Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk | Petani Hebat

SYARAT TUMBUH TANAMAN JERUK

Iklim

Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.
Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.
Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

Media Tanam

Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dengan pH optimum 6.
Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30°

Ketinggian Tempat

Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:

1) Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.

2) Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.

3) Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.

4) Jenis Siem: 1–700 m dpl.

5) Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.

6) Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.

7) Jenis Purut: 1–400 m dpl.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Tanaman Matoa (Pometia pinnata) | Petani Hebat

Matoa (Pometia Pinnata) adalah tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas Provinsi Papua Barat. Matoa termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Tinggi pohon 50 m, akar papan tingginya mencapai 5 m, daun majemuk berseling, bersirip genap, tangkai daun panjang ± 1 m, anak daun 4 – 13 pasang bentuknya bundar memanjang dengan tepi yang bergerigi. Mahkota bunga agak berbulu pada bagian luar, kelopak bunga agak menyatu.

Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang (keluarga Palem) dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm, kulit licin berwarna coklat kemerahan bila masak (kalau masih muda berwarna kuning kehijauan, ada juga yang menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum.

Rasa buahnya “ramai”, dan susah didefinisikan. Coba saja tanya kepada yang pernah memakannya, maka ada yang bilang rasanya masin, seperti antara rasa buah leci dan buah rambutan. Ada juga yang merasakannya sangat manis seperti buah kelengkeng. Ada yang bilang manis legit. Ada lagi yang merasakan aromanya seperti antara buah kelengkeng dan durian. Pendeknya, buah matoa berasa enak, kata mereka yang suka.

Tanaman ini mudah diperbanyak/ dikembangbiakkan melalui biji, dan cara lain seperti cangkok serta okulasi. Matoa tumbuh di daerah yang sejuk atau dengan kata lain lebih mudah tumbuh di pada ketinggian 900 – 1700 m dpl, topografi datar atau miring, meskipun dapat pula tumbuh di dataran rendah, dengan waktu berbunga bulan Juli – Agustus dan berbuah pada bulan November – Februari.

Selama ini orang mengenal buah matoa berasal dari Papua, padahal sebenarnya pohon matoa tumbuh juga di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa pada ketinggian hingga sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut. Selain di Indonesia pohon matoa juga tumbuh di Malaysia, tentunya juga di Papua New Guinea (belahan timurnya Papua), serta di daerah tropis Australia.

Di Papua sendiri pohon matoa sebenarnya tumbuh secara liar di hutan-hutan. Ini adalah sejenis tumbuhan rambutan, atau dalam ilmu biologi disebut berasal dari keluarga rambutan-rambutanan (Sapindaceae). Sedangkan jenisnya dalam bahasa latin disebut pometia pinnata.

Di Papua New Guinea, buah matoa dikenal dengan sebutan taun. Sedangkan di daerah-daerah lainnya, sebutannya juga bermacam-macam, antara lain: ganggo, jagir, jampania, kasai, kase, kungkil, lamusi, lanteneng, lengsar, mutoa, pakam, sapen, tawan, tawang dan wusel. Artinya, buah ini sebenarnya juga dijumpai di daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun orang lebih mengenai buah matoa ini berasal dari Papua, namun jangan heran kalau di sebuah shopping center di Yogya Anda akan menjumpai buah matoa dari Temanggung.

Dari pohon matoa, selain diambil buahnya, batang kayunya juga sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis. Tinggi pohonnya dapat mencapai 40-50 meter dengan ukuran diameter batangnya dapat mencapai 1 meter hingga 1.8 meter. Batang kayu pohon matoa termasuk keras tetapi mudah dikerjakan. Banyak dimanfaatkan sebagai papan, bahan lantai, bahan bangunan, perabot rumah tangga, dsb. yang ternyata tampilan kayunya juga cukup indah.

Maka, dapat dimaklumi kalau umumnya masyarakat Papua akan dengan bangga menyebut buah matoa sebagai buah khasnya propinsi Papua. Pohon ini berbunga sepanjang tahun, maka pohon matoa pun dapat dikatakan berbuah hampir sepanjang waktu. Oleh karena itu, buah matoa relatif mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional di Papua.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Hama Pada Tanaman Durian | Petani Hebat

Hama Pada Tanaman Durian

Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)

Ciri: telur diletakkan pada kulit buah dan dilindungi oleh jaring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva yang telah menetas dari telur langsung menggerek dan melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua.

Penyebaran: serangga penggerek buah menyebar dengan cara terbang dari pohon durian yang satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek buah ini bertelur pada buah durian yang dihinggapinya. Kegiatan bertelur ini dilakukan secara periodik setiap menjelang musim kemarau.

Pengendalian: dilakukan dengan insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.

Lebah mini

Ciri: hama ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat (larva), hama ini menyerang daun-daun durian muda. Selama hama tersebut mengalami masa istirahat (bentuk kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah. Setelah menjadi lebah serangga ini mencari makan dengan cara menggerek ranting-ranting muda dan memakan daun-daun muda.

Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/liter), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).

Ulat penggerek bunga (Prays citry)

Ulat ini menyerang tanaman yang baru berbunga, terutama bagian kuncup bunga dan calon buah.

Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan bertubuh langsing.

Gejala: kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya banyak yang berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.

Pengendalian: dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).

Kutu loncat durian

Ciri: serangga berwarna kecoklatan dan tubuhnya diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap dan tungkainya mirip dengan kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro.

Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh permukaan daun sehingga mengundang semut-semut bergerombol.

Pengendalian: daun dan ranting-ranting yang terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram/5 liter air.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Syarat Tumbuh Tanaman Durian | Petani Hebat

Iklim yang cocok untuk budidaya durian

1. Curah hujan utk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun & minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dgn kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.

2. Intensitas cahaya matahari yg dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tdk tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.

3. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20°C-30°C. Pada suhu 15°C durian dpt tumbuh tetapi pertumbuhan tdk optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar.

Media Tanam untuk budidaya durian

1. Tanaman durian menghendaki tanah yg subur (tanah yg kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat & debu sehingga mudah membentuk remah.

2. Tanah yg cocok utk durian adalah jenis tanah grumosol & ondosol. Tanah yg memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, & kemampuan mengikat air tinggi.

3. Derajat keasaman tanah yg dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dgn pH optimum 6-6,5.

4. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dgn perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dgn kedalam cukup, (50-150 cm) & (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tdk manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.

Ketinggian Tempat yang cocok untuk budidaya durian

Ketinggian tempat utk bertanam durian tdk boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yg cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yg berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yg datar rata.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Filum Chordata | Petani Hebat

Filum Chordata

Filum Chordata mempunyai banyak anggota, namun tidak semuanya berperan sebagai hama tanaman. Anggota filum ini yang banyak berperan sebagai hama adalah Kelas Mamalia (hewan menyusui) dan kelas Aves (burung).

Dari kelas mamalia, ordo Rodentia (binatang mengerat) merupakan ordo yang paling merugikan, misalnya tupai (Callosciurus notatus) dan tikus sawah (Rattus rattus argentiventer). Disamping itu kelelawar, musang, landak, dan satwa liar seperti gajah, kera, babi hutan, rusa, dan beruang juga dapat berperan sebagai hama yang merugikan. Sedangkan dari kelas aves yang berperan sebagai hama misalnya burung pipit (Lonchura leucogastroides (Horsf. dan Moore)).

1. Tupai (Callosciurus notatus)

Tupai banyak merusak buah kelapa dengan cara mengerat, baik pada waktu siang maupun malam. Tubuh tupai berwarna kelabu sampai hitam pada bagian perut sampai kepalanya, dan di bagian punggung berwarna hitam pada pangkal dan kuning di ujung. Tupai betina mempunyai 6 pasang kelenjar susu dan satu tahun mampu beranak 8 kali (Kalshoven,1981).

Tupai menyerang buah kelapa yang sudah tua, dengan ciri serangan terdapat lubang bekas gigitan pada ujung buah dengan sisi yang rapi/rata (Rukmana dan Saputra, 1997).

2. Tikus (Rattus-rattus spp.)

Tikus merupakan hama paling penting dibandingkan dengan hama-hama dari golongan mamalia lainnya. Perkembangbiakan tikus sangat cepat, dan tanaman yang disukainya cukup banyak. Tikus dapat menyebabkan kerusakan tanaman padi pada areal yang luas sejak di persemaian sampai menjelang panen. Disamping itu tikus juga menyerang tanaman lainnya yaitu jagung, kedelai, kacang tanah, ubi jalar, tebu, kelapa, dan kelapa sawit (Kalshoven,1981).

Pada umumnya tikus menyerang tanpa mengenal tempat, sejak di persemaian, pertanaman sampai di tempat penyimpanan. Tikus aktif menyerang tanaman pada malam hari. Tikus yang lapar akan memakan hampir semua benda yang dijumpainya. Jika makanan cukup tersedia, tikus akan memilih jenis makanan yang paling disukai, seperti padi yang sedang bunting, dan jagung muda. Pada saat makanan banyak tersedia, perkembangbiakan tikus berlangsung sangat cepat (Rukmana dan Saputra, 1997).

Menurut Priyambodo (1995), terdapat 8 spesies tikus yang berperan sebagai hama, yaitu :

a. Tikus sawah (Rattus rattus argentiventer (Rob. & Kl.))

b. Tikus rumah (Rattus rattus diardi (Jent.))

c. Tikus cokelat/tikus riul (Rattus rattus norvegicus Berk.)

d. Mencit rumah (Mus musculus)

e. Tikus pohon (Rattus tiomanicus Miller)

f. Tikus huma/ladang (Rattus exulans Peale)

g. Tikus wirok (Bandicota indica Bechst.)

h. Mencit ladang (Mus caroli)

Pada umumnya tekstur rambut/bulu tikus agak kasar, kecuali pada mencit yang lembut dan halus. Hidung tikus berbentuk kerucut, kecuali tikus wirok dan tikus cokelat hidungnya berbentuk kerucut terpotong. Tikus wirok, tikus cokelat, tikus sawah, dan mencit ladang, disebut hewan terestrial dengan ciri-ciri : ekor pendek, panjangnya sama dengan panjang tubuh, ujung jari halus, tonjolan pada telapak kaki kecil dan halus. Sedangkan tikus pohon, tikus rumah, tikus huma, dan mencit rumah, disebut hewan arboreal dengan ciri-ciri : ekor panjang lebih panjang dari ukuran tubuh, ujung jari kasar, tonjolan pada telapak kaki besar dan kasar. Tikus pohon merupakan hama utama kelapa, biasanya melubangi buah kelapa yang masak/tua dengan lubang tidak teratur di dekat tangkai (Priyambodo, 1995).

Tiga jenis tikus yang sering merusak tanaman pertanian menurut Kalshoven (1981) adalah sebagai berikut :

a. Tikus sawah (Rattus rattus argentiventer).

Tikus sawah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Panjang dari hidung sampai ujung ekor antara 270 mm – 370 mm.
Berat badan rata-rata ± 130 gram.
Panjang ekor ± 95 persen panjang badan (dari kepala sampai pangkal ekor).
Tikus betina mempunyai 12 puting susu, yaitu terdiri atas tiga pasang di bagian dada dan tiga pasang di bagian perut.
Warna badan kelabu gelap, sedang bagian dada dan perutnya berwarna keputih-putihan.

b. Tikus rumah (Rattus rattus diardi).

Tikus rumah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Panjang dari hidung sampai ujung ekor antara 220 mm – 370 mm.
Panjang ekor sama atau lebih panjang 105 persen dari panjang badan (hidung sampai pangkal ekor).
Tikus betina mempunyai puting susu 10 buah, yaitu terdiri dari dua pasang di bagian dada dan tiga pasang di bagian perut.
Warna bulu badan bagian atas dan bagian bawah cokelat tua kelabu.
Makanan tikus rumah diperoleh dari sisa makanan manusia, atau makanan yang disimpan tidak rapi, dan hasil pertanaman yang disimpan di gudang atau tanaman-tanaman yang berada di kebun dekat rumah.

c. Tikus pohon (Rattus tiomanicus).

Ciri-ciri tikus pohon adalah sebagai berikut :

Ekor lebih panjang 110 persen dari panjang badan (hidung sampai pangkal ekor).
Jumlah puting susu betina 10 buah yaitu terdiri atas dua pasang di bagian dada dan tiga pasang di bagian perut.
Warna bulu badan pada bagian punggung kemerah-merahan, sedangkan pada bagian perut hampir seluruhnya putih.
Tikus ini sering menyerang buah kelapa, kakao, dan kopi.

3. Kelelawar (Pteropus vampyrus)

Kelelawar merusak tanaman dengan cara memakan buah-buahan yang sudah masak di pohon, seperti buah pisang, mangga, pepaya, durian, dan jambu-jambuan. Waktu penyerangan kelelawar pada umumnya terjadi malam hari (Rukmana dan Saputra, 1997).

4. Musang (Paradoxurus hermaphroditus)

Populasi musang di habitat alam tergolong relatif rendah, namun dapat menimbulkan kerugian bagi para petani. Binatang ini menyukai buah-buahan yang sudah tua atau masak. Disamping itu, musang bersifat rakus, pemakan segala jenis tanaman atau hewan, antara lain pemangsa anak ayam (Rukmana dan Saputra, 1997).

5. Landak (Acantyon brachyurum (L.) = Hystrix javanicus)

Landak biasanya membuat sarang pada tebing-tebing berupa lubang-lubang atau gua kecil seperti tikus. Aktif pada malam hari dan menyerang akar tanaman umbi-umbian, dapat pula menyerang jagung, ketela pohon, nenas, dan tebu (Kalshoven, 1981).

Satwa liar yang dapat berperan sebagai hama antara lain : gajah (Elephas maximus L.), babi hutan (Sus vitatus), banteng (Bos sondaicus), rusa (Rusa timorensis), beruang (Helarctos malayanus) (Triharso, 1994). Bahkan hewan ternak seperti kambing, domba, dan sapi yang tidak diikat atau dimasukkan ke dalam kandang dapat berpotensi sebagai hama.

Binatang yang termasuk ke dalam golongan aves (burung) pada umumnya tubuhnya ditutupi kulit dan berbulu, mempunyai paruh, serta kakinya bersisik. Anggota bagian depan pada burung yang berupa sayap digunakan untuk terbang. Meskipun demikian, ada golongan burung yang tidak bisa terbang, misalnya kasuari, kiwi, dan unta (Rukmana dan Saputra, 1997).

Menurut Harahap dan Tjahjono (1994) beberapa jenis burung/aves yang berpotensi sebagai hama adalah sebagai berikut :

a. Burung pipit haji (Lonchura maja leucocephala Raffles)

Nama lainnya adalah bondol uban. Kepalanya berwarna putih keabu-abuan seperti sorban haji. Bulu tubuhnya berwarna hitam kecoklatan. Warna leher putih dan secara bertahap berubah warna menjadi coklat merah ke arah bagian dadanya. Matanya berwarna coklat hitam. Ukurannya sebesar burung gelatik. Burung jantan dan betina seukuran dan serupa.

Daerah penyebarannya adalah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan lain-lain mengikuti pola penyebaran pertanaman padi. Penyebaran secara vertikal belum diketahui.

Burung pipit haji ini hidup berkelompok. Membuat sarang dari alang-alang, batang padi atau rumput-rumputan lainnya. Dalam satu sarang terdapat lima ekor burung. Bentuk sarang seperti tabung memanjang, lebih kecil dari sarang burung manyar. Pada umumnya pipit haji membuat sarang bersama-sama pada satu pohon atau tempat sampai berjumlah puluhan. Burung ini bertelur dua kali setahun. Jumlah telur yang dihasilkan 4-5 butir tiap kali bertelur.

Kerusakan ditimbulkan oleh gerombolan burung pada saat padi sedang menguning. Pada umumnya gerombolan burung ini terdiri atas kurang dari 50 ekor dan datang berkali-kali.

b. Pipit jawa (Lonchura leucogastroides Horsfield dan Moore) 

Burung pipit ini berbentuk hampir sama dengan pipit haji, tetapi tanpa warna pada kepala. Tubuh bagian atas dan sayapnya berwarna merah coklat, lehernya hitam, perut putih, mata coklat, paruh hitam dan ekor kehitam-hitaman. Panjang tubuh sampai ke ujung ekornya kurang lebih 9 – 10 cm. Burung jantan dan betina seukuran dan serupa.

Daerah penyebarannya adalah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan lain-lain mengikuti pola penyebaran pertanaman padi. Penyebaran secara vertikal belum diketahui.

Burung pipit ini membuat sarang dari alang-alang, batang padi atau rumput-rumputan lainnya. Hidupnya selalu bergerombol dan lebih sering berpasangan. Bersarang tidak saja dalam hutan, tetapi juga di dekat rumah peduduk bahkan pada pohon-pohon yang rendah. Dalam satu sarang terdapat 5 ekor burung. Masa bertelur sepanjang tahun. Dalam satu kali masa bertelur dapat menghasilkan 4-6 butir telur. Saat mengeram mereka tidak terganggu oleh suara manusia, cahaya lampu dan sebagainya.

Burung menyukai lingkungan yang bersemak-semak, hutan sekunder, persawahan, atau pekarangan terutama yang berdekatan dengan pertanaman padi. Pada saat padi menguning burung pipit ini datang bergerombol berkali-kali untuk makan padi yang sudah masak. Di Jawa burung ini pernah menjadi hama padi yang sangat potensial. Demikian pula di Nusa Tenggara Timur, burung pipit ini termasuk hama potensial pada pertanaman padi.

c. Burung pipit bertungging putih (Lonchura striata Linnaeus)

Warna bulu burung ini coklat kehitaman dengan tungging berwarna putih dan bercak di dada berwarna kuning tua. Ekor berwarna kuning tua dan bintik-bintik putih. Pada umumnya sebesar burung gelatik atau burung gereja. Burung jantan dan betina seukuran dan serupa.

Daerah penyebaran adalah India, Kepulauan Andaman, Nicober, Cina Selatan, Taiwan dan Sumatra, pada ketinggian 50 – 600 mdpl.

Sarang dibuat dari daun alang-alang, batang padi atau batang rumput-rumput lainnya, berbentuk genta dengan lubang membuka ke bawah. Sarangnya dibuat pada pepohonan di tengah atau di pinggir sawah dan semak-semak yang berdekatan dengan persawahan. Dalam satu sarang biasanya terdapat 5-6 ekor burung.

Burung ini mempunyai potensi sebagai hama padi karena selalu datang secara bergerombol mencari makanan berupa butiran-butiran padi.

d. Burung peking (Lonchura punctata punctata (Horsf dan Moore))

Panjang tubuh burung peking 10 – 11 cm. Warna punggung, dagu dan leher merah coklat. Bulu dada dan perut berwarna putih dengan pinggir coklat hitam. Mata berwarna coklat merah.

Burung peking hidup bergerombol, bersarang pada pohon-pohon tinggi, misalnya pada pohon-pohon aren. Pada satu pohon terdapat lebih dari satu sarang. Sarang terbuat dari rumput-rumputan, kadang-kadang bersarang diantara buah pisang. Di daerah Nusa Tenggara Timur, burung ini juga berpotensi sebagai hama pada pertanaman padi.

e. Bebek manila (nama lokal di NTT)

Merupakan jenis binatang yang biasa hidup di laut, sungai dan di danau. Ciri-cirinya antara lain adalah bulu berwarna hitam, warna bulu pada bagian perut agak kehitaman, paruhnya mirip dengan bebek/itik peliharaan dan bentuknya mirip dengan ayam.

Dengan adanya kebiasaan petani di daerah Nusa Tenggara Timur menggunakan sistem tabela yaitu langsung menebar benih padi pada areal yang telah diolah tanpa tahap pembibitan, hal ini dapat memberi pelaung bagi bebek manila untuk memakan biji padi tersebut terutama pada saat air dalam keadaan kering. Disamping itu juga menyerang bibit padi yang baru tumbuh atau yang masih muda.

Disamping jenis-jenis burung di atas juga terdapat beberapa burung yang mengganggu tanaman padi, tetapi bukan merupakan hama potensial di Nusa Tenggara Timur. Jenis-jenis burung tersebut, misalnya : burung perkutut (Geopeli striata Linnaeus), manyar bintik (Amandava sp.), gelatik (Pada oryzivora Linnaeus), bondol hijau (Erythrura prasina Sparman), burung gereja (Passer montanus malacensis Dubois) dan burung baya (Ploceus philippinus Linnaeus).

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Jamur Sebagai Penyebab Penyakit | Petani Hebat

Jamur Sebagai Penyebab Penyakit

Jamur termasuk dalam dunia tumbuh – tumbuhan, tallophyta, akan tetapi tidak mempunyai klorofil, sehongga untuk hidupnya memerlukaan sumber bahan organik dari inangnya.

bentuk vegetatifnya yang berupa thallus, yaitu sistem berupa benang yang disebut hifa. dalam perkembanganya hifa – hifa tersebut dapat membentuk berbagai struktur khusus yang memliki fungsi tertentu yatu:

Haustorium, untuk menyerap unsur hara dari inang
Sclerotium, untuk melindungi diri dari keadan lingkungan yang kurang menuntngkan
Apresorium, untuk melekatkan diri pada inang dan sebagai persiapan menembus jaringan inang
Stroma, tempat melekatnay tubuh buah
Plectenchyma, merupakan jarinag yang tebal terbentuk dari anayaman hifa, biasanya merupakan dinding badan buah
Alat – alat reproduksi, seperti : gametangium, sporangium, dan sporangiofor, konidium, konidiofor, khlamidospora.

Jamur yang berpotensi sebagai penyakit yaitu yang berasal dari kelas :

1. 1. Plasmodiophoromicetes

yaitu parasit pada tanaman dan jamur lainya, yang berkembang biak dalam jaringan inangnya dan menyebabkkan gejala hiperplastik pada tanaman inang dan menghasilkan bentuk – bentuk seperti tumor

1. 2. Chytridiomycetes

yaitu parasit yang biasa menyebabkan kutil pada tanaman kentang

1. 3. Oomycetes

Jamur yang menyebabkan penyakit hawar daun pada tananman kentang dan embun palsu pada tanaman anggur. gejala yang tampak dari penyakit ini adalah timbulnya garis – garis hiau muda pada permukaan daun setelah itu warna putih muncul pada permukaan bawah daun, selanjutnya bagian yang terserang akan mengering ,sehingga daun akan mengkriting dan gugur.

1. 4. Zygomycetes

jamur yang menyebabkan busuk lunak pada ubi jalar. gejala yang nampak yaitu pada kulit umbi yang terinfeksi oleh jamur ini terdapat bercak berwarna coklat atau kehitaman yang tidak teratur. kemudian umbi yang teserang menjadi lunak, berair dan berserat – serat. pada daging buah mula -mula berwarna kuning akan menjadi putih dan lunak.

1. 5. Ascomycetes

gejala yang ditimbulkan yaitu timbul bintik – bintik kecil berwarna hijau gelap (lebih gelap dari jaringan normal) pada daun, bunga, ranting atau cabang, kemudian bintik tersebut akan berwarna kehitaman. yang mengakibatkan mati kering. contoh penyakit yag disebabkan oleh jamur ini yaitu, penyakit “ scab “ pada tanaman apel, penyakit busuk buah dan kanker batang pada tanaman pear atau apel, penyakit tepung pada tanaman apel.

1. 6. Basidiomycetes

gejala yang ditimbulkan oleh jamur ini yaitu pada daun terdapat bercak – bercak seperti karat. setelah daun terinfeksi, daun akan mati sebelum tua dan tanaman akan tumbuh kerdil. contohnya padapenyakit karat pada serelia

1. 7. Deuteromycetes

Gejala awal dari serangan jamur ini ialah terjadinya pemucatan daun dan tulang daun. daun akan menguning dan layu sehingga daun mudah gugur. contohnya pada penyakit layu pada tanaman tomat.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Penyakit Tanaman Palem | Petani Hebat

Pengendalian Penyakit pada tanaman palem

1. Bercak daun :

Penyebab: jamur Fusarium sp., Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan lain-lain.
Gejala: pada daun tua atau muda terdapat bercak berbagai bentuk berwarna kuning atau hijau yang akan menghilang. Bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu dan coklat. Bagian tersebut kemudian kering. Serangan berat seluruh tajuk kering dan daun menutup. Buah akan rontok.
Pengendalian: memotong dan membakar bagian yang sakit, penyemprotan fungisida Dithane M-45, Difolatan 4F dengan kepekatan 0,1-0,2 %.

2. Layu pucuk

Penyebab: jamur Thielaviopsis sp., Botrydiplodia sp., Fusarium sp., Chlaraopsis sp., Erwinia sp. dan Pseudomonas sp.
Gejala: daun mahkota layu secara tiba-tiba, daun menjadi kusam, pelepah daun bergantungan dan gugur. Kematian terjadi dengan cepat (1-3 bulan).
Pengendalian: memperbaiki pengelolaan tanaman termasuk pemupukan yang berimbang, sanitasi lingkungan, membuang dan membakar tanaman yang terserang.

3. Penyakit akar

Penyebab: jamur parasit dan nematoda. Perubahan warna daun, ujung daun mengkerut dan kering.
Gejala: dapat menyebar ke pangkal daun.
Pengendalian: sama dengan yang dilakukan untuk penyakit layu pucuk.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Penyakit Yang DIsebabkan Nematoda | Petani Hebat

Nematoda merupakan salah satu organisme yang menyebabkan penyakit dengan cara menularkan virus dari satu tanaman ke tanaman lain, nematoda yang telah memakan tanaman yang sakit (terinfeksi oleh virus atau bakteri) akan membawa virus atau bakteri kedalam tubuhnya.

gejala yang ditimbulkan oleh nematoda yaitu

nematoda bengkak, yang menyebakan bengkakan kecil yang mengandung banyak larva nematoda
nematoda batang, yang menyebabkan pembengkakan batang, penggulungan daunn, pengkerdilan, pembusukan umbi
nematoda daun, yang menyebabkan nekrosis pada daun
nematoda puru, yang menyebabkan puru – puru pada akar
nematoda kista, yang menyebabkan tanaman menjadi lebih kecil. tetapi tidak terdapat bercak- bercak

Gejala yang Ditimbulkan Oleh Patogen tumbuhan

Sebagai akibat terganggunya pertumbuhan tanaman oleh penyakit, maka akan terjadi perubahan pada tanaman dalam: Bentuk, ukuran, warna, teksture dan lain-lain.

Perubahan tersebut seringkali merupakan gejala yang khas untuk penyakit tertentu. Tetapi adakalanya untuk satu macam penyakit menimbulkan lebih dari satu macam perubahan. Sering kali patogen penyebab penyakit tersebut dapat diketemukan pada jaringan yang terserang (internal) atau pada bagian permukan jaringan (eksternal) dalam bentuk tubuh buah, sclerotium dan sebagainya.

1. Perubahan dalam warna.

Seringkali warna hijau pada bagian tanaman yang terserang berubah menjadi warna kuning. Perubahan tesebut dapat terjadi oleh berbagai berikut sebab :

Etiolasi. Akibat kekurangan cahaya atau terlalu lama tumbuh di tempat gelap.
Khlorosis. Akibat temperatur rendah, kekurangan Fe, terserang virus, gangguan oleh cendawan, bakteri dan sebagainya.
Khorornosis. Warna hijau dirubah oleh zat yang memberi warna, merah jingga dan sebagainya.
Albino. Tanaman gagal membentuk zat warna.

2. Pertumbuhan yang berlebihan (hipertrofi)

Terjadi pembesaran secara abnormal dalarn ukuran dari organ tanaman. Hal ini terjadi karena adanya perangsangan terhadap jaringan tanaman untuk tumbuh secara berlebihan.Pembesaran organ tanaman ini dapat terjadi karena hiperflasiaatau hipertrofi atau karena keduanya yang terjadi sekaligus.Hiperflasia: pembesaran dalam ukuran secara abnormal karena bertambah dalam jumlah sel. Hipertrofi: pernbesaran karena pertambahan besar dalam ukuran sel.Pertambahan besar keadaan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk yang disebabkan oleh berbagai penyakit:

Puru (galls). Salah bentuk (malformation) dengan bentuk yang agak bulat seperti Crown gall, alcar gada, bintil akar dan sebagainya.
Keriting (curl). Bentuk ini terjadi karena ada pertumbuhan yang lebih cepat pada salah satu bagian dari organ tanaman (antara lain daun).
Sapu (witches broom). Sejumlah percabangan timbul dari bagian tertentu sehingga merupakan berkas yang menyerupai sapu.
Akar berambut (hairy root). Sejumlah akar halus yang dibentuk secara abnormal.
Intumescence. Pembengkakan yang menyerupai kudis yang terdiri dari parankhima.

3. Atrofi, hipoplasia atau kerdil.

Terjadinya kekerdilan ini sebagai akibat adanya penghambatan daIam pertumbuhan. Seluruh tanaman atau hanya terbatas pada bagian tertentu saja dapat menunjukkan gejala kerdil.

4. Nekrosis.

Keadaan dimana sel tanaman atau ogran tanaman mati sebagai akibat adanya aktivitas patogen. Terdapat berbagai bentuk gejala nekrotik yang disebabkan oleh berbagai patogen yang berbeda pada bagian tanaman yang, diserangnya:

Bercak. Sel-sel yang rnati hanya terjadi pada luasan terbatas dan biasanya bewarna kecoklat-coklatan. Sebelum terjadi di kematian sel warnanya agak kekuning-kuningan. Bagian jaringan yang mati seringkali sobek dan terpisah dari jaringan yang ada sekitarnya yang. masih sehat. Gejala tersebut disebut shot-hole atau tembus peluru. Bentuk, lesio dari bercak ini dapat bundar, segi empat bersudut, atau tidak teratur. Sisi bercak berwarna jingga, coklat, dan sebagainya seringkali pada bercak tersebut terlihat adanya tubuh buah.
Streak dan shipe. bagian yang nekrotik memanjang masing-masing sepanjang tulang daun dan di antara tulang daun
Kanker. Terjadi kematian sel kulit batang terutama pada tanaman berkayu. Permukaan bercaknya agak tertekan kebawah atau bagian kulitnya pecah sehingga terlibat bagian kayunya. Pada bagian yang pecah tersebut dapat terlihat adanya tubuh buah cendawan.
Blight. Menyerupai bentuk yang terbakar. Gejala ini terjadi jika sel-sel organ tanaman mati secara cepat (daun, bunga, ranting dan sebagainya). Bagian tanaman tersebut menjadi coklat atau hitam.

5. Damping – off (lodoh)

Keadaan di mana batang tanaman diserang permukaan tanah. Bagian tanaman yang terserang disekitar permukaan tanah tertekan sehingea tidak mampu untuk menahan beban yang berat dari bagian atas tanaman.

6. Terbakar, scald atau scorch. 

Bagian tanaman yang sukulen mati atau berwarna coklat akibat temperatur tinggi.

7. Busuk. Bagian yang terserang mati, terurai dan berwarna coklat. 

Hal ini disebabkan oleh serangan cendawan dan bakteri yang menguraikan ikatan antara dinding sel oleh berbagai enzym. Tergantung dari bagian tanaman yang, terserang maka terdapat berbagai gejala busuk seperti busuk akar, busuk batang, busuk- pucuk, busuk buah. Tergantung pada tipe pembusukan maka terdapat busuk basah, busuk lunak, busuk kering.

8. Layu. Efek dari gejala layu ini daunnya kehilangan ketegarannya dan layu. 

Gejala ini diakibatkan oleh kerusakan bagian perakaran, penyumbatan saluran air atau oleh senyawa yang beracun yang dikeluarkan oleh patogen yang terbawa oleh aliran air kebagian atas tanaman.

9. Die-back. 

Terjadi kematian ranting atau cabang dari bagian ujung atasnya dan meluas kebagian sebelah bawahnya.

10. Gugur daun, bunga, buah sebelum waktunya. 

Hal ini disebabkan oleh gangguan fisiologi atau sebagai akibat tidak langsung oleh gangguan patogen.

Perubahan organ tanaman (transportasi) dari organ tanaman jadi bentuk lain. Bagian tanaman diganti oleh struktur cendawan, seperti bunga yang baru terbuka mengandung kumpulan. spora (smut) atau perbungaan yang seharusnya dibentuk dirubah menjadi bentuk daun (filodi).

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Budidaya Tanaman Durian | Petani Hebat

Durian (Durian Zibethinus Murr) merupakan tanama asli Asia Tenggara yang beriklim tropis, berikut ini akan diuraikan secara singkat budi daya tanaman durian sebagai panduan umum :

Syarat Tumbuh

Tanaman durian akan tumbuh secara oftimal pada daerah tropis pada ketinggian 50 – 1000 Dpl serta intensitas cahaya matahari 40 – 50% dengan suhu 22 – 30 o. curah hujan antara 1500 – 2500 mm pertahun, kemudian daerah itu mengalami bulan basah selama 9 – 11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3 – 4 bulan untuk proses pembuangan.

Tanah lempung berpasir subur dan memiliki kandungan bahan organik adalah tanah yang cocok bagi tanaman durian. Kemudian jenis tanah latosol,

Podsolik merah kuning, adosol merupakan jenis tanah yang paling cocok bagi tanaman durian. Tekstur tanah yang berat seperti tanah liat, kurang baik bagi tanaman durian karma proses pengeringanya sangat sulit terutama pada musim hujan, kemidian pada musim kemarau tanah liat menjadi keras sehingga tanaman durian susah menyerap air dan pertumbuhan akarnya terganggu. Kemudian topografi yang baik bagi tanaman durian adalah yang agak miring tetapi tidak melebihi 35o,untuk tanah miring perlu terasiring untuk mencegah erosi. Akar tanaman durian sanggup menembus kedalam tanah hingga tiga meter, maka lokasi yang baik adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 – 300 cm. Lokasi yang terlalu rendah air tanahnya dapat mengakibatkan kebusukan akar. Selain dari pada itu yang perlu diperhatikan adalah pH tanah yang terkandung, pH tanah yang baik sekitar 6,0 – 7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu kapur dolomit dapat digunakan untuk menetralkanya.

1.2. Penanaman Tanaman Durian

1.2.1 Memilih bibit

Langkah awal sebelum menanam adalah memiliki bibit yang baik dengan Varietas unggul yang telah disahkan oleh department pertaniaan.

Selain dari pada itu juga perlu diperhatikan jenis durian unggul yang cocok untuk ditanam pada lokasi yang sesuai dengan asal induk tanaman misalnya jenis matahari, durian ini asli jonggol jawa barat maka cocok ditanam di daerah jawa barat namaun untuk jenis durian introduksi dari Thailand misalnya jenis monthong dan chanee tidak terpengaruh oleh kondisi lahan , artinya ditanam didaerah manapun akan sama hasilnya dengan induk tanamanya (mudah beradaptasi), hal inilah salahsatu keunggulan jenis monthong dan chanee. Adapun cirri – ciri umum bibit durian yang baik selain jenis / Varietasnya adalah sebagai berikut :


Bibit Sehat dan Segar
Bebas Hama dan Penyakit
Daunya banyak
Batangnya kokoh dan percabanganya 2 – 4 arah
Pada batang terlihat adanya perkembangan tunas-tunas baru
Keseimbangan antara tinggi tanaman dengan jumlah daun

1.2.2 Penanaman Bibit

Persiapan awal dalam penanaman bibit terlebih dahulu lahan dibersihkan dari tanaman lain yang kira – kira mengganggu sinar matahari, karena tanaman durian sangat membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhanya. Jarak tanaman yang ideal adalah dengan ukuran 10 x 10 m atau batas minimal jarak penanaman 8 x 8 m.Dengan pola jarak tanam ini maka tanaman tidak saling berebut unsur hara, penyebaran penyakit tidak mudah menyebar dan sinar matahari efektif menembus tanaman. Lubang tanam yang telah dibuat kemudian didiamkan/dikosongkan selama tiga sampai satu minggu, hal ini dilakukan dengan maksud agar gas – gas beracun dalam tanah akan hilang sehingga tanaman akan tumbuh dengan oftimal. Penanaman dilakukan setelah lubang terlebih dahulu dikosongkan dengan posisi menghadap matahari pagi serta bentuk penanaman berbentuk kerucut/donat hal ini dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada sekitar lubang tanaman. Tahap akhir dari proses penanaman adalah penyiraman dengan air disekitar tanaman sebanyak -+10 liter air.

Pemupukan

Pemupukan tanaman durian dapat menggunakan pupuk organik. Pada masa awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mempunyai kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi, pemberian pupuk organik atau pupuk kadang pertamakali bersamaan dengan penanaman sebanyak satu karung (30 kg). pemberian pupuk kandang diulang setahun sekali , pemupukan diberikan pada akhir misim hujan atau awal musim kemarau ,adapun cara pupuk kandang adalah dengan cara ditaburkan dibawah tajuk dalam tanaman.

Untuk mendapatkan kualitas terbaik pupuk organik, maka perlu diperhatikan tingkat kematangan dan efektifitas pupuk serta mudah diserap tanaman . Untuk mendapatkan hal itu maka perlu dilakukan fermentasi pupuk kandang. Adapun bahan utama untuk memfermentasikan pupuk kandang adalah dengan pemberian micro organisme. Bahan micro organisme yang dianjurkan menggunakan KATALEK, yang terbukti efektif dengan hasil yang memuaskan. Perbandingan antara pupuk kandang dengan katalek adalah 1Kg Katalek : 1 ton pupuk kandang.

Hal yang sangat penting dalam perlakuan pupuk organik yaitu adalah dengan pemberian unsur kalsium tinggi(Cals). Karena unsur ini sangat berguna dalam hal memprotek tanaman dari segala kondisi, memberikan kemudahan penyerapan unsur makro dan mikro, dan sebagai penetralisir tanah.

Kemudian pemupukan dengan pupuk anorganik pemberianya dapat dilakukan dengan cara dibenamkan kedalam disekeliling tanaman. Pembenaman dapat dilakukan dengan cara menggali tanah membentuk parit mengelilingi pohon dibawah tajuk terluar tanaman. Pemberian pupuk anorganik pertamakali dilakukan pada saat tanaman berumur dua bulaln (setelah tanam),Pemupukan ini diulang setiap 6 bulan. Pemupukan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai pada tahun ketiga ditujukan untuk pertumbuhan tanaman, pada masa ini pilihan pupuk NPK dengan kadar N tinggi.Setelah menginjak tahun ketiga, selain untuk pertumbuhan, pemupukan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bunga, sebagai patokan pemberian pupuk anorganik yaitu NPK adalah sebagai berikut :

Pemupukan pertama yaitu dua bulan setelah tanaman dengan pupuk Urea, SP, KCL,dengan perbandingan 4 bagian urea, 2 bagian SP, 1bagian KCL, (4:2:1). Dosisnya 250 gram pertanaman dan seterusnya 750 gram s/d 2kg.

Setelah memasuki masa produktif + umur 3 tahun tanaman durian dipupuk NPK pembuahan yaitu NPK 15 – 15 – 15 atau NPK 16 – 16 – 16 apabila mencampur sendiri menggunakan pupuk Urea, SP, KCL, dengan perbandingan 2 bagian Urea, 4 bagian SP, 1 bagian KCL (2:4:1) dosis 2 kg pertanaman .

Untuk memperbaiki kualitas buah yang lebih baik (mempertahankan kualitas buah) diberikan KnO3 sebelum masa pembuangan.

Pemberian pupuk anorganik NPK setelah berbuah cukup 1 kali setahun yaitu sebelum berbunga. Untuk lebih detail lihat pada lampiran mengenai program pemupukan.

1.4.Pemeliharaan

1.4.1. Pengairan

Pada masa awal pertumbuhan tanaman durian, setiap tanaman membutuhkan air sebanyak 10 – 20 liter perhari. Cara penyiraman agar tidak terjadi genangan yang mengakibatkan kelembaban tanah serta busuk akar maka cara yang ideal adalah dilakukan 2 hari sekali atau tergantung kondisi tanah dan cuaca, penyiraman paling baik pada pagi hari cara ini dilakukan pada masa awal pertumbuhan sampai tanaman lewat masa pertumbuhan (satu bulan). Penyiraman selanjutnya dilakukan minimal satu minggu sekali. Penyiraman rutin dilakukan terutama pada saat musim kemarau.

1.4.2. Penyiangan

Secara rutin tanaman durian harus dibersihkan dari rumput yang terdapat dibawah tajuk. Cara pembersihan rumput harus menghindari tertutupnya akar mayang yang muncul dipermukaan tanah. Apabila bamnyak akar mayang yang terputus maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau stress, maka cara yang ideal yaitu dengan cara mencabut rumput atau memangkas rumput tidak sampai mengenai tanah serat dengan menimbun tanah atau pupuk kandang dibawah tajuk tanaman. Selain dari pada itu tanaman durian harus terbebas dari tanaman lain yang menghalangi sinar matahari.

1.4.3. Pemangkasan

Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon agar memiliki percabangan yang seimbang dan kuat. Pemangkasan ini dilakukan pada saat tanaman menginjak umur 1,5 tahun dimana tanaman mulaili memiliki percabangan yang banyak. Pemangkasan pertama dilakukan pada cabang pertama dan kedua yang mengarah ke tanah. Hal ini dilakukan agar batang tidak terlindungi oleh cabang yang berdaun lebat sehingga sinar matahari masuk dan terhindar dari kelembaban, pemangkasan kedua dilakukan pada saat setelah panen buah. Pada saat itu akan tumbuh tunas – tunas baru yang tak beraturan. Tunas – tunas tersebut jika dibiarkan akan mengganggu sinar matahari masuk. Untuk itu maka perlu dilakukan pengurangan tunas – tunas yang tidak produktif.

1.4.4. Formula Penyemprotan

Untuk membantu pertumbuhan tanaman dan pencegahan terhadap hama serta penyakit maka harus dilakukan penyemprotan dengan dosis yang seimbang secara rutin dilakukan setiap bulanya minimal dua kali atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhanya, penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan disemprot secara merata kedalam daun dan batang tanaman, berikut ini akan dijelaskan tentang pembuatan formula penyemprotan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Tahap usia pertumbuhan,(ukuran Untuk Kebutuhan Volume Air 15 Liter )

Keterangan Jenis Dosis

1.Tahap Usia Pertumbuhan


Insektisida Curacron 20 cc
Fungisida To fresh/Dithane 30 gram
Zat Tumbuh Atonik 30 gram
Pupuk Daun 40cc
Perekat Agristik 10 cc

2. Tahap Usia Produktif : (ukuran untuk kebutuhan volume air 15liter)


Keterangan Jenis Dosis


Insektisida Curacron 20 cc
Fungisida To fresh/Dithane 20 gram
Pupuk daun 40 cc
Perekat Agristik 10 cc

3. Tahap tanaman berbuah

Keterangan Jenis Dosis


Insektisida Curacron 20 cc
Fungisida To fresh/Dithane 20 gram
Asam Amino 40 cc
Pupuk Daun 40 cc
Perekat Agristik 10 cc

1.5. Hama dan Penyakit tanaman Durian

Penanggulangan hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam usaha tani tanaman durian. Oleh karena serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi dan kualitas buah, bahkan dapat mematikan tanaman durian. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan seperti mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun dengan karantina bibit. Memusnahkan tanaman, mengsanitasi kebun dengan baik. Menanam tanaman pelindung untuk mengalihkan serangan hama dan penyakit.

1.5.1.Hama Tanaman Durian

Penggerek batang,Batocera Naminator, Xylentus Lenconotus, Lamzera Coffeae, Menyerang tanaman dengan membuat lubang pada batang, dahan dan ranting. Ciri-ciri serangan penggerek tersebut ditandai dengan adanya lubang yang disertai kotoran dan cairan berwana merah dari bekas kayu yang diserang penggerek, akibat serangan tersebut tanaman menjadi layu, daun – daun kering dan rontok akhirnya tanamanpun mengalami kematian. Pengendalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut :


Menjaga sanitasi kebun dengan cara memusnahkan rumput – rumputan, gulma, tanaman inang, dan daun – daun durian yang sudah rotok.
Memotong dan memusahkan batang dan ranting yang terkena serangan hebat.
Menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik.
Menyuntik tanaman dengan menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau daun.

1.5.1.2. Kutu Loncat

Kutu loncat umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara menghisap cairannya. Gejala yang ditimbulkanya secara langsung adalah daun berwarna berbintik – bintik berwarna kecoklatan. Daun keriting berlubang, dan berukuran tidak normal / kerdil. Hama ini berukuran kecil, warnanya cokelat dan diselimuti benang – benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya. Pengendalian kutu loncat dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti : Curacron, Dursban, dll dengan konsentrasi 0,2 %.

1.5.1.3. Kutu Putih

Hama kutu putih (Psendococus sp.) berbentuk bulat kehijauan dan tumbuhnya diselimuti oleh lapisan lilin agak keputihan. Kutu ini menyerang tanaman durian dengan menghisap cairan daun, hama ini juga menyerang penyakit embun jelaga. Kotoranya yang manis mengundang semut sehingga penyebaranya mengikuti semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana. Bunga dan buah dapat mengalami kerontokan pemberantasan kutu putih harus sekaligus dengan embun jelaga dan semut yang menjadi sarana penyebaranya pemberantasan dapat dapat menggunakan insektisida dan akarisida.

1.5.2 Penyakit Tanaman

1.5.2.1 Kanker Batang dan Mati Pucuk

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phitophihora palmifora adalah penyakit yang cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50 %. Tanda – tanda yang terkena kanker adalah adanya luka yang mengeluarkan lendir berwarna merah pad kulit batang bagian bawah dekat tanah. Serangan yang hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah kecoklatan berbintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin mengganas tanaman dapat mati cendawan ini biasanya menyerang tanaman yang digunakan untuk batang bawah pengendalianya selain dengan menggunakan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, memangkas tanaman, dapat juga menyemprotkan fungisida (Benlate) pada tanaman atau dengan mengoleskan pada batang yang terluka lalu menutupnya dengan parafin.

1.5.2.2 Busuk Akar

Penyakit busuk akar dapat menyerang tanaman dewasa maupun yang masih bibit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyhium vekans. Serangan ditandai dengan bercak nekrotik yang berawal dari ujung akar lateral. Jika akar dibedah pada bagian korteks akan terlihat warna cokelat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak cokelat. Penyakit busuk akar selain disebabkan oleh Phytmum Vexans dapat juga oleh Fisarium sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian langsung pada tanaman durian. Penanggulanganya dengan menyemprotkan fungisida dengan bahan aktif : metalaxyl, fosetyl alumunium, atau etridiazole tanaman yang sudah terserang dan mati sebaiknya dibakar dan bekas lubangnya diberi kapur, pencegahan dapat dilakukan dengan pada musim hujan system drainase kebun diperbaiki agar tidak terjadi genangan air yang dapat membusukan akar.

1.5.2.3. Bercak Daun

Penyebab terjadinya penyakit bercak daun adalah cendawan colletotrichun durionis. Gejala serangan ditandai dengan timbulnya bercak – bercak besar kering pada daun tanaman yang akhinya menjadi lubang, serangan ini dapat menyebabkan terganggunya fotosintesis pada daun, pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang terserang atau dengan menyemprotkan fungisida yang berbahan aktif tembaga.

1.5.2.4. Jamur Umpas

Penyakit ini disebabkan oleh jamur umpas (Pink disease). Gejala yang ditimbulkan yaitu munculnya cairan berwarna kuning pada bagian batang yang terserang dan diselimuti dengan benang – benang jamur berwarna metalik seperti sarang laba – laba. Pada kelembaban yang tinggi benang – benag tersebut akan berubah warna menjadi merah muda (Pink). Serangan jamur umpas ini dapat mengakibatkan kematian cabang, penanggulanganya dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian yang terserang. Mengurangi kelembaban diareal penanaman, memotong bagian yang terserang, dan menyemprot tanaman dengan fungisida seperti : Ditane M-45, dll.

1.5.2.5. Busuk Buah

Penyakit busuk buah disebabkan oelh cendawan Phytophhthora palmivora. gejala serangan terlihat adanya bercak – bercak basah berwarna cokelat kehitaman pada kulit buah. Setelah beberapa lama buah akan busuk basah pada bagian yang terserang akan terbentuk miselium dan spogaria berwarna putih. Penanggulamgan penyakit ini selain dengan menyemprotkan fungisida juga dibarengi dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh serangga dan siput yang menjadi vektornya. Buah yang telah diserang harus dibuang.

1.5.3 Penyakit Fisiologis

1.5.3.1. Ujung Daun Mengering

Tanaman durian yang terserang penyakit ini ditandai dengan mengeringnya bagian ujung daun dan pinggir – pinggir daun dan berwarna cokelat. Penyebab penyakit ini adalah tanaman durian kekurangan unsure mikro Zn. Penyakit ini dapat mempengaruhi fotosintesis daun. Penanggulanganya dapat dilakukan degan menyemprotkan unsure mikro Zn pada daun. Selain karena kekurangan unsure Zn penyakit ini terjadi karena kekurangan air. Setelah tanaman disiram dan kebutuhan air telah tercukupi kondisi daun tanaman akan berangsur pulih.

1.5.3.2. Daging Buah Keras

Penyakit ini ditandai dengan mengerasnya beberapa bagian buah durian. Selain itu buahpun berwarna pucat dan rasanya hamba. Penyakit ini terjadi padabuah durian karena jumlah biji terlalu banya, selainitu factor lain adalah kekurangan kalsium dan magnesium.

1.6 Masa Panen – Pasca Panen

1.6.1. Masa Panen – Memetik buah Durian

Pada umumnya durian lokal akan berbuah pada umur 8 – 10 tahun, kemudian durian genjah seperti monthong dan chanee akan berbuah pada umur 4 – 5 tahun sejak tanam, masa panen ini berlaku dengan catatan bibit menggunakan sambung pucuk atau okulasi, pada umumnya buah durian akan mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Untuk Janis monthong waktu petik yang tepat adalah 125 – 135 hari. Lalu jenis chanee 110 – 160 hari setelah bunga mekar.

Selain patokan waktu sejak bunga mekar, waktu petik juga dapat dilakukan berdasarkan tanda – tanda fisik pada buah sebagai berikut :


Ujung duri berwarna cokelat tua
Garis –garis diantara duri berwarna lebih jelas
Tangkai buah lunak dan muda dibengkokan
Ruas – ruas ditangkai buah membesar
Buah baunya harum yang khas
Terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah di pukul

Pemetikan buah / panen bila hendak di konsumsi langsung bisa dilakukan setelah matang 100 % (buah akan jatuh sendiri). Bila panen bertujuan untuk komersial dengan pengangkutanjarak jauh (eksport). Pemetikan sebaiknya dilakukan pada tingkat kematangan 80 % akan diperoleh 100 hari sejak bunga mekar, durian pada tinggakat kematangan ini dapat disimpan 2 – 3 minggu. Alat yangdigunakanuntuk memetik buah durian dapat menggunakan pisau atau galah berpisau. Yang dipotong adalah tangkai buah yang dekat pangkal batang, kemudian buah jangan sampai jatuh agar tidak merusak buah durian.

1.6.2. Penanganan masa Panen

Buah hasil pemetikan perlu penanganan yang tepat agar kualitasnya tetap terjaga hingga ditempat penjualan, eksport, pasar regional, supermarket , dan lain – lain . adapun cara penangananya yaitu sebagai berikut :


Setelah pemetikan selesai, buah diberi label/keterangan tentang asal kebun atau pohon dan jenis durianya, hal ini dilakukan untuk mengkontrol kualitas buah.
Buah dicuci dengan air untuk membersihkan dari kotoran yang melekat pada buah.
Buah dicelupkan pada larutan fungisida benomil atau O-ethyl phosphonate untuk menghindari kebusukan karena cendawan Phytophtora sp selama masa pemeraman atau pengangkutan.
Buah diangin – anginakan supaya kering.

Buah diseleksi /disortir berdasarkan grade (tingkat) mutu buah untuk pasar amerika serikat dan eropa, berat yang diminta : 2,5 – 3 kg untuk asia bobot yang diminta 2 – 5 kg. selain berdasarkan bobot, seleksi dapat dilakukan berdasarkan jumlah juring dan isinya untuk durian monthong, adapun spesifikasinya yaitu sebagai berikut :


Mutu kelas 1 : memiliki 4 – 5 juring yang terisi penuh
Mutu kelas 2 : memiliki 5 juring, 2 juring yang terisi penuh
Mutu kelas 3 : memiliki 5 juring, 3 juring yang tidak terisi penuh, buah kelas tiga ini hanya bisa dijual dipasar lokal
Setelah buah di seleksi, buah dimasukan kedalam peti atau kotak karton yang bisa menampung 3-5 buah durian.

Namun ada metode packing lainya yaitu dengan mengupas buah durian kemudian daging buahnya disimpan dalam pembungkusplastik kedap udara

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Penyakit Abiotik | Petani Hebat

Penyakit abiotik merupakan penyakit tanaman yang disebabkan oleh penyebab penyakit noninfeksius atau tidak dapat ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain, sehingga penyakit abiotik juga disebut penyakit noninfeksius. Agen penyebab penyakit abiotik dapat dikelompokan menjadi banyak kelompok, 10 diantaranya akan disampaikan dalam tulisan ini.

1. Suhu (temperatur) tinggi dan sinar matahari. 

Beberapa tanaman tertentu daapat mengalami kerusakan dengan adanya suhu yang terlalu tinggi disertai dengan sinar matahari terik. Daun-daun muda tanaman terutama tanaman semusim dapat mengalami kelayuan permanen dan akhirnya mati. Warna daun berubah menjadi coklat kemerahan. Gejala kerusakan inidisebut sun-scald. Kerusakan tanaman oleh suhu tinggi dan sinar matahari yang terik ini dapat meningkat oleh keadaan kelembaban yang terlalu rendah. Kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari langsung pada suatu area biasanya relatif kecil dan pada tanaman-tanaman pertanian biasanya kerusakannya juga sulit dibedakan dengan kerusakan yang disebabkan oleh penyebab penyakit lain. Kerusakan ini biasanya dijumpai pada tanaman-tanaman yang banyak mengandung air, seperti : tomat, kentang, tembakau, dan tanaman-tanaman Cruciferae.

2. Suhu (temperatur) rendah. 

Suhu rendah terutama akan menimbulkan kerusakan pada buah dan sayuran. Kerusakan yang terjadi disebabkan karena terbentuknya kristal-kristal es intraseluler atau interseluler maupun keduanya. Selain itu suhu yang rendah dapat menimbulkan lapisan frost pada tanah sehingga menghalangi akar untuk menyerap air yang diperlukan untuk mengimbangi transpirasi yang dilakukan oleh daun.

3. Oksigen yang tidak sesuai. 

Blackheart pada kentang merupakan salah satu contoh penyakit yang umum dijumpai karena kurangnya oksigen selama masa penyimpanan kentang di gudang-gudang penyimpanan. Gejala penyakit ini berupa nekrotis pada umbi, mula-mula berwarna kemerahan kemudian coklat kemerahan, coklat, coklat tua dan akhirnya jaringan umbi berwarna hitam. Untuk memperkecil respirasi maka sebaiknya umbi disimpan dalam ruangan yang bersuhu rendah (36–40oF). Penyimpanan dalam ruangan bersuhu rendah ini dapat mengurangi penggunaan oksigen dan cara ini juga dapat menghambat perkembangan bakteri dan jamur pasca panen.

4. Kelembaban tanah yang tidak sesuai. 

Keadaan tanah dengan kelembaban yang sangat rendah dapat menimbulkan kelayuan permanen pada tanaman dan menyebabkan kematian tanaman tersebut. Sebaliknya kelembaban tanah yang terlalu tinggi akan menyebabkan terjadinya pembusukan akar dan bagian-bagian tanaman lain yang berada di dalam tanah, sehingga juga aakan menyebabkan kematian tanaman.

5. Hujan es dan angin. 

Kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hujan es tergantung pada jenis tanaman, tingkat pertumbuhan tanaman, ukuran hujan es, dan keadaan cuaca yang mengikuti hujan es tersebut. Kerusakan dapat berupa lubang-lubang kecil sampai sobekan pada daun, sehingga terjadi pengguguran daun dan hancurnya tanaman yang bersangkutan. Angin kencang dan hujan disertai angin kencang menimbulkan beberapa bentuk kerusakan pada tanaman. Daun-daun tanaman dapat sobek, tercabik-cabik dan basah, sehingga akan memudahkan terjadinya serangan bakteri atau jamur. Angin yang sangat kencang dapat merobohkan tanaman, sehingga terjadi kerusakan fisik dan memungkinkan terjadinya pembusukan.

6. Keracunan mineral. 

Tanaman mempunyai tanggapan (respon) yang berlainan terhadap keasaman tanah. Tanah yang bersifat asam dapat meracuni beberapa jenis tanaman tertentu. Tanaman-tanaman yang mengalami keracunan akan menunjukan gejala yang bervariasi dari perubahan warna (klorosis), layu, bercak, penebalan daun, kerdil sampai mati.

7. Defisiensi (kekurangan) mineral. 

Defisiensi mineral pada jenis tanaman yang berlainan kemungkinan akan menunjukan gejala yang sama, akan tetapi sulit untuk menentukan secara tepat mineral apa yang mengalami defisiensi. Ada 13 elemen unsur mineral penting yang diperlukan tanaman, dan kekurangan salah satu atau lebih unsur-unsur tersebut dapat menimbulkan penyakit tanaman. Unsur-unsur tersebut yaitu : C, H, OS, K, P, N, B, Mn, Mg, Na, Si, Cl.

8. Senyawa kimia alamiah yang beracun. 

Ada jenis tumbuhan tertentu yang menghasilkan senyawa kimia yang bersifat meracun terhadap tumbuhan lain, misalnya : juglone (5-hidroksi-1,4-napthoquinone) yang dihasilkan oleh pohon walnut (black-walnut). Senyawa tersebut bersifat meracun terhadap tanaman tomat, kentang, alfalfa, apel, dan beberapa tanaman lainnya.

9. Senyawa kimia pestisida. 

Kerusakan tanaman yang termasuk kategori ini biasanya disebabkan oleh :

Pemakaian pestisida yang salah, misalnya : salah jenis pestisida, dosisnya tidak tepat, dan aplikasinya tidak sesuai.
Keracunan tanaman karena sisa-sisa pestisida yang menguap (fumigan)
Residu pestisida yang fitotoksik

10. Polutan udara yang meracun. 

Polutan udara yang menimbulkan kerusakan tanaman seiring dengan peningkatan jumlah industri dan pemanfaatan energi di suatu daerah

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

  • Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
  • meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
  • menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
  • meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
  • melindungi tanaman dari hama dan penyakit
  • meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
  • memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.