus dorsalis Hend)

Gejala serangan :

Lalat ini menusuk pangkal buah cabe yang terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur.
Buah yang terserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan berlobang.
Setelah telur menetas jadi larva (belatung) dan hidup di dalam buah sampai buah rontok dan membusuk larva akan keluar ke tanah dan seminggu kemudian berubah menjadi lalat muda.

Pengendaliannya :

Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.
Kumpulkan semua buah cabai yang terserang dan musnahkan.
Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yang sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas ke botol bekas air mineral yang telah diolesi minyak goreng, atau diberi air. Gantungkan perangkap di pingir kebun.
Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.

16. Belalang

Gejala serangan :

Gejala penyerangan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng.

Pengendaliannya :

Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual.
Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun biasanya belalang tidak dapat terbang dengan sayap basah.

17. Kutu perisai

Gejala serangan :

Hama ini menyerang bagian daun.
Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun.

Pengendaliannya :

Dapat diatasi menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.

18. Spider mite

Gejala serangan :

Spider mite mengisap cairan pada tanaman.
Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian muncul bercak-bercak pada bagian yang diisap cairannya.
Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis dan tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida.

Pengendaliannya :

Disarankan menggunakan akarisida.

19. Fungus gnats

Gejala serangan :

Adalah serangga yang berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam.
Larvanya yang berbentuk seperti cacing hidup di dalam media tanam dan sering makan akar halus tanaman.
Fungus gnats dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala serangan munculnya bintik-bintik hitam pada seludang bunga.

Pengendaliannya :

Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakukan dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam.
Sedangkan pada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida.

20. Cacing liang (Radhopolus Similis)

Gejala serangan :

Menghisap cairan pada akar tanaman.
Tanaman yang terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh dan kerdil serta menghasilkan bunga yang kecil.

Pengendaliannya :

Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yang ditaburkan pada media tanam sesuai aturan yang tertera dalam kemasan.
Aplikasi pestisida pada tanaman hias sebaiknya digunakan secara bijak, mengingat dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Karena umumnya tanaman hias diletakkan berdekatan dengan manusia, disamping juga pertimbangan akan adanya kemungkinan serangga menjadi semakin kebal dengan insektisida yang digunakan.

21. Penyakit Rebah Kecambah (Phytium spp, Sclerotium sp dan Rhizoctonia sp.)

Gejala serangan :

Penyakit ini menyerang pada tembakau.
Pada umumnya menyerang di pembibitan, dengan gejala serangan pangkal bibit berlekuk seperti terjepit, busuk, berwarna coklat dan akhirnya bibit roboh.
Penyakit biasanya menyerang didaerah dengan suhu 240C, kelembaban di atas 85 % drainase buruk curah hujan tinggi dan pH tanah 5,2 – 8,5.

Pengendaliannya :

Penyakit ini dapat diatasi dengan pengaturan jarak tanam pembibitan.
Disinfeksi tanah sebelum penaburan benih atau penyemprotan pembibitan.
Pencelupan bibit sebelum tanam dengan fungisida netalaksil 3 g/liter air Mankozep (2 – 3 g/liter air), Benomil 2 – 3 g/liter air dan Propanokrab Hidroklorida 1 – 2 ml/l air.

22. Penyakit Lanas (disebabkan cendawan Phytophthora nicotianae var Breda de Haan)

Gejala serangan :

Penyakit ini menyerang pada tembakau.
Tanaman yang daunnya masih hijau mendadak terkulai layu dan akhirnya mati, pangkal batang dekat permukaan tanah busuk berwarna coklat dan apabila dibelah empulur tanaman bersekat-sekat.
Daunnya terkulai kemudian menguning tanaman layu dan akhirnya mati.
Bergejala nekrosis berwarna gelap terang (konsentris) dan setelah prosesing warnanya lebih coklat dibanding daun normal.

Pengendaliannya :

Melakukan sanitasi pengolahan tanah yang matang, memperbaiki drainase, penggunaan pupuk kandang yang telah masak.
Rotasi tanaman minimal 2 tahun dan menggunakan varietas tahan seperti Coker 48, Coker 206 NC85, DB 102, Speight G-28, Ky 317, Ky 340, Oxford 1, dan Vesta 33.
Dengan penyemprotan fungisida pada pangkal batang dengan menggunakan fungisida Mankozeb 2 – 3 g/liter air, Benomil 2 -3 g/liter air, Propanokarb Hidroklorida 1 – 2 ml air dan bubur bordo 1 – 2 %.

23. Virus Penyakit Kerupuk (Tabacco Leaf Corl Virus = TLCV).

Gejala serangan :

Penyakit ini menyerang pada tembakau.
Daun terlihat agak berkerut, tepi daun melengkung ke atas, tulang daun bengkok, daun menebal, atau sampai daun berkerut dan sangat kasar.

Pengendaliannya :

Memberantas vektor lalat putih (Bemisia tabaci) dengan insektisida dimetoat atau imedakloprid.

24. Kutu Daun Tembakau (Myzus persicae)

Gejala serangan :

Kutu ini merusak tanaman tembakau.
Menghisap cairan daun tanaman, menyerang di pembibitan dan pertanaman, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
Kutu ini menghasilkan embun madu yang menyebabkan daun menjadi lengket dan ditumbuhi cendawan berwarna hitam.
Kutu daun secara fisik mempengaruhi warna, aroma dan tekstur dan selanjutnya akan mengurangi mutu dan harga.
Secara Khemis kutu daun mengurangi kandungan alkoloid, gula, rasio gula alkoloid dan maningkatkan total nitrogen daun.
Kutu daun dapat menyebabkan kerugian sampai 50 %, kutu daun dapat menyebabkan kerugian 22 – 28 % pada tembakau flue-cured.

Pengendaliannya :

Mengurangi pemupukan N dan melakukan penyemprotan insektisida yaitu apabila lebih besar dari 10 % tanaman dijumpai koloni kutu tembakau (setiap koloni sekitar 50 ekor kutu).
Pestisida yang digunakan yaitu jenis imidaklorid.

25. Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella)

Gejala serangan :

Buah kakao yang diserang berukuran panjang 8 cm, dengan gejala masak awal, yaitu belang kuning hijau atau kuning jingga dan terdapat lubang gerekan bekas keluar larva.
Pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang dan ukurannya menjadi lebih kecil. Selain itu buah jika digoyang tidak berbunyi.

Pengendaliannya :

Karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK
Pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga memudahkan saat pengendalian dan panen
Mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah dan sisa-sisa panen dibenam
Menyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik dan cara ini dapat menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini dapat juga mencegah serangan hama helopeltis dan tikus
Cara kimiawi: dengan Deltametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Buldok 25 EC dengan volume semprot 250 l/ha dan frekuensi 10 hari sekali.

26. Kepik penghisap buah (Helopeltis spp)

Gejala serangan :

Buah kakao yang terserang tampak bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman dengan ukuran bercak relatif kecil (2-3 mm) dan letaknya cenderung di ujung buah.
Serangan pada buah muda menyebabkan buah kering dan mati, tetapi jika buah tumbuh terus, permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk.
Bila serangan pada pucuk atau ranting menyebabkan daun layu, gugur kemudian ranting layu mengering dan meranggas.

Pengendaliannya :

Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 data-blogger-escaped-bila=”” data-blogger-escaped-sedangkan=”” data-blogger-escaped-serangan=””>15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh.
Dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula.

27. Penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora)

Gejala serangan :

Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah.
Disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab.

Pengendaliannya :

Sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm.
Kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun.
Cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 dan hibrida DR1.

28. Antraknosa (Penyebab jamur C. capsici)

Gejala serangan :

Menyerang pada tanaman cabe
Adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair.
Lama–kelamaan busuk tersebut akan melebar membentuk lingkaran konsentris.
Dalam waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk.
Ledakan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan.
Penyebarannya tidak hanya melalui sentuhan antara tanaman saja melainkan juga bisa karena percikan air, angin, maupun melalui vektor.

Pengendaliannya :

Dengan kultur teknis yang baik.
Dapat juga dilakukan pembersihan atau pembuangan bagian tanaman yang sudah terserang agar tidak menyebar.
Selain dengan cara budidaya yang baik, saat pemilihan benih harus kita lakukan secara selektif .
Disarankan agar menanam benih cabe yang memiliki ketahanan terhadap penyakit pathek.
Secara kimia, pengendalian penyakit ini dapat disemprot dengan fungisida bersifat sistemik yang berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, atau yang berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Membuat Pestisida Sendiri Untuk Pertanian Organik

Beberapa tahun terakhir, pertanian organik mulai menjadi idola baru dalam dunia pertanian. Seiring dengan meningkatknya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangaN sehat yang aman dan bebas dari bahan-bahan kimia, produk pertanian organik juga semakin berkembang. Gaya hidup sehat dan preferensi konsumen yang demikian telah menyebabkan permintaan produk pertanian organik meningkat dengan pesat.

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan penggunaan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan sistem alami dengan memanfaatkan dan mengembangkan semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaan usaha tani. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Pertanian organik mensyaratkan adanya jaminan bahwa produk pertanian harus aman dikonsumsi, kandungan gizinya tinggi dan ramah lingkungan.

Produk pertanian yang selama ini identik dengan penggunaan bahan kimia non alami seperti pupuk dan pestisida kimia mulai digantikan dengan pertanian organik yang memanfaatkan bahan alami sebagai bahan pestisida dan obat-obatan untuk tanaman. Pembuatan bahan alami untuk pestisida dan obat-obatan pertanian cukup mudah dilakukan dan hanya memerlukan ketelatenan. Selain itu biayanyapun juga sangat murah. Sehingga apabila mau ditekuni secara sungguh-sungguh, pertanian organik merupakan peluang usaha yang sangat prospektif untuk dikembangkan oleh petani. Dengan modal usaha yang kecil petani dan kelompok usaha kecil bisa memanfaatkan bahan alami sebagai bahan pestisida dan obat-obatan tanaman. Berikut adalah beberapa pestisida hayati yang dapat dibuat sendiri untuk pertanian organik.

Ekstrak daun sirsak sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan kutu daun

Salah satu bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pestisida alami adalah daun sirsak yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida hayati untuk mengendalikan hama kutu daun dan juga thrips. Pestisida hayati ini dibuat dari bahan utama daun sirsak. Bahan-bahan yang digunakan adalah :

Daun sirsak: 100 lembar
Sabun colek: 2-3 sendok makan
Air: 1,5 liter

Cara pembuatan:

Rebus daun sirsak dengan 1,5 liter air, hingga air yang tersisa sebanyak 1 liter.
Setelah itu tambahkan sabun colek kedalam larutan yang dihasilkan.
Untuk pemakaiannya, campurkan 1 liter larutan pestisida dengan 14 liter air.

Cara penggunaan/ pemakaian:

Masukkan campuran pestisida dengan air ke dalam tangki sprayer, lalu semprotkan pada tanaman. Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00 atau sore hari dari jam 15.00 hingga maghrib. Penyemprotan dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu. Yang perlu diingat pada penggunaan ekstrak sirsak ini adalah bahwa pemakaian harus dilakukan beberapa kali, jangan hanya satu kali. Sebab pemakaian secara rutin akan dapat senantiasa melindungi dan mencegah tanamam dari hama kutu daun dan thrips. Ekstrak daun sirsak dapat disimpan hingga 12 bulan sejak dari pembuatan. Namun demikian sebaiknya segera digunakan agar dapat memberikan manfaat secara maksimal.

Ekstrak daun nimba sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan kutu sisik

Bahan alami lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida hayati adalah daun nimba. Pestisida hayati ini dapat digunakan untuk mengendalikan kutu sisik pada tanaman. Bahan-bahan yang digunakan:

Daun nimba: 1 kg
Air: 10 liter

Cara pembuatan:

Cara pembuatan pestisida ini cukup sederhana yaitu dengan merebus 1 kg daun nimba dengan 10 liter air hingga mendidih.
Dinginkan larutan sebelum diaplikasikan pada tanaman.

Cara penggunaan/ pemakaian:

Larutan yang dihasilkan dapat diberikan pada tanaman secara rutin sebab aman dan tidak memberi efek negatif terhadap tanaman. Selain dapat digunakan sebagai pestisida untuk mengendalikan kutu sisik, ekstrak nimba dapat juga berfungsi untuk menghilangkan jelaga pada buah jeruk. Aplikasi dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu. Seperti halnya ekstrak daun sirsak, ekstrak daun nimba juga sebaiknya segera digunakan setelah selesai pembuatan. Namun seandainya terpaksa harus disimpan, maka penyimpanan dapat dilakukan selama 12 bulan.

Ekstrak daun pepaya sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap tanaman

Daun pepaya memiliki kandungan bahan aktif papain yang cukup efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap tanaman. Untuk memanfaatkan daun pepaya menjadi pestisida alami, daun pepaya dibuat ekstrak yang dicampurkan dengan minyak tanah dan detergen. Pestisida alami dari ekstrak daun papaya memiliki beberapa manfaat, antara lain dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphis, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga. Bahan-bahan yang digunakan adalah :

Daun papaya : 1 kg
Air: 10 liter
Minyak tanah : 2 sendok makan
Detergen: 30 gr

Cara pembuatan:

Pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya) dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Siapkan daun papaya sebanyak kurang lebih 1 kg (sekitar 1 tas plastik besar atau 1 ember besar).
Tumbuk daun pepaya hingga halus.
Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam 10 liter air
Tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen.
Hasil campuran, didiamkan semalam.
Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.

Aplikasi:

Larutan hasil saringan dapat langsung diaplikasikan ke tanaman dengan cara menyemprotkan larutan ke tanaman.

Trichocompos sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan diplodia

Serangan penyakit diplodia merupakan masalah utama yang dihadapi oleh hampir sebagian besar petani jeruk di Kalimantan Selatan. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit diplodia ini. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan penggunaan Trichocompos yaitu pupuk kompos/ pupuk kandang yang mengandung Trichoderma harzianum.

Trichocompos dioleskan sebanyak 3-4 kali pada batang tanaman jeruk yang terserang diplodia. Aplikasi dilakukan setiap 15 hari sekali.

Umbi gadung sebagai pestisida hayati untuk memandulkan dan membunuh tikus

Serangan tikus (Ratus argentiventer) merupakan salah satu masalah utama yang banyak dijumpai oleh petani padi dan menimbulkan kerugian bagi tanaman pertanian baik dilapangan maupun hasil pertanian dalam penyimpanan.

Umbi gadung KB : 1 kg
Dedak padi: 10 kg
Tepung ikan: 100 gr
Kemiri: beberapa biji
Air: secukupnya

Cara pembuatan:

Umbi gadung dikupas dan dihaluskan bersama kemiri
Kemudian dicampurkan secara merata dengan dedak padi, tepung ikan, dan air hingga menjadi adonan.
Selanjutnya adonan tersebut dibuat pellet kering

Aplikasi:

Pelet tersebut disebarkan di pematang sawah, disarang atau dilubang-lubang tikus.

Catatan: jika bahan gadung diganti dengan gadung racun, maka dapat digunakan untuk membunuh tikus.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Tanaman Organik | Petani Hebat

Salah satu produk makanan sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian yang dipilih oleh para vegan/vegetarian adalah produk yang berdasarkan pengolahan organik. Menurut definisi yang ada (USDA Consumer Brochure), produk pertanian organik adalah produk yang dihasilkan dengan mengutamakan penggunaan sumber-sumber terbarukan (renewable resources ) serta terdapat konservasi lahan dan air untuk meningkatkan kualitas lingkungan bagi generasi mendatang. Definisi lain menurut organic-nature-news.com, produk organik adalah produk yang dihasilkan tanpa memakai pestisida, pupuk kimia, hormon, antibiotik maupun bahan2 kimia tambahan lainnya dan diharapkan setidaknya 95% menggunakan bahan-bahan organik.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk pertanian organik adalah suatu sistim pengolahan pertanian yang mendukung penghijauan dengan memperhatikan ekologikal produksi, biodiversitas, siklus biologikal dan aktivitas biologikal tanah sehingga tidak merusak tanah pertanian.

Perubahan pola makan dan cara kita bertani khususnya secara organik akan dapat menyediakan makanan yang cukup bagi penduduk di seluruh dunia, karena makanan organik memerlukan lebih sedikit energi, tetapi sering kali memberi hasil yang lebih banyak dan secara dramatis mengurangi pelepasan nitro oksida, salah satu gas rumah kaca berbahaya yang diperkirakan 300 kali lebih kuat dari CO2.

Produk organik ini pada awalnya dikembangkan di daratan Eropa oleh beberapa kelompok petani kecil dan produknya hanya tersedia di toko-toko kecil atau pasar petani. Namun, sejak awal tahun 90-an, produk tanaman organik telah berkembang dengan pesat dengan tingkat pertumbuhan 20% per tahun, jauh lebih tinggi dari industri makanan lainnya.

Saat ini, penjualan produk makanan organik telah mencapai 2% dari seluruh penjualan yang berasal dari industri makanan. Diharapkan pertumbuhan ke depan, produk makanan organik ini akan mencapai tingkat 10% – 50% pertumbuhan per tahun.

Alasan utama konsumen produk organik adalah kesehatan dan kelestarian alam. Karena tidak terdapat residu kimia dari produk organik, sehingga dari sisi kesehatan banyak dikaitkan dengan pencegahan akibat-akibat sampingan dari bahan kimia, seperti pencegahan pertumbuhan sel kanker dan tumor, memperlancar fungsi pencernaan, dan lain-lain.

Kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses produksi suatu produk makanan dan pada umumnya menghindari adanya pembunuhan makhluk hidup sekecil apapun serta pertimbangan faktor penghijauan, lebih memilih produk organik daripada non-organik.

Keberhasilan dalam tanaman organik sangatlah berkaitan erat dengan proses alam, sehingga langkah pertama yang harus diketahui adalah bagaimana mengenali proses alam, kapan beralihnya musim, bagaimana menjaga kesuburan tanah agar tetap bersifat organik, bagaimana bertoleransi dengan hama tanaman dan menghindarinya secara alamiah, kapan menabur benih dan kapan menuai hasilnya. Semuanya itu menunjukkan kemampuan kita bersahabat dengan alam, mengenali alam secara baik. Dengan sendirinya keberhasilan bercocok tanam organik akan optimal apabila kita sudah mampu bersahabat dengan alam. Pelajari juga dari petani organik lain teknik bersahabat dengan alam untuk menunjang keberhasilan dalam pertanian organik ini.

Proses Sertifikasi Organik

Produk organik pada umumnya hanya mengandung unsur-unsur organik yang dinyatakan bebas dari penyedap buatan, tidak menggunakan proses yang berkaitan dengan unsur kimiawi, dan juga bebas dari kandungan organisme genetik yang termodifikasi (genetically modified organism).

Karena dikaitkan dengan faktor penghijauan, beberapa negara yang menerbitkan sertifikat organik juga mempersyaratkan proses produksi menggunakan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan, termasuk pemakaian bahan daur-ulang atau standar bahan yang termasuk biograde untuk pembungkusnya. Sehingga, proses sertifikasi suatu produk untuk dapat dinyatakan sebagai produk organik sangatlah penting. Sertifikasi inilah yang menentukan suatu produk dapat diimpor masuk oleh negara tertentu dengan pemasangan label organik.

Sertifikasi produk organik harus memenuhi syarat penanaman dan proses produksi sesuai standar yang ditetapkan oleh negara di mana produk itu dijual. Beberapa badan sertifikasi yang terdapat di negara-negara yang sering menjadi tujuan ekspor produk organik, antara lain:

Amerika Serikat: National Organic Program (NOP) Standards
Australia: NASAA Organic Standard – Kanada: Canada Gazette, Government of Canada
European Union: EU-Eco-regulation ; International Federation of Organic Agriculture Certification (IFOAM)
Sweden: KRAV
United Kingdom: Organic Farmers and Growers Organic Standards and the Soil Association
India: NPOP, (National Program for Organic Production)
Japan: JAS Standards

Di Indonesia, belum ada lembaga yang secara internasional terakreditasi melakukan sertifikasi organik terhadap produk pertanian. Untuk menghubungi lembaga sertifikasi organik Internasional yang memiliki kantor di Indonesia, dapat menghubungi Control Union World Group (http://www.controlunion.com) yang berkantor pusat di Belanda. Kantor representativenya di Indonesia beralamat di Jl. Kramat No. 3A, Cilandak Timur, Jakarta Selatann T: +62 21.788 42016 F: +62 21.788 42017 E:indonesia@controlunion.com

Rasa dan Nilai Nutrisi

Kajian yang pernah dilakukan oleh Catherine Paddock, dalam laporannya “Organic Food Is More Nutritious” yang dimuat di Medical News Today, Oct. 2007 (http://www.medicalnewstoday.com/articles/86972.php ) menemukan bahwa sayur-sayuran dan buah-buahan organik mengandung antioksidan 40% lebih tinggi daripada sayur-sayuran dan buah-buahan biasa.

Kajian lainnya juga pernah dilakukan oleh Washington State University bahwa apel organik lebih manis dan lebih renyah dibandingkan dengan apel biasa. Dan kajian terbaru yang dipublikasikan pada bulan Maret 2008 oleh The Organic Center ( http://www.organic-center.org/), menyatakan bahwa makanan organik mengadung nilai nutrisi 25% lebih tinggi dari makanan biasa.

Prospek Usaha

Produk Organik Produk organik yang dijual di Indonesia masih terbilang cukup mahal, karena kebanyakan produk ini masih diimpor dari luar negeri. Beberapa produk organik yang masih diimpor seperti biji-bijian, sereal, beras, obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain.

Meskipun produk organik masih tergolong mahal karena produksinya yang masih minim dan prosesnya yang lebih rumit dibandingkan dengan produk biasa, namun permintaan terhadap produk organik meningkat cukup tajam, dan jauh lebih tinggi dari industri makanan pada umumnya baik di negara berkembang maupun negara yang sedang berkembang.

Produk makanan organik memperhitungkan 2% dari total penjualan seluruh produk makanan di seluruh dunia. Penjualan makanan organik dunia meningkat dari USD 23 Milliar di tahun 2002 menjadi USD 40 Milliar di tahun 2006 (The Global Market for Organic Food & Drink”. Organic Monitor (2006). Retrieved on 2007-11-13 (www.organicmonitor.com), sedangkan pertumbuhannya sebesar 20% per tahun sejak awal 1990-an dan diperhitungkan pertumbuhan masa akan datang bisa mencapai 50% per tahun.

Tentunya dengan pertumbuhan yang demikian pesat dan semakin banyaknya warga dunia yang peduli akan masalah perubahan iklim dan beralih menjadi vegan/vegetarian serta peduli terhadap masalah lingkungan hidup, maka produk organik ini tentu bisa menjadi peluang bisnis yang sangat besar di Indonesia.

Pupuk Organik

Sekedar tambahan untuk para petani, ibu-ibu rumah tangga, dan mereka yang ingin memulai usaha kecil-kecilan, salah satunya adalah pengolahan pupuk organik, berikut disampaikan sekilas uraian tentang pembuatan pupuk organik tersebut.

Dengan harga pupuk kimia seperti NPK (natrium, phospat, kalium) yang terus melonjak sejak belakangan ini yang mencatat kenaikan hingga 100% dengan harga Rp 12.000 per kg (Agustus 2008), tentunya membuat para petani untuk beralih menggunakan pupuk organik.

Pupuk organik selain bisa dibuat sendiri, juga bisa dijadikan ladang usaha bagi para ibu rumah-tangga. Bahan utama pupuk organik bisa diperoleh di dapur, tinggal bagaimana mengelola sampah di rumah tangga, yaitu pemisahan antara sampah basah yang secara sifatnya bisa hancur karena proses fauna atau organ dan sampah kering atau non-organik, contohnya plastik, kaleng, botol mineral, dll. Proses pembuatan sampah organik sangat mudah dan murah. Banyak cara yang dapat dipakai untuk memproses sampah organik.

Salah satu cara yang mudah adalah memanfaatkan bekas-bekas sisa sayuran, yang tentunya selain turut melakukan gerakan penghijauan, juga bisa dipakai sendiri atau dikomersialkan

campuran hijau dari 200 kg sampah rumah tangga organik dan dedak atau sekam padi.
cairkan gula pasir plus ¼ liter bakteri penghancur
siramkan adonan ke campuran hijau itu
tanam bahan tersebut selama tiga sampai empat hari
pupuk organik ¼ ton dan berkadar sama dengan pupuk NPK sudah jadi.
Ongkos : ¼ liter bakteri pengurai (EM-4) seharga Rp 5.000 Harga jual ¼ ton NPK Rp 300.000

Alternatif lain pembuatan pupuk organik juga dapat dilakukan dengan pembuatan lubang biopori dan masukkan sampah dapur basah (sampah hijau) ke lubang biopori hingga terurai oleh fauna di dalam biopori menjadi sampah organik. Cara biopori lebih bersifat alami dan biayanya jauh lebih murah serta turut menjaga lingkungan dari genangan air.

sumber: Rahasia Pemanasan Global, Solusi dan Peluang Bisnis

Catatan: Di rumah, saya memanfaatkan lahan kecil seukuran 6 meter X 3 meter untuk menanam tomat, oyong, dan kacang panjang. Tanah yang hendak dipakai, ditutup dulu menggunakan daun talas dan daun-daun lain tanaman yang habis dipangkas. Tanah digaruk dan dicampur dengan pupuk organik, sekam padi, dan pasir malang. Setelah itu ditutup dengan daun-daun sehingga terbentuk proses fauna alami. Lahan siap ditanam apabila daun-daun di atas itu telah hancur dan membentuk lapisan humus.

Untuk mencegah berkembangnya ulat serangga, dan hama tanaman lainnya, di sekeliling atas hingga semua sisi saya tutupi dengan jala ikan halus yang dijahit persegi (menyerupai kelambu).

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Cangkok | Petani Hebat

Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif : Cangkok

PENGANTAR

Perbanyakan secara vegetatif dilakukan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar. Prinsipnya adalah merangsang tunas adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang dan daun sekaligus. Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok, rundukan, stek dan kultur jaringan.

Keunggulan perbanyakan ini adalah menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan pohon induknya. Selain itu, tanaman yang berasal dari perbanyakan secara vegetatif lebih cepat berbunga dan berbuah. Sementara itu, kelemahannya adalah membutuhkan pohon induk dalam jumlah besar sehingga membutuhkan banyak biaya. Kelemahan lain, tidak dapat menghasilkan bibit secara massal jika cara perbanyakan yang digunakan cangkok atau rundukan. Untuk menghasilkan bibit secara massal sebaiknya dilakukan dengan stek. Namun tidak semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara stek dan tingkat keberhasilannya sangat kecil. Terlebih jika dilakukan oleh para hobiis atau penangkar pemula.

PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN CANGKOK

Keunggulan cangkok adalah mudah dilakukan dan tingkat keberhasilannya tinggi. Selain itu, tanaman yang dihasilkan dapat mewarisi 100% sifat pohon induknya. Namun, tanaman hasil cangkok memiliki kelemahan, yaitu percabangannya tidak lebat dan tidak kompak, serta produktivitas buahnya terbatas. Selain itu, tanaman hasil cangkok tidak memiliki sistem perakaran yang kuat karena tidak memiliki akar tunggang, dan serabut-serabut akarnya juga tidak rimbun. Akibatnya tanaman mudah roboh saat tertiup angin kencang, dan tidak kuat menghadapi kekeringan pada musim kemarau.

Cangkok sangat cocok dilakukan pada tanaman buah-buahan yang batangnya berkayu seperti mangga, jeruk, jambu biji, jambu air, belimbing manis, lengkeng serta tanaman hias seperti bugenvil, mawar, dan kemuning. Sementara itu, dengan cara yang berbeda, beberapa tanaman tidak berkayu seperti salak, pepaya dan beberapa jenis tanaman hias seperti dieffenbachia dan aglonema juga dapat diperbanyak dengan cangkok.

Mencangkok Tanaman Berkayu

Pohon induk yang dicangkok harus cukup umur, kuat, bercabang banyak, serta tidak terserang hama dan penyakit. Idealnya, pohon induk sudah berbuah sedikitnya tiga kali agar kualitas buah dapat diketahui dengan pasti. Pohon induk yang sedang sakit, sebaiknya jangan dicangkok karena akan mati setelah cabang cangkokan dipotong.

Media yang digunakan untuk mencangkok antara lain moss (akar pakis Asplenium nidus), serbuk serabut kelapa (coco peat), tanah serasah pohon bambu. Selain itu, bisa juga digunakan campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. penggunaan moss lebih dianjurkan karena bobotnya ringan dan mudah ditembus oleh akar cangkokan, dan mampu menyerap serta menyimpan air sehingga dapat meningkatkan keberhasilan cangkokan. Pada cangkokan tambahkan pupuk NPK 15:15:15 atau 16:16:16 sebanyak lima gram/kg media. Tujuannya mempercepat pertumbuhan akar cangkokan dan menjaga kesehatan cabang yang dicangkok. Sebelum digunakan, pupuk dilumatkan terlebih dahulu sampai halus, lalu campurkan secara merata dengan media.

Selain pupuk NPK, bisa juga digunakan pupuk daun yang memiliki kandungan P tinggi. Jenisnya antara lain BASF Foliar B, Fudatan, Gandapan Reginae, Gandasil, Growmore 10-55-10, Hyponex Biru, Hyponex Hijau, dan Shell Foliar-B. Pemberiannya disesuaikan dengan jenis media cangkok yang digunakan. Untuk media berupa tanah, campurkan sebanyak 3-5 gram/kg media. Sementara itu, jika media yang digunakan berupa moss, pemberiannya dilakukan dengan cara merendamnya selama 1-2 jam di dalam larutan pupuk sebanyak 3-5 gram/liter air.

Pembungkus media cangkok antara lain ijuk, sabut kelapa, pot plastik, potongan botol bekas kemasan air mineral, gelas bekas kemasan air mineral atau tabung bambu. Namun, pembungkus yang terbaik adalah plastik bening karena dapat menahan penguapan air di dalam media sehingga kelembabannya tetap tinggi. Keadaan ini membuat akar semakin cepat tumbuh. Selain itu, dengan menggunakan plastik bening, pertumbuhan akar juga gampang dikontrol setiap saat.

Semua percabangan pohon induk dapat dicangkok, asalkan rajin mengeluarkan buah. Namun untuk efisiensi, cukup cabang dan ranting berukuran kecil yang dicangkok agar dari satu pohon induk dapat diperoleh belasan atau puluhan bibit cangkokan. Selain itu, bentuk tajuk pohon induk tetap terjaga jika cabang atau ranting kecil saja yang dicangkok.

Pilih cabang atau ranting yang memiliki panjang 20-30 cm. sosoknya tegap, mulus, dan sehat dengan warna kulit coklat muda atau hijau kecoklatan tergantung pada jenis tanamannnya. Perlu diperhatikan, jangan mencangkok cabang yang berwarna kehitaman dan berkerak karena lambat menumbuhkan akar. Selain itu, umur cabang yang dicangkok tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda karena cabang seperti ini hanya memiliki sedikit persediaan makanan sehingga menghambat tumbuhnya akar.

Berikut ini langkah-langkah mencangkok:

Sayat cabang atau ranting yang hendak dicangkok dengan menggunakan pisau yang tajam. Bidang sayatan melingkar selebar 2-3 kali diameter cabang. Penyayatan dilakukan tepat dibawah kuncup daun karena disinilah tempat berkumpulnya zat pembentuk akar (rizokalin).
Kupas kulit batang di bidang sayatan sampai terlihat kambiumnya yang berlendir. Buang kambium ini dengan cara dikerok menggunakan mata pisau. Lakukan pengerokan dengan hati-hati agar tidak melukai jaringan kayunya. Perlu diperhatikan, bidang sayatan tidak boleh langsung dibungkus media karena dapat memicu tumbuhnya jamur atau bakteri. Oleh karena itu, biarkan bidang sayatan selama 2-7 hari sampai mengering dan tidak ada lagi getah yang keluar. Setelah mengering, olesi dengan hormon penumbuh akar seperti Rootone F. Caranya Rootone F diberi sedikit air dan diaduk sampai menjadi pasta. Lalu oleskan merata, terutama di kulit bagian atas sayatan.
Membungkus Bidang Cangkokan Membungkus bidang sayatan berbeda-beda tergantung pada media dan pembungkus yang digunakan. Jika media yang digunakan adalah moss, serbuk sabut kelapa atau campuran tanah dan kompos, yang terlebih dahulu dilakukan adalah melingkarkan lembaran plastik ke bidang sayatan, lalu mengikat bagian bawahnya sampai membentuk kantong. Posisi ikatan di bagian bawah 5-6 cm di bawah bidang sayatan. Setelah itu, media yang telah dibasahi air diisikan ke dalam plastik sampai memenuhi sekeliling bidang sayatan. Kemudian plastik dirapikan, lalu diikat di bagian tengah dan atasnya. Sementara itu, jika media yang digunakan berupa tanah dan pembungkusnya adalah kantong plastik, media cangkok dimasukkan terlebih dahulu sampai penuh lalu ikat bagian atas kantong sampai terbentuk bongkahan media. Setelah itu, bongkahan media dibelah menjadi dua dan ditangkupkan ke bidang sayatan lalu disatukan dan diikat erat agar tidak lepas.
Merawat Cangkokan. Cangkokan cukup disiram satu minggu sekali agar medianya tetap lembab. Penyiraman dilakukan dengan menyuntikkan air ke dalam media atau meneteskannya melalui bagian atas pembungkus. Jangan menyiram terlalu banyak karena media yang terlalu basah membuat calon akar yang tumbuh membusuk sehingga menyebabkan kegagalan cangkokan. Biasanya akar cangkokan baru tumbuh 1-3 bulan setelah cangkok, tergantung jenis tanamannya. Tanaman yang bergetah seperti nangka dan sawo lebih lama pertumbuhan akarnya, dibandingkan dengan tanaman yang tidak bergetah.
Memotong Cangkokan. Batang cangkokan dapat dipotong saat akar cangkokan sudah tumbuh memenuhi media dan daun di bawah cangkokan terlihat segar. Pemotongan dilakukan tepat dibawah pembungkus. Jika pemotongannya terlalu panjang saat ditanam cabang akan berada di bawah bidang cangkokan sehingga dapat terserang rayap dan menyebabkan kematian. Selain itu, sisa cabang induk di bawah bidang cangkokan masih dapat menumbuhkan beberapa cabang baru.

Setelah dipotong, sebagian daun cabang cangkokan dibuang untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Caranya dengan menggunting 1/2 – 2/3 helai daun dari seluruh daun yang ada. Ke,m bibit cangkokan disapih selama 4-6 bulan di dalam polibag. Selama itu, cangkokan harus disiram setiap hari 1-2 kali, tergantung pada cuaca. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan dua kali. Sementara itu, jika cuaca mendung penyiraman cukup dilakukan sekali saja.

Satu atau dua bulan sekali, berikan NPK dengan dosis satu sendok teh per tanaman agar akarnya semakin cepat besar. Penyiangan juga perlu dilakukan jika ada rumput atau tanaman liar tumbuh di dalam polibag. Setelah nampak segar dan pertumbuhannya sehat, cangkokan dapat dipindahkan ke media pembesaran.

Sumber : Redaksi Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. Cet. Ke-3 2008.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Babadotan (Ageratum conyzoides) | Petani Hebat

Babadotan (Ageratum conyzoides)

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Ageratum
Jenis : Ageratum conyzoides L.

Nama

Umum/Dagang : Babandotan.
Sumatera : Bandotan (Melayu).
Jawa : Babandotan (Sunda), Bandotan (Jawa), Dus bedusan (Madura).

Deskripsi Babadotan (Ageratum conyzoides)

Habitus : Herba, 1 tahun, tinggi 10 – 120 cm.
Batang : Tegak atau terbaring.
Daun : Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, panjang 3 – 4 cm, lebar 1 – 2½ cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau.
Bunga : Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan, bentuk malai rata, panjang 6 – 8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu.
Buah : Padi, bulat panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang, hitam.
Biji : Kecil, hitam.
Akar : Tunggang, putih kotor.

Khasiat

Daun Ageratum conyzoides berkhasiat sebagai obat luka baru, penurun panas, disentri dan obat wasir.

Kandungan Kimia

tanaman ini mengandung kumarine, eugenol 5%, dan HCN. Daun dan bunga Ageratum conyzoides mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung minyak atsiri.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Budidaya Tanaman Durian | Petani Hebat

Seperti kita ketahui kualitas durian yang cukup baik dan dikenal di dunia internasional yaitu dari negara Thailand. Tetapi sekarang di Indonesia sudah banyak petani yang dapat menghasilkan buah durian yang tidak kalah bagusnya di banding dari negara-negara lain, karena petani durian di Indonesia sekarang sudah banyak menggunakan metode-metode cara budidya durian maupun cara menanam durian dengan baik. di catatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara budidaya durian yang baik agar kualitasnya dapat memuaskan.

Iklim

Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000 – 3500 mm/tahun dan minimal 1500 – 3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan kemarau 1 – 2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus.
Intensitas matahari yang dibutuhkan durian adalah 60 – 80%. Durian yang baru ditanam di kebun tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi. 
Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20 – 30°C pada suhu 15°C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar

Tanah

Jenis tanaman durian menghendaki tanah yang subur dan kaya bahan organic. Partikel tanah seimbang antara pasir, tanah liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.

Tanah yang cocok untuk tanaman durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi. Dan keasaman tanah yang cucuk untuk durian adalah (pH) 5 – 7, dengan pH optimum 6 – 6,5.

Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup, antara 50 – 150 cm dan 150 – 200 cm. jika kedalaman air terlalu dangkal rasa buah tidak manis tetapi tanaman akan kekeringan apabila terlalu dangkal.

Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit atau memiliki kemiringan yang cukup tinggi kurang baik disbanding dengan lahan yang datar.

Pembibitan

Bentuk fisik benih yang baik harus memiliki sifat-sifat genetic yang baik dan tidak mengandung penyakit, setelah didapat benih baru kita tentukan benih yang baik dan sehat dengan cara pemilihan sebagai berikut:

Bentuk, ukuran dan warnanya harus seragam, kalau benih itu bulat semuanya harus berbentuk bulat (tidak ada yang pipih atau lonjong), begitupun kalau kita pipih berarti harus semua pipih. Ukuran dan warna harus seragam, tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil.
Permukaan benih harus bersih dan mengkilat. Tidak ada yang kotor atau keriput. Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat buah belum cukup umur.
Tidak tercampur dengan benih hampa dan macam-macam kotoran, seperti tanah, sisa kulit, biji rumput, dan sebagainya.
Kadar air cukup rendah dan benih sudah mengalami masa simpan terlalu lama sampai kadaluwarsa.

Ciri benih yang baik yaitu dapat dilihat langsung pada saat akan dibeli. Benih yang baik memiliki daya tahan tubuh yang baik, cara memilihnya kita bisa melihat salah satu benih dengan cara mengupasnya kemudian lihat lembaga dan cadangan makanan yang cukup untuk menumbuhkan lembaga itu untuk menjadi tanaman muda. Namun ada juga benih yaung sudah dikemas, hal ini memang sulit untuk kita mengecek baik tidak nya benih tersebut, walaupun sudah memiliki jaminan sertifikat. Hal itu tidak menjamin benih bagus sepenuhnya.

Persaratan biji untuk bibit sebagai berikut:

Asli dari induknya
Segar dan sudah tua
Tidak kisut
Tidak terserang hama dan penyakit

Penyiapan Benih dan Bibit

Perbanyakan tanaman durian dapat dilakukan melalui cara generative (dengan biji) atau vegetative (okulasi, penyusunan atau cangkok).

a. Pengadaan benih dengan cara generative

Memilih biji-biji yang murni dilakukan dengan mencuci biji-biji dahulu agar daging buah yang menempel terlepas. Biji yang terpilih dikeringkan di tempat terbuka, tidak terkena sinar matahari langsung. Penyimpanan diusahakan agar tidak berkecambah atau rusak dan merosot daya tahan tubuhnya. Proses pemasakan biji dilakukan dengan baik (dengan cara diistirahatkan beberapa saat), dalam kurun waktu 2 – 3 minggu sesudadh diambil dari buahnya. Setelah itu biji ditanam.

b. Pengadaan bibit dengan cara okulasi

Persyaratan biji yang akan diokulasi berasal dari biji yang sehat dan tua, dari tanaman induk yang sehat dan subur, system perakaran bagus dan produktif, biji yang ditumbuhkan, dipilih yang pertumbuhannya sempurna. Setelah umur 8 – 10 bulan, dengan cara:

Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya (± 1 cm). dipilih mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan tanah.
Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2 – 3 cm sehingga mirip lidah.
Kulit yang mirip lidah dipotong menjadi 2/3-nya.
Sisipkan “mata” yang diambil dari pohon induk untuk batang atas (disayat dibentuk perisai) diantara kulit. Setelah selesai dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah perisai mata tunas berwarna hijau atau tidak. 
Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.

c. Penyusuan

• Model tusuk atau susuk

Tanaman calon batang atas dibelah setengah bagian menuju ke arah pucuk. Panjang belahan antara 1 – 1,5 cm diukur dari pucuk. Tanaman calon batang bawah sebaiknya memiliki diameter sama dengan batang atasnya. Tajuk calon batang bawah dipotong dan dibuang, kemudian disayat sampai runcing. Bagian yang runcing disisipkan ke belahan calon batang atas yang telah dipersiapkan. Supaya calon batang atas yang telah dipersiapkan. Supaya calon batang bawah tidak mudah lepas, sambungannya harus diikat kuat-kuat dengan tali raffia.

Selama masa penyusunan batang yang disatukan tidak boleh bergeser. Sehingga, tanaman batang bawah harus dusangga atau diikat pada tanaman induk (batabg tanaman yang besar) supaya tidak goyah setelah dilakukan penyambungan. Susuan tersebut harus disiram agar tetap hidup, biasanya, setelah 3 – 6 bulan tanaman tersebut bisa dipisahkan dari tanaman induknya, tergantung dari usia batang tanaman yang disusukan. Tanaman muda yang kayunya belum keras sudah bisa dipisahkan setelah 3 bulan. Penyambungan model susuk atau tusuk ini dapat lebih berhasil kalau diterapkan pada batang tanaman yang masih muda atau belum berkayu keras.

• Model sayatan

Pilih calon batang bawah (bibit) dan calon batang atas dari pohon induk yang sudah berbuah dan besarnya sama.

Kedua batang tersebut disayat sedikit sampai bagian kayunya. Sayatan pada kedua batang tersebut diupayakan agar bentuk dan besarnya sama.

Setelah kedua batang tersubut disayat, kemudian kedua batang itu ditempel tepat pada sayatannya dan diikat sehingga keduanya akan tumbuh bersama-sama.

Setelah 2 – 3 minggu, sambungan tadi dapat dilihat hasilnya kalau batang atas dan batang bawah ternyata bisa tumbuh bersama-sama beratri penyususan tersebut berhasil.

Kalau sambungan berhasil, pucuk batang bawah dipotong atau dibuang, pucuk batang atas dibiarkan tumbuh subur. Kalau pertumbuhan pucuk batang atas sudah sempurna, pangkal batang atas juga dipotong.

Maka akan terjadi bibit durian yang batang bawahnya adalah tanaman biji, sedangkan batang atas dari ranting atau cabang pohon durian dewasa.

d. Cangkokan

Batang durian yang dicangkok harus dipilih dari cabang tanaman yang sehat, subur, cukup usia, pernah berbuah, memiliki susunan percabangan yang rimbun, besr cabang tidak lebih besar dari ibu jari (diameter = 2 – 2,5), kulit masih hijau kecoklatan. Waktu mencangkok awal musim hujan sehingga terhindar dari kekeringan, kalau pada musim kering kita harus menyiramnya secara rutin (2 kali sehari), pagi dan sore hari. Adapun tata cara mencangkok adalah sebagai berikut :

Pilih cabang durian sebesar ibu jari dan yang warna kulitnya masih hijau kecoklatan.
Sayap kulit cabang tersebut mengelilingi cabang sihingga kulitnya terlepas.
Bersihkan lender dengan cara dikerok kemudian biarkan kering angin sampai dua hari.
Bagian bekas sayatan dibungkus dengan media cangkok (tanah, serabut gambut, mos). 

Jika menggunakan tanah, tambahkan puppuk kandang atau kompos denga perbandingan 1 : 1. Media cangkok dibungkus dengan plastic atau sabut kelapa, kemudian kedua ujungnya diikat agar media tidak jatuh.

Sekitar 2 – 5 bulan, akar akar cangkokan akan keluar menembus pembungkus cangkokan. Jika akar sudah cukup banyak, cangkokan bisa dipotong dan ditanam dikeranjang persemaian berisi media tanah yang subur. 

Teknik Penyemaian dan Pemeliharaan

Bibit durian sebaik ditanamnya tidak ditanam langsung dilapangan, tetapi disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian, biji durian yang sudah dibersihkan dari daging buah dikering-anginkan sampai kering tidak ada air yang menempel. Biji dikecambahkan dulu sebelum ditanam dipersemaian atau langsung ditanam di polibag. 

Caranya biji dideder di plastic atau anyaman bamboo, dengan media tanah dan pasir perbandingan 1 : 1 yang diaduk merata. Ketebalan lapisan tanah sekitar 2 kali besar biji (6 – 8 cm), kemudian media tanam tadi disiram tetapi (tidak boleh terlalu basah), suhu media diupayakan cukup lembab (20 – 23 °C). biji ditanam dengan posisi miring tertelungkup bagian calon akar tunggang menempel ke tanah, dan sebagian masih kelihatan si atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan). Jarak antara biji satu dengan yang lainnya adalah 2 cm membujur dan 4 – 5 cm melintang. 

Setelah biji dibenamkan, kemudian disemprot dengan fungisida, kemudian kota sebelah atas ditutup pelatstik supaya kelembabannya stabil. Setelah 2 – 3 minggu biji akan mengeluarkan akar dengan tudung akar langsug masuk kedalam media yang panjangnya ± 3 – 5 cm. saat itu tutup plastic sudah bisa dibuka. Selanjutnya, biji-biji yang sudah besar siap dibesarkan dipersemaian pembesar atau polibag.

Pemindahan Bibit 

Bibit yang akan di pindahkan kelapangan sebaiknya sudah tumbuh setinggi 75 – 150 cm atau berumur 7 – 9 bulan setelah diokulasi, kondisinya sehat dan pertumbuhannya bagus. Hal ini tercermin dari pertumbuhan batang yang kokoh, perakarannya banyak dan kuat, juga adanya helaian daun dekat pucuk tanaman yang telah menebal dan warnanya hijau tua.

Pengolahan Media Tanam

1. Persiapan

Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu atau jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi.

2. Pembukaan Lahan

Pembersihan dan pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum penanam bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, poko-poko batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari tanaman liar yang dapat mengganggu pertumbuhan.

3. Pembentukan Bedeng

Tanah untuk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm hingga menjadi gembur, kemudian campur dengan pasir dan kompos yang sudah jadi.

Untuk ukuran bedengab lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah, pasir dan kompos tercampur merata dan dibiarkan selama 1 minggu. Pada saaat itu juga tanah disemprot Vapan/Basamid untuk mencegah serangan jamur atau bakteri pembusuk jamur.

Jika bedengan sudah siap, biji yang telah tumbuh askarnya ditanam dengan jarak 20 x 30 cm. Penanaman biji durian dilakukan dengan cara dibutkan lubang tanam sebesar biji dan kedalamannya sesuai dengan panjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir yang dicampur dengan tanah halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.

4. Pengapuran

Keadaan tanah yang kurang subur, seperti tanah podzolik (merah kuning) dan latosol (merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 – 6 dan penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat dan debu, dapat diatasi dengan pengapuran. Pengapuran sebaiknya dilakukan menjelang musim kemarau, dengan kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. 2 samapai 4 minggu sebelum pengapuran, sebainya tanah dipupuk dulu dan disiram 4 – 5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsure Mg dalam tanah, sebaiknya dua minggu setelah pengapuran, segera ditambah dolomite.

Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola Tanam

Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian, serta system budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang dan dalam jarak tanam 12 m x 12 m.

Intensifikasi kebundurian, terutama waktu biibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan budidaya tumpangsari. Berbagai budidya tupangsari yang biasa dilakuakan yakni dengan tanaman horti (Lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanag dan ubi jalar).

2. Pembuatan Lubang Tanam

Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1m. saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, dan tanah galian bawah dikumpulkan di sebelah kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fosfat.

Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat dicampur insektisida butiran seperti furadan 3 G. selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20 – 30 cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutup lubang sebaiknya dilakukan 7 – 15 hari sebelum penanaman bibit.

3. Cara Penanaman

Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75 – 150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat. Lubang tanam yang tertutup digali kembali dengan uukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut:

Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati).
Bibit dimasukkan ke dalam tanam sampai batas leher.
Lubang di tutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung

Pemeliharaan Tanaman

1) Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya.

Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).

Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormone tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormone disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buahyang ada.

2) Penyiangan

Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (± diameter 1 m dari pohon durian ).

3) Pemangkasabn/perempelan

a. Akar daun

Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetative tanaman sampai 40% selama± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama.

Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan : kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.

b. Peremajaan

Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan. Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin paraffin.

Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapart diokulasi. Cara okulasi cabang sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1-1,5 m atau 2-2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.

c. Pembentukan tanaman yang terlanjur tua

Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukujp dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dngan kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Denganb demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.

4). Pemupukan

Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsure hara yang terkandung dalam tanah.

a. Cara memupuk

Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Swsudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.

b. Jenis dan dosis pemupukan

Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun.

Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organic kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.

Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat berkisar antara 120-200 kg/pohon, menjelang durian berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).

5). Pengairan dan Penyiraman 

Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibi durian yang baru ditanam membvutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.

Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.

6). Waktu penyemprotan pestisida

Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter. Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna.

Jenis insektisida yang digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan dan berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batabg dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian ditaburi oleh fungisida tersebut.

7). Pemeliharaan Lain

Pemeliharaan zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikn unsure tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.

Hama dan Penyakit

Hama

1. Penggerek buah (jawa:Gala-gala)

Hama jenis ini cukup merisaukan pemilik tanaman durian. Bagaimana tidak, mereka melihat batang tanamnya penuh dengan lubang bekas gerekan hama. Hama penggerek mula-mula meyerang kulit batang. Kemudian, ia membuat lubang ke arah bagian dalam sampai menembus jaringan kayu. Akibatnya pembuluh kayu dan pembuluh tapisdi dalam jaringan kayu mengalami gangguan dalam aktivitasnya mengangkut air beserta zat hara dari bawah (akar) ke atas (daun, ranting, dan bunga). 

Karena tidak sempurnanya lalulintas pengangkutan air dan zat hara tersebut, suplai air dan zat hara ke seluruh bagian tanaman, termasuk ke daun pun terganggu. Padahal bagi tanaman, daun merupakan dapur untuk mengolah makanan yang dibutuhkan bagian tanaman lain. Efeknya, fungsi daun menjadi tidak normal, pertumbuhan tanaman terganggu, dan cabang atau ranting yang tergerek akan cepat menjadi kering dan mati karena rusaknya pembuluh kayu secara total.

Cara penanganan kerusakan tumbuhan akibat hama penggerek tersebut, sebaiknya pemilikk tanaman durian lebih teliti mengamati kondisi tanamannya. Jika terlihat ada cabang atau ranting yang berlubang bekas gerekan, cabang atau ranting tersebut harus segera dipotong dan larva penggerek harus dimatikan. Caranya dengan membelah bagian ranting yang digerek dan membunuh larva yang ditemukan itu. Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengumpulkan bagian cabang atau ranting berlubang tersebut lalu membakarnya.

Namun, bagaimana bila hama penggerek itu telah melubangi batang utama. Tentu saja kita dapat memotongnya. Tindakan yang perlu kita lakukan adalah dengan menyumbat lubang itu menggunakan kapas yang telah diberi insektisida. Akan tetapi, sebelumnya lubang itu telah dibersihkan.

Namun, bagaimana bila cabang atau bagian batang yang terserang berada pada ketinggian yang sulit dijangkau. Dalam keadaan seperti itu, cara termudah adalah dengan penginfusan insektisida sistemik. Dengan demikian, racun insektisida dapat disalurkan ke seluruh tubuh tanaman dengan jaringan yang ada.

Cara melakukannya adalah dengan melubangi batang dengan menggunakan bor dengan arah miring sedalam3-10 cm. Kemudian ke dalam lubang itu dimasukan selang kecil. Ujung selang lainnya di masukan ke dalam botol yang berisi insektisida. Botol insektisida itu diikat pada batang bagian atas lubang. Jangan lupa batang yang berlubang setelah dimasukkan selang agar diberi pengedap.

Namun demikian, penginfusan akan berbahaya bila waktunya tidak tepat. Penginfusan insektisida dapat mencemari buah yang akan dipanen. Untuk itu, pemberian insektisida secara infuse sebaiknya dihentikan selama satu bulan sebelum buah dipanen.

Untuk menghindari berbagai resiko tersebut, jalan terbaik adalah dengan melakukan penginfusan akar sejak tanaman mulai berguna. Setelah itu dapat dibantu dengan pembrongsongan pada saat buah pentil untuk mencegah buah dari serangan penggerek yang datang kemudian.

Ciri: Penggerek ini biasanya meletakkan telur pada kulit buah dan dilindungi oleh jarring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva yang telah menetas dari telur langsung menggerek dan melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua.

Penyebaran: Serangga penggerek buah menyebar dengan cara terbang dari pohon durian yang satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek buah ini bertelur pada buah durian yang dihinggapinya. Kegiatan bertelur ini dilakukan secara periodic setiap menjelang musim kemarau.

Pengendalian: dilakukan dengan insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.

2. Lebah mini

Ciri:hama ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan sayapnya bergaris putih lebar.Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat(larva), hama ini menyerang daun-daun durian muda. Selama ham tersebut mengalami masa istirahat (bentuk kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah. Setelah menjafdi lebah, serangga ini mencari makan dengan cara menggerek ranting-ranting muda dan memakan daun-daun muda.

Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/lier), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter dan Ternik 106 (Aldikarl 10%).

3. Ulat penggerek bunga (Prays citry)

Ulat ini menyerang tanaman ytang baru berbunga, terutama bagian kuncup bunga dan calon buah.

Ciri: ulat ini warna tubuhnya huijau dan kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan bertubuh langsing.

Gejala: Kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya banyak yang berguguran. Demikian pula, benang sari dan ta juk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat.

Penularan ke tanaman lain dilakukan olah kupu-kupu dari hama tersebut.

Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC , nuvacrom SWC. Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).

4. Kutu loncat durian

Ciri: serangga berwarna kecoklatan dan tubuhnya diselimuti benang-benang lili putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap dan tungkainya mirip dengan kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro.

Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang bdaun sehingga daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh permukaan daun sehingga mengundang semut-semut bergerombol.

Pengendalian; daun dan ranting-ranting yang terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram/5 liter air.

Penyakit

1. Phytopthora parasitica dan Pythium complectens

Penyebab: Pythium complectens, yang menyeranmg bagian tanaman seperti daun, akar dan percabangan.

Penularan dan penyebab: penyakit ini menular dengan cepat ke pohon lain yang berdekatan. Penularan terjadi bila ada akar yang terluka.

Penularan terjadi bersama-sama dengan larutnya tanah atau bahan organic yang tersangkut air.

Gejalanya: daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk. 

Pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi coklat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu.

Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan; (2) pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar: (3) pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.

2. Kanker bercak

Penyebab: Phythium palvimora, terutama menyerang bagian kulit batang kayu.

Penyebaran oleh spora sembara bersamaan dengan butir-butir atau bahan organic yang tersangkut air. Penyebaran penyakit ini dipacu oleh curah hujan yang tinggi dalam cuaca kering. Jamur dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 12-35 derajat C. Gejala: kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat meluas kr dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.

Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir dipermukaan tanah dan untuk batang yang sakit (5) dilakukan dengan cara memotong kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.

3. Jamur upas

Gejala: pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang-benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu dan masuk ke dalam kulit dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.

Pengendalian: (1) serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-laba dapat dilakukan dengan cara melumasi cabang yang terserang dengan fungisida, misalnya calizin RM; (2) jika jamur sudah membentuk kereak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah bagian yang berjamur;(3) dengan menyemprotkan Antocol 70 WP (propined 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air sampai air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Manfaat Buah Mangga Untuk Kesehatan

Siapa yang tidak pernah mengkonsumsi buah yang satu ini, Pasti dari anda semua pernah merasakan nikmatnya buah ini bukan? Buah yang terkategori musiman ini memang memiliki berbagai macam jenis, dan rasa yang bervariasi.

Ada yang mempunyai rasa kecut/asam, manis, dan ada yang sedang-sedang saja. Namun seiring berkembangnya jaman, dan pengetahuan akan budidaya tanaman, buah ini tetap selalu ada dipasaran walaupun tidak sebanyak pada musimnya.

Buah mangga mempunyai beberapa kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh kita, adapun kandungan itu seperti: kandungan Vitamin A, B1, B2, B3, C, Asam pantotenat, magnesium, kalsium, antioksidan, Karbohidrat, kandungan Protein dan masih banyak lagi kandungan-kandungan zat yang bermanfaat untuk tubuh kita.

Nah setelah kita sama-sama tahu sedikit tentang buah mangga, berikut ini merupakan manfaat buah mangga yang bisa anda dapat jika mengkonsumsinya:

Manfaat Buah Mangga Untuk Kesehatan

Mangga Merupakan Sumber Antioksidan Alami

Adanya kandungan kalsium, betakaroten, serta vitamin A, dan C, menjadikan buah yang satu ini menjadi salah satu alternative sumber antioksidan alami. Seperti yang kita tahu bahwa betakaroten serta vitamin C dapat memberikan perlindungan tubuh. Adapun Vitamin A sendiri berguna baik untuk kesehatan mata/ retina mata kita.

Sebagai Buah Untuk Diet

Biasanya orang melakukan program diet dengan mengurangi porsi makan, atau jadwal rutin makan tiap harinya, yang biasanya makan 3 kali sehari menjadi 1 atau 2 kali sehari, padahal hal ini malah bisa membahayakan tubuh kita. Oleh karenanya untuk mensiasatinya anda bisa mengkonsumsi buah mangga, tanpa harus mengurangi porsi makan.

Mengapa mangga bisa menjadikan solusi buah untuk diet? Hal ini dikarnakan buah mangga kaya akan kandungan nutrisi, seperti antioksidan, Magnesium, Kalsium, kandungan serat dan Vitamin A, C. Nah dengan adanya aneka macam nutrisi ini yang mengakibatkan buah mangga cocok untuk memuluskan program diet anda.

Menghilangkan Jerawat Dan Membuat Kulit Halus

Selain bermanfaat untuk antioksidan alami dan untuk diet, buah mangga ternyata juga dapat memberikan dampak positif untuk menghaluskan kulit dan menghilangkan jerawat. Hal ini didukung oleh adanya zat nutrisi seperti Vit A pada buah mangga.

Buah Mangga Dapat Mengobati Panas Dalam

Untuk mengatasi panas dalam yang sering kita rasakan, sehabis terkena teriknya matahari yang dapat menimbulkan panas dalam. Tentunya anda menginginkan sesuatu yang segar-segar bukan?, entah itu makan ataupun minuman. Nah mangga bisa memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah itu. Anda dapat membuat atau membeli jus mangga yang bisa menghilangkan letihnya tubuh.

Itulah sedikit ulasan Tentang manfaat Buah mangga, jika ada kata kata yang kurang pas dan belum tertata rapi, saya mohon maaf, semoga artikel kali ini bermanfaat untuk kita semua.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Penyakit Tanaman | Petani Hebat

Penyakit Tanaman bisa disebabkan oleh Jamur, Bakteri, Virus, dan terjadinya kekurangan atau kelebihan unsur hara. Penyakit tidak hanya menyerang tanaman yang masih di persemaian, tetapi juga tanaman dewasa, bahkan satu tanaman bisa menderita dua atau lebih penyakit sekaligus.

Biasanya, komplikasi penyakit dalam satu tanaman bisa diatasi dengan menggunakan pestisida yang memiliki spektrum yang lebih luas atau yang bisa mengendalikan dua atau lebih penyakit, misalnya pestisida untuk phytopora dan xyropthonia. Bisa juga menggunakan dua fungisida yang spesifik, yakni fungisida sistemik dan kontak, yang digabungkan untuk mengendalikan dua penyakit sekaligus secara bersamaan.

Karena itu, untuk mengatasi penyakit yang menyerang tanaman diperlukan kamempuan untuk mendeteksi penyakit secara tepat, sehingga penggunaan pestisida yang benar dengan dosis yang tidak berlebihan bisa ditekan seminimal mungkin

Berdasarkan penyebabnya.

Penyakit pada tanaman dibedakan sebagai berikut.

PENYAKIT JAMUR

Rebah kecambah
Layu fusarium
Layu jamur
Bercak cokelat
Bercak septoria
Bulukan
Busuk daun
Busuk mata kijang
Antraknos

PENYAKIT BAKTERI

Layu bakteri
Bakterial Speck
Kerak bakteri

PENYAKIT VIRUS

Mosaik
− Mosaik mentimun
Kerdil
Bercak kering dan mati urat
Kuning dan daun menggulung

PENYAKIT FISIOLOGIS

Luka terbakar matahari
Busuk ujung buah
Retak
Ketidakseimbangan unsur hara

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.