Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Kutu Daun (Aphis sp) | Petani Hebat

Kutu daun (Aphis sp.) adalah salah satu hama bagi beberapa komoditas tanaman hortikultura. Kutu daun dapat menginang pada beberapa tanaman komoditas tersebut seperti kentang, apel, jeruk, bawang merah, apel, cabai tomat, hingga kapas. Kutu yang panjang tubuhnya antara 1 sd 2 mm ini, memiliki warna tubuh yang bervariasi tergantung pada spesies dan lingkungan hidupnya. Warna tersebut antara lain kuning, kuning kemerah-merahan, hijau, hijau gelap, hijau kekuning-kuningan, dan hitam suram. Kutu daun ada yang memiliki sayap dan ada pula yang hidup tanpa sayap.

Siklus hidup kutu daun dimulai dari telur yang menetas pada umur 3 sd 4 hari setelah diletakan. Telur menetas menjadi larva dan hidup selama 14 sd 18 hari dan berubah menjadi imago. Imago kutu daun mulai bereproduksi pada umur 5 sd 6 hari pasca perubahan dari larva menjadi imago. Imago kutu daun dapat bertelur sampai 73 telur selama hidupnya.

Serangan kutu daun umumnya dimulai dari permukaan daun bagian bawah, pucuk tanaman, kuncup bunga, dan batang muda. Dan kadang kali kutu daun juga dapat berperan sebagai vektor pembawa virus penyebab beberapa penyakit tanaman.

Gejala yang ditimbulkan dari serangan kutu daun bervariasi tergantung jenis tanaman yang diserang.

Pada tanaman kapas, kutu daun menyerang dengan cara menghisap cairan tanaman pada bagian pucuk daun tanaman sehingga menyebabkan bentuknya abnormal dan keriting.
Pada tanaman kentang seangan kutu daun menimbulkan gejalan daun memucat, berkeriput, dan lalu menggulung.
Pada tanaman cabai, serangan kutu daun menyebabkan perkembangan daun dan bunga yang terserang menjadi terhambat.
Pada tanaman apel, serangan kutu daun menyebabkan daun berkerut, menggulung, dan akhirnya keriting. Selain itu bunga buah tanaman aple menjadi gugur.

Serangan kutu daun dapat dikendalikan melalui aplikasi insektisida kontak seperti Hostathion 40 EC, Thiodan 35 EC, dan Decis 2,5 EC

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Kembang Landep (Barleria cristata) | Petani Hebat

Kembang landep termasuk dalam family Acantaceae dan berasal dari benua Asia. Kembang landep termasuk tanaman liar yang banyak ditemui sebagai semak-semak belukar dan memiliki beberapa nama. Indonesia umumnya menamainya dengan jorong. Sedang di Madura diberi sebutan dengan daun madu. Selain sebagai tanaman lar, kembang landep juga ditanam untuk hiasan rumah khususnya pad ataman-taman depan rumah. 

Kembang landep termasuk tanaman semak tegak dengan tinggi dapat mencapai 1,8m. Batang tanaman kembang landep berbentuk segi empat bulat, daun tunggal bertangkai dengan panjang tangkai 4-8 mm. helaian daun berubah-ubah bentuknya mulai dari bulat telur sampai lanset. Pangkal daun menyempit, bertepi rata, kedua sisinya berambut, . kembang landep sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar khususnya di daerah pedesaan.

Bunga kembang lendep termasuk bunga tunggal yang keluar dari ketiak daun, tidak bertangkai, dan berwarna putih-ungu. Pada pangkal kelopak bunga terdapat dua daun pelindung bunga, berbentuk garis, berambut lebat, dan memiliki panjang sekitar 1 cm. daun kelopak bunga yang palingluar memiliki tulang daun yang jelas, ujung tulang daun memanjang keluar, dan tepinya meruncing. Kelopak bunga berbagi 4, tajuk bunga berbentuk bulat telur, berambut kelenjar, bertulang daun banyak, besarnya tidak sama. Mahkota bunga berbentuk corong berbibir, berwarna ungu, putih, atau ungu dengan aksen putih. Tabung bunga panjangnya 3-5 cm, pinggir bunga berbibir dua, bibir bagian bawah tidak berbagi, berbentuk bulat telur,. Bibir bagian atas bercelah 4, berbentuk bulat telur dan berurat. Dua bengan sari yang terdepan subur dan tumbuh memanjang keluar mahkota bunga cukup jauh. Tiga buah yang lain staminoda yang paling belakang yang terkecil. Tonjolan dasar bunga berbentuk piala. Tangkai putik dan benangsari berwarna ungu, bakal buah berbentuk telur dan gundul. Buah berbentuk elips dengan panjang 1,5 cm dengan 3-4 bibir. 

Kembang landep dapat tumbuh dengan baik di tempat yang terena sinar matahari secara langsung ataupun yang mendapatkan naungan. Kemabang landep dapat tumbuh di dataran rendah atau tinggi hingga ketinggian 800 mdpl. Media tanam harus gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik karena kembang landep tidak tahan terhadap adanya genangan. 

Perbanyakan kembang landep bisa menggunakan bijinya atau juga dengan cara vegetatif yaitu distek. Dalam pertumbuhannya, kembang landep tidak memerlukan perlakuan yang khusus. Asa disiram secara teratur, tanaman akan tumbuh dengan baik dan subur. Untuk menunjang pertumbuhan, pemberian pupuk N dan P juga diperlukan. Pupuk nitrogen diperlukan untuk membentuk tajuk dan perawakan yang kompak sehingga mampu menopang bunga-bunganya. Fosfor diperlukan untuk merangsang pembungaan sehingga bunga yang terbentuk banyak. 

Dengan perawatan, peniraman, dan pemupukan secara teratur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tanaman, maka tanaman akan tumbuh sehat, tidak mudah terserang penyakit, dan dapat berbunga dengan frekuensi yang stabil. 

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Pengenalan Buah Sawo (Achras sapota)

Pengenalan Buah Sawo (Achras sapota)

Sawo merupakan tanaman endemis yang berada di kawasan tropis Amerika Tengah, menyebar dari Meksiko hingga Guatemala, Salvador, dan Hounduas Utara. Dewasa ini, tanaman sawo sudah mulai dan banyak menyebar hampir di seluruh kawasan tropis (Ashari, 2006). Awalnya, sawo dibudidayakan di Chili untuk diambil lateksnya. Akan tetapi saat ini, sawo telah dibudiayakan untuk diambil buahnya yang manis untuk dokonsumsi atau sekedar untuk hiasan (Samson, 1989). 

Buah berukuran bulat hingga lonjong dengan permukaan kasar dan berwarna kecoklatan. Daging buah lunak, manis berair, dan berbiji hitam kecoklatan sebanyak hingga enam buah. Daging buahnya mempunyai tekstur yang khas, rasanya manis serta aroma yang khas dan segar. Buah sawo banyak dikonsumsi untuk buah segar dan jarang dimakan dalam bentuk awetan. Sawo dipetik dalam kondisi yang benar-benar tua karena buah sawo bersifat nonklimakterik. Akan tetapi, beberapa literature menyebutkan bahwa sawo termasuk buah klimakterik sehingga dapat dipanen ketika masih muda dan dapat diperam hingga matang. Buah sawo yang sudah matang beraroma harum, buahnya menjadi lunak, dan rasanya manis sekali. Buah sawo mengandung banyak gula atau sebesar 14% yang terdiri atas 7,2 %sukrosa, 3,7 % dekstrosa, dan 3,5 % levulose. Menurut Sunardi (2008), kandungan yang terdapat dalam sawo antara lain lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C,kalsium, zat besi, potassium, dan sodium. 

Buah berasal dari bakal buah. Bunga hanya memiliki satu bakal buah saja. Dalam satu buah terdapat 3-5 biji. Biasanya biji-biji ini berwarna hitam. Dinding buah (pericarpium) tebal berdaging dan dapat dibedakan lapisan-lapisannya, yaitu kulit luar (epicarpium), lapisan paling luar berwarna coklat, tipis, kasar, kaku seperti kulit; dan kulit tengah (mesocarpium), tebal berdagingz, bisa dimakan, berair, berwarna coklat muda sampai coklat kemerahan;. Jika sudah masak buah tidak pecah. Biji-biji terletak bebas dalam mesocarpium. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buah Achras zapota merupakan buah sejati, tunggal, berdaging dan buni 

Di Indonesia, sawo belum banyak diusahakan dalam skala yang luas. Banyak sentra produksi sawo yang hanya berasal dari pekarangan warga ataupun dari hutan rakyat. Sentra produksi sawo yang ada di Indonesia diantaranya adalah Ciamis, Bekasi, Wonogiri, Boyolali, Sleman, Bantul, dan Buleleng. Kebanyakan tanaman sawo yang dibudidayakan adalah jenis sawo manila dan sawo apel. 

Sawo dapat tumbuh dengan baik pada kondisi iklim tropis. Sawo cukup bisa menyesuaikan terhadap berbagai suhu. Akan tetapi suhu yang terlalu panas akan merusak pertumbuhan sawo. Curah hujan antara 1250-2500 mm per tahun yang tersebar merata sepanjang tahun. Sawo cukup tahan terhadap gannguan angin. Sawo masih dapat tumbuh cukup baik sampai ketinggian 900 m di atas permukaan laut, meskipun masih dapat tumbuh sampai ketinggian 2500 m di atas permukaan laut. Sawo tumbuh baik pada tanah alluvial dan tanah berpasir. Tanah liat masih cukup sesuai asal drainasenya baik. Sawo cukup tahan terhadap kekeringan. Sawo tumbuh baik pada tanah dengan kisaran pH tanah antara 6 – 7 (Purnomosidhi et al., 2002). 

Karena masih belum bersifat komersil seutuhnya, kebanyakan perbanyakan tanaman sawo masih dengan menggunakan biji. Perbanyakan dengan biji lebih mudah dilakukan dan memberikan akar dan tajuk yang lebih baik. Akan tetapi, tanaman yang dikembangkan dengan menggunakan biji baru akan berbuah ketika berumur 6-10 tahun. Perbanyakan tanaman dengan grafting cenderung sulit dilakukan karena batang sawo memiliki getah yang cukup banyak. 

Sawo ditanam pada lahan yang memiliki drainase yang baik karena sawo tidak tahan dengan adanya genangan. Sawo ditanam di lahan dengan jarak tanam 8×8 meter. Sawo diberi pupuk dengan pupuk majemuk NPK 4:7:5 dengan dosis 500 sampai 600 gram per pohon. Pada tanaman yang belum menghasilkan, pupuk diberikan tiga kali dalam setahun. Pada tanaman yang sudah menghasilkan, pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Pada daerah dengan syarat tumbuh yang optimal ditambah dengan teknis budidaya yang baik, tanaman sawo akan menghasilkan buah optimal.

Refferensi:

Ashari, Sumeru. 2006. Bebuahan Tropis Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Samson, J.A. 1989. Tropical Fruits. John Wiley and Sons. Inc., New York.

Sunardi. 2008. Nabi Saja Suka Buah. Aqwamedia, Solo.

Purnomosidhi, P., Suparman, J. M. Roshetko dan Mulawarman. 2002. Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-Buahan. International Centre for Research in Agroforestry, Jakarta.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Kedudukan Biji dalam Buah Kakao (tinjauan pustaka)

Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan komoditas tanaman perkebunan yang cukup penting di Indonesia. Tanaman ini dikenal sebagai bahan-bahan untuk membuat makanan dan minuman yang seing disebut dengan baverage crop. Sejalan dengan makin banyaknya industri makanan dan minuman yang berbahan baku kakao, baik di Indonesia ataupun di dunia pada umumnya, prosepek kakao dapat dikatakan cukup cerah. Upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi tanaman kakao dan salah satunya adalah dengan memperbaiki teknis budidaya kakao (Hendrata dan Sutardi, 2009) 

Kakao atau biji kakao secara teknis bukan kacang atau kacang-kacangan, melainkan biji buah Theobroma cacao pohon. Buah berbentuk polong yang botanical diklasifikasikan sebagai baccate seperti (berry-seperti) dan masing-masing pod memproduksi sekitar 35-50 biji dikelilingi oleh bubur manis. The pod dan pulp sekitar biji kakao dalam hal ini merupakan buah kakao. Setelah panen, biji kakao dan buah mereka sekitarnya pulp biasanya ditempatkan dalam tumpukan atau kotak dan difermentasi di bawah pengaruh mikroba alami bahwa kalikan menggunakan gula dari pulp sebagai energy sumber. Benih-benih tersebut dikeringkan di bawah sinar matahari atau di kayu dipecat oven dan dikirim ke prosesor kakao. Coklat bibit selanjutnya telah mantel tipis mereka dihapus dari embrio jaringan, yang kemudian dipanggang, dan digiling menjadi apa yang disebut sebagai cairan cokelat. Cocoa powder adalah diproduksi oleh mekanis menekan sebagian besar lemak (cocoa butter) dari cairan cokelat dan dengan demikian merupakan ekstrak biji buah kakao itu (Crozier et al., 2011).

Menurut Wood and Las (1985), jenis yang paling banyak ditanam untuk produksi coklat hanya 3 jenis, yaitu 

1. Jenis Criollo 

Jenis Criollo terdiri dari Criollo Amerika Tengah dan Criollo Amerika Selatan. Jenis ini menghasilkan biji coklat yang mutunya sangat baik dan dikenal sebagai coklat mulia. Buahnya berwarna merah atau hijau, kulit buahnya tipis dan berbintil – bintil kasar dan lunak. Biji buahnya berbentuk bulat telur dan berukuran besar dengan kotiledon berwarna putih pada waktu basah. 

2. Jenis Forastero 

Jenis ini menghasilkan biji coklat yang memiliki mutu sedang atau dikenal juga sebagai Ordinary cocoa. Buahnya berwarna hijau, kulitnya tebal, biji buahnya tipis atau gepeng dan kotiledon berwarna ungu pada waktu basah. 

3. Jenis Trinitario 

Merupakan campuran dari jenis Criollo dengan jenis Forastero. Coklat Trinitario menghasilkan biji yang termasuk fine flavour cocoa dan ada yang termasuk bulk cocoa. Buahnya berwarna hijau atau merah dan bentuknya bermacam – macam. Biji buahnya juga bermacam – macam dengan kotiledon berwarna ungu muda sampai ungu tua pada waktu basah. 

Tanaman kakao dapat diperbanyak secara vegetatif dan generative. Perbanyakan vegetatif dengan menggunakan metode okulasi dan sambung pucuk. Perbanyakan vegetative dilakukan dengan menggunakan biji. Perbanyakan tanaman kakao juga dapat dilakukan dengan kombinasi antara perbanyakan vegetatif dengan perbanyakan generatif (Siregar et al, 1992). Salah satu faktor yang turut menunjang tingkat keberhasilan sambung pucuk dan okulasi adalah ketersediaan batang bawah yang subur dan sehat. Batang bawah yang subur dan sehat pada umumnya diperoleh dari biji yang berasal dari tengah buah. Biji yang berasal dari tengah buah pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar daripada dari bagian yang lain (Muljana, 1982) 

Biji yang baik adalah yang berasal dari bagian tengah buah, yaitu 2/3 bagian dari untaian biji (Setiawan, 1993). Biji yang terletak di bagian tengah menunjukkan persentase kerusakan dan biji yang tidak tumbuh terkecil serta daya dan panjang kecambah terbesar (Latif, 1982). Biji yang terletak di bagian tengah memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan bagian pucuk ataupun pangkal. Dengan demikian, secara kuantitatif, biji yang berukuran besar jumlah cadangan makanan akan semkin banyak sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidupnya (Hendrata dan Sutardi, 2009). Benih yang besar dan berat memiliki cadangan makanan yang banyak atau juga bisa karena memiliki embrio yang besar. Makin besar dan berat ukuran benih, maka kandungan protein dalam benih juga akan semakin banyak. Berat benih sangat menentukan kecepatan pertumbuhan dan produksi karena pada benih yang berat akan dihasilkan kecambah yang besar pada saat permulaan dan berat tanaman yang tinggi pada saat tanaman dipanen (Sutopo, 2002)

DAFTAR PUSTAKA

Crozier S.J, A.G Preston, J.W Hurst, M.J Payne, J.Mann, L.Hainly, L.Miller. 2011. Cacao seeds are a “Super Fruit”: A comparative analysis of various fruit powders and products. Chemistry Central Journal 4: 621-624. 

Hendra R dan Sutardi. 2009. Respon bibit kakao pada bagian pangkal, tengah, dan pucuk terhadap pemupukan majemuk. Agrovigor 2: 103-109. 

Latif, S. 1982. Pengaruh lama penyimpanan dan letak biji pada pod terhadap daya kecambah benih cokelat (Theobroma cacao L). Buletin BPP Medan 13: 45-50.

Muljana, W. 1982. Bercocok Tanam Coklat. Aneka Ilmu, Semarang. 

Setiawan, A.I. 1993. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Penebar Swadaya, Jakarta.

Siregar, T.H., S. Riyadi, dan L. Nuraeni. 1992. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya, Jakarta. 

Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Pers, Jakarta. 

Wood, G. and Las R. 1985. Cocoa. Longman, New York.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Perbanyakan Vegetatif dengan Grafting | Petani Hebat

Grafting merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama di kenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas. Grafting tidak dapat menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru tetapi hanya menggabungkan antara dua sifat tanaman yang kemungkinan besar berlainan. Selain berkaitan dengan aspek agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah dikenal sejak dahulu. 

Pada prinsipnya, grafting adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan jaringannya) yang masih hidup sedemikian rupa sehingga keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan tadi. Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya dalah batang bawah dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau juga apat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut dengan grafting. Namun jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan penempelan, budding, atau okulasi. 

Proses pertautan sambungan yang terjadi selama tanaman disatukan diawali oleh terbentuknya lapisan nekrotik pada permukaan sambungan yang membantu menyatukan jaringan sambungan terutama di dekat berkas vaskular. Pemulihan luka dilakukan oleh sel-sel meristematik yang terbentuk antara jaringan yang tidak terluka dengan lapisan nekrotik. Lapisan nekrotik ini kemudian menghilang dan digantikan oleh kalus yang dihasilkan oleh sel-sel parenkim sel-sel parenkim batang atas dan batang bawah masing-masing mengadakan kontak langsung, saling menyatu dan membaur. Sel parenkim tertentu mengadakan diferensiasi membentuk kambium sebagai kelanjutan dari kambium batang atas dan batang bawah yang lama. Pada akhirnya terbentuk jaringan/pembuluh dari kambium yang baru sehingga proses translokasi hara dari batang bawah ke batang atas dan sebaliknya dapat berlangsung kembali. Agar proses pertautan tersebut dapat berlanjut, sel atau jaringan meristem antara daerah potongan harus terjadi kontak untuk saling menjalin secara sempurna. Penyatuan dua jaringan tanaman ini hanya mungkin jika kedua jenis tanaman cocok (kompatibel) dan irisan luka rata, serta pengikatan sambungan tidak terlalu lemah dan tidak terlalu kuat, sehingga tidak terjadi kerusakan jaringan. Dalam melakukan grafting atau budding, perlu diperhatikan polaritas 

Perbanyakan vegetative dengan cara grafting memiliki beberapa kegunaan yang mungkin tidak terdapat pada metode perbanyakan vegetative yang lainnya. Diantara kegunaan perbanyakan dengan cara grafting adalah memperbaiki kualitas dan kuantitas tanaman, mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik (pada tanaman berumah dua), untuk peremajaan tanaman, menguji keberadaan penyakit akibat virus, mempercepat kematangan reproduktif, dan mendapatkan bentuk pertumbuhan khusus pada tanaman. 

Dengan menggabungkan dua tanaman menjadi satu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sambungan yang dilakukan mamu bersatu dan menghasilkan satu tanaman yang benar-benar dikehendaki. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: 

1. Hubungan stock dengan scion 

Semakin dekat hubungan kekeluargaan antara stock dengan scion akan semakin meningkatkan tingkat keberhasilan grafting yang dilakuan. Semakin jauh hubungan kekluargaan keduanaya akan meningkatkan tingkat inkompatibilitas sehingga proses grafting menjadi gagal. Inkompabilitas disebabkan oleh dua hal yaitu translocated incompatibility, dan lacalized incompatibility. 

Translocated incompatibility adalah terjadinya ketidaksesuaian karena terganggunya translokasi makanan yang menyebabkan adanya degenerasi jaringan phloem pada luka bekas grafting. Lacalized incompatibility terjadi karena adanya kontak yang kurang sempurna antara stock dengan scion sehingga jaringan cambium tidak dapat menyatu. 

Tandaatau gejala yang muncul ketika terjadi inkompatibilitas adalah tingkat keberhasilan grafting yang rendah, pada tanaman yang tumbuh daunnya menguning, mati muda pada bibit sambungan, terdapat perbedaan laju tumbuh antara batang atas dengan batang bawah, dan terjadinya pertumbuhan berlebihan baik batang atas maupun batang bawah. 

2. Kecermatan dalam melakukan grafting 

Grafting harus dilakukan sedemikian rupa agar floem dan xylem dari batang atas dapat bergabung dengan xylem dan floem dari batang bawah. Ketidak cermatan dapat menyebabkan kedunya tidak menyatu yang juga berakibat pada kegagalan dalam melakukan grafting. 

3. Kondisi faktor lingkungan 

Suhu dan kelembaban sangat berpengaruh terhadap keberhasilan grafting. Pembentukan jaringan penutup luka (kalus) sangat dipengaruhi oleh suhu. Kelembaban yang terlalu tingi akan meningkatkan potensi adanya cendawan yang yang menyebabkan penyakit pada luka bekas grafting. 

Walaupun pada prinsipnya tidak terbentuk tanaman baru pada grafting, namuan batang bawah dapat berpengaruh terhadap batang atas. Pengaruh yang ditimbulkan antara lain: mengontrol kecepatan tumbuh batang atas dan bentuk tajuk, mengontrol pembungaan dan jumlah tunas, mengontrol ukuran dan kemasakan buah, serta membuat batang atas lebih resisten terhadap hama dan penyakit tanaman. 

Secara umum, hanya terdapat dua tipe dalam pelaksanaan grafiting, yaitu sambung pucuk dan okulasi. Akan tetapi, dari kedunya masih dapat dipisahkan menjadi beberapa model lagi. Beberapa contoh model sambung pucuk adalah model jepitan lidah, model pensil, dan sambung samping model jepitan lidah. Sedangkan model yang ada pada metode okulasi adalah model T atau perisai, model cetakan, dan model kepingan 

DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, N.H., J.M. Roshetko, E. Nugraha. 2006. Teknik Pembibitan dan Peranyakan Vegetatif Tanaman Buah, World Agroforestry Center. 

Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 

Hartmann, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies, and R. L. Geneve. 1997. Plant propagation principles and practices. 6th ed. Prentice Hall, Englewood Cliffs, N.J. 

Mangoendidjojo, W. 2007. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta. 

Widiarsih, S., Minarsih, Dzurrahmah. 2008. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Buatan. http://willy.situshijau.co.id

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Budidaya Tanaman Vanili | Petani Hebat

Tanaman panili atau si Emas Hijau merupakan komoditi yang menjanjikan. Namun tidak semua panili berharga “emas”, hanya kualitas terbaiklah yang diberikan harga istimewa, sehingga petani terus berupaya meningkatan produksi panili secara Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian (aspek K-3).Panili dapat hidup di iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya matahari + 30%-50%, suhu udara optimal 200C-250C, kelembaban udara sekitar 60%-80%, ketinggian tempat 300-800 m dpl. Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), mudah menyerap air, pH tanah + 5,7 – 7

PEMBIBITAN

Penyeleksian: Bibit dari jenis panili bernilai ekonomi yaitu varietas Vanilla planifolia Andrews, Vanilla tahitensis JW. Moore, Vanilla pompana. 
Syarat bibit generatif yaitu: tulen, punya sifat yang hampir sama dengan induknya; murni, biji tidak tercampur dengan yang berkualitas jelek; biji dalam kondisi segar dan sehat; bibit vegetatif : tanaman induk sehat dan cukup umur, sudah mengeluarkan sulur dahan yang kuat, tanaman induk belum atau jangan sampai berbuah.
Penyiapan: bibit generatif yang dikalukan harus berasal dari biji yang unggul, sedangkan bibit Vegetatif dengan stek, mempercepat perakaran stek dapat direndam Hormonik (1-2 cc/liter) kemudian dibiarkan agak layu baru ditanam dan disiram POC NASA (2-3 ttp) + Hormonik ( 1 ttp) per 10 liter air. 
Teknik Penyemaian Benih: Bibit disemai dalam tanah berpasir supaya akar mudah tumbuh. Tempat penyemaian harus teduh.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian: Penyiraman setiap hari, tidak boleh terlalu basah. Bibit yang jelek disingkirkan. Setiap seminggu sekali semprot dengan POC NASA (2-3 tutup) + HORMONIK ( 1 tutup) per tangki (14-17 liter).
Pemindahan Bibit: Pemindahan bibit ke lapangan tergantung asal bibit, yaitu bibit stek sekitar umur 1-2 bulan, bibit biji waktunya lama.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM

Pengolahan lahan dikerjakan pada pertengahan musim kemarau supaya pohon pelindung dapat ditanam, cek kondisi tanah; Bersihkan lahan dari gulma dan dibajak; Buat jalur bedengan, lebar 80-120 cm dan lebar parit 30-50 cm.

Lakukan pengapuran bila kondisi tanah terlalu asam.

PENANAMAN

Penanaman di tengah bedengan, pola tanam monokultur
Buat lubang tanam dekat tanaman penegak berukuran panjang, lebar dan dalam antara 20x15x10 cm, 25x20x12 cm dan 30x25x15 cm.
Tanam stek dengan cara memasukkan 3 ruas seluruhnya ke dalam lubang secara mendatar agar akar tumbuh cepat dan sempurna
Tutup dengan tanah galian yang dicampur dengan pupuk kandang
Stek bibit bagian atas yang tidak terbenam dalam tanah diikat pada pohon panjatan dengan ikatan longgar.
Waktu tanam stek bibit yang baik pada awal musim hujan. Sedangkan stek yang akan ditanam sebaiknya dibiarkan / dilayukan terlebih dahulu selama 4 – 7 hari dan pangkal stek bibit direndam dalam POC NASA / HORMONIK (1-2 cc/liter) + Natural GLIO untuk menghindari pembusukan.

PEMELIHARAAN TANAMAN 

1. Penyulaman: Lakukan pengecekan setelah umur 2-3 minggu setelah tanam, apabila ada stek yang tumbuh kurang baik, segera disulam. 

2. Penyiangan dilakukan sebulan sekali sesudah penanaman sampai pertumbuhan panili tidak kerdil dan terlambat. Pembubunan bersamaan dengan penyiangan untuk menjaga bedengan tetap rapi dan tanah tetap gembur agar air mudah terserap. 

3. Perempelan ada 3 yaitu: Perempelan bentuk, memotong 15 cm dari tanaman yang dilengkungkan dan sisakan 3 cabang terbaik untuk dipelihara agar terbentuk kerangka tanaman kuat dan seimbang; Perempelan produksi, memotong pucuk sepanjang 10-15 cm menjelang musim berbunga dan saat berbuah untuk merangsang pertumbuhan generatif terutama pertumbuhan bunga dan buah dan Perempelan peremajaan, memotong cabang-cabang yang sudah pernah berbuah dan cabang-cabang yang sakit. 

4. Pemupukan: Tebar pupuk makro di sekitar pohon dan timbun dengan tanah karena sistem perakaran panili cukup dangkal. Kebutuhan pupuk makro per ha per tahun adalah Urea 8 kg, TSP 4 kg, KCl 14 kg, CaCO3 5 – 10 kg, MgSO4 H2O 2,5 – 5 kg/ha/tahun dan pupuk kandang 10-20 kg/pohon/tahun. Pemupukan diberikan setahun sekali. Akan lebih baik jika dikocor dengan SUPER NASA dosis + 0,5 sdm / 5 lt air per pohon setiap 3 bulan sekali dan penyemprotan POC NASA dosis 4-5 tutup/tangki setiap 2 – 4 minggu sekali atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 2-4 minggu sekali. 

5. Pengairan dan Penyiraman.Tanaman panili tidak tahan terhadap kekeringan sehingga pada musim kemarau perlu disiram secukupnya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, perkembangan bunga serta buah. 

6. Pemberian Mulsa & Pendangiran: Pemberian mulsa dapat dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan pendangiran. Bahan mulsa dari hasil pemangkasan pohon pelindung, tetapi bisa juga serbuk gergaji yang diletakkan di atas permukaan tanah dekat pohon panili. 

7. Perambatan:Sistem pagar sulur-sulur, tanaman panili dibiarkan menjalar pada pagar yang telah dipasang secara horisontal. Pagar tempat menjalarnya panili dapat dibuat dari bambu yang diikatkan pada pohon yang satu dengan pohon yang lain.Sistem perambatan penunjang tunggal, tanaman panili dirambatkan lurus ke atas pada naungannya. 

8. Pemangkasan Pohon Pelindung: Pemangkasan cabang dilakukan untuk mempertahankan agar tetap teduh, mempermudah sistem sirkulasi dan mengatur intensitas sinar matahari. 

9. Pembungaan dan Penyerbukan: Panili berbunga setelah berumur 1,5-3 tahun, bunga yang muncul berupa dompolan dan akan mekar satu bunga secara bergantian. Mekarnya bunga hanya berlangsung 12 jam, yaitu mulai pukul 24:00 sampai menjelang tengah hari, sesudah itu bunga mulai layu dan mati. Oleh karena itu penyerbukan bunga dilakukan sekitar pukul 08:00 sampai 10:00. Penyerbukan buatan pada prinsipnya adalah mengangkat/memotong bibir yang membatasi kepala sari dan kepala putik, kemudian benang sari ditekan ke kepala putik untuk dilakukan penyerbukan. Seminggu setelah penyerbukan semprot dengan dosis POC NASA (3-4 tutup) dan HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 2-3 minggu sekali.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Pemeliharaan Tanaman Vanili | Petani Hebat

Pemeliharaan Tanaman Vanili

Penyiangan dan Pemberian Mulsa

Penyiangan dilakukan sebulan sekali, dan pada musim kemarau tidak diperlukan penyiangan Sebaiknya penyiangan di sekitar perakaran tanaman, dilakukan dengan tangan.

Tanaman vanili tidak tahan kekeringan sehingga diperlukan mulsa/bahan organik lain. Untuk mengatasi bahaya genangan air, perlu dibuat parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar tanaman vanili. Pengaliran air ini akan mempergiat pertumbuhan tanaman dan mempercepat perkembangan bunga/buah, sehingga mutu buah akan lebih baik.

Pemupukan.

Tanaman vanili sebaiknya dibudidayakan secara organik dengan memberikan pupuk kandang sapi atau kambing sebanyak 5-10 kg/pohon pada awal dan akhir musim penghujan. Apabila tidak dibudidayakan secara organik, pemupukan dapat ditambah dengan pupuk an oranik berupa pupuk daun maupun pupuk yang diberikan melalui tanah. Pupuk daun diberikan setiap 1-2 minggu sekali. Selama musim penghujan pupuk diberikan pada pagi hari dan sore hari pada saat udara cerah. Dosis pupuk daun yang diberikan 8-10 g/liter air tergantung kondisi tanaman. Pemupukan melalui tanah diberikan pada awal dan akhir musim penghujan. Pemberian pupuk dilakukan dengan disebar secara merata di daerah perakaran vanili kemudian ditutup dengan tanah. Dosis pupuk untuk tanaman berumur kurang dari dua tahun adalah 20-40 g urea, 35-70 g TSP dan 40-80 g K Cl per tahun. Untuk tanaman berumur lebih dari dua tahun adalah 40-80 g urea, 70-140 g TSP, dan 80-160 g KCl per tahun.

Perbaikan Guludan dan Saluran Pembuangan Air

Ukuran guludan dipertahankan dengan cara mengikis tanah di sekitarnya dan membumbunkannya pada guludan. Selama melakukan kegiatan di kebun diusahakan tidak melukai tanaman vanili. Menjelang musim penghujan, saluran-saluran air pembuangan perlu diperbaiki agar air dapat mengalir dengan lancar sehingga kebun tidak tergenang.

Pemangkasan Pohon Pelindung/Panjatan

Pemangkasan pohon pelindung/panjatan dilakukan untuk mengatur kelembaban dan intensitas cahaya yang sesuai untuk vanili baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. Disamping itu juga untuk memudahkan peredaran udara dan pemeliharaan tanaman.

Pemangkasan pohon pelindung/panjatan ada dua cara yaitu pangkasan bentuk dan pangkasan rutin. Pangkasan bentuk dilakukan setinggi dua meter di atas permukaan tanah sehingga terjadi percabangan melebar setinggi dua meter untuk melengkungkan atau mengkaitkan batang vanili. Daun-daun hasil pangkasan pohon panjat setelah kering dapat digunakan sebagai mulsa. 

Pemangkasan pengaturan/pangkasan rutin dimaksudkan untuk mengatur masuknya sinar matahari ke dalam kebun sebesar 50% intensitas matahari dari luar. Pemangkasan dilakukan 20 cm di atas lengkungan batang vanili dan dipangkas setengah dari seluruh pohon pelindung dengan selang-seling selang satu baris. Pemangkasan ini dilakukan mulai awal musim hujan dengan interval /kisaran 3-4 bulan sekali. Lakukan juga pemangkasan ranting di akhir musim hujan bila pertumbuhannya terlalu rimbun (lebat).

Pemangkasan Tanaman vanili.

Pemangkasan bentuk: Potonglah 15 cm bagian ujung tanaman vanili yang dilengkungkan dan sisakan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.

Pemangkasan produksi: Tanaman vanili pada umumnya mulai berbunga pada umur 24-36 bulan setelah tanam, namun keluarnya bunga ini perlu dirangsang terlebih dahulu dengan cara pemangkasan. Potonglah 2-3 ruas pucuk tanaman menjelang musim berbuga (2-4 bulan sebelumnya) dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga untuk menyempurnakan pembuahan. 

Pemangkasan Peremajaan: Dilakukan segera setelah tanaman selesai dipanen, yaitu dengan memotong cabang-cabang yang telah selesai berbuah untuk merangsang keluarnya tunas baru. Dengan demikian tanaman menjadi remaja dan berpotensi kembali.

Sumber :

Pedoman Teknis Budidaya Vanili. Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. 2008.

Petunjuk Teknis Budidaya Panili, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta, Desember 1997.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Pemanenan Tanaman Kopi | Petani Hebat

Tanaman kopi mulai berproduksi pada umur 2,5 – 3 tahun setelah tanam bergantung pada teknik budidaya, iklim, dan jenis tanaman kopi yang ditanam. Untuk tanaman kopi Robusta, panen dimulai ketika tanaman berumur 2,5 tahun, sedangkan tanaman kopi Arabika, panen dimulai ketika tanaman berumur 2,5 – 3 tahun setelah tanam. Tanaman kopi yang ditanam di daerah dataran rendah umumnya berproduksi lebih awal dibandingkan dengan tanaman kopi yang ditanam di daerah dataran tinggi.

Produksi buah kopi meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun dan mencapai puncak pada umur antara 7 sampai 9 tahun setelah tanam (TM IV sd VI). Panen puncak pada tahun tersebut dapat menghasilkan produksi kopi beras sebanyak 500 sampai 1.500 kg per ha per tahun, sedangkan jika tanaman kopi dikelola secara intensif produksinya bisa mencapai 2.000 kg per ha per tahun.

Pada daerah-daerah basah, distribusi panen lebih merata daripada di daerah-daerah kering, sehingga masa panennya lebih panjang (April sd Oktober). Rendemen buah kopi, yaitu perbandingan antara berat kopi biji dan berat kopi gelondong berbeda-beda menurut jenis kopinya. Rendemen kopi Robusta 22 – 24%, kopi Arabika 16 – 18%, dan kopi Liberika 10 -12%. 

Untuk memperoleh mutu yang baik, buah kopi dipetik setelah matang. Buah matang kopi dicirikan dengan perubahan warna buah dari hijau ke merah. Waktu yang dibutuhkan kuncup bunga hingga menjadi buah kopi yang siap panen adalah antara 8 sd 11 bulan untuk kopi Robusta dan 6 sd 8 bulan untuk kopi Arabika. Buah kopi masak di musim kemarau, yakni antara bulan April sd Oktober. Oleh karena pembungaan tanaman kopi tidak serempak, waktu matang buah pun tidak akan bersamaan, sehingga panen buah dilakukan secara bertahap. Tahapan tersebut antara lain panen pendahuluan, panen raya, dan panen lelesan.

Panen pendahuluan dilakukan antara bulan Februari dan Maret. Panen pendahuluan sebetulnya dilakukan dengan tujuan agar penyebaran beberapa hama dan penyakit yang menyerang buah kopi dapat diminimalisasi, karena buah yang dipanen adalah buah kopi yang terserang hama dan penyakit, khususnya hama bubuk buah. Perlu diketahui bahwa, buah kopi yang terserang hama bubuk buah memiliki kenampilan yang tidak normal karena berwarna kuning sebelum waktunya. Buah kopi yang sudah dipetik, harus segera direbus dan dijemur untuk kemudia diolah secara kering.

Panen raya dilakukan antara bulan Mei dan Juli. Panen ini dilakukan dengan memetik semua buah yang sudah berwarna merah. Penen raya berlangsung selama 4 sampai 5 bulan dengan intensitas 10 sampai 14 hari sekali. Pada panen ini, buah kopi yang masih berwarna hijau yang terbawa ketika panen wajib disortasi dan dipisahkan dari buah berwarna merah agar tidak menurunkan mutu buah kopi yang dihasilkan.

Panen racutan adalah panen yang dilakukan untuk mengambil semua buah kopi yang tersisa di pohon setelah panen raya dilakukan. Dalam praktiknya, panen racutan dilakukan dengan memetik semua buah, baik itu yang sudah berwarna merah matang maupun buah yang masih berwarna hijau.

Panen lelesan adalah panen yang dilakukan dengan mengumpulkan semua buah kopi yang jatuh di sekitar pohon. Panen ini dilakukan agar buah kopi yang tersisa dikebun tidak dijadikan inang berbagai hama tanaman kopi seperti bubuk buah yang dapat menyerang pada panen kopi di tahun berikutnya.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Mengenal Cabe Jawa (Piper retrofactum Vahl) Sebagai Obat

Mengenal Cabe Jawa (Piper retrofactum Vahl) Sebagai Obat

Tanaman Cabe Jawa merupakan tanaman asli Indonesia. Termasuk Famili piperaceae, dengan nama lain piper longum L. Nama cabe jawa bermacam-macam yaitu di Sumatera dengan nama: Lada panjang, cabai jawa, cabai panjang; di Jawa: cabean, cabe areuy, cabe jawa, cabe sula (Jawa), cabi jamo, cabe onggu, cabe solah (Madura) ; dan di Sulawesi: cabia (Makasar).

Morfologi Tanaman Cabe Jawa

Tanaman tumbuh memanjat, melilit atau melata dengan akar lekatnya. Cabe jawa termasuk tanaman menahun yang biasa ditanam dipekarangan, di ladang atau tumbuh liar ditempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan banyak mengandung pasir didekat pantai dengan ketinggian 0-600 meter diatas permukaan laut. 
Batang, panjang dapat mencapai 10 meter, bercabang mulai dari pangkal batang yang keras (menyerupai kayu). berbentuk. Batang cabangnya lunak dan dilengkapi dengan akar lekat.
Daun, berbentuk bundar telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung meruncing, panjang 8,5-30 cm, lebar 3-13 cm, daun tunggal dan bertangkai.
Bunga, berkelamin tunggal, bentuk bulir tegak atau merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina.
Buah, majemuk berupa bulir bila sudah masak berwarna merah cerah, bentuk bulat panjang sampai silindris dengan ujung mengecil panjang 2-7 cm, garis tengah 4-8 mm, gagang panjang atau tanpa gagang dengan permukaan luar tidak rata.. 
Biji, panjang 2-2,5 mm, keras berwarna coklat kehitaman.
Perbanyakan tanaman, dengan stek batang atau biji.

Kandungan Kimia Cabe Jawa

Kandungan kimia pada buah antara lain mengandung zat pedas piperine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 4-methylenedioxy benzene, piperidine, minyak atsiri, N-isobutyl-decatrans-2-trans-4-dienamide, 1-undecylenyl-3 dan sesamin. Sedang kandungan kimia pada akar antara lain piperine, piplartine dan piperlonguminine. Bagian yang digunakan sebagai obat buah dan akarnya.

Sifat kimia dan efek farmalogis

Buah rasanya pedas dan panas. Dapat menghilangkan dingin dan rasa sakit (bersifat analgetik), sedang akar rasanya pedas dengan efek hangat.

Khasiat

Buah dapat dipergunakan untuk mengobati berbagai keluhan sakit antara lain pada ulu hati, muntah, diare dan disentri, sakit kepala, sakit gigi, hidung berlendir, aphrodisiac dan rasa lemah (neurasthenia).

Akar dapat untuk mengobati kembung, ulu hati, pencernaan tidak lancar, fungsi gijal lemah dan wanita tidak bisa hamil.

Cara pemanfaatan sebagai obat

Buah dapat diminum dengan cara digodok sebanyak 2,5-5 gram, atau dijadikan pil atau bubuk. Sedang untuk pemakaian obat luar dapat dilakukan dengan digiling menjadi bubuk kemudian dihisap atau disumbatkan pada lubang gigi yang sakit. Pemanfaatan akar juga sama seperti pemanfaatan pada buah yaitu dengan cara diminum dengan digodok sebanyak 2,5-5 gram akar atau dijadikan pil atau bubuk.

Cara pemakaian pengobatan

1. Untuk mengatasi rasa lemah (neurasthenia) dapat dilakukan dengan ramuan: 6 butir cabe jawa, 3 batang rimpang alang-alang, ¾ jari rimpang lempoyang, ¾ genggam daun sambiloto, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong, kemudian digodok dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali sebanyak ¾ gelas.

2. Untuk masuk angin dapat dilakukan dengan meramu 3 butir cabe jawa, ¼ genggam daun poko (Mentha arvensisi javanica BI) 

3. Obat kuat dan untuk membersihkan rahim setelah melahirkan dengan menumbuk halus 3 garam akar yang sudah kering kemudian diseduh dengan air panas, kemudian diminum sehari satu kali.

4. Pencernaan terganggu, batuk, bronchitis, ayan, demam sehabis melahirkan, penguat lambung, paru dan jantung dapat diobati dengan ramuan 6 gram buah cabe jawa mentah kering yang ditumbuk halus kemudian ditambahkan madu secukupnya dan diminum. 

5. Obat kumur dapat dipergunakan dengan 3 lembar daun cabe yang ditumbuk, kemudian diseduh dengan segelas air panas dan selanjutnya dapat dipergunakan untuk kumur.

6. Untuk pereda kejang perut dapat dipergunakan dengan 3 lembar daun cabe jawa yang ditumbuk lalu diseduh dengan satu gelas air panas kemudian diminum.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Budidaya Tanaman Sagu | Petani Hebat

Sagu (Metroxylon sp.) di duga berasal dari Maluku dan Irian. Di wilayah Indonesia bagian Timur, sagu sejak lama dipergunakan sebagai makanan pokok oleh sebagian penduduknya terutama di Maluku dan Irian Jaya.

Sagu dari genus Metroxylon, secara garis besar digolongkan menjadi dua, yaitu : yang berbunga atau berbuah dua kali (Pleonanthic) dan berbunga atau berbuah sekali (Hapaxanthic) yang mempunyai nilai ekonomis penting, karena kandungan karbohidratnya lebih banyak. Golongan ini terdiri dari 5 varietas penting yaitu :a). Metroxylon sagus, Rottbol atau sagu molat; b). Metroxylon rumphii, Martius atau sagu Tuni; c). Metroxylon rumphii, Martius varietas Sylvestre Martius atau sagu ihur; d). Metroxylon rumphii, Martius varietas Longispinum Martius atau sagu Makanaru; e). Metroxylon rumphii, Martius varietas Microcanthum Martius atau sagu Rotan

Perbanyakan pada tanaman sagu adalah: 

Dengan metode generatif dan 
Vegetatif. Secara generatif yaitu dengan menggunakan biji yang berasal dari buah yang sudah tua dan rontok dari pohonnya. Biji yang digunakan adalah biji yang berasal dari pohon induk yang baik, yang subur dan produksinya tinggi

Jumlah curah hujan yang optimal bagi pertumbuhan sagu antara 2.000 – 4.000 mm/tahun, yang tersebar merata sepanjang tahun. Sagu dapat tumbuh sampai pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut (dpl), namun produksi sagu terbaik ditemukan sampai ketinggian 400 m dpl. Suhu optimal untuk pertumbuhan sagu berkisar antara 24,50 – 29oC dan suhu minimal 15oC, dengan kelembaban nisbi 90%. Sagu dapat tumbuh baik di daerah 100 LS – 150 LU dan 90 – 180 darajat BT, yang menerima energi cahaya matahari sepanjang tahun. Sagu dapat ditanam di daerah dengan kelembaban nisbi udara 40%. Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhannya adalah 60%.

Kegiatan persiapan bahan tanam meliputi ; 1) seleksi bibit, 2) perlakuan terhadap bibit, dan 3) persemaian. Tujuan dari seluruh kegiatan tersebut yaitu untuk mendapatkan bibit yang berkualitas baik, bebas hama dan penyakit tanaman sehingga bibit tersebut dapat ditanam di lapangan dengan persentase hidup yang lebih tinggi. Kegiatan budidayanya meliputi :

1) Penanaman di lapangan; Abut untuk pembibitan sebaiknya yang telah matang atau tua (pohon induk sudah dipanen 3-4 kali), bobot abut 2-5 kg, bonggol atau banir bentuk “L”. 

2). Pemisahan abut dari pohon induk dilakukan dengan pemotongan pada daerah leher yang berkayu (keras), akar-akar disekitar stolon mirip akar keras dan akar dipangkas hingga 4-5 cm dan pelepah abut dipotong hingga 30-40 cm.. 

3). Abut yang sudah dipisahkan dari induknya harus segera disemai (kurang dari 24 jam) untuk meningkatkan persentase hidup abut. Abut yang sudah dilangsir ke tepi kanal harus lembab dan dinaungi agar tidak terkena sinar matahari secara langsung yang dapat menurunkan kadar air abut. 

4). Sebelum abut disusun dalam rakit persemain harus dilakukan penyeleksian berdasarkan kesegaran bibit yang ditandai oleh pelepah yang segar dan mengkilap, abut tua yang ditandai oleh warna merah muda pada banir, bobot abut 2-5 kg, bonggol atau banir bentuk “L”, tinggi pelepah abut dipotong hingga 30-40 cm, sertatidak terserang hama dan penyakit.

5). Setelah abut diseleksi, abut dicelupkan ke dalam larutan fungisida (dithane) untuk menghindari serangan hama atau jamur. Dosis larutan fungisida yang digunakan adalah 2 gram/liter atau 2 cc/liter air. Lama perendaman bibit kedalam larutan tersebut ± 2-5 menit.

6). Sistim pembibitan yang dilakukan adalah pesemaian rakit pada kanal dengan air mengalir. Rakit pelepah tua tanaman sagu dewasa. Rakit berukuran 2,5 x 1 merer yang dapat menampung 70 – 80 abut tergantung ukuran banir.(Gambar 5). 

7). Abut disemai dalam rakit selama 3 bulan. Penyemaian yang terlalu lama akan menyulitkan proses pengangkutan, karena abut terlalu besar. Pertumbuhan abut di pesemaian sering tidak seragam.

8). Sebelum ditanam, abut terlebih dahulu dipangkas pelepah daunnya untuk mengurangi penguapan. Jarak tanam sagu yang digunakan biasanya 8 x 8 m atau 10 x 10 m dan ukuran lubang 30x30x30 cm. Waktu penanaman sebaiknya dilakukan musim hujan.

9) Penanaman di lapangan ; Penanaman bibit tanaman sagu dilakukan setelah bibit disemai tiga bulan dan telah memiliki 2 – 3 helai daun baru serta memiliki perakaran yang baik.

10) Pengendalian gulma ; berfungsi untuk mengurangi persaingan antara tanaman sagu dan gulma di sekitar rumpun sagu dalam pengambilan air, unsur hara, sinar matahari, dan ruang tumbuh dan berkembang

11) Pemupukan; Dosis pemupukan sangat tergantung pada kesuburan tanah tempat sagu tersebut tumbuh dan dosis untuk tanah mineral akan berbeda dengan di tanah gambut

12) Pengendalian hama dan penyakit ; Keberadaan hama dan penyakit tidak terlalu mengganggu pertumbuhan tanaman sagu. Botryonopa grandis Blay yang menyerang daun muda, Coptotermes spp. (rayap) di kawasan gambut dan serangga Rhynchophorus spp. yang menyerang daun sagu. Hama lain yang menyerang adalah tikus, kera dan babi yang sering kali menyerang tanaman sagu muda.

Sumber : 

Haryanto, B. dan P. Pangloli. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Kanisius, Yogyakarta.140 hlm

Tokede, M.J. dan V.E. Fere. 1997. Tinjauan teknologi budi daya sagu masyarakat asli Papua. Jurnal Hipere, Fakultas Pertanian Universitas Cendrawasih II: 1-10

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.