INFO SAWIT, PENAJAM – Aggota Komisi II DPRD Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Syamsuddin Ali, meminta seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Penajam Paser Utara untuk menyiapkan kebun plasma seluas 20% dari total lahan yang dikelola dan diberikan secara gratis kepada masyarakat sekitar.

Pasalnya, pemberian 20% itu sudah diwajibkan pemerintah dalam peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

“Tidak ada alasan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Penajam Paser Utara, tidak menyediakan plasma bagi warga sekitar. Baik itu perusahaan yang baru melakukan kegiatan usaha maupun yang sudah lama,”  ujarnya Senin (13/7/2015).

Dijelaskannya, bahwa tujuan awal didirikannya perusahaan di Kebupaten Penajam Paser Utara adalah untuk mensejahterakan warga lokal. Sehingga perusahaan perkebunan sawit yang ada tidak bisa terus berlindung pada Peraturan Meteri Pertanian (Permentan) Nomor 98 Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.

 Ia menambahkan, sebagaimana dilansir Helloborneo, dari 12 perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara, hanya satu perusahaan perkebunan yang menyediakan plasma gratis untuk masyarakat yakni PT Palma. (T3)

INFO SAWIT, JAKARTA – Merujuk laporan dari  Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Rabu (15/7/2015), nilai ekspor Indonesia pada Juni 2015 mencapai US$ I3,44 miliar atau naik sekitar 5,9% dibandingkan bulan Mei 2015. Namun demikian bila dibandingkan dengan Juni 2014 silam, ekspor Indonesia masih tercatat melemah sekitar 12,78%.

Peningkatan ekspor itu lebih disebabkan melonjaknya ekspor migas sebanyak 6,27% menjadi US$ 1.456,1 juta dari sebelumnya yang sekitar US$ 1.370,3 juta, demikian pula ekspor non migas yang mengalami peningkatan sekitar 5,87%, yakni dari US$ 11.3I9,9 juta menjadi US$ 11.984,6 juta. “Ekspor terbesar masih dari lemak dan minyak nabati sebesar US$ 26I,7 juta atau sebesar I7,0I%,” papar kepala BPS Suryamin kepada InfoSAWIT di Jakarta.

Sementara total ekspor Januari-Juni 2015 mengalami penurunan 11,86% menjadi US$ 78,29 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun 2014. (T3)

 INFO SAWIT, SAMPIT – Tindakan brutal oknum brimob penjaga perkebunan kelapa sawit yang menembak mati seorang warga di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapat kecaman dari Ketua DPRD setempat, Jhon Krisli.

Ia meminta seluruh anggota Brimob yang ditugaskan di wilayah perkebunan sawit untuk segera ditarik karena dianggap telah menyalahi tugas dan fungsinya. Dan kedepannya seluruh perusahaan sawit untuk tidak menggunakan brimob dalam menjaga areal perkebunan sawit.

Antarkalteng memberitakan, Selasa (14/7/2015), insiden yang menewaskan Candra alias Pingoi warga Desa Luwuk Sampun, Kecamatan Tualan Hulu, Kotim pada Kamis (9/7) lalu, terjadi di areal perkebunan sawit PT Hutanindo Alam Lestari (HAL) grup PT Hutani Sawit Lestari (HSL).

Jhon menilai, insiden tersebut bukan semata-mata kesalahan masyarakat, namun juga ada indikasi pihak perusahaan kurang peduli terhadap warga masyarakat yang tinggal disekitar perkebunan.

“Jangan dilihat kasus pencuriannya, tapi apa yang dilakukan oknum brimob tersebut sudah melanggar hukum, kalau memang mereka mencuri tidak harus ditembak karena mereka bukan teroris yang bisa membahayakan kita semua,” ujarnya. (T3)

11
Jul
2015
No Comments

11 Juli 2015

(borneonews.co.id/sampitonline.com)
photo : KORBAN PENEMBAKAN : Jasad PG, warga Kecamatan Tualan Hulu, saat dievakuasi dari kamar mayat RSUD dr Murjani Sampit. PG, menjadi korban penembakan oknum kepolisian, karena kedapatan mencuri sawit di PT HAL.

SAMPIT – Ratusan warga dari Desa Luwuk Sampun dan Tanjung Jorong, Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotawari-ngin Timur (Kotim) membakar dua kantor perusahaan sawit milik PT Hutanindo Alam Lestari (grup PT Hutan Sawit Lestari), Kamis (9/7) sekitar pukul 21.00 WIB.

Informasi yang terhimpun, amarah warga diduga dipicu penembakan salah seorang warganya hingga tewas. Penembakan diduga dilakukan oknum kepolisian yang sedang melakukan pengamanan di sana.

Warga yang tertembak itu disebutkan berinisial CA alias PG. Korban mengalami luka tembak di bagian dadanya.

Adapun kronologis penembakan itu, berawal saat dua personel kepolisian melakukan patroli di sektiar kebun. Setibanya di blok 14 PT HAL, mereka melihat tumpukan tandan buah sawit.

Setelah menunggu beberapa menit, datang tiga laki-laki ketumpukan buah sawit tersebut, dan berusaha untuk menaikkannya ke dalam pikap yang sudah bermuatan buah sawit.

Kedua anggota polisi itu pun menyambangi pelaku. Melihat kedatangan polisi, tiga sekawan itu malah melarikan diri menggunakan pikap. Bahkan pelaku pencurian mencoba menabrakkan mobilnya ke polisi.

Diduga karena nyawanya terancam, salah satu dari personel kepolisian itu me-ngeluarkan pistol dan me-nembakkan ke atas, sebagai tanda peringatan. Walau sudah diberikan peringatan, para terlapor tidak juga berhenti. Sehingga aparat langsung menembakkan senjatanya ke arah pelaku.

 Camat Tualan Hulu Siwen membenarkan adanya pe-nembakan dan pembakaran kantor perusahaan sawit tersebut.

Sementara itu, Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan, bersama Kasat Brimob Kombes Abdul Hasyimlangsung mengecek lokasi kejadian.

Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan detail.

Dia menyebutkan terjadi kasus penembakan dan kor-bannya adalah warga sekitar yang berusaha mencuri sawit.

“Saat ini kasus tersebut masih ditangani Satreskrim Polres Kotim,” ujar Hendra.

Adapun jenazah PG, yang sesaat setelah kejadian juga langsung dibawa ke RSUD Dr Murjani Sampit untuk divisum.

Kemarin, informasi disebutkan korban sudah dikebumikan.

Saat ini, jajaran Polres Kotim masih memeriksa sejumlah saksi dalam peristiwa tersebut.(B-11)

Sumber :

http://borneonews.co.id/berita/18570-buntut-penembakan-warga-dua-desa-serang-kantor-pt-hal

by Petani Kelapa Sawit
in Berita, Berita Kelapa Sawit
Tags: Berita Kelapa Sawit