Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Pengendalian Gulma

Pengendalian Gulma

Gulma tumbuh hampir dimana saja dan keberadaannya tidak diinginkan di area perkebunan karena akan bersaing dan berebut unsur hara,  menyumbat saluran drainase yang dapat menyebabkan areal terendam air, menyulitkan evakuasi hasil panen dan pada akhirnya menurunkan produktifitas kebun.

Tujuan utama Pengendalian Gulma adalah menyediakan tempat tumbuh pohon Kelapa Sawit yang bersih  dengan cara pengelolaan yang baik dan ekonomis

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN ( TBM )

i) Pemeliharaan Piringan

Piringan di kebun sawit harus dijaga agar selalu bersih dari Gulma atau rambatan LCC.  Rambatan ini harus ditarik lepas dan keluar dari area piringan  untuk kemudian di semprot dengan Herbisida yang tepat., seperti Basta dan Paracol. Glyphosate dapat juga digunakan dengan extra hati-hati agar tidak membunuh sawit.

Pemeliharaan dengan bahan kimia dilakukan dengan penyemprotan halus di sekeliling pohon sawit dengan radius 1,8 m dari pohon.

Jumlah ulangan yang diperlukan sangat tergantung kondisi setempat, namun umumnya 8 kali sudah cukup.

ii) Pemeliharaan Gawangan

Pengendalian Gulma secara teratur harus dilakukan pada 24 bulan pertama untuk memastikan bahwa LCC tumbuh dengan subur.  Tumbuhnya Gulma ringan seperti Ottochloa nodosa, Paspalum conyugatum, Axonopus compresus,  Cynodon dactylon, Digitaria fuscense dll dapat di toleransi. Sedangkan anak kayu dan gulma lain harus dibasmi.

Gulma yang benar-benar harus di basmi adalah Mikania micrantha. Pembasmian dilakukan dengan penyemprotan Flouroxpyr (Starane). MUTLAK HARUS DIPERHATIKAN AGAR BUTIRAN SEMPROT TIDAK TERKENA LANGSUNG PADA TANAMAN MUDA. 2.4 D. amine tidak boleh digunakan pada tanaman muda sampai umur 48 bulan.

Tanaman Inang

Tanaman Inang atau Host Plants, yang menjadi tempat populasi hama predator pemakan daun ( seperti Mahasena corbetti, Setora nitens, dll )  jangan di ganggu.

Pedoman Umum tentang Jenis Herbisida Campuran untuk Piringan dan Gawangan

Pruning – Pangkas daun kering

Sasaran pruning

Menjaga pelepah sawit sehat dalam jumlah yang memadai dengan memotong kelebihan pelepah, pelepah mati dan pelepah sakit.
Menjaga area daun sawit selalu memadai untuk menerima penyinaran, unsur hara dan air agar pertumbuhan negetatif tidak terganggu dan pembentukan buah maksimal.

Pekebun harus selalu memangkas daun daun kering

Semua daun kering harus dipotong sedekat mungkin dengan pangkal pelepah dengan pisau yang tajam, tanpa merusak tanamannya.

Apabila sudah terdapat bunga jantan, maka bunga ini harus juga dipotong dan dibuang.

Pemupukan Tanaman

Pohon kelapa sawit memerlukan banyak unsur hara tanaman untuk pertumbuhan daun dan pembentukan tandan buah.

Tanaman muda lebih memerlukan nitrogen untuk pertumbuhan vegetatifnya.
Sedangkan pada tanaman yang mulai menghasilkan, akan lebih memerlukan Kalium.

Kalium akan diserap oleh tanaman untuk membuat pembentukan tandan buah menjadi lebih banyak dan membesar sesuai usianya.

Sasaran Pemupukan

Memberikan tanaman sawit unsur hara yang memadai sehingga pertumbuhan vegetatif-nya sehat agar memiliki ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.
Pembentukan buah maksimum sehingga pada akhirnya akan memberikan  produktifitas yang tinggi.
Pemberian pupuk harus terintegrasi antara pupuk mineral dan pupuk organik

BERAPA BANYAK PUPUK HARUS DIBERIKAN

Sumber hara umum yang digunakan di kebun kelapa sawit adalah seperti yang terdaftar di bawah ini :

Rekomendasi pupuk N diberikan sebagai berikut  :

Rekomendasi Pemupukan P diberkan sebagai berikut :

Rekomendasi Pemupukan K diberikan sebagai berikut :

Rekomendasi Pemupukan Mg diberikan sebagai berikut :

Rekomendasi Pemupukan Cu diberikan sebagai berikut :

Tabel Produsen Pupuk

Sumber :

http://www.oilpalm-mekarsari.com

Gulma

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada […]

Manfaat Abu Janjang

Abu janjang adalah hasil pengabuan secara perlahan-lahan dari janjangan kosong di dalam incinerator.  Produksi abu janjang adalah sekitar 0.5% dari TBS.  Abu janjang mempunyai kandunganhara Kalium (K) yang tinggi dan dapat dipakai sebagai pengganti pupuk MOP.  Satu kilo gram abu janjang setara dengan 0.6 kg MOP.
Aplikasi abu janjang bertujuan untuk menggantikan pupuk MOP dan sebagai bahan pengapuran untuk menaikkan pH tanah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan abu janjang di tanah gambut lebih efektif dibanding dengan pemupukan MOP.

Sifat-sifat dari  abu janjang yaitu :

Sangat alkalis (pH = 12).
Sangat higroskopis (mudah menyerap uap air dari udara).
Mengiritasi tangan karyawan (menyebabkan gatal-gatal dan memperparah luka).
Hara yang terkandung di dalamnya amat mudah larut di dalam air.

karena sifat-sifat abu janjang tersebut, maka abu janjang harus cepat diaplikasikan (tidak boleh disimpan lama), penyimpanannya harus baik (dalam kantong plastik, tidak langsung dalam karung goni) dan selalu diperlakukan dengan hati-hati.

Aplikasi abu janjang diprioritaskan untuk areal gambut/tanah masam.  Pada tanah gambut, selain pada TM abu janjang juga diberikan pada TBM tahun ke-2 dan ke-3.  Pada tanah mineral, abu janjang hanya diberikan pada TM.

Untuk tanah gambut dan tanah masam acid-sulphate, abu janjang diberikan tiap tahun.  Untuk daerah tanah masam bukan acid-sulphate (pH 4-5), abu janjang hanya diberikan sekali saja dalam 5 tahun.  Kalau diberikan terlalu sering maka ada resiko kenaikan pH tanah yang terlalu tinggi (> 5.5).

Sumber :

http://intisawit.blogspot.com/2012/12/manfaat-abu-janjang.html

Pemanfaatan Mucuna Bracteata Sebagai Tanaman Penutup Tanah

Penanaman tanaman penutup tanah (cover crop) sebelum maupun setelah bibit kelapa sawit ditanam bertujuan untuk menekan perkembangan gulma, mengurangi biaya penyiangan, mengurangi erosi, menambah bahan organik tanah, menjaga kelembaban tanah, memperbaiki aerasi dan meningkatkan cadangan unsur hara terutama melalui fiksasi Nitrogen bebas dari udara dan mentransformasikannya menjadi bentuk tersedia. Jenis tanaman penutup tanah yang memenuhi tujuan tersebut adalah tanaman jenis kacangan (Leguminosae)menjalar. Selain kacangan, dikenal pula jenis rumput lunak menjalar yang dapat menutup tanah namun fungsinya tidak sebaik jenis tanaman kacangan.

           Kacangan penutup tanah ditanam pada lahan terbuka di anatara jalur penimbunan kayu. Bahan yang digunakan yaitu beberapa jenis benih kacangan dengan daya tumbuh minimal 90%. Kacangan ditanam 2-3 baris di antara jalur tanam. Setelah 3 bulan, lahan tertutup oleh kacangan dengan tingkat penutupan 75%.

Kacang-kacangan yang digunakan sebagai tanaman penutup tanah hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:

–   –   sistem perakarannya tidak mengganggu tanaman utama.

–   –   bukan merupakan pesaing berat bagi tanaman utama dalam serapan hara maupun air.

–   –   mudah diperbanyak baik secara vegetatif maupun generatif.

–   –   pertumbuhannya cepat dan berpotensi menekan gulma.

   –  menghasilkan bahan organik yang tinggi, baik pada saat mendapat sinar matahari penuh maupun di bawah naungan.

–   – tahan terhadap hama, penyakit dan kekeringan serta bukan merupakan tanaman inang bagi hama dan penyakit tanaman utama.

Pertumbuhan panjang Mucuna bracteata  mencapai 20cm setiap hari atau 1,4m setiap minggu. Hali ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman sawit pada TBM (Tanaman belum Menghasilkan).  Untuk itu perlu adanya rotasi penyiangan secara rutin agar lebih afektif dan efisien. Penyiangan  yang dilakukan dengan mambuang semua gulma dari permukaan tanah, sehingga piringan benar-benar bersih. Pengawasan yang teliti menjadi faktor penting untuk keberhasilan penyiangan.

Sumber : http://dr-plant.blogspot.com/2012/10/pemanfaatan-mucuna-bracteata-sebagai.html?utm_source=BP_recent

Alat Pengukur pH Tanah

Alat pengukur PH Tanah, sebaiknya digali dulu 50 cm sebelum dipakai

Alat pengukur PH Tanah, sebaiknya digali dulu 50 cm sebelum dipakai

-pH Tester Tanah atau disebut juga Soil Moisture Meter.

Para pemilik perkebunan, sangat penting memiliki alat pengukur tanah, salah satunya adalah seperti gambar alat pengukur PH tanah dalam artikel ini. Alat-alat pengukur tanah biasanya diciptakan sedemikian rupa agar mudah digunakan dan tidak terlalu berat.

Fungsi alat pengukur pH tanah digunakan sebagai pengukur / pendeteksi parameter kwalitas, potensi tanah atau tingkat kesuburan tanah. Sehingga kita bisa tahu apakah tanah yang kita ukur sudah sesuai dengan nilai pH ideal yang dibutuhkan oleh tananam yang akan kita tanam agar tanaman itu tumbuh secara maksimal dengan hasil yang maksimal pula.

Alat Pengukur PH Tanah

Alat Pengukur PH Tanah

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pH tanah sangatlah penting dalam dunia pertanian karena pH tanah akan menentukan tingkat kesuburan tanaman. pH tanah atau pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti N (Nitrogen), K (Potassium/kalium), dan P (Pospor).

Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan unsur hara lain secara maksimal untuk pertumbuhan, perkembangan, pertahanan terhadap penyakit dan untuk menghasilkan buah.

Keasaman tanah yang terlalu tinggi menyebabkan penggunaan pupuk seperti NPK atau pupuk buah menjadi berkurang manfaatnya atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali.

Tampak atas alat pengukur tingkat ke asaman tanah

Tampak atas alat pengukur tingkat ke asaman tanah

Alat-alat pengukur pH tanah umumnya digunakan  dengan cara menancapkannya di tanah.

Agar hasil pengukuran lebih akurat, sebaiknya di gali terlebih dahulu setidaknya 50 sentimeter.

Dengan alat ini jika kadar ke asaman tanah terlalu tinggi, artinya lahan kita perlu dibenahi, antara lain dengan cara diberi dolomit.

Untuk mengukur pH tanah sendiri, biasanya bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan kertas lakmus, pH indikator atau pH meter.

Dibanding dengan cara lain, pengukuran yang paling akurat adalah dengan menggunakan pH meter, ada banyak merek, semakin akurat dan semakin kuat alatnya tentu harganya pun semakin mahal. Namun dengan aplikasi yang sederhana saja, hasil perkebunan yang didapatkan menjadikan harga tersebut tidak sesuatu yang penting dipermasalahkan. Bahkan saya sendiri menggunakan beberapa merek untuk jenis alat pertanian ini.

Berikut ini adalah kelebihan alat pengukur tanah yang saya pakai dalam gambar  :

Alat ini bisa dipakai untuk tanaman outdoor maupun indoor.
Alat Penguji Ph Meter ini bekerja sebagai alat yang sangat akurat
Untuk menghindari kerusakan elektroda, sebaiknya alat ini dibersihkan setelah digunakan.

Harga alat-alat pengukur tanah ini cukup bervariasi, mulai dari harga Rp 90.000 hingga harga Rp 2.500.000.

Berikut sedikit info tentang harga yang didapat hingga akhir bulan Agustus 2014 :

Soil moisture meter TAKEMURA DM-15 seperti gambar di samping ini dipasaran dijual dengan harga Rp. 1.250.000
Untuk merek Lutron pH-212 Soil pH Meter, dijual seharga Rp. 1.550.000,
yang paling murah adalah alat ukur pH tanah berwarna hijau dijual seharga Rp. 90.000.

Dengan dasar pengalaman saya, saya sarankan sebaiknya beli TAKEMURA DM-15 atau Lutron pH-212 Soil PH Meter,  karena alat ini termasuk alat ukur pH tanah yang sangat akurat.

Untuk menyeimbangkan pH/keasaman tanah, umumnya dengan penggunaan kapur pertanian atau dolomit, dosisnya tergantung dengan nilai Ph tanah. Di bawah ini adalah data tingkat kebutuhan kapur pertanian (dolomit) berdasarkan hasil pengukuran pH tanah :

Tabel :

pH Tanah

Reaksi Tanah

Kebutuhan Dolomit
( ton/Ha )

4,5

Masam

7,87

4,6

Masam

7,4

4,75

Masam

6,65

4,8

Masam

6,5

5.0

Masam

5.55

5,25

Masam

4,3

5,2

Masam

4,5

5,4

Masam

3,6

5,5

Masam

3

5,6

Agak Masam

2,7

5,8

Agak masam

1,7

6

Agak masam

0,75

6,1 – 6,4

Agak masam

< 0,8

6,25 – 7,5

Netral

7,5 – 8,5

Agak basa

Ah kawan, tentu saja catatan ini tidak sempurna terutama pada bagian kebutuhan dolomit per Ha berdasarkan pH tanah, tapi itulah info semampuku yang kukumpulkan disela waktu sibukku, semoga bermanfaat sebagai sebuah gambaran daripada tidak ada acuan sama sekali. Tentu saja aku berharap kritik membangun dari kawan-kawan yang sudah berpengalaman untuk dibagikan di web ini. Dan sekali lagi, Semoga bermanfaat, tetap semangat dan selamat bercocok tanam, …

(Ivan Mangunsong, “Di bawah daun-daun hijau”)

Catatan-catatan Harian lain :

Kumbang, Musuh Kelapa Sawit dan Penanggulangannya

PENGGUNAAN insektisida tidak bisa lepas dari pengembangan kelapa sawit yang berkualitas. Pasalnya kerugian petani sawit karena binatang pengganggu terutama kumbang (Oryctes rhinoceros) sangat besar. Sayangnya bila penggunaan insektisida ini dilakukan lebih intensif, akan makin besar gas rumah kaca yang terperangkap di dalam atmosfer bumi yang berujung pada semakin cepatnya proses pemanasan global terjadi. 

Secara sekilas bisa dibilang kumbang umumnya menyerang tanaman kelapa sawit muda. Kerusakan yang cukup merugikan ini bisa terjadi karena masa hidup kumbang yang lumayan lama. Kumbang O. rhinoceros betina hidup selama 9 bulan dan kumbang jantan hidup 6 bulan. Sepanjang stadia kumbang, hama ini merusak tanaman kelapa sawit dengan cara memakan jaringan yang lembut termasuk titik tumbuhnya. Setiap 4-5 hari kumbang tersebut hidupnya berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain. Jadi meskipun populasi kumbang ini relatif kecil, kerusakan yang ditimbulkan cukup tinggi. 

Serangan kumbang ini selain dapat menurunkan produksi tandan buah segar samapi 69 persen pada tahun pertama, juga mematikan tanaman muda hingga 25 persen. Akibatnya penyisipan tanaman kelapa sawit harus dilakukan berulang kali. Pada umumnya pengendalian hama ini dilakukan dengan pengutipan kumbang dan aplikasi insektisida yang memerlukan biaya tinggi dan risiko tinggi merusak lingkungan. Namun saat ini telah ditemukan teknik pengendalian dengan menggunakan feromon yang efektif dan aman terhadap lingkungan. Pengendalian ini juga lebih murah dibandingkan pengendalian teknik konvensional. 

Feromon merupakan bahan yang mengantarkan serangga pada pasangan seksualnya, mangsanya, tanaman inang, dan tempat berkembangbiaknya. Senyawa utama feromon kumbang O. rhinoceros adalah etil-4 metikl oktanoate. Feromon tersebut dihasilkan kumbang jantan yang bersifat agregasi. Saat ini PPKS sudah berhasil mengembangkan feromon sintentik yang dikemas dalam kantong plastik. Ember plastik beserta kantong feromon yang digantung di dalamnya dikenal dengan sebutan ferotrap. 

Setelah 4 bulan pemasangan ferotrap, kerusakan tanaman kelapa sawit akibat serangan kumbang menurun dari 117 tanaman menjadi 27 tanaman. Jumlah kumbang yang terperangkap pun menurun dari 85 menjadi 40 ekor di kebun kelapa sawit seluas 28,8 hektar. Pemasangan ferotrap juga mengakibatkan populasi kumbang menurun sampai di bawah ambang kritis. Keunggulan lain dari produk yang merupakan temuan anak bangsa ini adalah memungkinkan mengumpulkan kumbang ini sebelum kumbang merusak tanaman kelapa sawit. Hal ini berbeda dengan pengutipan kumbang dari lubang gerekan yang dilakukan setelah kerusakan terjadi. (iah/PPKS)

Sumber : http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2006/6/26/l2.htm

Berita Kelapa Sawit Lengkap dan Harga Buah Sawit bisa disimak di Bawah ini :

Pengertian Pasar Pikul

Pasar pikul

Pasar pikul merupakan jalan yang digunakan untuk mengantarkan buahsawit yang sudah dipanen ke Tempat Pemungutan Hasil (TPH) serta untuk memudahkan kegiatan pemeliharaaan lainnya. Fungsi pasar pikul tersebutmendorong untuk dilakukannya kegiatan pemeliharaan agar pasar pikul tetap berada dalam kondisi baik dan siap pakai. . Kegiatan pemeliharaan yang harusdilakuakan adalah membersihkan vegetasi/gulma yang berada di areal pasar pikul baik secara manual maupun secara kimia.

Pemeliharaan umunya dilakukan dalamempat rotasi selama satu tahun, tiga rotasi dengan manual yaitu satu kali setiap tiga bulan dan satu rotasi dengan kimia.Pasar pikul dapat dibuat dalam beberapa sistem, salah satunya dengansistem 2 : 1. Sastrosayono (2003) menjelaskan bahwa pembuatan pasar pikulsistem 2 : 1 adalah dari 2 gawangan terdapat 1 pasar pikul dengan uraian 1sebagai pasar pikul dan satu lagi sebagai gawangan mati, lebar pasar pikul antara1 – 1,5 mendongkel seluruh anak kayu dan keladi – keladi yang tumbuhdigawangan, membabat gulma yang digawangan dan membabat tidak boleh bersamaan waktu dengan dongkel anak kayu. Kegiatan dongkel anak kayu dilakukan untuk mencegah persaingan penyerapan unsur hara antara tanaman intidengan gulma pengganggu. Dalam kegiatan mendongkel diharuskan akar benar- benar terangkat agar mati.

Sumber : http://fitriherdiyanti.wordpress.com/category/ilmu-tanaman-perkebunan/

Info Penting Lainnya Bisa dilihat di bawah ini :

Pruning Pada Tanaman Kelapa Sawit

Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan di beberapa tempat, diketahui bahwa semakin banyak pelepah kelapa sawit pada tanaman maka akan semakin tinggi buah yang akan dihasilkan oleh tanaman tersebut. Hal ini disebabkan karena semakin banyak daun maka proses fotosintesis akan semakin besar terjadi.

Berdasarkan alasan diatas, akan sangat menguntungkan apabila pembuangan pelepah kelapa sawit dilakukan seminimal mungkin selama masa produksi.

Pembuangan pelepah yang berlebihan akan menyebabkan bertambahnya jumlah bunga jantan dan dengan sendirinya akan mengurangi jumlah dan berat tandan buah yang dihasilkan.

Akan tetapi jika pembuangan tidak dilakukan, maka akan timbul kesulitan pada saat memanen tandan buah. Oleh karena itu perlu diambil langkah kebijaksanaan sebagai berikut :

Pruning untuk sanitasi
Pruning pertama dilakukan bersamaan dengan waktu pelaksanaan kastrasi. Hanya pelepah kering saja yang dibuang. (umur 17 bulan atau 19 bulan).
Pruning Pertama
Pruning pertama dilakukan sebelum pemanenan (harvesting) pertama. Semua pelepah yang berada di bawah tandan buah yang terendah dibuaang sehingga tandan buah yang terendah tersebut tidak perlu memiliki sangga buah.
Setelah pruning pertama, tidak dilakukan lagi pruning sampai tanaman berumur 4 tahun tau sampai tandan buah yang terendah tinggi 1m dari permukaan tanah.
Pruning pada umur 4 tahun.
Ketika tanaman telah berumur 4 tahun dan tandan buah terendah berada pada ketinggian 1m dari tanah, maka pruning dapat dilakukan mengingat saat ini cukup banyak pelepah yang harus dibuang sehingga jika dilakukan pruning sejaligus akan menyebabkan beban berat (stress) pada tanaman tersebut. Oleh karena itu, pruning harus dilakukan dalam dua tahap sebagi berikut.
jika terdapat 8 lingkaran pelepah (spiral), maka pruning pertama hanya dibuang 4 lingkaran pelepah saja.
2 – 3 bulan kemudian, 4 lingkaran pelepah tersebut dibuang dengan syarat pruning hanya dilakukan sampai 2 pelepah dibawah tandan buah yang masak ( 2 sangga buah ).
Pruning pada umur 5 – 7 tahun.
Pruning dilakukan sekali dalam setahun.
Harap diperhatikan setelah pruning dan pemanenan dilakukan pelepah yang masih tertinggal harus berjumlah antara 48 – 64 pelepah pada pokok-pokok yang sedang mengalami fase bunga jantan.
Puring dilakukan hanya sampai 2 pelepah dibawah tandan buah yang masak (2 sangga buah)
Untuk pelaksanaan pruning, agar digunakan system progressive pruning.
Pruning pada umur 8 – 14 tahun.
Dilakukan seperti butir 4 diatas, akan tetapi jumlah pelepah yang tinggal setelah pruning/pemanenan adalah 40 – 48 pelepah atau 5 – 6 pelepah perspiral.
Pruning umur 15 tahun.
Dilakukan seperti butir 4 diatas, akan tetapi jumlah pelepah yang tinggal setelah pruning/ pemanenan adalah 32 pelepah atau 4 pelepah perspiral

Sistem Progressive Pruning
Yang dimaksud dengan sistem Progressive Pruning adalah Pruning dilakukan secara bertahap dan terus-menerus sepanjang tahun, pelapah yang lebih dari jumlah yang telah ditetapkan di atas raja yang dibuang :

5 – 7 tahun 48 – 64 pelepah
8 – 14 tahun 40 – 48 pelepah
15 tahun ke atas 32 pelepah

Pelaksanaan dari Progressive Pruning ini dilakukan oleh satu kelompok yang terdiri dari beberapa orang dan kelompok ini bertugas sebagai pruners terns mencrus sepanjang tahun.

Mengenai jumlah pemakaian tenaga per hektar per tahun dengan menggunakan sistem ini tidak melebihi jumlah tenaga yang dipakai pada sistem lama yaitu : maksimum 3 orang per hektar per tahun.
– Sebaiknya setiap blok dilakukan rotasi pruning sekali sebulan atau sekali dua bulan tergantung kapada kondisi setempat.
Keuntungan dari sistem ini adalah untuk mengurangi stress tanaman pruning dilakukan secara sedikit demi sedikit dan terbagi rata dalam satu tahunnya. Secara agronomi hal ini akan sangat menguntungkan.

Keterangan Umum
Pemanen harus diberi instruksi agar hanya memotong pelepah seminimal mungkin.
Pada waktu melakukan pusingan pruning pelepah yang dibuang hanyalah pelepah yang lebih dari jumlah yang telah ditetapkan di etas dan pelepah yang mulai keying.
Pruning harus diusahakan dilakukan pads musim hujan (jika menggunakan sistem biases).
Untuk melakukan pruning pads pokok-pokok yang sedang dalam mass Ease bungs jantan, perhitungan pelepahnya harus dilakukan oleh Mandor atau Asisten sebelum pruning dilakukan oleh karyawan.
Setiap melakukan pusingan pruning pembersihan (sanitation), buah-buah yang sudah tua dan busuk harus sekahgus dibuang.

Perhatian khusus harus diberikan pads tanaman muds, jugs kemungkinan terdapatnva Marasmins dan Thirataba, cukup besar sehingga buah-buah yang terserang hama dan penyakit tersebut harus dibuang.

Sumber : http://mencoba-tuk-berbuah.blogspot.com/2013/01/pruning-kelapa-sawit.html

Info Penting Lainnya Bisa dilihat di bawah ini :

Dosis Pemupukan Urea Pada Tanaman Kelapa Sawit

Fungsi Pupuk Urea Pada Tanaman Kelapa Sawit. Urea merupakan salah satu jenis pupuk yang paling banyak di butuhkan oleh tanaman termasuk kelapa sawit. Pupuk urea saat ini dijual oleh pemerintah dengan posisi subsidi dan non subsidi, bedanya adalah terdapat selisih harga pada kedua jenis pupuk tersebut. Selain pupuk urea tanaman kelapa sawit juga membutuhkan pupuk MOP, Dolomite, TSP/Rock Phosphat dan Borate.

Pupuk urea mengandung 64% unsur hara nitrogen sedangkan dalam pupuk ZA mengandung 28% nitrogen dan 18% sulfur. Dalam pupuk NPK 16:16:8 berarti unsur nitrogennya adalah 16%.

Fungsi unsur Nitrogen bagi tanaman kelapa sawit adalah :
1. Untuk pertumbuhan daun
Unsur hara nitrogen paling besar berguna untuk pertumbuhan daun muda sehingga jika terjadi kekurangan maka akan langsung nyata terlihat pada daun yang paling muda.
2. Untuk pembentukan bakal buah
Bersama dengan unsur hara yang lain untuk pembentukan buah kelapa sawit.

Dosis pupuk urea untuk kelapa sawit adalah 1,5 kg/batang yang di aplikasikan 2 kali dalam setahun yaitu 0,7 kg pada bulan Februari dan pada Agustus.

Pupuk Urea memiliki sifat mudah menguap sehingga aplikasinya harus di lakukan pada saat tanah masih lembab dan bukan pada saat tanah mengalirkan air karena dari hasil penelitian tingkat penguapan adalah 30%/hari.

Sehubungan dengan sertifikasi di perkebunan kelapa sawit yaitu RSPO, ISCC dan ISPO maka penaburan pupuk urea tidak di benarkan dekat dengan pinggir sungai untuk menghindari pencemaran, jarak minimal adalah 10 m dari pinggir sungai.

Gejala kekurangna unsur hara nitrogen terlihat pada daun yang paling ujung atau daun muda dimana warna daun menjadi pucat terutama di siang hari akan kelihatan dengan jelas sekali.

Demikian informasi tentang gejala kekurangan pupuk urea pada tanaman kelapa sawit.

Sumber : http://bioplanmate.com/pupuk-organik/pupuk-urea/21-dosis-pemupukan-urea-pada-tanaman-kelapa-sawit

Berita/Artikel Menarik Lain Yg Wajib Dibaca :

Pupuk Organik Kelapa Sawit : Planmate

Pupuk Organik Kelapa Sawit Planmate

Pupuk Organik Kelapa Sawit Planmate

Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan organik dalam tanah, sebagai negara tropika basah yang memiliki sumber bahan organik sangat melimpah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Bahan / pupuk organik Bioplanmate sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.

Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia/hara yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Pupuk organik atau bahan organik tanah merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, selain itu peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.

Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman. Jadi penambahan bahan organik melalui pupuk organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, sekali gus sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba.

KEUNGGULAN MENGGUNAKAN PLANMATE:

Pupuk PLANMATE terbukti memberikan hasil lebih maksimal dari hanya sekedar menggunakan produk kompos.
Menghemat biaya karenan biaya mengurangi pemakaian pupuk kimia hingga 50%.
Membantu meningkatkan hasil FFB (Fresh Fruit Bunch) hingga 25%.

Sumber : http://bioplanmate.com/pupuk-organik/pupuk-organik-planmate

Berita/Artikel Menarik Lain Yg Wajib Dibaca :