09
Oct
2013
No Comments
Alat pengukur PH Tanah, sebaiknya digali dulu 50 cm sebelum dipakai
-pH Tester Tanah atau disebut juga Soil Moisture Meter.
Para pemilik perkebunan, sangat penting memiliki alat pengukur tanah, salah satunya adalah seperti gambar alat pengukur PH tanah dalam artikel ini. Alat-alat pengukur tanah biasanya diciptakan sedemikian rupa agar mudah digunakan dan tidak terlalu berat.
Fungsi alat pengukur pH tanah digunakan sebagai pengukur / pendeteksi parameter kwalitas, potensi tanah atau tingkat kesuburan tanah. Sehingga kita bisa tahu apakah tanah yang kita ukur sudah sesuai dengan nilai pH ideal yang dibutuhkan oleh tananam yang akan kita tanam agar tanaman itu tumbuh secara maksimal dengan hasil yang maksimal pula.
Alat Pengukur PH Tanah
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pH tanah sangatlah penting dalam dunia pertanian karena pH tanah akan menentukan tingkat kesuburan tanaman. pH tanah atau pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti N (Nitrogen), K (Potassium/kalium), dan P (Pospor).
Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan unsur hara lain secara maksimal untuk pertumbuhan, perkembangan, pertahanan terhadap penyakit dan untuk menghasilkan buah.
Keasaman tanah yang terlalu tinggi menyebabkan penggunaan pupuk seperti NPK atau pupuk buah menjadi berkurang manfaatnya atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali.
Tampak atas alat pengukur tingkat ke asaman tanah
Alat-alat pengukur pH tanah umumnya digunakan dengan cara menancapkannya di tanah.
Agar hasil pengukuran lebih akurat, sebaiknya di gali terlebih dahulu setidaknya 50 sentimeter.
Dengan alat ini jika kadar ke asaman tanah terlalu tinggi, artinya lahan kita perlu dibenahi, antara lain dengan cara diberi dolomit.
Untuk mengukur pH tanah sendiri, biasanya bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan kertas lakmus, pH indikator atau pH meter.
Dibanding dengan cara lain, pengukuran yang paling akurat adalah dengan menggunakan pH meter, ada banyak merek, semakin akurat dan semakin kuat alatnya tentu harganya pun semakin mahal. Namun dengan aplikasi yang sederhana saja, hasil perkebunan yang didapatkan menjadikan harga tersebut tidak sesuatu yang penting dipermasalahkan. Bahkan saya sendiri menggunakan beberapa merek untuk jenis alat pertanian ini.
Berikut ini adalah kelebihan alat pengukur tanah yang saya pakai dalam gambar :
Alat ini bisa dipakai untuk tanaman outdoor maupun indoor.
Alat Penguji Ph Meter ini bekerja sebagai alat yang sangat akurat
Untuk menghindari kerusakan elektroda, sebaiknya alat ini dibersihkan setelah digunakan.
Harga alat-alat pengukur tanah ini cukup bervariasi, mulai dari harga Rp 90.000 hingga harga Rp 2.500.000.
Berikut sedikit info tentang harga yang didapat hingga akhir bulan Agustus 2014 :
Soil moisture meter TAKEMURA DM-15 seperti gambar di samping ini dipasaran dijual dengan harga Rp. 1.250.000
Untuk merek Lutron pH-212 Soil pH Meter, dijual seharga Rp. 1.550.000,
yang paling murah adalah alat ukur pH tanah berwarna hijau dijual seharga Rp. 90.000.
Dengan dasar pengalaman saya, saya sarankan sebaiknya beli TAKEMURA DM-15 atau Lutron pH-212 Soil PH Meter, karena alat ini termasuk alat ukur pH tanah yang sangat akurat.
Untuk menyeimbangkan pH/keasaman tanah, umumnya dengan penggunaan kapur pertanian atau dolomit, dosisnya tergantung dengan nilai Ph tanah. Di bawah ini adalah data tingkat kebutuhan kapur pertanian (dolomit) berdasarkan hasil pengukuran pH tanah :
Tabel :
pH Tanah
Reaksi Tanah
Kebutuhan Dolomit
( ton/Ha )
4,5
Masam
7,87
4,6
Masam
7,4
4,75
Masam
6,65
4,8
Masam
6,5
5.0
Masam
5.55
5,25
Masam
4,3
5,2
Masam
4,5
5,4
Masam
3,6
5,5
Masam
3
5,6
Agak Masam
2,7
5,8
Agak masam
1,7
6
Agak masam
0,75
6,1 – 6,4
Agak masam
< 0,8
6,25 – 7,5
Netral
–
7,5 – 8,5
Agak basa
–
Ah kawan, tentu saja catatan ini tidak sempurna terutama pada bagian kebutuhan dolomit per Ha berdasarkan pH tanah, tapi itulah info semampuku yang kukumpulkan disela waktu sibukku, semoga bermanfaat sebagai sebuah gambaran daripada tidak ada acuan sama sekali. Tentu saja aku berharap kritik membangun dari kawan-kawan yang sudah berpengalaman untuk dibagikan di web ini. Dan sekali lagi, Semoga bermanfaat, tetap semangat dan selamat bercocok tanam, …
(Ivan Mangunsong, “Di bawah daun-daun hijau”)
Catatan-catatan Harian lain :
by Petani Kelapa Sawit
in Catatan di Kebun Sawit, Catatan Harian, Perawatan Pohon Kelapa Sawit
Tags: Catatan harian, Gambut, Perawatan Sawit