Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Budidaya Tanaman Salak yang Hebat

1. SEJARAH SINGKAT

Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai prospek baik untuk diusahakan. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai.

2. JENIS TANAMAN

Di dunia ini dikenal salak liar, seperti Salacca dransfieldiana JP Mo-gea; S. magnifera JP Mogea; S. minuta; S. multiflora dan S. romosiana. Selain salak liar itu, masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex. Blume yang juga disebut S. wallichiana, C. Martus yang disebut rakum / kumbar (populer di Thailand) sebagai pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ini tidak berduri, bunganya berumah 2 (dioeciious). Salak termasuk famili: Palmae (palem-paleman), monokotil, daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek, lama-kelamaan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan batangnya yang kecil).

Budidaya Tanaman Salak

Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir, salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2 butir, dan salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi.

3. MANFAAT TANAMAN

Buah salak hanya dimakan segar atau dibuat manisan dan asinan. Pada saat ini manisan salak dibuat beserta kulitnya, tanpa dikupas. Batangnya tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Buah matang disajikan sebagai buah meja. Buah segar yang diperdagangkan biasanya masih dalam tandan atau telah dilepas (petilan). Buah salak yang dipetik pada bulan ke 4 atau ke 5 biasanya untuk dibuat manisan.

4. SENTRA PENANAMAN

Tanaman salak banyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, NTB dan Kalimantan Barat.

5. SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim

Tanaman ssalak sesuai bila ditanam di daerah berzona iklim Aa bcd, Babc dan Cbc. A berarti jumlah bulan basah tinggi (11-12 bulan/tahun), B: 8-10 bulan/tahun dan C : 5-7 bulan/tahun.
Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau kelembaban yang tinggi.
Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh.
Suhu yang paling baik antara 20-30°C. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tidak tahan genangan air.

5.2. Tanah

Tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab.
Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 – 7,5.
Kebun salak tidak tahan dengan genangan air. Untuk pertumbuhannya membutuhkan kelembaban tinggi.

5.3. Ketinggian Tempat

Tanaman salak tumbuh pada ketinggian tempat 100-500 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman salak adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yang baik. Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif). Pembibitan secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yang baik diperoleh dari pohon induk yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak dan seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan.

Keuntungan perbanyakan bibit secara generatif:

dapat dikerjakan dengan mudah dan murah
diperoleh bibit yang banyak
tanaman yang dihasilkan tumbuh lebih sehat dan hidup lebih lama
untuk transportasi biji dan penyimpanan benih lebih mudah
tanaman yang dihasilkan mempunyai perakaran kuat sehingga tahan rebah dan kekeringan
memungkinkan diadakan perbaikan sifat dalam bentuk persilangan.

Kekurangan perbanyakan secara generatif:

kualitas buah yang dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena mungkin terjadi penyerbukan silang
agak sulit diketahui apakah bibit yang dihasilkan jantan atau betina.
Persyaratan Bibit : Untuk mendapatkan bibit yang baik harus dilakukan seleksi terhadap biji yang akan dijadikan benih. 

Syarat-syarat biji yang akan dijadikan benih :

Biji berasal dari pohon induk yang memenuhi syarat.
Buah yang akan diambil bijinya harus di petik pada waktu cukup umur.
Mempunyai daya tumbuh minimal 85 %.
Besar ukuran biji seragam dan tidak cacat.
Biji sehat tidak terserang hama dan penyakit.
Benih murni dan tidak tercampur dengan kotoran lain.
Penyiapan Bibit
Bibit dari Biji:
Biji salak dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat.
Rendam dalam air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci.

Bibit dari Anakan :

Pilih anakan yang baik dan berasal dari induk yang baik
Siapkan potongan bambu, kemudian diisi dengan media tanah
Budidaya Tanaman Salak

Teknik Penyemaian Bibit

Bibit dari Biji :
Biji salak yang telah direndam dan dicuci, masukkan kedalam kantong plastik yang sudah dilubangi (karung goni basah), lalu diletakkan di tempat teduh dan lembab sampai kecambah berumur 20-30 hari
Satu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP dan KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-3 minggu sekali
Agar kelembabannya terjaga, lakukan penyiraman setiap hari

Bibit dari Anakan dengan pesemaian bak kayu :

Buat bak kayu dengan ukuran tinggi 25 cm, lebar dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan
Diisi dengan tanah subur dan gembur setebal 15-20 cm
Diatas tanah diiisi pasir setebal 5-10 cm
Arah pesemaian Utara Selatan dan diberi naungan menghadap ke Timur
Benih direndam dalam larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter air
Tanam biji pada bak pesemaian dengan jarak 10 x 10 cm
Arah biji dibenamkan dengan posisi tegak, miring/rebah dengan mata tunas berada dibawah

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Untuk pembibitan dari biji, media pembibitan adalah polybag dengan ukuran 20 x 25 cm yang diisi dengan tanah campur pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag. Pembibitan dengan sistem anakan, bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar telah tumbuh dan anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dalam polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok teh.

Pemindahan Bibit : Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan, setelah 6 bulan bibit baru bisa dipindahkan ke lapangan.

6.2. Pengolahan Lahan

Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan salak harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air.

Pembukaan Lahan :

Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.

6.3. Teknik Penanaman

Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 1 x 4 m; 2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran lubang dapat juga dibuat 50 x 50 x 40 cm, dengan jarak antar 2 x 4 m atau 3 x 4 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 10 kg.

Cara Penanaman : Biji ditanam langsung dalam lubang sebanyak 3- 4 biji per lubang. Sebulan kemudian biji mulai tumbuh

Lain-lain : Untuk menghindari sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah tanaman peneduh seperti tanaman kelapa, durian, lamptoro dan sebagainya. Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, dapat ditanam tanaman peneduh sementara seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam dengan jarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m dan lamtoro 12 x 12 m.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

Setelah selesai ditanam, tanaman salak perlu dipelihara dengan benar dan teratur sehingga diperoleh produksi kebin yang baik dan produktif. Pemeliharaan ini dilakukan sampai berakhirnya masa produksi tanaman salak.

Penjarangan dan Penyulaman : Untuk memperoleh buah yang berukuran besar, maka bila tandan sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan. Biasanya penjarangan dilakukan pada bulan ke 4 atau ke 5. Penyulaman dilakukan pada tanaman muda atau yang baru ditanam, tetapi mati atau pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau misalnya terlalu banyak tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita perlu tanaman cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dari jumlah keseluruhan, yang seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk melakukan penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dengan cara putaran, yaitu mengikutsertakan sebagian tanah yang menutupi daerah perakarannya. Sewaktu membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya kita bungkus dengan plastik agar akar-akar di bagian dalam terlindung dari kerusakan, dilakukan dengan hati-hati.

Penyiangan : Penyiangan adalah membuang dan memebersihan rumput-rumput atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di kebun salak. Tanaman pengganggu yang lazim di sebut gulma ini bila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman salak dalam memperebutkan unsur hara dan air. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan tiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur setahun. Setelah itu penyiangan cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, dilakukan pada awal dan akhir musim penghujan.

Pembubunan : Sambil melakukan penyiangan, dilakukan pula penggemburan dan pembumbunan tanah ke pokok tanaman salak. Hal ini dilakukan untuk menghemat ongkos kerja juga untuk efisiensi perawatan. Tanah yang digemburkan dicangkul membentuk gundukan atau bumbunan yang berfungsi untuk menguatkan akar dan batang tanaman salak pada tempatnya. Bumbunan jangan sampai merusak parit yang ada.

Perempalan dan Pemangkasan : Daun-daun yang sudah tua dan tidak bermanfaat harus dipangkas. Juga daun yang terlalu rimbun atau rusak diserang hama. Tunas-tunas yang terlalu banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat tanaman berbuah (perempalan). Dengan pemangkasan, rumpun tanaman salak tidak terlalu rimbun sehingga kebun yang lembab serta pengap akibat sirkulasi udara yang kurang lancar diperbaiki. Pemangkasan juga membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara seimbang.

Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali.Apabila dalam rumpun salak terdapat beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu produktivitas tanaman. Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian yang disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi tanaman. Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yang tajam. Pemangkasan yang dilaksanakan pada waktu dan cara yang tepat akan membantu tanaman tumbuh baik dan optimal.

Pemupukan : Semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan tujuan memberi tambahan unsur hara untuk memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman disebut pupuk. Ada pupuk yang diberikan melalui daerah perakaran tanaman (pupuk akar). Pupuk yang diberikan dengan cara penyemprotan lewat daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah dan sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Ure, TSP, Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, dan sebagainya. Pupuk organik yang sering diberikan ke tanaman salak adalah pupuk kandang. Umur tanaman :

0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000, Urea 5 gram, TSP 5 gram, KCl 5 gram.
12-24 bulan (1 x 2 bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.
24-36 bulan (1 x 3 bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.
36–dst (1 x 6 bulan): Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.

Pengairan dan Penyiraman : Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman, tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi dan aliran permukaan. Sebagian kecil saja yang tertahan di daerah perakaran, air yang tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Dalam budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi, untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara dan jumlah yang sesuai.

Pemeliharaan Lain : Setelah ditanam di kebun kita buatkan penopang dari bambu atau kayu untuk menjaga agar tanaman tidak roboh.

Budidaya Tanaman Salak

7. HAMA DAN PENYAKIT

Hama

Kutu wol /putih (Cerataphis sp.) : Hama ini bersembunyi di sela-sela buah.
Kumbang penggerek tunas (Omotemnus sp..)
Kumbang penggerek batang :

Menyerang ujung daun yang masih muda (paling muda), kemudian akan masuk ke dalam batang. Hal ini tidak menyebabkan kematian tanaman, tetapi akan tumbuh anakan yang banyak di dalam batang tersebut.

Pengendalian: dimatikan atau dengan cara meneteskan larutan insektisida (Diazenon) dengan dosis 2 cc per liter pada ujung daun yang terserang atau dengan cara menyemprot. Dalam hal ini diusahakan insektisida dapat masuk ke dalam bekas lubang yang digerek. Memasukkan kawat yang ujungnya lancip ke dalam lubang yang dibuat kumbang hingga mengenai hama.

Babi hutan, tupai, tikus dan luwak

Pengendalian:

untuk memberantas babi hutan, dilaksanakan dengan penembakan khusus, atau memagari kebun salak dengan salak-salak jantan yang rapat. Akan lebih baik lagi kalau memagari kebun salak dengan kawat berduri;

untuk memberantas Tikus, digunakan Zink phosphit, klerat dan lain-lain;

untuk memberantas Luwak dan Tupai, dapat digunakan umpan buah pisang yang dimasuki Furadan 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5 gram Furadan dimasukkan ke dalamnya, kemudian buah pisang tersebut dijahit dan dijadikan umpan.

Penyakit

Penyakit yang sering menyerang salak adalah sebangsa cendawan putih,

Gejala: busuknya buah. Buah yang terserang penyakit ini kualitasnya jadi menurun, karena warna kulit salak jadi tidak menarik.

Pengendalian: mengurangi kelembaban tanah, yaitu mengurangi pohon-pohon pelindung.

Penyebab: cendawan Pestalotia sp.

Gejala: adanya bercak-bercakhitam pada daun salak.

Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor.

Gejala: adanya pembusukan pada buah dan batang.

Pengendalian: tanaman yang sakit dan daun yang terserang harus dipotong dan dibakar di tempat tertentu.

7.3. Gulma

Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak dibangun di bekas persawahan. Sehingga otomatis gulma yang merajai kebun adalah gulma-gulma yang biasa terdapat di sawah. Karena lahan sawah yang biasa tergenang air dikeringkan dan dibumbun tanahnya maka gulma yang mampu bertahan adalah gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar yang sedikit sekali terdapat di sawah. Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun panjang yang umumnya di persawahan kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya mengapa gulma di lahan bekas persawahan relatif lebih sedikit. Pengendalian secara manual dengan dikored atau dicangkul pun sudah memadai. 

Pemberantasan gulma secara kimia di kebun-kebun salak belum lazim dilaksanakan. Untuk lahan yang tidak seberapa luas, para petani masih menggunakan cara manual (mencabuti rumput-rumputan dengan tangan, dikored atau dicangkul). Bila lahan salak cukup luas, serta baru dibuka, gulma yang terdapat tentu banyak sekali dan sulit diberantas hanya dengan cara manual. Untuk situasi seperti ini perlu menggunakan herbisida, sebab biaya tenaga kerja relatif murah dan hasilnya lebih cepat. Reaksi bahan kimia dalam membunuh tanaman liar juga sangat cepat. 

Herbisida memiliki pengruh negatif, sebab racun yang dikandungnya dapat membahayakan mahluk hidup lain termasuk ternak dan manusia. Herbisida yang akan digunakan perlu sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas. Pilihan yang kurang tepat akan memboroskan biaya. Gulma dari golongan rumput-rumputan dapat dibasmi dengan herbisida Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron. Dari golongan teki-tekian dapat diberantas dengan Goal. Alang-alang dapat dibasmi dengan Round-up atau Sun-up. Sedangkan tanaman yang berdaun lebar dapat diatasi dengan Fernimine. Ada juga herbisida yang dapat memberantas beberapa jenis gulma.

8. PANEN

Mutu buah salak yang baik diperoleh bila pemanenan dilakukan pada tingkat kemasakan yang baik. Buah salak yang belum masak, bila dipungut akan terasa sepet dan tidak manis. Maka pemanenan dilakukan dengancara petik pilih, disinilah letak kesukarannya. Jadi kita harus benar-benar tahu buah salak yang sudah tua tetapi belum masak.

Ciri dan Umur Panen : Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur 6 bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan. Tanda buah yang sudah tua, menurut sumber lain adalah: warnanya mengkilat (klimis), bila dipetik mudah terlepas dari tangkai buah dan beraroma salak.

Cara Panen Cara memanen: karena buah salak masaknya tidak serempak, maka dilakukan petik pilih. Yang perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah buah salak tersebut akan disimpan lama atau segera dimakan. Bila akan disimpan lama pemetikan dilakukan pada saat buah salak tua (Jawa: gemadung), jadi jangan terlalu tua dipohon. Buah salak yang masir tidak tahan lama disimpan. Pemanenan buah dilakukan dengan cara memotong tangkai tandannya.

Periode Panen : Tanaman salak dalam masa panennya terdapat 4 musim:

Panen raya pada bulan Nopember, Desember dan Januari
Panen sedang pada bulan Mei, Juni dan Juli
Panen kecil pada bulan-bulan Pebruari, Maret dan April.
Masa kosong/istirahat pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober. Bila pada bulan-bulan ini ada buah salak maka dinamakan buah slandren. Menurut sumber lain panen besar buah salak adalah antara bulan Oktober – Januari.

Prakiraan Produksi : Dalam budidaya tanaman salak, hasil yang dapat dicapai dalam satu musim tanam adalah 15 ton per hektar.

9. PASCAPANEN

Seperti buah-buahan lainnya, buah salak mudah rusak dan tidak tahan lama. Kerusakan ditandai dengan bau busuk dan daging buah menjadi lembek serta berwarna kecoklat-coklatan. Setelah dipetik buah salak masih meneruskan proses hidupnya berupa proses fisiologi (perubahan warna, pernafasan, proses biokimia dan perombakan fungsional dengan adanya pembusukan oleh jasad renik). Sehingga buah salak tidak dapat disimpan lama dalam keadaan segar, maka diperlukan penanganan pascapanen.

9.1. Pengumpulan

Gudang pengumpulan berfungsi sebagai tempat penerima buah salak yang berasal dari petani atau kebun. Dalam gudang pengumpulan ini dilakukan: sortasi, grading dan pengemasan.

9.2. Penyortiran dan Penggolongan

Sortasi/pemilihan bertujuan untuk memilih buah yang baik, tidak cacat, dan layak ekspor. uga bertujuan untuk membersihkan buah-buah dari berbagai bahan yang tidak berguna seperti tangkai, ranting dan kotoran. Bahan-bahan tersebut dipotong dengan pisau, sabit, gunting pangkas tajam tidak berkarat sehinga tidak menimbulkan kerusakan pada buah. Grading/penggolongan bertujuan untuk:

mendapat hasil buah yang seragam (ukuran dan kualitas)
mempermudah penyusunan dalam wadah/peti/alat kemas
mendapatkan harga yang lebih tinggi
merangsang minat untuk membeli
agar perhitungannya lebih mudah
untuk menaksir pendapatan sementara.

Sekian dari kami, Jika ada kekurangan harap dilengkapi dibagian komentar kami.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Cara Ampuh Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit

Semua tanaman, termasuk kelapa sawit, memerlukan unsur hara, baik makro maupun mikro, yang bisa didapatkan dari dalam tanah. Seperti halnya manusia yang membutuhkan nutrisi seimbang, maka kandungan nutrisi dalam tanaman pun harus memenuhi unsur empat sehat lima sempurna. Tujuannya agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta tetap produktif.

Beberapa unsur hara mikro yang berperan penting dalam mengendalikan pertumbuhan tanaman, di antaranya ialah, seng, besi, tembaga, mangan, magnesium, molybdenum, dan boron. Khusus boron, unsur itu benar-benar diperlukan oleh kelapa sawit. Pasalnya, kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang rentan apabila kekurangan boron yang bisa berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman.

Setidaknya, setiap pohon kelapa sawit memerlukan 100 sampai 200 gram boron per tahun. Sayangnya, meski Indonesia termasuk salah satu eksportir kelapa sawit terbesar di dunia, negeri ini tidak memiliki boron secara alami. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan perkebunan kelapa sawit seluas 7,8 hektare saja, diperlukan suplai boron sekitar 100 ribu ton per tahun.

Mau tidak mau kebutuhan tersebut harus dipenuhi, pasalnya boron memiliki dua fungsi fisiologis utama yang bermanfaat bagi tanaman. Fungsi pertama, boron bisa membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses tersebut menyebabkan buah akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.

Fungsi fisiologis kedua, yakni boron memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel. Alhasil, tanaman pun menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan unsur boron maka dinding sel yang terbentuk menjadi sangat tipis. Selain itu, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang-ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel.

Kekurangan boron juga bisa menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat karena unsur itu berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel.

Dampak lainnya, laju proses fotosintesis tanaman akan menurun. Hal itu disebabkan gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk di daun. Umumnya tanaman yang kekurangan boron bisa diamati dari bentuk daunnya yang tidak sempurna atau sering disebut hook leaf.

Daun muda warnanya menjadi kecokelatan dan membengkok. Selain itu, daun tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (rounded front tip), anak daun pada ujung pelepah berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput atau bristle tip, atau tumbuh rapat pendek seolah-olah bersatu dan padat (little leaf). Ketidaksempurnaan (malformation) bentuk daun itu berakibat pada terganggunya proses fotosintesis sehingga buah yang terbentuk sedikit, kecil, dan berkualitas rendah.

Boron yang telah dimurnikan biasanya berbentuk padatan hitam dengan kilap logam dan bersifat keras serta semikonduktor itu sangat memengaruhi metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin tanaman. Lebih dari itu, unsur tersebut juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, sertaperkecambahan serbuk sari.

Tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara mikro itu akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan jaringan meristematik (pucuk akar) terhambat, pucuk mati, mobilitas rendah, serta buahyang sedang berkembang rentan terserang penyakit.

Dimulai Saat Pembibitan

Lantas, dapatkah boron diaplikasikan pada tanaman kelapa sawit untuk mencegah penurunan kualitas tanaman? Pada dasarnya ketika kelapa sawit kekurangan boron tanda-tandanya akan cepat terlihat. Sayangnya, dalam kondisi itu sudah terlambat untuk melakukan aplikasi sehingga harus menunggu waktu pembualan selanjutnya.

Mekanisme penambahan boron dapat dimulai pada saat pembibitan dengan cara penyemprotan pada bagian daun. Selanjutnya, dilakukan proses pemupukan dengan campuran NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium) pada bulan ke-8 dan ke-16 dengan dosis 0,02 gram per pohon. Pada bulan ke-24 dosis pemberian boron meningkat, menjadi 0,05 gram per pohon.

Pemberian dosis itu tidak bisa disamakan pada semua area perkebunan kelapa sawit. Aplikasi boron harus memperhatikan tingginya curah hujan, derajat keasaman tanah (pH), dan kandungan material organik tanah. Baru-baru ini, beberapa negara telah berhasil melakukan aplikasi boron pada tanaman-tanaman pertanian atau perkebunan.

Boron yang ditambahkan ke dalam tanaman itu di antaranya berupa sodium tetraborate pentahydrate yang bisa langsung dimasukkan ke dalam tanah dan disodium tetraborate pentahydrate, boron berbentuk granular yang dicampur dengan NPK. Ada pula disodium octaborate, pupuk boron yang larut dalam air yang diaplikasikan pada saat pembibitan tanaman.

Mengingat boron tergolong ke dalam bahan kimia beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan, maka pemerintah pun mengawasi penggunaannya dengan ketat. Aktivitas perngadaan, distribusi, serta pengawasan penggunaan unsur itu ha-rus sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan No 44/M-DAG/ Per/9/2009. Adanya pengawasan tersebut diharapkan bisa menjadikan penggunaan boron benar-benar bermanfaat, yakni meningkatkan produktivitas kelapa sawit Indonesia dan tidak menimbulkan dampak negatif.

Dengan demikian, bukan tidak mungkin produksi crude palm oil (CPO) Indonesia yang selama ini baru mencapai 2,5 juta ton per hektare per tahun bisa menyamai, bahkan melampaui Malaysia yang mampu memproduksi CPO sebanyak 4 juta ton per hektare per tahun.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Nutrisi Dalam Pembuatan Hidroponik | Petani Hebat

Dalam budidaya hidroponik, kita hanya memerlukan satu jenis pupuk saja, yang kita kenal dengan nutrisi hidroponik. Nutrisi hidroponik biasa dikemas menjadi dua bagian A dan B. Kita tidak perlu menambah jenis pupuk yang lain, karena dalam satu kemasan pupuk hidroponik sudah mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman (setiap merk/produk nutrisi memiliki komposisi/formulasi berbeda-beda).

Dalam menentukan komposisi nutrisi hidroponik, penghitungan kadar masing-masing unsur hara sangat diperhatikan, agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Karena pada dasarnya, tanaman memerlukan kadar yang berbeda-beda untuk setiap jenis unsur hara. Unsur-unsur ini akan berubah menjadi racun (toksik) jika terjadi kekurangan ataupun kelebihan.

Secara umum, kebutuhan unsur hara pada tanaman dibedakan menjadi 2 macam yaitu unsur makro dan unsur mikro.

Unsur Makro

Unsur makro adalah unsur-unsur hara yang diserap tanaman dalam jumlah besar. Gejala kekurangan ataupun kelebihan pada unsur ini sangat terlihat pada tanaman. Dalam budidaya konvensional, sering kita kenal dengan pupuk NPK, yang merupakan pupuk wajib bagi tanaman. Ada 6 unsur yang termasuk dalam unsur makro (N, P, K, Ca, Mg, S).

N (Nitrogen)

Berperan besar dalam pembentukan klorofil, protein, dan asam amino. Sangat dibutuhkan dalam jumlah besar, khususnya pada masa vegetatif.

Kekurangan: Daun menguning (kurang klorofil) kemudian mengering dan rontok. Pertumbuhan lambat, kerdil, dan pucat/lemah.

Kelebihan: Daun menjadi berwarna lebih gelap (hijau tua) dan tumbuh sangat lebat, sulit/lambat memproduksi bunga (masa generatif). Mudah terserang penyakit.

P (Fosfor)

Berperan dalam produksi gula, enzim, protein, dan ATP (energi). Memiliki peran besar dalam pembentukan bunga dan buah, serta pertumbuhan akar.

Kekurangan: Warna daun menjadi gelap dan tepi daun menjadi kuning/cokelat. Pertumbuhan lambat dan tanaman menjadi kerdil.

Kelebihan: Penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu.

K (Kalium)

Berperan dalam mengatur proses fisiologi seperti fotosintetis, transportasi karbohidrat , membuka menutupnya stomata, distribusi air dalam jaringan dan sel.

Kekurangan: Daun paling bawah menjadi kering atau ada bercak hangus, daun menggulung ke bawah. Tanaman menjadi rentan terhadap penyakit.

Kelebihan: Penyerapan Ca dan Mg terganggu, sehingga pertumbuhan tanaman akan terhambat.

Ca (Kalsium)

Berperan dalam pembentukan dinding sel.

Kekurangan: Bentuk daun berubah , mengeriting , dan akhirnya rontok.

Kelebihan: (sulit diketahui)

Mg (Magnesium)

Berperan dalam pembentukan klorofil dan enzim di dalam tanaman.

Kekurangan: Muncul bercak-bercak kuning pada daun tua (daun muda akan tetap tumbuh berwarna hijau).

Kelebihan: (jarang ditemui)

S (Sulfur/Belerang)

Berperan dalam sintesis protein, penyerapan air, pembentukan buah & biji.

Kekurangan: Daun muda menjadi tampak menguning, akibat sistesis protein yang lambat.

Kelebihan: Pertumbuhan lambat, daun mengecil.

Unsur Mikro

Unsur mikro adalah unsur-unsur hara yang diserap tanaman dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil, tetapi unsur-unsur ini tetap harus ada, dan akan mengganggu proses pertumbuhan jika unsur-unsur ini tidak tersedia.

Fe (Besi)

Berperan dalam proses pembentukan protein dan klorofil.

Kekurangan: Daun menguning, dan daun muda berwarna pucat karena kurang klorofil.

Kelebihan: (jarang ditemui)

B (Boron)

Berperan dalam proses pembentukan, pembelahan dan diferensiasi sel.

Kekurangan: Daun berwarna lebih gelap, tebal, dan mengkerut. Pertumbuhan lambat.

Kelebihan: Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis (mengering).

Mn (Mangan)

Berperan dalam sintesis klorofil, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, pembentukan oksigen dalam proses fotosintesis.

Kekurangan: Daun menguning, pembentukan bunga terganggu.

Kelebihan: Berpengaruh (mengurangi) pada ketersediaan zat besi (Fe).

Zn (Seng)

Berperan sebagai aktivator pada beberapa enzim, pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis.

Kekurangan: Pertumbuhan lambat, daun kecil dan mengerut.

Kelebihan: Berpengaruh (mengurangi) pada ketersediaan zat besi (Fe).

Mo (Molybdenum)

Berperan dalam fiksasi nitrogen.

Kekurangan: Daun mengecil dan berwarna kuning.

Kelebihan: Daun menguning (jarang ditemui).

Cu (Tembaga)

Berperan sebagai aktivator pada beberapa enzim. Juga berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi.

Kekurangan: Daun berwarna hijau kebiruan, tunas daun menguncup dan tumbuh kecil, pertumbuhan bunga terhambat.

Kelebihan: Tanaman tumbuh kerdil, pembentukan akar terhambat dan berwarna gelap.

Co (Cobalt)

Berperan dalam fiksasi nitrogen pada tanaman kacang-kacangan (legume).

Kekurangan: (jarang ditemui)

Kelebihan: (jarang ditemui)

Yang membedakan antara pupuk konvensional dengan pupuk hidroponik adalah kandungan unsur hara di dalamnya.

Pada pupuk konvensional, unsur hara yang terkandung hanya tertentu saja (sesuai yang disebutkan pada label kemasan). Misalnya pupuk NPK, hanya mengandung unsur N, P, K saja.

Hal ini dikarenakan, di dalam tanah sudah mengandung berbagai unsur-unsur hara (makro maupun mikro), hanya saja kita tidak tahu berapa jumlah dan perbandingan tiap unsur. Sehingga biasanya rekomendasi pemupukan pada budidaya konvensional biasanya didasarkan pada gejala yang muncul pada tanaman. Setelah diketahui gejala yang tampak, baru kemudian ditentukan pupuk apa yang perlu diberikan.

Sedangkan pada pupuk hidroponik sudah mengandung unsur hara lengkap makro maupun mikro (perbandingan & komposisi berbeda tiap merk atau produsen).

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Naungan Tanaman Kopi | Petani Hebat

Naungan ini sebenarnya hanya diperlukan bagi tanaman kopi yang ditanam di daerah-daerah yang kurang subur. Sebab tanaman kopi sendiri sebenarnya bisa ditanam tanpa naungan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan daerah-daearah yang kurang subur adalah pada daerah yang kering apabila kita menanamnya di perkebunan. 

Disamping itu juga, kalau semakin baik tanaman kopi tersebut, maka semakin tidak perlu kita mempergunakan naungan.

Sebab kalau terlalu gelap maka respon terhadap pemumupukan akan berkurang.

Kebaikan maupun keguanan pohon naungan adalah sebagai berikut:

Mengurangi penyinaran langsung, hingga dengan demikian maka humus tidak akan cepat hiang;
Mengurangi erosi;
Mencegah embun upas (frost) pada daerah0daerah tinggi;
Sebagai bahan sumber organik;
Megurangi pertumbuhan rumpai;
Sumber bahan bakar, ini diperlukan nanti pada saat pengeringan kopi.

Keburukan maupun dampak negatif adanya pohon naungan:

Saingan air dan zat hara tanah;
Mengurangi rangsangan pembuangan;
Perlu pemeliharaan dan pengaturan;
Kadang-kadang menjadi inang hama dan penyakit

Oleh karena itulah maka pohon pelindung atau naungan ini harus memenuhi beberapa syarat, anatara lain adalah :

Berakar dalam, ini untuk memperkecil saingan air dan zat hara;
Mudah diatur secara periodik agar tidak menghambat pembuangan;
Tidak menjadi tanaman inang hama atau penyakit kopi;
Termasuk jenis leguminosa;
Menghasilkan banyak bahan organik;
Menghasilkan banyak kayu bakar yang baik dalam arti nilai bakarnya tinggi.

Lalu kegunaan dari pohon pelindung sementara dan pohon pelindung tetap itu adalah, bahwa pohon pelindung sementara dipergunakan untuk memberi naungan kepada tanaman kopi seblum pohon pelindung tetap dapat berfungsi dengan baik.

Berikut beberapa pembahasan mengenai tanaman kopi.

Beberapa jenis pohon pelidung sementara yang baik buat tanaman kopi adalah:

Flemingia Congesta;
Leucaena Glauca;
Crotalaria Anaggyroides;
Crotalaria Usaramoensis;
Tephrosia Candida;
Tephrosia Vogelii;
Desmodium Gyroides;
Acacia Villosa

Acacia Villosa ini baik sekali ditanam ditempat-tempat yang sukar ditumbuhi oleh lamtoro. Sedangkan untuk daerah-daerah nematoda, hendaknya kita pakai saja Crotalaria dan kalau untuk tempat yang tempatnya tinggi dan lebih dari 1000 meter dpl, sebaiknya memang dipakai jenis Tephrosia karena akan cepat tumbuh.

Kemudian kalau untuk pohon naungan atau pohon pelindung yang tetap biasanya akan digunakan:

Lamtoro atau Leucaena Glauca;
Dadap/Erythrina Subumbrans dan Dadap Serep atau E. Mocropteryx;
Sengon.

Akan tetapi kalau untuk perkebunan maka praktis pemakaian dadap tidak diperguakan. Hal ini disebabkan karena pohon dadap memiliki tajuk yang sukar untuk diatur serta banyak mengalami serangan hama dan penyakit. Selain itu, Pohon Dadap juga dinilai tidak memberi menjadi kayu bakar yang baik dan tidak bernilai tinggi.

Kemudian kalau sengon ini hanya dipakai di daerah-daerah tinggi yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter sampai dengan 1500 meter, sebab di daerah-daerah tersebut Pohon Lamtoro akan tumbuh dengan lambat.

Baca Juga.

Pengaturan Pohon Naungan/Pelindung

Untuk pengaturan pohon pelindung yang tetap, dilakukan melalu pemangkasan. Adapun tujuan pengaturan pohon pelindung ini terutama untuk:

1. Memberi cahaya matahari;

Untuk merangsang pembentukan rimordia bunga
Primordia bunga terbentuk pada akhir musim penghujan dan awal kemarau antara bulan April, Mei, dan Juni.

2. Mempermudah peredaran udara dalam pertanaman;

Bila cabang pohon pelindung terlalu rendah dan rimbun, udara akan sukar beredar.
Peredaran udara penting untuk penyerbukan, terutama sekali bagi tanaman kopi jenis robusta yang memerlukan penyerbukan bersilang.

3. Mengurangi kelembaban udara selama musim penghujan;

Bila terlalu lembab, maka akan mengakibatkan banyak buah yang gugur. Biasanya akan mencapai 20 – 30 persen.
Untuk mencegah agar pertumbuhan cabang-cabang primair tidak lemah.

Pemangkasan Pohon Pelindung

Untuk pohon pelindung ini harus kita usahakan agar cabangnya paling rendah adalah dua kali dari pohon kopi itu sendiri. Sehingga dengan demikian maka semakin tinggi pohon kopi tersebut, semakin tinggi pula cabang pohon pelindung itu kita pangkas.

Pengaturan Pemangkasan:

Pemangkasan ini dilakukan pada awal musim penghujan, adapun caranya adalah memotong batangnya, pemotongan ini dilakukan 50% dari jumlah pohon naungan. Pemenggalan ini dilakukan dengan secara bergiliran setiap tahunnya. Ini bisa dilakukan secara larikan atau silangan. Kalau pelindung untuk tanaman kopi jenis Robusta sambungan atau klonal maka pemangkasan pelindungnya dipangkas secara silangan. Hal ini untuk mengarahkan dan mendorong angin supaya memotong barisan klon yang berlainan.

Pengaturan ini kalau tidak kita gunakan sistem pemenggalan, kita juga bisa mempergunakan sistem rempesan, artinya, kalau pada musim penghujan maka akan banyak cabang-cabang yang tumbuh, maka pada akhir musim penghujan cabang-cabang tersebut akan di rempe (dipotong), ini untuk merangsang pembentukan Primordia bunga kopi. Rempesan ini terutama ditujukan pada pohon-pohon yang tidak dipenggal, namun juga pada pohon-pohon yang telah dipenggal pada awal musim penghujan. Itupun kalau pertumbuhan cabangnya terlalu banyak.

Penjarangan

Apabila tanaman kopi telah menutup dengan pertumbuhan yang baik. Sehingga dapat memberi perlindungan satu dengan lainnya maka jumlah pohon pelindung dapat diperpanjang.

Intensitas penjarangan ini tergantung dari jenis pohon naungan dan sistem jarak tanam kopi. Untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan diluar perhitungan, penjarangan ini dapat dilakukan dengan memotong lamtoro pada tinggi kurang lebih 1 metr. Hal ini dilakukan bahwa nantinya kalau dalam keadaan darurat masih bisa ditumbuhkan lagi.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Tanaman Kelapa | Petani Hebat

Tanaman kelapa adalah tanaman yang memiliki sejuta manfaat, dimana semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaat untuk segala bidang keperluan manusia. Kelapa sangat mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan perawatan yang khusus untuk mengantisifasinya dan tidak pula memerlukan pemupukan yang itensif seperti tanaman lainya pada umumnya.

Selain perawatan yang mudah dan tidak memerlukan perlakuan yang begitu serius namun tetap juga menghasilkan apalagi kita melakukan perawatan.

Tanaman kelapa diperkirakan berasal dari pesisir samudera hindia di sisi Asia dan menyebar luar diseluruh pantai tropika dunia.

Tidak hanya masalah budidaya yang mudah prospek ekonomi juga cukup menjanjikan pada tanaman kelapa. Untuk prospek ekonomi akan kita bahas nanti dan pada kesempatan ini kita akan membahas tentang jenis dari tanaman kelapa. 

Macam-macam Tanaman Kelapa.

1. Kelapa kuning.

Kelapa kuning adalah tanaman kelapa yang memiliki kulit berwarna kuning. Kelapa kuning tergolong kedalam jenis kelapa gajah yang sudah memulai pada saat berumur 3-4 tahun pada saat tinggi tanaman berkisar 1-1,5 m (meter).

2. Kelapa Merah.

Kelapa merah adalah tanaman kelapa yang memiliki warna merah pada permukaan kulit, dimana tanaman ini tergolong kedalam tanaman kelapa dalam. Pohon pada tanaman kelapa merah ini terbilang besar dan tinggi dan buah berbentuk bulat.

3. Kelapa Hijau.

Kelapa hijau adalah kelapa yang memiliki lapisan kulit yang berwarna hijau. Kelapa hijau termasuk kedalam tanaman kelapa hijau, kelapa hijau memiliki ukuran pohon yang besar dan tinggi ini memiliki buah yang cukup besar. Kelapa hijau biasanya digunakan untuk metode pengobatan tradisional karna dianggap memiliki kelebihan dibandingkan dengan  kelapa lainya.

4. Kelapa Gading.

Kelapa gading adalah tanaman kelapa yang memiliki buah berwarna kuning gading, sebagian daun berwarna kuning . Kelapa gading merupakan jenis kelapa gajah yang memiliki warna buah jingga sampai kekuningan emas. Kelapa ini berbuah pada umur 3-4 tahun dengan pelepah daun dan lidah tanaman berwarna kekuning-kuningan dengan buah berbentuk bulat sampai dengan lonjong.

5. Kelapa Gajah.

Kelapa gajah adalah tanaman yang memiliki daur hidup yang cukup lama sampai dengan 50 tahun dengam masa produktif 25 tahun. Kelapa gajah berbuah pada saat tanaman berumur 4-5 tahun dengan warna buah bervariasi mulai dari kuning, jingga dan hijau,. Buah kelapa gajah memiliki ukuran yang cukup besar, setiap buah dapat menghasilkan kopra 150 g/butir dan 68 % minyak. Baca juga Teknologi Prose Pembuatan Kopra Kelapa.

Cukup sampai disini ulasan kita tentang tanaman kelapa, insyaallah dapat kita tambah lagi pembahasanya pada tulisan berikutnya.

Sekian dan terimakasih

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Budidaya Tanaman Nangka | Petani Hebat

Berikut ini adalah budidaya tanaman nangka yang baik dan benar.

Nangka (Artocarpus heterophyllus atau A. integra) termasuk keluarga Moraceae, masih semarga dengan cempedak dan keluwih. Sebagai buah segar dan bahan sayur, nangka cukup populer di Indonesia. Konon tanaman yang bergetah putih ini berasal dari India Selatan, dan sudah lama dibudidayakan. Kemudian tanaman ini menyebar ke dataran Malaysia, dan kini terdapat luas di seluruh daerah tropis, termasuk Indonesia.

Tidak ada ruginya memiliki tanaman nangka, apalagi membudidayakannya. Karena tanaman ini banyak kegunaannya. Buahnya yang masih pentil, disebut babal, sering digunakan sebagai bahan rujak bebeg. Buah muda digunakan untuk sayur, sedangkan yang sudah matang selain untuk buah segar, juga sebagai bahan berbagai jenis makanan. Bijinya pun (yang sudah tua) enak rasanya bila direbus atau digoreng.

Selain itu kayu nangka cukup bagus untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau untuk perabot rumah tangga. Daun-daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Hampir semua bagian tanaman nangka tidak ada yang terbuang dan dapat dimanfaatkan.

Tempat Yang Cocok untuk Nangka

Nangka cocok ditanam di dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Namun sering juga dijumpai tanaman nangka yang tumbuh baik di daerah yang berketinggian 1000 meter dpl. Hal ini bisa saja terjadi karena tanaman nangka tahan terhadap hawa dingin dan memiliki perakaran yang dalam. Meskipun demikian, tanaman nangka tidak menyukai air yang berkelebihan. Ia lebih suka ditanam di daerah yang memiliki kedalaman air tanah antara 1-2 meter. Tanah yang gembur dan agak berpasir, ideal untuk tanaman ini.

Bibit Nangka

Nangka bisa diperbanyak secara vegetatif maupun generatif, yaitu dengan cangkok, okulasi, sambung pucuk, dan biji. Masing-masing teknik perbanyakan ini memiliki keunggulan.

1. Bibit dari Biji Nangka

Umumnya tanaman buah-buahan tidak dianjurkan diperbanyak dengan biji, karena perbanyakan dengan biji menghasilkan tanaman yang sifatnya menyimpang dari tanaman induknya. Lain halnya dengan nangka, meskipun diperbanyak dengan biji biasanya tidak banyak mengalami perubahan/penyimpangan dari induknya, seandainya ada hanya sedikit. Hal ini disebabkan tanaman nangka melakukan penyerbukan sendiri karena bunganya sempurna.

Tetapi untuk mendapatkan bibit yang bagus, yang tidak menyimpang dari sifat induknya, tidak sembarang biji nangka bisa ditanam. Harus dipilih biji yang baik.

Biji untuk benih diambil dari buah nangka yang matang pohon dan sehat. Tidak semua biji dari sebuah nangka dapat digunakan sebagai benih. Buah yang diambil bijinya hanya di bagian tengahnya saja, sedangkan ¼ bagian pangkal buah dan ½ bagian ujungnya tidak usah diambil bijinya. Biji-biji di bagian tengah buah itu dikeluarkan dari daging buahnya dan diseleksi lagi. Untuk keperluan benih dipilih biji-biji yang bentuk dan ukurannya seragam. Biji yang cacat, ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil, terlalu gepeng atau lonjong sebaiknya tidak digunakan untuk benih. Pemilihan biji yang seragam ini dimaksudkan agar diperoleh bibit nangka yang sama.

Agar terhindar dari serangan cendawan, biji yang terpilih tadi dicuci bersih, untuk menghilangkan zat gula yang masih melekat. Lalu dikering-anginkan selama 3 hari dan dihindarkan dari panas matahari.

Setelah mendapatkan biji yang terpilih dan sudah dikeringkan, sebaiknya benih segera disemai atau ditanam, minimal keesokan harinya. Sebab semakin lama ditahan/disimpan, semakin besar resikonya, daya kecambah benih berkurang dan kemungkinan benih dapat terkena cendawan.

Tempat media semai dapat di polybag atau kotak yang dangkal. Polybag diisi campuran tanah gembur dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih baik jika ditambah NPK sebanyak 1 sendok makan per polybag. Bila menggunakan kotak, isilah dengan pasir, tujuannya hanya untuk mengecambahkan benih, selanjutnya dipindahkan ke dalam polybag. Polybag-polybag untuk bibit sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh atau dibuatkan atap dari alang-alang.

Sebelum disemai/ditanam, benih dikupas kulit terluarnya agar pertumbuhan lembaga tidak terganggu. Peletakkan benih dalam polybag tidak boleh sembarangan. Belahan biji yang lebih kecil menghadap ke atas, agar benih cepat berkecambah dan nantinya tanaman dapat tumbuh lurus ke atas. Untuk mempercepat biji berkecambah juga dapat digunakan zat perangsang tumbuh, seperti Atonik, Rootone, atau lainnya dengan dosis yang tertera dalam kemasannya.

Agar diperoleh bibit yang sehat dan tumbuh baik, maka perawatan bibit selama dalam persemaian tidak boleh diabaikan. Penyiraman dilakukan setiap hari. Bila ada hama atau cendawan yang mengganggu, bibit segera disemprot dengan pestisida atau fungisida yang sesuai. Pada masa-masa ini bibit juga perlu dipupuk, dan sebaiknya menggunakan pupuk lengkap, seperti Gandasil, Complesal atau lainnya, cukup 10 hari sekali.

Dua bulan kemudian bibit sudah bisa dipindahkan ke lapang untuk ditanam secara permanen. Seminggu sebelum ditanam di lapang, atap alang-alang yang menutup pesemaian dibuka agar bibit beradaptasi dengan cahaya matahari. Sementara itu bibit diseleksi sehingga hanya bibit yang baik dan sehat yang ditanam.

2. Bibit Nangka Okulasi

Untuk mendapatkan bibit okulasi diperlukan batang bawah dan mata entres. Batang bawah diambil dari semaian biji nangka. Cara mendapatkan batang bawah sama dengan cara membuat bibit dari biji. Tanaman yang berumur 6 bulan atau tingginya sekitar 50-60 cm sudah dapat digunakan sebagai batang bawah.

Bila bibit batang bawah sudah tersedia, dibuatlah sayatan okulasi pada kulit batang itu berbentuk persegi panjang, berukuran 1,5 x 3 cm, menggunakan pisau yang bersih dan tajam. Posisi sayatan kira-kira 15 cm dari tanah. Kulit sayatan dilepas dengan hati-hati, kambium di belakangnya di jaga jangan sampai rusak.

Mata tunas (entres) diambil dari cabang tanaman nangka yang dikehendaki dan berumur lebih dari satu tahun dengan sayatan pisau juga. Ukuran sayatan sama dengan sayatan yang dibuat pada batang bawah. Mata tunas dilepas perlahan-lahan, dan langsung ditempelkan pada bekas sayatan yang dibuat pada batang bawah. Lalu diikat dengan tali rafia. Pengikatan diusahakan tidak terlalu kencang atau longgar, dan tidak mengganggu mata tunasnya.

Berhasil tidaknya okulasi dapat dilihat 1 minggu kemudian. Apabila mata tunas masih nampak segar, berarti okulasi berhasil. Tetapi bila kelihatan layu atau kering, sudah pasti gagal. Kalau okulasi jadi, tali rafia bisa dilepas. Lalu ujung tanaman dipotong kira-kira 10 cm dari mata okulasi, tapi jangan sampai putus, dirobohkan saja sampai mata okulasi tumbuh bagus, baru boleh diputus. Sebaiknya semua kegiatan mengokulasi ini dilakukan di tempat yang teduh.

3. Bibit Cangkokan Nangka

Nangka juga bisa diperbanyak dengan cangkok meskipun agak sulit karena tanaman ini bergetah. Sebagai bahan cangkok, pilih dahan yang sehat, yang besarnya seukuran ibu jari. Lalu dikerat sekitar 4 cm, dan kulitnya dilepas/dikupas. Kambium dibersihkan dengan mengeriknya perlahan-lahan. Getah yang keluar dibersihkan berkali-kali sampai bersih. Kupasan ini dibiarkan terbuka selama 1 hari agar kering. Oleskan zat perangsang pertumbuhan akar seperti Rootone atau bioroot-A di luka sayatan bagian atas. Setelah itu di bagian dahan yang terkelupas itu diberi mos dan dibalut dengan plastik bening lalu diikat dengan tali rafia.

Dua bulan kemudian tampak akar-akar bermunculan di permukaan media cangkok itu. Bila demikian, cangkokan sudah bisa dipotong dengan gergaji. Bagian yang dipotong sekitar 10 cm di bawah balutan. Bibit cangkok yang baru dipotong sebaiknya tidak langsung ditanam, tetapi taruh dalam polybag yang berisi tanah subur. Untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, daun-daunnya dipangkas. Lalu polybag diletakkan di tempat yang teduh sampai pertumbuhan bibit normal. Setelah itu bibit bisa ditanam.

4. Bibit Sambung Pucuk Nangka

Sambung pucuk ialah hasil penyatuan pucuk dari tanaman yang satu dengan batang bawah dari tanamanlainnya. Sama halnya dengan okulasi, sambung pucuk ini hanya dapat dilakukan bila tanaman itu satu marga atau satu famili.

Sebagai batang bawah diambil bibit asal biji yang berumur 2-3 bulan. Sedangkan sebagai batang atas diambil pucuk ranting tanaman nangka yang sudah berumur lebih dari 1 tahun.

Batang bawah mula-mula dipotong kira-kira 20 cm dari tanah. Lalu bagian tengahnya dibelah. Ranting calon untuk batang atas juga dipotong dan bekas potongan ini runcingkan hingga membentuk huruf V. Daun-daunnya dipotong kecuali yang berada di ujung. Besarnya batang atas harus sesuai dengan batang bawah, dan tidak lebih besar dari batang bawahnya. Selanjutnya potongan ranting itu dimasukkan ke dalam belahan batang bawah, lalu diikat dengan tali rafia.

Untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, sambungan dibungkus dengan plastik. Bila sudah nampak tanda-tanda ada pembengkakan pada sambungan dan pucuknya tampak segar, berarti sambungan itu berhasil. Oleh sebab itu plastik maupun tali pengikat sambungan boleh dibuka. Semua kegiatan penyambungan ini dilakukan di tempat yang teduh dan terhindar cahaya matahari langsung. Kira-kira satu bulan kemudian bibit sambungan itu akan nampak berkembangannya. Perawatan selanjutnya sama seperti perawatan bibit asal biji.

Persiapan Tanam dan Penanaman Nangka

Untuk penanaman di lapangan perlu disiapkan lubang tanam. Lubang tanam digali dengan ukuran 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 m, dan kedalamannya 0,5 meter. Cara pembuatan lubang tanam tidak berbeda dengan tanaman buah lainnya. penanaman lebih dari satu pohon jarak tanamnya 12 x 12 m.

Setelah digali, lubang dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, kemudian tanah galian dikembalikan ke dalam lubang, tapi sebelumnya dicampur dulu dengan pupuk kandang/kompos yang sudah matang sebanyak 2 kaleng minyak (20 liter) per lubang tanam. Bila tanah dan pupuk kandang sudah dikembalikan ke lubang, bibit tidak langsung ditanam. Tetapi dibiarkan 2 atau 3 minggu lagi, baru setelah itu boleh ditanami.

Kira-kira 1 minggu sebelum tanam bisa juga ditambahkan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 100 gram setiap lubang. Juga dapat diberi pestisida, seperti Curater atau Furadan, sesuai dosis pada kemasannya, agar aman dari gangguan nematoda. Pupuk NPK dan pestisida dicampur rata dengan tanah pada lubang tanam.

Bila persiapan tanam sudah selesai, bibit nangka dapat ditanam. Terlebih dahulu tanah bekas galian itu digali seukuran wadah tempat bibit. Bibit dikeluarkan dari polybag dan dimasukkan ke dalam lubang. Perakaran bibit diatur supaya tidak menggerombol pada satu sisi, tetapi menyebar ke segala arah. Posisi bibit diarahkan tegak lurus, agar tanaman dapat tumbuh baik. Setelah bibit dimasukkan, tanah di sekitar bibit dipadatkan sehingga bibit berdiri kokoh.

Butuh Perawatan

Sebenarnya menanam nangka itu mudah, ibaratnya hanya ditaruh di tanah saja ia akan tumbuh dengan baik. Tanpa perawatan pun nangka dapat tumbuh dan berbuah, namun tentunya hasil yang diperoleh tidak sebagus bila tanaman itu dirawat dengan baik. Perawatan yang penting adalah pemupukan, pemangkasan, perawatan buah dan pengendalian hama/penyakit.

1. Pemupukan Pohon Nangka

Di dalam tanah telah tersedia unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, baik hara makro maupun mikro. Namun persediaan hara itu lama-kelamaan bisa habis terserap oleh tanaman yang tumbuh di atasnya. Bila hal itu dibiarkan tanaman bisa menderita, bahkan mati. Oleh sebab itu tanah perlu dipupuk agar kebutuhannya akan hara tetap terpenuhi.

Pohon Buah Nangka

Memupuk nangka pada dasarnya sama dengan memupuk tanaman buah lainnya. Pada masa-masa pertumbuhan vegetatif (sebelum berbuah) tanaman butuh hara N lebih banyak, dan pada masa generatif (pembuahan) unsur P dan K lebih banyak dibutuhkan dari pada N. Dengan mengetahui prinsip ini sebenarnya tidak ada masalah bagi kita untuk memupuk tanaman nangka.

Bila kondisi tanah cukup baik, artinya tanah subur, pemberian pupuk organik, seperti pupuk kandang atau kompos, sudah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Minimal setiap tahun tanaman kita beri pupuk kandang/kompos sebanyak 2 blek per pohon. Pemberian pupuk organik ini penting untuk memperbaiki struktur tanah dan menjaga tanah tetap subur. Enam bulan setelah tanam, tanaman dipupuk juga dengan NPK sebanyak 150 gram per pohon. Selanjutnya setiap 6 bulan sekali dosis pupuk NPK ditambah 50 gram dari dosis sebelumnya. Bila jumlah NPK sudah mencapai 500 gram/pohon, pemupukan selanjutnya menggunakan dosis itu.

Pupuk diberikan dengan cara dibenamkan di sekeliling pohon dalam radius tajuk tanaman, baik pupuk organik maupun kimia. Cara ini umum diterapkan untuk daerah yang tanahnya datar. Namun untuk tanaman nangka yang ditanam di daerah yang berlereng, caranya tidak demikian. Pupuk jangan dibenam di sisi yang lebih rendah dari tanaman, tetapi di sisi atas (yang lebih tinggi). Bila pupuk dibenam di sisi yang rendah, tanaman tidak dapat mengambil hara secara maksimal, bahkan pupuk akan cepat hilang bila ada air siraman atau air hujan. Sebaliknya bila dibenam di bagian atas, lebih banyak unsur hara yang dapat diserap tanaman. Pada saat menggali lubang untuk membenamkan pupuk sebaiknya berhati-hati, jangan sampai merusak akar-akarnya.

2. Pemangkasan Pohon Nangka

Nangka termasuk tanaman yang tidak bisa dipangkas berat. Pemangkasan untuk tanaman ini cukup dilakukan setahun sekali. Setelah tanaman berumur 1 tahun sudah bisa dipangkas. Tujuan pemangkasan ini selain untuk membentuk tajuk tanaman agar menjadi bagus, juga untuk tujuan pemeliharaan.

Agar bentuk tanaman nampak bagus, ujung batang bisa dipangkas sehingga tanaman tidak tinggi dan akan terbentuk banyak cabang. Namun pemangkasan ini sebenarnya tidak begitu penting, karena bila batang utama dipangkas, pembuahan akan terhambat. Sebaliknya pemangkasan pemeliharaan sangat penting. Bagian mana yang perlu dipangkas?

Ranting-ranting yang nampak lemah, yang dekat tanah sebaiknya dipotong. Demikian juga tunas-tunas yang tumbuh pada batang utama. Sebelumnya perlu dilihat, apakah tunas-tunas itu akan menumbuhkan bunga atau tidak. Bila tunas-tunas itu menumbuhkan bunga, kita biarkan saja. Tetapi bila menjadi tunas-tunas liar, sebaiknya dipangkas. Pemangkasan dapat dilakukan dengan menggunakan parang yang tajam atau gunting pohon. Cara memotong ranting/cabang sebaiknya runcing ke atas. Untuk mencegah infeksi cendawan, bekas luka pangkas dapat diolesi lilis atau parafin.

3. Merangsang Pembungaan

Nangka mulai berbunga setelah berumur 3-5 tahun. Namun tidak jarang tanaman tidak kunjung berbunga sehingga membuat jengkel pemiliknya. Beberapa hal dapat menjadi penyebab, mungkin karena tanaman terlalu subur, daunnya kelewat lebat sehingga tanaman enggan berbunga. Untuk itu kelebatan daun harus dikurangi dengan pemangkasan.

Masyarakat pedesaan sering “membacok-bacok” pohon nangkanya agar mau berbuah. Batang nangka dilukai dengan parang. Membuat pelukaan pada batang sebaiknya parang diarahkan ke atas. Bila bacokan ke bawah, hal ini membahayakan tanaman sebab bila hujan, air akan tertampung pada bekas luka itu dan tidak bisa mengalir. Ini bahaya, dapat mendorong tumbuhnya cendawan atau penyakit, dan dapat menjadi jalan masuknya hama penggerek batang. Sebaliknya bila bekas luka mengarah ke atas, air hujan tidak sempat tertampung dan luka cepat kering. Dengan demikian tidak ditumbuhi cendawan.

4. Perawatan Buah Nangka

Untuk menghindari serangan hama, seperti kumbang atau lalat buah, maka buah nangka mesti dibungkus. Buah harus dibungkus sejak masih kecil. Setelah bakal buah terbentuk dan sudah terjadi penyerbukan yang ditandai dengan menyembulnya tangkai putik/sari, harus segera dibungkus. Pembungkusan buah ini harus berhati-hati, jangan sampai tangkai buah melintir yang dapat mengakibatkan kerontokan sebelum waktunya.

Ketika buah masih kecil, untuk pembungkus bisa memakai plastik atau kain usang. Setelah buah agak besar (kira-kira 2 bulan), dapat digunakan pembungkus dari karung goni atau kertas semen. Bila menggunakan karung goni, kadang masih kurang aman, lalat buah mungkin masih bisa menembusnya. Sehingga lebih baik bila di dalam karung pembungkus itu diberi/dilapisi daun-daun pisang kering. Karung atau kertas semen untuk bungkus jangan terlalu kecil, sebaiknya yang agak besar dan longgar agar perkembangan buah tidak terganggu.

Bersamaan dengan pembungkusan ini, bila perlu dapat dilakukan penjarangan buah. Buah yang kelewat menggerombol dapat dibuang sebagian. Yang ditinggalkan tentu saja buah yang sehat dan baik bentuknya. Buah hasil sortiran yang sudah agak besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayur. Dengan penjarangan diharapkan buah yang dipelihara dapat berkembang maksimal.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pohon Nangka

Pengganggu tanaman nangka sebenarnya tidak banyak. Tetapi yang sedikit itu bila dibiarkan dapat menimbulkan kerugian bagi tanaman. Pengganggu itu bisa berupa hama atau cendawan, yang menyerang batang maupun buahnya.

Musuh utama nangka adalah lalat buah. Hama yang berukuran kecil ini menyerang dan mampu menghancurkan buah yang sudah diserangnya. Bila sudah demikian tidak ada lagi yang dapat kita lakukan selain membuang buah itu. Satu-satunya cara mengatasi hama ini adalah melakukan pencegahan dengan cara membungkus buah sejak buah masih muda (lihat perawatan buah).

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Syarat Tumbuh Tanaman Rambutan | Petani Hebat

Rambutan adalah jenis tanaman buah yang memiliki berbagai macam jenis dan rasa untuk budidaya akan kita bahas pada postingan berikutnya.

Syarat Tumbuh Tanaman Rambutan.

Iklim

Dalam budidaya rambutan angin berperan dlm penyerbukan bunga.
Intensitas curah hujan yg dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun & merata sepanjang tahun
Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbit sampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan.
Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25°C yg diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).
Kelembaban udara yg dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.

Media Tanam

Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yg banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 & kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
Kandungan air dlm tanah idealnya yg diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah.
Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak & kondisi tanah, karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yg benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yg ada.

Ketinggian Tempat

Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl. Pada ketinggian dibawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik hasilnya.

Demikianlah beberapa syarat yang dibituhkan untuk tanaman rambutan.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Budidaya Tanaman Rambutan | Petani Hebat

Berikut adalah Cara Budidaya Buah Rambutan yang baik dan benar.

1. SEJARAH SINGKAT RAMBUTAN

Rambutan (Nephelium sp.) merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. Tanaman buah tropis ini dlm bahasa Inggrisnya disebut Hairy Fruit berasal dari Indonesia. Hingga saat ini telah menyebar luar di daerah yg beriklim tropis seperti Filipina & negara-negara Amerika Latin & ditemukan pula di daratan yg mempunyai iklim sub-tropis.

2. JENIS TANAMAN RAMBUTAN

Dari survey yg telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yg berasal dari galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yg berbeda. Ciri-ciri yg membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut). Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan yg digemari orang & dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya:

Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis & agak kering, kenyal, ngelotok & daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.

Rambutan Aceh Lebak bulus pohonnya tinggi & lebat buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manis-asam banyak air & ngelotok daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dlm pengangkutan.

Rambutan Cimacan, kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar & agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi kurang tahan dlm pengangkutan.

Rambutan Binjai yg merupakan salah satu rambutan yg terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar & jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, hasilbuah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.

Rambutan Sinyonya, jenis rambutan ini lebat buahnya & banyak disukai terutama orang Tionghoa, dengan batang yg kuat cocok untuk diokulasi, warna kulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus & rapat, rasa buah manis asam, banyak berair, lembek & tidak ngelotok.

4. SENTRA PENANAMAN RAMBUTAN

Di Indonesia yg menjadi sentra penanaman rambutan adalah di Jawa khususnya yg sangat besar produksi buah rambutan antara lain di Bekasi, Kuningan, Malang, Probolinggo, Lumajang & di Garut.

6. PEDOMAN BUDIDAYA RAMBUTAN

Pembibitan

Persyaratan Benih : Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg disukai oleh masyarakat konsumen antara lain: Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh, Lebak bulus, Rambutan Cimacan, Rambutan, Rambutan Sinyonya.

Persiapan benih biji yg dipergunakan sebagai pohon pangkal setelah buah dikupas & diambil bijinya dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam) & biji siap disemaikan. Disamping itu dapat pula direndamdengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan asam yg terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% atau Asam Sulfat (H2S04) BJ = 1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yg bersih sebanyak 3 kali berulang dengan air yg mengalir selama 10 menit & dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidari jamur biji dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya.

Teknik Penyemaian Benih : 

Teknik penyemaian benih dipilih lahan yg gembur & mudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi seperti: mencangkul tanah sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya. Kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & buatkan bedang-bedeng yg berukuran 1-1,5 m lebar & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari Utara ke Selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 30 cm & untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang & benih siap disemaikan. Selain dengan melalui proses pengecambahan juga biji dapat langsung ditunggalkan pada bedeng-bedeng yg sudah disiapkan, untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg berjarak 10 X 10 cm setelah berkecambah & berumur 1-1,5 bulan & sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng penanaman.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : 

Setelah bibit berkecambang & telah berumur 1-1,5 bulan disiram pagi sore, setelah kecambah dipindah ke bedeng pembibitan penyiraman cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, dengan menggunakan “gembor” supaya merata & tidak merusak bedengan & diusahakan air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Kemudian dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur & dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari serangan hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun persemaian yg dilakukan terhadap pohon baru setelah itu dapat dilakukan pengokulasian yg ditentukan dengan sistem Fokkert yg sudah disempurnakan yg sebelumnya daun-daun dirontokkan pada pohon induk yg telah dipilih mata kulitnya & kemudian setelah disiapkan tempat untuk penempelan mata kulit tersebut sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah itu tunas asli pada pohon induk yg telah ditempel dipangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan rumput-rumput yg ada disiangi, kemudian dapat juga diberi pupuk urea 10 gram untuk tiap 1 m² untuk 25 tanaman rambutan.

Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau di cangkok maupun diokulasi dapat dengan mencungkil/membuka plastik yg melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak & dilakukan penyungkilan sekitar 5 cm & agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dapat dipotong sedikit untuk menjaga penguapan kemudian lebar daun dipotong separuh serta keping yg menempel dibiarkan sebab berfungsi sebagai cadangan makanan sebelum dapat menerima makanan dari tanah yg baru. & ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 30-40 cm & ditutupi dengan atap yg dipasang miring lebih tinggi di Timur dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar mata hari pagi.

Pengolahan Media Tanam

Pilihlah tanah yg subur, hindari daerah yg berkondisi tanahnya terlampau liat & tidak memiliki sirkulasi yg baik, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.

Tanah yg akan dipergunakan untuk kebun rambutan dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dlm tetapi kalau dari hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 meter & kedalam disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & kurang humus atau tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan & kondisi ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya.

Pembentukan Bedengan. : 

Setelah tanah keadaan gembur & buatkan bedeng-bedengan yg berukuran 8 m lebar & tinggi sekitar 30 cm dengan perataan dasar atasnya guna menopang bibit yg akan ditanam, panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 1 m yg diharapkan untuk lalu-lintas para pekerja & dapat dipergunakan sebagai saluran air pembuangan, & untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang

Pengapuran pada dataran yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu digali dengan ukuran penanaman di pekarangan & dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.

Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) & setelah 1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan yg telah jadi.

Teknik Penanaman

Penentuan Pola Tanaman : 

Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah & berumur 1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14 meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke Timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.

Pembuatan Lubang Tanaman : 

Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap untuk tempat penanaman bibit rambutan yg sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan yg nantinya dipergunakan untuk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman, sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.

Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti sedia kala & tanah yg bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang lebih 20 liter) pupuk kandang yg sudah matang, & kira-kira 4 pekan & tanah yg berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam & tidak perlu terlalu dlm secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang rambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya.

Lain-lain : Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah Timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, & untuk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.

Pemeliharaan Tanaman

Penjarangan & Penyulaman : 

Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1-2 m sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tidak tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan.

Agar supaya tanaman rambutan mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan peempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yg seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, memperbanyak & mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara. Pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir dengan harapan muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya & hasil berikutnya dapat meningkat.

Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman rambutan tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:

Pada tahun ke 2 setelah penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 30 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 germ ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon/dengan jalan menggali disekeliling pohon sedalam 30 cm selebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya.

Tahun berikutnya perlu dosis pemupukan perlu ditambah dengan komposisi 50 kg pupuk kandang, 60 kg TSP, 150 gr Urea & 250 gr ZK dengan cara pemupukan yg sama, apabila menggunakan pupuk NPK maka perbandingannya 15:15:15 dengan ukuran diantara 75-125 kg untuk setiap ha, & bila ditabur dlm musim hujan & dengan komposisi 250-350 kg apabila dilakukan saat awal musim penghujan

Pengairan & Penyiraman : 

Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari cangkokan/okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman rambutan telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat dilakukan saat-saat diperlukan saja. & bila turunterlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air.

Waktu Penyemprotan Pestisida : 

Guna mencegah kemungkinan tumbuhnya penyakit/hama karena kondisi cuaca/hewan-hewan perusak maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida umumnyadilakukan antara 15-20 hari sebelum panen & juga apabila kelembaban udara terlalu tinggi akan tumbuh cendawan, apabila musim penghujan mulai tiba perlu disemprot fungisida beberapa kali selama musim hujan pestisida & insektisida

Pemeliharaan Lain : Untuk memacu munculnya bunga rambutan diperlukan larutan KNO…. (Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak diberi KNO…. & juga mempunyai keunggulan memperbanyak “dompolan” bunga (tandan) rambutan pada setiap stadium (tahap perkembangan) serta mempercepat pertumbuhan buah rambutan.

7. HAMA & PENYAKIT RAMBUTAN

Hama pada Daun

Hama tanaman rambutan berupa serangga seperti semut, kutu, kepik, kalong & bajing serta hama lainya seperti, keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. misal: ulat penggerek buah (Dichocricic punetiferalis) warna kecoklat-coklatan dengan ciri-ciri buah menjadi kering & berwarna hitam, Ulat penggerek batang (Indrabela sp) membuat kulit kayu & mampu membuat lobang sepanjang 30 cm, Ulat pemakan daun (Ploneta diducta/ulat keket) memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Ulat Jengkal (Berta chrysolineate) pemakan daun muda sehingga penggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.

Penyakit

Penyakit tanaman rambutan disebabkan organisme semacam ganggang (Cjhephaleusos sp) yg diserang umumnya daun tua & muncul pada musim hujan dengan ciri-ciri adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya. Ganggang Chaphaleuros kesimbiose dengan lumut kerek (lichen) & dapat dijumpai pada daun & batang rambutan, yg nampak seperti panu sehingga ranting yg diserang dapat mati; Penyakit akar putih disebabkan oleh cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus dengan tanda rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.

Gulma

Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman rambutan yg berbentuk rerumputan yg berada disekitar tanaman rambutan yg akan mengganggu pertumbuhan perkembangan bibit rambutan oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.

8. PANEN RAMBUTAN

Ciri & Umur Panen

Buah rambutan yg telah matang dengan ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dengan jenis rambutan yg ada juga dengan mencium baunya serta yg terakhir dengan merasakan rambutan yg sudah masak dibandingkan dengan rambutan yg belum masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan sekitar bulan Nopember sampai Februari, juga dapat dipengaruhi musim kemarau atau musim penghujan.

Cara Panen

Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tungkalnya yg sudah matang (hanya yg sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen agar dapat bertunas kembali cepat berbuah apabila pemetikan tidak terjangkau dapat dilakukan dengan menggunakan galah untuk mengkait tangkai buah rambutan secara benar.

Periode Panen

Periode pemanenan buah rambutan dilakukan pada sekitar bulan Nopember sampai dengan Februari (masa musim penghujan). Dengan dicari buah yg masak & yg belum masak supaya ditinggal dulu & kemudian dipanen kembali

Prakiraan Produksi

Apabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan yg ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yg maksimal. Setiap pohonnya dapat mencapai hasil minimal 0,10 kuintal, & maksimal dapan mencapai 1,75 kuintal setiap pohonnya.

Sekian dan terimakasih.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Budidaya Tanaman Jeruk | Petani Hebat

Budidaya Tanaman Jeruk yang baik dan benar.

1. SEJARAH SINGKAT

Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yg berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yg lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yg ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yg mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.

2. JENIS TANAMAN JERUK

Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yg terdiri atas Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yg terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk utk bumbu masakan yg terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C. hystix ABC). Jeruk varietas introduksi yg banyak ditanam adalah varitas Lemon dan Grapefruit. Sedangkan varitas lokal adalah jeruk siem, jeruk baby, keprok medan, bali, nipis dan purut.

3. MANFAAT TANAMAN

Manfaat tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C yg tinggi.
Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yg terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai utk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan utk campuran kue.
Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata.

4. SENTRA PENANAMAN JERUK

Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi yg diperparah lagi oleh sistem monopoli tata niaga jeruk yg saat ini tidak berlaku lagi.

6. PEDOMAN BUDIDAYA JERUK

Pembibitan

Bibit jeruk yg biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.

Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif dan vegetatif.

2) Teknik Penyemaian Bibit

a) Cara generatif

Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya

hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).

b) Cara Vegetatif Jeruk

Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.

Pengolahan Media Tanam Jeruk

Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi utk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:

Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m

Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.

Teknik Penanaman

Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:

Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
Pengurangan akar.
Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.

Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

Pemeliharaan Tanaman

Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.

Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:

1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
>8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.

Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.

Penjarangan Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.

7. HAMA DAN PENYAKIT

Hama Tanaman Jeruk

Kutu loncat (Diaphorina citri.)

Bagian yg diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.
Gejala: tunas keriting, tanaman mati.
Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, Selain itu buang bagian yg terserang.

Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)

Bagian yg diserang adalah tunas muda dan bunga.
Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.
Pengendalian: menggunakan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50 EC).

Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)

Bagian yg diserang adalah daun muda.
Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
Pengendalian: semprotkan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.

Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)

Bagian yg diserang adalah tangkai, daun dan buah.
Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.
Pengendalian: semprotkan insektisida Propargite (Omite), Cyhexation (Plictran), Dicofol (Kelthane), Oxythioquimox (Morestan 25 WP, Dicarbam 50 WP).

Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)

Bagian yg diserang adalah buah.
Gejala: lubang yg mengeluarkan getah.
Pengendalian: memetik buah yg terinfeksi kemudian menggunakan insektisida Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin 24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) yg disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.

Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)

Bagian yg diserang Helopeltis antonii.
Gejala: bercak coklat kehitaman dgn pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yg menjadi nekrosis.
Pengendalian: semprotkan insektisida Fenitrotionmothion (Sumicidine 50 EC), Fenithion (Lebaycid), Metamidofos (Tamaron), Methomil (Lannate 25 WP).

Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.)

Bagian yg diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau jeruk bes.
Gejala: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua.
Pengendalian: gunakan insektisida dgn bahan aktif Methomyl (Lannate 25 WP) dan Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian buang bagian yg diserang.

Thrips (Scirtotfrips citri.)

Bagian yg diserang adalah tangkai dan daun muda.
Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai nekrotis.
Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif Difocol (Kelthane) atau Z-Propargite (Omite) pada masa bertunas.

Kutu dompolon (Planococcus citri.)

Bagian yg diserang adalah tangkai buah.
Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.
Pengendalian: gunakan insektisda Methomyl (Lannate 25 WP), Triazophos (Fostathion 40 EC), Carbaryl (Sevin 85 S), Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian cegah datangnya semut yg dapat memindahkan kutu.

Lalat buah (Dacus sp.)

Bagian yg diserang adalah buah yg hampir masak.
Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.
Pengendalian: gunakan insektisida Fenthion (Lebaycid 550 EC), Dimethoathe (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC) dicampur dgn Feromon Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate.

Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)

Bagian yg diserang daun, buah dan tangkai.
Gejala: daun berwarna kuning, bercak khlorotis dan gugur daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang kering dan kulit retak buah gugur.
Pengendalian: gunakan pestisida Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G, Basazinon 45/30 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Dichlorophos (Nogos 50 EC), Methidhation (Supracide 40 EC).

Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)

Bagian yg diserang adalah daun tua pada ranting atau dahan bagian bawah.
Gejala: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati.
Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85 S) dan Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).

Penyakit Tanaman Jeruk

CVPD

Penyebab: Bacterium like organism dgn vektor kutu loncat Diaphorina citri.Bagian yg diserang: silinder pusat (phloem) batang.
Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.
Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yg terserang CVPD. Gunakan insektisida utk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yg baik.

Tristeza

Penyebab: virus Citrus tristeza dgn vektor Toxoptera. Bagian yg diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen.
Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.
Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yg terserang, kemudian kendalikan vektor dgn insektisida Supracide atau Cascade.

Woody gall (Vein Enation)

Penyebab: virus Citrus Vein Enation dgn vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yg diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour Orange.
Gejala: Tonjolan tidak teratur yg tersebar pada tulang daun di permukaan daun.
Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.

Blendok

Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian yg diserang adalah batang atau cabang.
Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yg menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2 kali dalam setahun.

Embun tepung

Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian yg diserang adalah daun dan tangkai muda.
Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.
Pengendalian: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan Bupirimate (Nimrot 25 EC).

Kudis

Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yg diserang adalah daun, tangkai atau buah.
Gejala: bercak kecil jernih yg berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
Pengendalian: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).

Busuk buah

Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yg diserang adalah buah.
Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.

Busuk akar dan pangkal batang

Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian yg diserang adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning.
Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering.
Pengendalian: pengolahan dan pengairan yg baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah.

Buah gugur prematur

Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yg diserang: buah dan bunga
Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur.
Pengendalian: Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.

Jamur upas

Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian yg diserang adalah batang.
Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.
Pengendalian: kulit yg terinfeksi dikelupas dan disaput fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang yg terinfeksi.

Kanker

Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian yg diserang adalah daun, tangkai, buah.
Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dgn diameter 3-5 mm.
Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu utk mencegah serangan ulat peliang daun adalah dgn mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.

8. PANEN TANAMAN JERUK

Ciri dan Umur Panen

Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya.

Cara Panen

Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.

Perkiraan Produksi

Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yg dapat mencapai 40 ton/ha.

Sekian dan Terimakasih.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Hama dan Penyakit Tanaman Pinang

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PINANG

Hama Tanaman Pinang

1. Bagworms.

Penyebab adalah Manatha albipes Moore. Ditemukan di bagian bawah daun dan membuat sejumlah lobang-lobang kecil.

2. Termit atau rayap.

Termit dapat menyerang benih atau bibit pada musim kemarau. Serangan pada bibit dimulai pada pangkal batang, sehingga bagian pucuk menjadi layu dan lama kelamaan tanaman mati. Pengendalian rayap dapat dilakukan dengan menutup bagian pangkal batang dengan pasir ataupun secara kimiawi menggunakan insektisida Aldrin.

3. Belalang (Aularches miliaris Linn)

Menyerang lamina daun sehingga meyebabkan daun berlubang.

4. Kutu (mite)

Dikenal 3 jenis kutu menyerang tanaman pinang. Kutu merah (Raolella indica Hirst) dan kutu putih (Oligonychus Indicus Hirst). Kutu oranye, Kutu merah dan Kutu putih hidup berkelompok di bawah daun dan mengisap cairan di daun mengakibatkan daun berwarna kekuningan, coklat dan akhirnya mengering. Kutu oranye (Dolichotetranychus sp.) menyerang buah yang masih muda dan bersembunyi dibagian dalam perianth buah serta mengisap cairan, sehingga buah akan gugur Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan Kelthan 1.86 ml/l air ataupun penggunaan predator antara lain Chilocorus sp.

5. Kepik (Carvalhoia arecae Miller and China)

Kepik ditemukan berkumpul di bagian ujung ketiak daun. Kepik dewasa berwarna hitam dan Kepik muda berwarna hijau kekuningan, keduanya mengisap cairan pada bagian spindle sehingga pertumbuhan tidak normal. Daun yang telah diisap nampak garis-garis nekrotik berwarna coklat tua lama kelamaan daun mengering dan patah. Pengendalian dilakukan dengan insektisida sistemik Sevin 4G dengan dosis 10 g per tanaman setiap 3 bulan.

6. Tempayak akar (Leucopholis burmeisteri Brenske) 

Tempayak akar atau dikenal tempayak putih merupakan hama yang cukup merugikan tanaman pinang. Bentuk hama ini seperti hurup ”V” serta tubuh lembut dengan kaki berbulu warna coklat.

7. Ulat bunga (Tirathaba mundella Walk)

Ulat bunga menyerang mayang dengan mengisap cairan dalam bunga. Ulat dewasa meletakan telurnya pada bagian spatha. Sehingga Spadix tidak dapat membuka dengan sempurna. Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan Endre x 20 EC 0.125 % atau Malathion 50 % EC dengan dosis 2 ml / l air

8. Gugur buah muda

Gugur buah muda disebabkan oleh kepik Pentatomid (Halyomorpha marmorea F). Buah pinang yang ditusuk dengan belalai akan mengeluarkan cairan. Buah yang ditusuk akan berwarna hitam pada permukaan kulit buah dan dagingn buah akan berwarna coklat gelap. Gejala ini akan berkembang terus sehingga menyebabkan buah gugur. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menyemprot Endosulfan 0.05% pada tandan.

9. Kumbang pinang (Coccotrypes carpophagus Horn).

Kumbang pinang dewasa menyebabkan kerusakan dengan menggerek buah sehingga berlubang sampai pada bagian biji. Besar lubang gerekan kira-kira berdiameter 0.6 – 1.0 mm.

10. Coffee bean weevil (Araecerus fasculatus D.) 

Coffee bean weevil menyerang biji pinang yang mengakibatkan buah berlubang sebesar 1.5 – 2.5 mm. Hama ini ditemukan pada buah pinang di bagian dalam perianth. Musuh alami adalah parasit Anisopteromatus calandra Howard.

11. Kumbang sigaret (Lasioderma serricome F.)

Kumbang dewasa berwarna coklat kekuningan dengan bulu-bulu bercahaya . Kumbang ini menggerek buah dan bekas gerekannya terlihat seperti tepung . Musuh alaminya yaitu parasit Anisopteromatus calandrae Howard.

12. Ngengat padi (Corcyra cephalonica Stainton) 

Ngengat membuat rongga-rongga didalam buah pinang dan memakan daging buahnya. Pengendalian hama gudang ini dengan mengguunakan tablet phostoxin dengan dosis 800 g/1000 cm³ luas gudang.

Penyakit Tanaman Pinang

1. Bercak daun menguning (yellow leaf spot)

Penyebabnya penyakit brtcak daun adalah cendawan Curvularia sp. Gejala pada lamina daun, terlihat bercak-bercak kuning 3-10 mm diameter. Infeksi lanjut dapat menyebabkan kematian bibit. Penyemprotan dengan Dithane dapat mengurangi serangan.

2. Leaf blight.

Penyebabnya adalah Pestalotia palmarum Cooke. Gejala penyakit berupa bercak-bercak coklat kekuningan pada helaian daun. Pemupukan N dan K2O ataupun dengan pemberian naungan dapat menekan penyakit.

3. Karat merah daun (red rust)

Penyebabnya yaitu Cephaleuros sp. Cendawan ini menginfeksi batang dan daun. Sehingga terlihat bercak tak beraturan pada bagian batang dan daun yang berwarna kekuningan. Untuk menghindari perlu dibuat naungan secukupnya.

4. Busuk akar/pangkal batang (root/collar rot)

Penyebabnya adalah cendawan Fusarium sp. dan Rhizoctoria sp. Penyakit ini biasanya terlihat di pembibitan dengan sistim drainase jelek. Serangan cendawan ini mengakibatkan tanaman layu.

5. Busuk buah (fruit rot)

Penyebabnya adalah Phytopthora arecae. Gejala bercak basah terlihat pada permukaan buah dekat kelopak bunga (perianth). Bercak ini akan menyebar sehingga warna buah berubah menjadi hijau tua. Jika bercak mencapai bagian apikal buah maka akan menyebabkan buah gugur. Pengendalian secara kimia dapat di lakukan dengan fungisida Copper oxychlorride serta fitosanitasi (pembersihan) kebun. Pengendalian lainnya dengan melakukan fotosanitasi pada kebun-kebun.

6. Busuk pucuk (bud rof)

Penyebabnya sama dengan penyakit busuk buah. Yaitu P. Arecal. Bagian yang diserang adalah pangkal spidel pangkal spindle berwarna berangsur bagian yang terinfeksi serangan berat menyebabkan kuning coklat pucuk membusuk dengan bau khas. Pembersihan lokasi pertanaman dari tanaman terserang akan mencegah penyebaran penyakit.

7. Daun menguning (yellow leaf disease)

Penyebabnya adalah mycoplasm like organism (MLO). Daun yang terserang memperlihatkan warna kekuningan dan terdapat garis-garis nekrotik. Pada lamina daun. Pertumbuhan daun akan mengecil sehingga produksi buah menurun. Daging buah berwarna kehitaman. Pengendalian dengan cara terpadu dengan pemupukan, penggunaan fungisida 2 g phorate granula per pohon serta fitosanitasi.

8. Busuk kaki (foot rot)

Penyebabnya adalah Ganoderma lucidum. Munculnya penyakit ini karena kurang pemeliharaan kebun, drainase jelek. Tanaman yang terserang menunjukan gejala kekeringan dimana daun menguning, terkulai dan akhirnya patah. Infeksi lanjut yaitu batang terlihat bercak coklat tidak beraturan dan mengeluarkan cairan. Akar tanaman akan membusuk. Untuk menghindari perlu pengaturan sistim drainase, kebersihan kebun. Bebeberapa mikroorganisme antagonis seperti Trichoderma sp, Streptomyces sp. dapat menjadi agen hayati pengendalian penyakit ini.

9. Die back pembungaan dan bubur buah.

Cooletotrichum gloesporioides berasosiasi dengan penyakit ini. Gejalanya terlihat tulang daun menguning dan terlihat mengering mulai ujung daun sampai ke arah pangkal. Bunga betina akan gugur. Faktor lainnya yang menyebabkan gugur buah adalah kegagalan polinasi, kandungan unsur hara kurang, cekaman air dan temperatur atupun faktor fisiologis.

Pengendalian dengan fungisida Dithane 4 g/L air pada 2 tahap yaitu dilakukan pada saat bunga betina terbuka dan pada 20-24 hari berikutnya.

10. Bacterial leaf stripe.

Penyebab yaitu Xanthomonas campestris pv. Arecae. Gejala daun terlihat bercak-bercak selebar 0.5-1.0 cm. Permukaan bagian bawah daun ditutupi oleh bakteri. Daun yang terserang menimbulkan bercak yang tidak teratur berwarna putih keabuan atau kekuningan. Penyemprotan dengan antibiotik tetracyclin 1 g/2 L air yang dilakukan setiap 2 minggu.

11. Mengecil (Band)

Penyebab penyakit ini belum diketahui. Gejalanya yaitu daun menjadi pendek, mengecil dan berbentuk sapu. Warna daun menjadi hijau tua, batang meruncing dan jarak antar ruas batang memendek. Mahkota pohon bentuk seperti berbunga mawar, sehingga pembungaan menjadi tidak sempurna, dan produksi buah menurun. Pengendalian penyakit dilakukan dengan perbaikan drainase, penggemburan tanah. Pemberian campuran Copper sulfat dengan kapur perbandingan 1 : 1 dengan dosis 225 g per pohon per 6 bulan dapat memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh.

12. Batang berdarah (stem bleeding)

Penyebabnya adalah Thielaviopsis paradoxa Von Hohn (Ceralostomelia paradoxa). Terjadi perobahan warna pada bagian yang terinfeksi di bagian batang dan jaringan lembut serta mengeluarkan cairan berwarna coklat gelap. Dugaan bahwa penyakit ini berkembang akibat air tanah yang dangkal dan drainase jelek. Untuk menghindari serangan hama Xyleborus sp. Yang dapat masuk melalui lobang tersebut dilakukan penempelan dengan tar dan insektisida.

13. Buah retak (nut splitting)

Penyebabnya karena ketidak seimbangan fisiologis. Karakteristik penyakit ini terlihat dari buah pinang yang retak-retak. Gejala yang dimulai dengan buah kekuningan ketika buah setengah matang atau tiga per empat bagian matang. Perbaikan drainase dan penyemprotan dengan Borax 2 g/1 l air pada tahap awal dapat menekan serangan penyakit.

Umumnya buah pinang akan terserang penyakit pada saat panen, prosesing sampai penyimpanan. Sumber infeksi terutama berasal dari :

Infeksi pada tanaman. Buah pinang yang berasal dari tanaman terserang penyakit buah pecah (nut spliting) akan mudah terserang juga oleh organisme sekunder seperti: Aspergiles sp., Penicilium sp.
Infeksi selama panen dan prosesing. Buah pinang yang biasanya panen kemudian terjatuh ketanah sering ditemukan adanya infeksi ke buah tersebut. Jenis cendawan yang ditemukan seperti Aspergillus niger, A. Flavus, Botryodiplodia theobromae dan Rhizopos sp. Kurangnya pemanasan selama proeses pengeringan awal tentu akan memudahkan tumbuhnya cendawan-cendawan tertentu.
Infeksi selama pengangkutan dan penyimpanan. Buah pinang yang dipanen dan keranjang yang digunakan untuk menampung harus bersih. Demikian pula pada penyimpanan di gudang haruslah dalam keadaan yang terkontrol. Cendawan yang sering ditemukan pada proses pasca panen adalah Aspergillus niger arecae, Subramanella arecae.

Perlu diketahui untuk pengendalian penyakit selama panen sampai di gudang yang perlu diketahui adalah : menghindari kontak langsung buah pinang dengan tanah, buah pinang sebaiknya dimasukan ke dalam karung goni polyetylen dan melakukan fumigasi ruang penyimpanan dengan ethylene dibromide.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.